Skripsi ini mengkaji alternatif-alternatif perbaikan untuk skema logistik LNG pembangkit listrik PLN di Indonesia Tengah secara ekonomi dengan metode present worth analysis. Alternatif-alternatif yang diuji adalah cara penerapan opsi pilihan untuk menjadikan Makassar sebagai hub regional, yang pertama adalah dengan membangun fasilitas tanki darat (skema 2) dan yang kedua adalah menggunakan metode ship-to-ship transfer (skema 3). Performa ekonomi kondisi yang berjalan dengan Bontang sebagai hub tunggal (skema 1) dan alternatif-alternatif perbaikan diproyeksikan selama periode sembilan tahun dan dihitung dalam bentuk net present value untuk kemudian dianalisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua alternatif skema 2 dan 3 lebih menguntungkan bila diterapkan di sembilan tahun kedepan di tengah peningkatan permintaan akan gas alam. Namun, skema 3 adalah skema logistik yang paling baik dalam performa ekonomi karena memberikan nilai NPV yang terbesar.
This study tests the improvement alternatives for LNG logistic scheme for PLN’s power generation in Central Indonesia economically by using present worth analysis. The alternatives that are different methods used in establishing a regional hub in Makassar. The first method is to build a land storage tank for conventional LNG transfer procedure (scheme 2). The second method is by using ship-to-ship transfer of LNG without a land storage (scheme 3). The alternatives’ economic performances are projected for nine years in the future to know how much each alternative is worth in net present value. Projection results will be compared to base case scenario with Bontang as it’s only hub (scheme 1) and to each other, the comparisons are then analyzed to achieve conclusion. The result suggested that both alternatives scheme 2 and 3 are more profitable than the existing one in nine years projection periods due to increasing global demand for natural gas. However, scheme 3 has the best economic performance because it generates the largest amount of NPV.
Dalam rangka upaya memenuhi target bauran energi baru terbarukan terkait kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) pada tahun 2025 sebesar 7.200 MW, dengan potensi sumber daya panas bumi sebesar 23.060 MW baru sebesar 2.360 MW yang dimanfaatkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Pada Wilayah Kerja Panas Bumi “XYZ” terdapat potensi cadangan panas bumi 464 MW, namun baru dimanfaatkan menjadi Pembangkit Listrik Panas Bumi sebesar 55 MW (12%). Untuk meningkatkan kapasitas pembangkit pada Wilayah Kerja Panas Bumi “XYZ” yang telah beroperasi dapat menurunkan tingkat risiko sumber daya panas bumi, menekan biaya investasi awal dan mengurangi waktu pembangunan pembangkit karena proses pengembangan panas bumi tidak dimulai dari tahap awal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan menganalisis dalam investasi pengembangan kapasitas pembangkit listrik panas bumi menggunakan Simulasi Monte Carlo dalam pengambilan keputusan, dengan memperhitungkan variabel-variabel ketidakpastian seperti faktor kapasitas, tingkat suku bunga, inflasi, pajak, proporsi pembiayaan ekuitas, dan jangka waktu pembangunan. Hasil analisis menunjukkan bahwa skema investasi pengembangan kapasitas pembangkit dengan cara memaksimalkan cadangan panas bumi menghasilkan peningkatan probabilitas Net Present Value bernilai positive. ......In order to meet the renewable energy mix target related to the installed capacity of Geothermal Power Plants (PLTP) in 2025 of 7,200 MW, with the potential of geothermal resources of 23,060 MW, only 2,360 MW has been utilised as a Geothermal Power Plant. In the Geothermal Working Area "XYZ" there are potential geothermal reserves of 464 MW, but only 55 MW (12%) has been utilised as a Geothermal Power Plant. To increase the generating capacity in the "XYZ" Geothermal Working Area that has been operating can reduce the risk level of geothermal resources, reduce initial investment costs and reduce plant construction time because the geothermal development process does not start from the initial stage. The purpose of this study is to evaluate and analyse the investment in geothermal power plant capacity development using Monte Carlo Simulation in decision making, by taking into account uncertain variables such as capacity factor, interest rate, inflation, tax, proportion of equity financing, and construction period. The results of the analysis show that the investment scheme for developing generating capacity by maximising geothermal reserves results in an increase in the probability of a positive Net Present Value.