Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ivan Malik
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu fungsi Lembaga Penjamin Simpanan LPS adalah menjamin dana masyarakat yang tersimpan di perbankan. Bank-bank peserta penjaminan harus membayar premi, yang selama ini besarnya sama flat untuk semua. Premi jenis ini memiliki beberapa kelemahan, seperti terjadinya pengalihan risiko risk shifting , subsidi silang cross subsidy , investasi berisiko tinggi excessive risk-taking , dan itikad bisnis yang buruk moral hazard . Berbagai model telah dikembangkan untuk mendukung penggunaan premi yang berbasiskan risiko risk based . Namun semua pendekatan tersebut menggunakan data informasi pasar, sehingga hanya efektif digunakan untuk bank-bank yang sahamnya diperdagangkan secara aktif di bursa efek.Penelitian ini mengusulkan metode perhitungan premi penjaminan simpanan berbasiskan risiko, yang dapat diterapkan untuk semua bank di Indonesia, baik yang sahamnya sudah terdaftar listed di bursa efek, maupun yang belum. Besarnya premi berbasiskan risiko yang seharusnya dibebankan kepada masing-masing bank dihitung dengan model discrete lower barrier option Wibowo, 2007 . Pada pendekatan ini evaluasi nilai aset -dan penutupan bank yang bermasalah- tidak perlu menunggu saat kewajiban liability jatuh tempo. Nilai pasar dari aset bank yang menjadi masukan utama dari model ini diestimasikan dengan menggunakan model arus kas Cooperstein, Pennacchi, dan Redburn 1995 , sementara volatilitasnya diestimasi dengan menggunakan prosedur iterasi Loeffler dan Posch 2007 . Perbedaan tarif premi antar bank kemudian diperiksa kesesuaiannya dengan perbedaan karakteristik serta rasio-rasio keuangan yang menjadi proxy dari risiko bank
ABSTRACT
One function of the Indonesian Deposit Insurance Corporation Lembaga Penjamin Simpanan ndash LPS is to provide insurance to public funds deposited in banks. Banks in Indonesia must participate in the insurance program, which premium has sofar been set equal for all flat rate . This type of premium is known to have several drawbacks, such as causing risk shifting and cross subsidy, as well as encourage bankers to involve in excessive risk taking and moral hazard. Various models have been developed to support use of risk based premiums, in which banks are charged based on their individual risks. Those approaches, however, are based primarily on stock market information. They are thus applicable only for the banks whose shares are actively traded in the stock exchange.This research proposes an alternative method to calculate risk based insurance premium which can be applied to all banks in Indonesia, including those whose shares have not been listed on the market. The varying premiums which should be charged to each bank are calculated with a discrete lower barrier option model Wibowo, 2007 . This model allows that evaluation of bank asset value ndash and decision to close a default bank may be effected at times not coincide with maturity of its liabilities. The model uses market value of bank assets as its primary input, which shall be estimated using a cash flow model set forth by Cooperstein, Pennacchi, and Redburn 1995 . Asset rsquo s volatility as secondary input is estimated using iterative procedure proposed by Loeffler and Posch 2007 . Variation in premium rates between banks have then been reviewed for their correlations with their different characteristics and financial ratios as proxy of the banks rsquo risk.
