Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Marthen Pali
Abstrak :
ABSTRAK
Pelayanan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi
dipandang sebagai salahsatu upaya dalam rangka pengembangan
pendidikan tinggi di Indonesia (Depdikbud, 1983). Pelayanan
konseling merupakan salahsatu bentuk kegiatan bimbingan dan
konseling (Mortensen dan Sehmuller, 1976; Blum dan Balinsky,
197l).
Penelitian tentang bimbingan dan konseling di perguruan
tinggi di Indonesia telah banyak dilakukan. Mengenai
penelitian tentang keefektifan pendekatan konseling,
khususnya yang berhubungan dengan prestasi belajar selama
ini belum banyak dilakukan. Penelitian ini mencoba untuk
meneliti keefektifan pelayanan konseling khususnya terhadap
dan pendekatan yaitu pendekatan konseling non-directive dan
pendekatan konseling directive.
Rancangan penelitian menggunakan Randomized Contrql
Group Pretest-Posttest Design. Tiga puluh mahasiswa
memperoleh pelayanan konseling dengan pendekatan non~
directive, 30 mahasiswa memperoleh pelayanan konseling
dengan pendekatan directive dan 30 mahasiswa sebagai
kelompok kontrol tidak mendapat Pelayanan konseling.
Populasi penelitian ialah mahasiswa program S1 IKIP
Malang semester genap 1988/1989 yang IPK-nya kurang dari 2,0
dan tingkat kemampuannya diatas rata-rata. Sampel ditenbukan
dengan cara randomisasi.
Ada tiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.
Pertama : Peningkatan prestasi belajar mahasiswa yang
mendapat pelayanan konseling dengan pendekatan non-directive
lebih tinggi daripada peningkatan prestasi belajar mahasiswa
yang tidak mendapat pelayanan konseling. Kedua : Peningkatan
prestasi belajar mahasiswa yang mendapat pelayanan konseling
dengan pendekatan directive lebih tinggi daripada
peningkatan prestasi belajar mahasiswa yang tidak mendapat
pelayanan konseling. Ketiga : Peningkatan prestasi belajar
mahasiswa yang mendapat pelayanan konseling dengan
pendekatan directive lebih tinggi daripada peningkatan
prestasi belajar mahasiswa yang mendapat pelayanan konseling
dengan pendekatan non-directive.
Instrumen pengumpul data yang digunakan yaitu :
penelitian dokumen untuk mengetahui prestasi belajar (IPK)
dan tes Progressive Matrices untuk mengungkapkan tingkat
kemampuan mahasiswa subyek.
Hasil pengujian hipotesis dengan analisis varians
menunjukkan : a). pendekatan non-directive dapat
meningkatkan prestasi mahasiswa , b). pendekatan directive
dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa, c). tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara pendekatan nan-
directive dan pendekatan directive dalam hubungannya dengan
peningkatan prestasi belajar mahasiswa.
Penelitian ini mengetengahkan sejumlah saran untuk
pelaksanaan pelayanan konseling di perguruan tinggi dan
penelitian tentang pendekatan konseling bagi peneliti yang
berminat. Pertama, perlunya peningkatan pengetahuan tentang
teknik dan teori konseling yang memadai bagi konselor di
perguruan tinggi. Kedua, peningkatan status kelembagaan
bimbingan dan konseling di perguruan tinggi yang ditunjang
oleh adanya sarana dan prasarana yang memadai. Ketiga,
peningkatan pengelolaan pelayanan bimbingan dan konseling di
perguruan tinggi dengan memperhatikan mekanisme pelayanan
akademik dan kualifikasi pertugas bimbingan. Keempat,
mengadakan penelitian tentang pendekatan konseling dengan
sampel yang lebih luas dan hubungannya dengan variabel-
variabel penting lainnya.
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1990
T38015
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sembiring, Ejasa
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bermula dari suatu pemikiran bahwa kualitas lulusan perguruan tinggi di masyarakat ada kaitannya dengan prestasi studi yang diperoleh mahasiswa selama di perguruan tinggi. Mahasiswsa yang memiliki prestasi yang memuaskan akan memungkinkan untuk berprestasi di masyarakat.
Prestasi belajar mahasiswa yang diperoleh selama studi di perguruan tinggi berhubungan dengan kemampuan mahasiswa dalam menyerap ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh setiap dosen pada waktu perkuliahan.
Untuk menyerap ilmu pengetahuan yang disajikan dose nada factor-faktor yang menentukannya yaitu factor dari dalam individu seperti motivasi kreativitas intelegensi kepribadian minat lingkungan rumah. Salah satu factor dari dalam individu yang berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa adalah motivasi berprestasi. Menurut McClelland (1953) siswa yang mempunyai motivasi berprestasi akan belajar lebih gigih sedangkan menurut Heckhausen (1968) pada umumnya seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung akan menyelesaikan tugas-tugas belajarnya.
