Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joseph Kedang
Abstrak :
ABSTRAK
Semenjak pemberlakuan kurikulum 1975, sistem pendidikan dan pengajaran di sekolah mengacu kepada ?Tendidikau Berdasrkan Kompetensi" (PBK) atau ?Competency Based Educationi Strategi pembelajaran yang dianut dalam sistem tersebut adalah ? belajar tuntas? (mastery leaming), dengan kompetensi minimal, yang mengacu kepada taksonomi Bloom. Optimasi strategi tersebut dilakukfm mclalui evaluasi formatjf dan evaluasi sumatif. .

Berlatar taksonomi Bloom, pada penelitan ini diterapkan empat perlakuan. Pedakuan BI, yakni evaluasi formatif tertulis disusul umpan balik MULTI DIMENSI. Perlakuan B2, yaitu efvaluasi fonnatif tertulis clisusul umpan balik UNI DIMENSI (benar-sa1a.h). Perlakurrn B3,adalah eveluasi formatif tertulis tetapi TIDAK ADA umpan halik. Perlakuan B4, yakni TIDAK ADA evaluasi fonnatif tertulis dan (tergtunya juga) TIDAK ADA umpan balik.

Pada setiap perlakuan di atas terdapat siswa-siswi berinteligensi ICURANG (Al = < 90), siswa berinteligensi SEDANG (A?2,= 90 -110), dan siswa berinte1igensi TINGGI (A3 = > 110).

Permasalahan pokok adalah ? apakah perlakuan evaluasiformatif tertulis dan umpan balik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar kelompok siswa yang berbeda inteligensinya

Untuk menjawab pertanyaan pokok di atas, diketengahkan sembilan hipotesis yakni (1) ada pengaruh perlakuan evaluasi formafif tertulis dan umpan balik yang signifikan terhadap prestasi belajar kelompok siswa yang berbeda inteligensinyag (2) umpan balik MULTI DIMENSI [Bl] memberi pengaruh paling tinggi; (3) UMPAN BALIK [B1+B2) mempunyei pengaruh lebih tinggi dari pada TANPA umpan balik (B3+B4); (4) evaluasi formatif tertulis (BS) lebih unggul dari pada tanpa evlauasi formatif (B4); (5) ada interaksi yang signifikan evaluasi formatif tertulis dan umpan balik dengan inteligensi; [6] umpan balilc MULTI DIMENSI [Bl] lebih menguntungkan kelompok siswa berinteligensi KURANG [A 1] dan SEDANG (AQ) dari panda kelompok siswa berinteligensi TINGGI (A3); (7) UMPAN BALIK (BU-BQ) lebih menguntungkau kelompok siswa bcriuteligensi KU RANG (A 1) dan SEDANG (A2) dari pada kelompok inteligensi TINGGI (A3); (8) umpan balik MULTI DIMENSI (Bl) membantu lebih banyak siswa mencapai kompctensi minimal 70.0% pada evaluasi sumatif; (9) UMPAN BALIK (B1+B2) membantu lebih banyak siswa mencapai kompetensi minimal 70.0% pada evaluasi sumatif.

Dari sembilan hipotesis penelitian, lima hipotesis cliterima yakni (1) ada pengaruh evaluasi formatif tertulis dan umpan balik terhadap prestasi belajar siswa ( hipotesis ke 1; hal. 149; 168) ; (2) umpan balik MULTI DIMENSI (B 1) memberi pengaruh optimal terhadap prestasi belajar siswa (hipotesis ke 2; hal. 15},'168) ; (3) UMPAN BALIK ( B1+ B2] Iebih unggul pengaruhnya dari pada TANPA uzcnpan balik (B3+ B4) (hfporesis ke 3; ha1.15s,~169; (4) umpan balik MULLT1 DIMENSI memberi manfaat lebih besar kepada kelompok siswa berinteligensi KURANG (A1) aan SEDANG (AQ) am pada kelompok siswa berinteligensi TINGGI (A3) (h)hipetensis ke 6; ha.160,'169]; (5) frekuensi siswa yang mendapat UMPAN BALIK (B\+B2) lebih banyak mencapai kompetensi minimal 70.0% padn eveduasi sumatif dari pada frekuensi siswa. yang tidak medapat umpan 'balik (B3-+B4) (hipotesi ke 9; hal. 166;17o).