2012
D2373
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Ayu Sakinah Nur
Abstrak :
Skripsi ini menggunakan metode Transformasi Bahaya Proporsional Non-parametrik menghitung premi yang memperhitungkan pemuatan risiko dari asuransi pertanian tradisional. Pendekatan non-parametrik digunakan karena tidak semua data kerugian pertanian tersedia dapat diasumsikan mengikuti distribusi tertentu karena karakteristik data yang hilang tambak yang digunakan tidak sesuai dengan distribusi yang ada. Premi dihasilkan melalui metode Transformasi Bahaya Proporsional disebut sebagai penyesuaian risiko premium. Perhitungan premi yang disesuaikan dengan risiko dibedakan berdasarkan jenis data yang digunakan, yaitu data kerugian individu atau kelompok. Pada data kerugian individu, Penghitungan premi yang disesuaikan dengan risiko dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan fungsi kelangsungan hidup empiris dan fungsi kelangsungan hidup empiris yang disempurnakan. Nilai premi yang disesuaikan dengan risiko yang dihitung berdasarkan fungsi survival empiris akan lebih besar di bandingkan dengan nilai premi yang disesuaikan dengan risiko dihitung berdasarkan fungsi kelangsungan hidup empiris yang dimurnikan. Perhitungan premi yang disesuaikan dengan risiko akan diterapkan pada data kerugian pertanian padi di Indonesia dari 2015 hingga 2017. ......This thesis uses the Non-parametric Proportional Hazard Transformation method to calculate the premium that takes into account the risk loading of traditional agricultural insurance. A non-parametric approach is used because not all available agricultural loss data can be assumed to follow a certain distribution due to the characteristics of the missing data the pond used is not in accordance with the existing distribution. The premium generated through the Proportional Hazard Transformation method is referred to as the risk adjustment premium. The calculation of premiums adjusted for risk is differentiated based on the type of data used, namely data on individual or group losses. For individual loss data, the calculation of the risk-adjusted premium can be done in two ways, namely by using the empirical survival function and the enhanced empirical survival function. The risk-adjusted premium value calculated based on the empirical survival function would be greater than the risk-adjusted premium value calculated based on the empirically refined survival function. The calculation of the risk-adjusted premium will be applied to the rice agricultural loss data in Indonesia from 2015 to 2017.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Adrian Firmansyah
Abstrak :
Dalam upaya untuk meminimalkan kerugiannya, perusahaan asuransi dapat mengalihkan sebagian risiko yang ditanggungnya kepada perusahaan reasuransi. Terdapat dua kontrak reasuransi yang biasa digunakan untuk mengalihkan risiko tersebut, yaitu kontrak reasuransi quota-share dan kontrak reasuransi stop-loss. Pembagian kerugian pada kontrak reasuransi quota-share bergantung pada retensi yang berupa nilai proporsi kerugian yang disetujui kedua pihak, sedangkan pada kontrak reasuransi stop-loss pembagian kerugian bergantung pada batas retensi berupa besar kerugian maksimum yang ditanggung oleh perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi membayarkan premi reasuransi kepada perusahaan reasuransi sebagai imbalan atas pengalihan risiko tersebut. Semakin besar risiko yang dialihkan kepada perusahaan reasuransi, semakin besar pula premi reasuransi yang harus dibayarkan oleh perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi harus menentukan retensi yang optimal sedemikian sehingga premi reasuransi yang dibayarkan sesuai dengan kerugian yang dialihkan kepada perusahaan reasuransi. Pembentukan kontrak reasuransi yang optimal biasanya hanya dilihat dari sisi perusahaan asuransi tanpa mempertimbangkan sisi perusahaan reasuransi. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan perhitungan menggunakan joint survival probability dan joint profitable probability. Dengan menggunakan joint survival probability dan joint profitable probability, kontrak reasuransi yang optimal baik bagi perusahaan asuransi maupun perusahaan reasuransi dapat diperoleh. Pada perhitungan dengan joint survival probability, kontrak reasuransi quota-share optimal bergantung pada kekayaan awal perusahaan asuransi dan nilai kerugian yang ditanggung perusahaan asuransi apabila perusahaan asuransi mengalihkan seluruh kerugian kepada perusahaan reasuransi, sedangkan kontrak reasuransi stop-loss optimal bergantung pada kekayaan awal perusahaan asuransi dan premi yang dibayarkan pemegang polis. Pada perhitungan dengan joint profitable probability, kontrak reasuransi