Factor internal lainnya yang berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa adalah kreativitas. Menurut Silverman (1978) mengemukakan bahwa orang-orang kreatif biasanya menggunakan kesempatan dengan baik mereka adalah sumber ide-ide baru, bukan hanya mampe menyelesaikan masalah melainkan juga menemukan masalah-masalah baru.
Ada factor lain pula yang berkaitan dengan prestasi belajar mahasiswa yaitu iklim kelas. Menurut Reilly dan Lewis (1983) bahwa iklim kelas merupakan kondisi psikologis yang tercermin dari suatu lingkungan kelas sebagaimana dipersepsikan oleh individu yang ada di dalamnya. Kondisi psikologis tersebut terbentuk karena adanya factor-faktor yang ada di dalamnya seperti administrative disiplin formalitas emosi social, dimana kesemuanya tidak terpisahkan, saling berinteraksi sehingga mempengaruhi di dalamnya.
Melalui kajian teoritis tentang iklim kelas, kreativitas, motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa diajukan empat hipotesis untuk diuji kebenarannya. Penelitian dengan sampel 120 mahasiswa di Akademi Perhotelan dan Pariwisata Sahid mengungkap hasil pengujian hipotesis-hipotesis adalah sebgai berikut: keempat hipotesis ditolak.
Dengan demikian terungkap hasil penelitian sebagai berikut:
1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan prestasi belajar mahasiswa
2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kreativitas dengan prestasi belajar mahasiswa
3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa
4. Tidak ada hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara iklim kelas, kreativitas, motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa
Untuk penelitian lanjut dalam bidang ini penulis menyarankan antara lain iklim kelas perlu diciptakan sedemikian rupa, diberikan kesempatan untuk bersikap kreatif, dan perlunya ditingkatkan motivasi berprestasi. Selain itu perlu ditingkatkan mutu kepengajaran dosen antara lain program peningkatan pengajaran melalui training, lokakarya, meningkatkan kesejahteraan dosen.
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Shita Harfiana
Abstrak :
[Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara self-esteem dan motivasi berprestasi pada mahasiswa perantau di Universitas Indonesia. Partisipan penelitian berjumlah 71 orang mahasiswa laki-laki dan perempuan yang berusia antara 18-23 tahun. Self-esteem adalah sikap positif atau negatif seseorang terhadap dirinya sendiri. Motivasi berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan
sesuatu dengan baik atau meraih kesuksesan yang dibuktikan dengan kegigihan dan usaha dalam menghadapi kesulitan. Penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Pengukuran self-esteem menggunakan
alat ukur Rosenberg Self-Esteem Scale sementara motivasi berprestasi diukur menggunakan Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara self-esteem dan motivasi
berprestasi pada mahasiswa perantau di Universitas Indonesia (r= .340, p < 0.01). Hasil tersebut membuktikan bahwa self-esteem dan motivasi berprestasi memiliki peran penting pada kesuksesan akademis seseorang dan juga aspek kehidupan yang lain terutama pada mahasiswa perantau di Universitas Indonesia.
......This study was conducted to find the relationship between self-esteem and achievement motivation among migrant students at Universitas Indonesia. Participants study of 71 students between the ages of 18-23 years. Self-esteem is a positive or negative attitude toward a particular object, namely, the self. Achievement motivation is the need to perform well or the striving for success, evidenced by persistence and effort in the face of difficulties. The study was a correlational study using a quantitative approach. Self-esteem was measured by -esteem Scale (RSES) and achievement motivation was measured by Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R). The result showed a significant relationship between self-esteem and achievement motivation (r= .340, p < 0.01). The result proved that self-esteem and achievement motivation has an important role in academic performance as well as other aspects of life, especially among migrant students at Universitas Indonesia., This study was conducted to find the relationship between self-esteem and
achievement motivation among migrant students at Universitas Indonesia.
Participants study of 71 students between the ages of 18-23 years. Self-esteem is a
positive or negative attitude toward a particular object, namely, the self.
Achievement motivation is the need to perform well or the striving for success,
evidenced by persistence and effort in the face of difficulties. The study was a
correlational study using a quantitative approach. Self-esteem was measured by
-esteem Scale (RSES) and achievement motivation was
measured by Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R). The result showed a
significant relationship between self-esteem and achievement motivation (r= .340,
p < 0.01). The result proved that self-esteem and achievement motivation has an
important role in academic performance as well as other aspects of life, especially
among migrant students at Universitas Indonesia.]
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S62213
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library