Dua hipotesis diterima sebagian, yakni (1) kelompok siswa berinteligensi KURAN G (A 1) dan kalompok siswa berinteligensi SEDANG (A2) , yang mendapat UMPAN BALIK (B 1+B2), mendapat memfaat lebih besar berupe. peningkatan prestasi belajar yang sigfiniken; ternyata hanya kelompok siswa berinteligensi KURANG (Al) yang mendapat memfaat tersebut (hipotesis ke 7; hal- 1603715 (2) frekuensi siswa yang mendapat umpan balik MULTI DIMENSI (131) lebih banyak mencapai kompetensi minimal 70.0?% pada eveduasi sumatif, dari pada feekuensi siswa dari perlakufm B2, Bl), B4; kenyataannya frekuensi Bl hanya mengungguli frekuensi dari kelompok B4, tetapi tidak lebih banyak dari kelompok B2 dam E33 (hipotesis ke 8; hal. 165,171 )

Dua hipotesis ditolak yalni (1) kelompok siswa yang mengikuti evaluasi formaiif tertulis (B3) mempunyai presemtasi belajar lebih. tinggi secara signifikan dari pada kelompok siswa yang TIDAK mengikuti evaluasi formatif` tertulis (B4) (hipotensis ke 4; hal.152:169). (2) Ada pengaruh intereksi yang signifikan antara evaluasi formatif tertu tulis dan umpan balik dengan inteligensi terhadap prestasi belajar kelompok siswa (hipotesrls ke 5; hal. 150,169 ).

Penelitian ini mengetengahkan Sejumlah saran untuk Departemen terkait dan sekolah sehubungan dengan pelaksanaan ?secara murni dan konsekuen? dari sistern Pendidikcm Berdasakan Kompetensi (PKB) dengan ?strategi belajar' tuntas? beracuan kriteria. Rangkuman pendapat para pakar tentang evaluasi dan umpem balik diketengahkan juga untuk mempertinggi daya guna penelitian ini dan memperluas cakrawala pandang. Beborapa pokok terkait yang bulum dapat dihadirkan pada penelitian ini, diutarakan sebagai ve1riabel penelitian lanjutan bagi yang berkepentingan
1995
T37973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tazkya Amany
Abstrak :
Oi Indonesia, kondisi status gizi anak usia sekolah tergolong buruk sehingga menempatkan lndonesia sebagai negara dengan peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah. Masalah status gizi yang sering terjadi pad a anak usia sekolah di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti asupan nutrisi dan aktivitas fisiko Status gizi merupakan salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan an tara status gizi dengan prestasi belajar siswa SON 03 Pondok Cina, Oepok. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 20 15 sampai dengan September 2016 dengan desain potong lintang analitik dan jumlah subjek penelitian sebesar 179 siswa (7-12 tahun). Pengambilan data dilakukan melalui pengukuran BB dan TB, pengisian kuesioner faktor sosiodemografi, dan pendataan niJai rapor. Hasilnya menunjukkan bahwa berdasarkan indeks BBrrB, sebagian besar siswa memiliki status gizi normal (46,40%), dilanjutkan dengan obesitas (21 ,20%), gizi kurang (20,10%), dan gizi lebih (12,30%). Terdapat lebih banyak siswa dengan prestasi belajar yang rendah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia (50,80%), Matematika (53,60%), dan IPA (50,30%). Oengan menggunakan uji Chi-Square, status gizi (dibagi menjadi normal dan tidak normal) menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik dengan prestasi belajar Bahasa lndonesia (p=0,0 19) dan IP A (p=0,029), semen tara tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik dengan prestasi belajar matematika (p=O,051). Pendapatan ayah menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia (p=O,028), Matematika (p=O,032), dan IPA (p=O,003). Oapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara status gizi dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia dan IPA pada siswa SON 03 Pondok Cina.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganefi Evita Syaftari
1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisya M. Safri
Abstrak :
ABSTRACT