quota-share optimal bergantung pada nilai kerugian yang ditanggung perusahaan asuransi apabila perusahaan asuransi mengalihkan seluruh kerugian kepada perusahaan reasuransi, sedangkan kontrak reasuransi stop-loss optimal bergantung pada premi yang dibayarkan pemegang polis. ......In an effort to minimize losses, the insurance company may transfer some of the risk it bears to the reinsurance company. There are two reinsurance contracts that are commonly used to transfer the risk, namely the quota-share reinsurance contract and the stop-loss reinsurance contract. Loss sharing in a quota-share reinsurance contract depends on the retention in the form of the proportion of losses agreed upon by both parties, whereas in a stop-loss reinsurance contract, the distribution of losses depends on the retention limit in the form of the maximum loss incurred by the insurance company. The insurance company pays a reinsurance premium to the reinsurance company in exchange for the transfer of risk. The greater the risk transferred to the reinsurance company, the greater the reinsurance premium that must be paid by the insurance company. The insurance company must determine the optimal retention in such a way that the reinsurance premium paid matches the loss transferred to the reinsurance contract. The retention is usually only seen from the side of the insurance company without considering the reinsurance company. To overcome this problem, the optimal retention calculations in this paper are carried out using a joint survival probability and a joint profitable probability. By using joint survival probability and joint profitable probability, optimal reinsurance contracts for both insurance companies and reinsurance companies can be obtained. In calculations with joint survival probability, optimal quota-share reinsurance contract depends on the initial wealth of the insurance company and the value of the losses incurred by the insurance company if the insurance company transfers all losses to the reinsurance company, while the optimal stop-loss reinsurance contract depends on the initial wealth of the insurance company and premiums paid by policyholders. In calculations with a joint profitable probability, the optimal quota-share reinsurance contract depends on the value of the losses incurred by the insurance company if the insurance company transfers all losses to the reinsurance company, while the optima stop-loss reinsurance contract depends on the premium paid by the policyholder.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widhi Indratmo Nugroho
Abstrak :
Risk premium merupakan kompensasi yang dapat diukur dengan selisih antara aset berisiko dan tingkat bunga, dimana secara umum seorang investor akan memperhatikan kompensasi positif bila berinvestasi pada aset berisiko terutama saham. Sedangkan volatility merupakan total risiko yang terdiri dari risiko sistematis dan risiko non sistematis yang dapat diukur dengan standard deviation. Kedua variabel tersebut merupakan fokus utama bagi pengambil keputusan dalam investasi di pasar modal. Penelitian ini membahas hubungan antara risk premium dan volatility indeks pasar (IHSG) serta 10 saham industri berkapitalisasi terbesar menurut data statistik BEJ bulan Desember 2004 antara periode Januari 1997 sampai dengan Desember 2004. Berdasarkan pengujian unit root didapatkan kedua variabel risk premium dan volatility dari IHSG dan 10 saham industri stasioner pads pada tingkat level kecuali variabel volatility saham HM. Sampoema (HMSP) dan saham Bumi Resources (BUMI) stasioner pada tingkat first different. Dan berdasarkan pengujian panjang lag didapatkan seluruh model jatuh pads lag 1 kecuali model saham Astra International (ASH) jatuh pada lag 2. Dengan menggunakan metode vector autoregressive (VAR) didapatkan adanya direction Granger causality pads parameter kg-volatility-in-mean untuk saham Indosat (ISAT) dan parameter lag-mean-in-volatility untuk IHSG, saham Telekomunikasi (TLKM), saham HM. Sampoema (HMSP), saham Bumi Resources (BUM), dan saham Indocement (INTP). Disamping itu juga terdapat hubungan contemporaneous secara signifikan berkorelasi positif pada saham Indosat (ISAT) dan saham International Nickel (INCO). Dengan impulse response function dan variance decomposition didapatkan untuk saham Astra International (ASH) terdapat kemungkinan bahwa dinamika pergerakan volatility pada periode mendatang akan dipengaruhi oleh besarnya premi risiko dan pergerakan volatility secara berimbang. Sedangkan untuk IHSG dan saham industri lainnya yang tercakup dalam penelitian ini didapatkan bahwa dinamika besamya premi risiko dan pergerakan volatility akan lebih banyak dipengaruhi oleh dinamika dari variabel itu sendiri.