Pendahuluan: Kekerasan emosional atau kekerasan psikologis merupakan tindak penganiayaan secara emosional pada seseorang yang berlangsung lama sehingga menimbulkan efek samping pada perkembangan emosi dan kognitifnya. Tindakan kekerasan emosional pada anak sering tidak terdeteksi baik disebabkan oleh faktor individu, keluarga, dan lingkungan. Metode: Desain penelitian cross-sectional digunakan dalam penelitian ini dengan total subjek adalah 209 subjek. Subjek mengisi data demografi dan Childhood Trauma Questionnaire sebagai alat skrining perlakuan salah pada anak dan selanjutnya dinilai apakah anak terebut memiliki riwayat kekerasan emosional atau tidak. Setelah itu nilai rapor individu tahun ajaran 2016/2017 pada semester genap dikumpulkan untuk mengukur prestasi belajar. Hasil: Hasil dari proses pengisian data demografi didapatkan sebaran usia, jenis kelamin, suku, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, dan jumlah tanggungan orang tua. Uji Chi-square antara riwayat kekerasan emosional dan prestasi belajar memberikan hasil berupa nilai p = 0.176 dan RR = 1,135 (95% CI 0,850-1,516). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara riwayat kekerasan emosional dengan prestasi belajar siswa sekolah menengah atas di Kecamatan Beji, Depok. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor perancu yang dapat memengaruhi prestasi belajar siswa Sekola Menengah Atas.
ABSTRACT
Introduction: Emotional or psychological violence is an act of emotional abuse to a person that lasts a long time, causing side effects on his emotional and cognitive development. Acts of emotional abuse in children are often not detected either due to individual, family, and environmental factors. Method: A cross-sectional study design was used in this study with a total of 209 subjects. Subjects filled out demographic data and Childhood Trauma Questionnaire as a screening tool for mistreatment of children and then assessed whether the child had a history of emotional abuse or not. After that, the individual report cards of the 2016/2017 school year in the even semester are collected to measure learning achievement. Results: The results of the demographic data filling process obtained the distribution of age, gender, ethnicity, parental education, parental occupation, parental income, and the number of dependent parents. Chi-square test between the history of emotional abuse and learning achievement gave the results in the form of p = 0.176 and RR = 1.135 (95% CI 0.850-1.516). Conclusion: There is no relationship between the history of emotional violence with the high school student achievement in Beji District, Depok. Further research is needed to find out the confounding factors that can affect the learning achievement of senior high school students.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evita E Singgih Salim
Abstrak :
Berbagai kemajuan yang telah dicapai saat ini membawa berbagai perubahan. Perubahan-perubahan ini menciptakan berbagai tantangan dan masalah yang harus dihadapi. Para ahli, antara lain Olson (1980) dan Raudsepp (1981), mengajukan kreativitas sebagai alternatif pemecahan masalah yang paling tangguh saat ini. Pendidikan merupakan salah satu usaha utama manusia untuk mempersiapkan individu dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup. Dengan demikian seyogyanyalah pendidikan, selain berkaitan 'dengan kecerdasan, berkaitan erat pula dengan kreativitas. Selama ini faktor kreativitas kurang diperhitungkan dalam masalah pendidikan. Apakah pendidikan memang berkaitan pula dengan kreativitas, selain dengan inteligensi. Hal inilah yang ingin ditemukan dalam penelitian ini.
Metode penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 81 yang menyediakan seluruh program kekhususan (Al, A2, A3 dan A4). Penelitian menggunakan alat pengukuran TIKI-M, TKV, TKF dan Skala Sikap Kreatif, yang kemudian dilihat kaitannya dengan prestasi belajar yang dilihat dari prestasi yang diperoleh siswa dalam rapor semester empat. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan metode multiple regression, korelasi parsial dan korelasi tunggal.
Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kreativitas dengan prestasi belajar di SMAN 81 tidak cukup signifikan. Inteligensilah yang memiliki hubungan yang lebih erat dengan prestasi belajar. Hasil penelitian mengenai saling terkaitnya faktor Inteligensi kreativitas verbal dan kreativitas figural membuktikan bahwa ketiganya saling terkait secara signifikan dan positif (kecuali pada Program Pengetahuan Budaya CA4).
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dwi Indar Koeswoyo
Abstrak :
ABSTRAK
Reformasi daiam tubuli Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) bertujuan membentuk suatu lembaga penegak hiikum yang mandiri dan profesional uiituk dapat melaksanakan tugas dan fiingsi pokoknya sebagaimana digariskan dalam Undang Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan tersebiit, dukungan kiialitas siimber daya manusia POLRI mutlak diperliikan. Salali satu sisi yang menarik untuk dicermati dan akan dijadikan dasar penelitian ini adalali aspek well educated dan well trained. Hal itu dikarenakan pendidikanlah yang mencetak sosok polisi seperti yang diliarapkan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara minat menjadi Bintara Sabhara Polisi dengan prestasi belajar siswa Pendidikan Pertama Bintara Polisi Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Lido dan kontribusi aspek minat terhadap prestasi belajar. Sampel diambil mengunakan metode insidental sampling dari 100 siswa Bintara Polisi Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Lido. Untuk melihat hubungan tersebut dilakukan analisa korelasi ( r ) Pearson Product Momen, sedangkan untuk melihat kontribusi aspek-aspek minat terhadap prestasi belajar dilakukan perhitungan Multiple Regression. Hipotesis yang diajukan adalah bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara minat menjadi Bintara Sabhara Polisi dengan prestasi belajar siswa Pendidikan Pertama Bintara Polisi Sekolali Kepolisian Negara (SPN) Lido. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubimgan yang signifikan antara minat menjadi Bintara Sabhara Polisi dengan prestasi belajar siswa Pendidikan Pertama Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Lido. Hal ini disebabkan minat merupakan faktor perangsang untuk dapat melakukan suatu kegiatan menjadi baik. Namun tidak selamanya minat berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penelitian, bahwa tidak semua aspek minat memiliki hubungan yang signifikan terhadap prestasi belajar. Keberhasilan seseorang juga ditentukan oleh kemampuan yang telah dimilikinya, karena minat hanyalalr sebagai perangsang agar siswa mau belajar tetapi tidak menjamin hasilnya baik. Sehingga dapat disimpulkan baliwa minat bisa berhubungan dengan prestasi belajar apabila didukung dengan adanya kemampuan seseorang atau faktor-faktor yang menunjang lainnya.
2003
S2907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Suseno
Abstrak :
ABSTRAK
Banyak kritikan yang diungkapkan oleh masyarakat kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam melaksanakan tugas pokok Kepolisian. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa kekurangan dalam tubuh Polri. Polri sebagai organisasi telah berusaha secara maksimal memenuhi kekurangan dalam melaksanakan tugas pokok kepolisian. Usaha yang dilakukan adalah dengan meningkatkan profesionalisme polisi. Untuk menghasilkan polisi yang profesional salah satunya adalah dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan Polri. Pada lembaga pendidikan Polri, terutama Bintara siswa-siswa dituntut untuk mempunyai nilai kebersamaan yang tinggi dan mempunyai prestasi yang baik. Apabila dikaitkan dengan ilmu psikologi, nilai kebersamaan merupakan salah satu aspek dalam motif afiliasi. Sedangkan tuntutan siswa pada lembaga pendidikan Polri tampaknya bertentangan dengan beberapa hasil-hasil penelitian. Dari hasil penelitian Fordham & Aqbu (dalam Gage & Berliner, 1998) ditemukan bahwa ada korelasi yang negatif antara motif afiliasi dengan prestasi belajar. Namun demikian ada pula penelitian yang menunjukan bahwa ada korelasi yang positif antara motif afiliasi dengan prestasi belajar Fordham 6 Aqbu (dalam Gage & Berliner, 1998). Tujuan penelitian ini ingin mengetahui hubungan motif afiliasi dengan prestasi belajar di