Risk premium is a compensation represented by a difference between risky asset and interest rate, where an investor requires positive compensation for holding a risky asset especially stocks. On the other hand, volatility is actually a total risk which consists of systematic and non systematic risks measured as standard deviation. Both variables mentioned above are the main focus for decision maker to invest in capital market. This paper studies the relationship between risk premium and volatility of market index (IHSG) and 10 industrial companies having the largest market capitalization as per December 2004 statistics of the Jakarta Stock Exchange. The statistics for the said month describes the period from January 1997 to December 2004. Pursuant to testing the unit root, empirical evidence show that variables of risk premium and volatility of the IHSG and 10 industrial stock are stationary at level, except volatility variable in HM Sampoema stock (HMSP) and Bumi Resource stock (BUMI) are stationary at first difference. With regards to examination of lag length test, empirical evidence show that the whole models are having one lag length, except Astra International stock (ASH) that has two lag length. Applying the vector autoregressive (VAR), the result shows the existence of direction Granger causality at parameter of lag-volatility-in-mean for Indosat stock (ISAT) and parameter of lag-mean-in-volatility for market index, Telekomunikasi stock (TLKM), HM. Sampoema stock (HMSP), Bumi Resource stock (BUMI), and Indocement stock (INTP). In a ddition, there is a contemporaneous relationship by significantly have positive correlated at Indosat stock (ISAT) and International Nickel stock (INCO). With impulse response function and variance decomposition, the result empirically show the probability that ASII future dynamics volatility will be influenced proportionately by the magnitude of risk premium and movement of volatility. While IHSG and other industrial stocks discussed in this research are influenced by the dynamic movements of their respective risk premium and volatility.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20367
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamidah Toriq Bahanan
Abstrak :
Untuk bisnis berbasis multinasional, keputusan untuk berinvestasi di luar negri merupakan salah satu keputusan penting yang harus dibuat oleh pemimpin perusahaan, termasuk Entel Company dalam mengakuisi Nextel peru untuk studi kasus ini. Salah satu cara untuk menilai keputusan berinvestasi melalui Analisis Valuasi. Makalah ini bertujuan untuk menginvestigasi akuisisi yang dilakukan oleh Entel terhadap Nextel sebesar USD 400 million. Studi kasus ini akan mengevaluasi dan merencanakan cash flow menggunakan adjusted CAPM dan menentukan cost of equity, cost of debt, country risk premium, dan risk free rate. ......For multinational businesses the decision for investment in foreign country is important for company`s leader. This report is made to investigate the appropriateness of the USD 400 million price paid by Entel in its April 2013 acquisition of Nextel Peru. To evaluate the appropriateness of the said valuation we will need to forecast Nextel Peru`s implied cash flows and its corresponding cost of capital through utilizing the adjusted CAPM approach. To do this we would need to determine the cost of equity, cost of debt, country risk premium for Peru, and the risk-free rate as per the standard CAPM approach.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Stefano Girahot
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pengaruh faktor-faktor risiko internal risiko pasar, kredit, likuiditas, premi, dan cadangan serta tata kelola independensi dewan komisaris, kepemilikan Pemerintah, kepemilikan BUMN, dan kepemilikan asing terhadap pengambilan risiko di perusahaan asuransi jiwa, asuransi kerugian, dan reasuransi konvensional di Indonesia. Sampel penelitian ini adalah 30 asuransi jiwa, 38 asuransi kerugian, dan 4 reasuransi di Indonesia dalam kurun waktu 2011 hingga 2015. Hasil regresi robust random-effects atas sampel menunjukkan bahwa faktor risiko premi memiliki pengaruh negatif terhadap pengambilan risiko; sedangkan risiko cadangan, independensi dewan komisaris, dan kepemilikan asing secara positif memengaruhi pengambilan risiko. Adapun studi ini tidak menemukan adanya pengaruh yang signifikan dari faktor risiko pasar, kredit, likuiditas, kepemilikan Pemerintah, dan kepemilikan BUMN terhadap pengambilan risiko.
ABSTRAK
This study aims to analyze the impacts of internal risk factors market, credit, liquidity, premium, and reserve risks as well as corporate governance independence of board of commissioners, Government rsquo s ownership, state owned enterprises rsquo ownership, and foreign ownership on the risk taking of conventional life insurers, general insurers, and reinsurers in Indonesia. Samples of this study are 30 life insurers, 38 general insurers, and 4 reinsurers operating in Indonesia in the period of 2011 to 2015. Robust random effects regression result shows that premium risk factor has a negative impact on risk taking whereas reserve risk factor, independence of board of commissioners, and foreign ownership positively affect risk taking. Meanwhile, no significant impact is found from market, credit, and liquidity risk factors, Government rsquo s ownership, and state owned enterprises rsquo ownership on risk taking.
S67046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library