lembaga pendidikan Polri. Subyek penelitian ini terdiri dari 120 siswa SPN Lido yang diambil secara insidental di SPN Lido. Untuk mengetahui motif afiliasi siswa SPN Lido digunakan skala motif afiliasi. Untuk prestasi belajar diambil dari nilai rata-rata mata pelajaran yang berisikan tentang operasional kepolisian. Selanjutnya data yang diperoleh dihitung dengan teknik korelasi Pearson Product Moment untuk mengetahui hubungan motif afiliasi dengan prestasi belajar. Dari hasil perhitungan korelasi antara motif afiliasi dengan prestasi belajar, diperoleh korelasi negatif sebesar - .015. Hal ini menunjukan bahwa antara motif afiliasi dengan prestasi belajar mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan. Artinya semakin tinggi motif afiliasi maka prestasi akan makin rendah. Hasil-hasil penelitian yang negatif dan tidak signifikan antara motif afiliasi dengan prestasi belajar sesuai dengan penelitian yang diajukan Fordham dan Aqbu (dalam Gage & Berliner, 1998). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya tugas-tugas perkembangan dewasa muda yang mengikuti pendidikan untuk meningkatkan karir. Sehingga walaupun di lembaga pendidikan seseorang didorong untuk mempunyai nilai kebersamaan yang tinggi namun mereka tetap mengutamakan prestasi yang tinggi. Saransaran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya antara lain sampel penelitian harus dapat mewakili populasi yang ada dan menggunakan alat yang sudah diuji validitas eksternalnya. Disamping itu perlu melibatkan variabel-variabel lain yang diperkirakan mempengaruhi prestasi belajar.
2003
S3289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Dewi
Abstrak :
Pola tidur yang terganggu dapat mempengaruhi prestasi belajar anak. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan gangguan pola tidur dengan prestasi belajar pada anak usia sekolah. Desain penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional digunakan. Sampel siswa sekolah dasar sebanyak 79 responden dengan teknik random sampling. Analisa uji Pearson Correlation menghasilkan adanya hubungan yang lemah dan berpola negatif yang berarti semakin tinggi gangguan pola tidur maka semakin rendah prestasi belajar. Perawat dapat memberikan konseling kepada orang tua, sekolah, ataupun siswa terkait pola tidur yang baik serta upaya meningkatkan prestasi belajar anak. ...... Sleep pattern disorder will influence the academic achievement. This study aims to indentify the correlation between sleep pattern disorders to academic achievement during school’s ages. The analytic design applied to 79 samples of Elementary School’s students that were identified by simple random sampling technique. Pearson correlation resulted weak correlation and negative pattern. The nurse may provide consultation to parents, school, or elementary students in order to get better sleep pattern as well as to increase the academic achievement.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Dewi
Abstrak :
Pola tidur yang terganggu dapat mempengaruhi prestasi belajar anak. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan gangguan pola tidur dengan prestasi belajar pada anak usia sekolah. Desain penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional digunakan. Sampel siswa sekolah dasar sebanyak 79 responden dengan teknik random sampling. Analisa uji Pearson Correlation menghasilkan adanya hubungan yang lemah dan berpola negatif yang berarti semakin tinggi gangguan pola tidur maka semakin rendah prestasi belajar. Perawat dapat memberikan konseling kepada orang tua, sekolah, ataupun siswa terkait pola tidur yang baik serta upaya meningkatkan prestasi belajar anak. ...... Sleep pattern disorder will influence the academic achievement. This study aims to indentify the correlation between sleep pattern disorders to academic achievement during school’s ages. The analytic design applied to 79 samples of Elementary School’s students that were identified by simple random sampling technique. Pearson correlation resulted weak correlation and negative pattern. The nurse may provide consultation to parents, school, or elementary students in order to get better sleep pattern as well as to increase the academic achievement.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>