Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ali Mudiarnis
Abstrak :
Tujuan.Mendapatkanserta menentukan performa model prediksi delirium pasca-operasi pasien usia lanjut yang akan menjalani operasi. Metode. Penelitian dengan desain kohort prospektif pada pasien usia lanjut yang akan menjalani operasi dari Gedung A dan PJT RSCM, dari 1 Februarisampai 30 April 2018. Prediktor yang dianalisis yaitu usia, frailty, komorbiditas, status nutrisi, kadar albumin, status kognitif, status depresi, polifarmasi dan jenis operasi. Analisis multivariat dengan cox regression untuk mendapatkan Hazzard Ratio dilakukan pada prediktor yang bermakna. Model prediksi dibuat dari prediktor yang bermakna pada analisis multivariat. Kemampuan kalibrasi model prediksi ditentukan dengan uji Hosmer Lameshow dan kemampuan diskriminasinya ditentukan dengan menghitung AUC dari kurva ROC. Hasil.Terdapat187 pasien dengan median usia 67 tahun rentang 60-69 tahun . Kejadian Delirium pasca-operasi didapatkan sebesar 20,3 . Analisis multivariat mendapatkan usia HR 1,739;IK95 0,914-3,307 , polifarmasi HR 2,125 ;IK95 1,117-4,043 , dan status nutrisi HR 3,044 ; IK95 1,586-5,843 , sebagai prediktor model prediksi. Model Prediksi Delirium berdasarkan jumlah skor dari usia skor 1 , polifarmasi skor 1 , dan status nutrisi skor 2 , distratifikasikan menjadi kelompok risiko rendah skor le; 1 , risiko sedang skor 2-3 , dan risiko tinggi skor 4 . Uji Hosmer-Lemeshow menunjukan kalibrasi yang baik p=0,885 dan AUC menunjukan kemampuan diskriminasiyang cukup baik [ 0,71 IK95 0,614-0,809 ]. Kesimpulan. Model prediksi delirium pasca-operasi pasien usia lanjut menggunakan usia, status nutrisi dan polifarmasi, distratifikasi menjadi 3 kelas risiko rendah, sedang, dan tinggi Model ini memiliki kalibrasi yang baik dan diskriminasi yang cukup.
Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Hartomy
Abstrak :
COVID-19 adalah penyakit yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai pandemi. Pada November 2022, positivity rate COVID-19 di Kota Serang dalam 7 hari terakhir adalah 19,61% dan lebih tinggi dibandingkan dengan Kabupaten Lebak (18,67%), Kota Cilegon (18,41%), Kabupaten Serang (16,02%), dan Kabupaten Pandeglang (13,47%). Penelitian bertujuan mengetahui hubungan suhu, kelembaban, curah hujan, kecepatan angin, dan lama penyinaran matahari dengan kasus COVID-19, menganalisis model prediksi kasus dan faktor cuaca dominan terhadap kasus COVID-19 di Kota Serang. Desain studi penelitian menggunakan ekologi tren waktu. Penelitian dilakukan pada Februari – Maret 2023 menggunakan data cuaca dan kasus COVID-19 di Kota Serang Maret 2020 – Desember 2022. Analisis data menggunakan analisis univariat, uji korelasi, uji regresi linier berganda, dan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan Kecamatan Serang menjadi wilayah dengan kasus terbanyak. Suhu (r=-0,263) dan kecepatan angin (r=0,258) berhubungan dengan kasus COVID-19 mingguan. Pada lag 1 minggu, suhu (r=-0,366) dan lama penyinaran matahari (r=-0,179) berhubungan dengan kasus COVID-19. Pada lag 2 minggu, suhu (r=-0,348) dan lama penyinaran matahari (r=-0,214) berhubungan dengan kasus COVID-19. Model prediksi kasus COVID-19 adalah ln(Y) = 95,020 – 2,379X1 – 0,306X2 + e dengan R2 = 0,270. Faktor cuaca yang paling dominan mempengaruhi kasus COVID-19 adalah suhu disusul kelembaban. ......COVID-19 is a disease designated by the World Health Organization (WHO) as a pandemic. In November 2022, the positivity rate of COVID-19 in Serang City in the last 7 days was 19.61% and higher than Lebak Regency (18.67%), Cilegon City (18.41%), Serang Regency (16.02%), and Pandeglang Regency (13.47%). The study aims to determine the relationship between temperature, humidity, rainfall, wind speed, and length of sunshine with COVID-19 cases, analyze case prediction models and dominant weather factors for COVID-19 cases in Serang City. The research study design uses time trend ecology. The research was conducted in February - March 2023 using weather data and COVID-19 cases in Serang City March 2020 - December 2022. Data analysis used univariate analysis, correlation test, multiple linear regression test, and spatial analysis. The results showed that Serang sub-district was the area with the most cases. Temperature (r=-0.263) and wind speed (r=0.258) are associated with weekly COVID-19 cases. At a lag of 1 week, temperature (r=-0.366) and length of sunshine (r=-0.179) were associated with COVID-19 cases. At a lag of 2 weeks, temperature (r=-0.348) and length of sunshine (r=-0.214) are associated with COVID-19 cases. The prediction model for COVID-19 cases is ln(Y) = 95.020 - 2.379X1 - 0.306X2 + e with R2 = 0.270. The most dominant weather factor affecting COVID-19 cases is temperature followed by humidity.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katharina Setyawati Sutrisno
Abstrak :
Latar Belakang:  Penggunaan PD hanya 2-11% dari total terapi pengganti ginjal, dengan angka drop out PD sebesar 35% setiap tahun. Faktor-faktor yang ingin diteliti yaitu faktor yang berpengaruh dengan kejadian drop out pada penderita penyakit ginjal kronik stadium 5 dengan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD)  yaitu: usia, tingkat pendidikan, riwayat peritonitis, infeksi exit site dan/ tunnel, hipoalbumin, diabetes melitus, hipertensi, obesitas, hiperkalemia, teknik pemasangan, fungsi ginjal sisa, dan besarnya unit CAPD.

Tujuan: Mempelajari pengaruh usia, tingkat pendidikan, peritonitis, infeksi exit site dan tunneling, hipoalbumin, hipokalemia, diabetes melitus, hipertensi, obesitas, tehnik pemasangan, penurunan fungsi ginjal sisa dan besarnya unit CAPD terhadap kejadian drop out pada penderita penyakit ginjal kronik stadium 5 dengan CAPD. Menghasilkan model prediksi kejadian drop out pada penderita penyakit ginjal kronik stadium 5 dengan CAPD.

Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif dengan subjek penelitian pasien dengan penyakit ginjal kronik stadium 5 dengan CAPD di RSUPN dr Cipto Mangunkusumo, RS Fatmawati dan RSUD Syamsudin SH periode Januari 2017 hingga Mei 2023. Data diambil dari rekam medis, sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Performa pengembangan model prediksi kejadian drop out dilakukan dengan menentukan nilai kalibrasi (uji Hosmer-Lameshow) dan diskriminasi.

Hasil Penelitian: Didapatkan 293 pasien yang telah memenuhi kriteria dan dapat dianalisis. Dari hasil multivariat didapatkan usia mulai CAPD  ≥ 55 tahun HR 1,687 (95% IK 1,095 – 2,598); p=0,018, diabetes melitus HR 1,497 (95% IK 1,005 – 2,229); p=0,047,  fungsi ginjal sisa ≤ 200 ml HR 1,960 (95% IK 1,349 – 2,846); p= <0,0001 dan hipoalbumin HR 1,510 (95% IK 1,046 – 2,180); p=0,028 bermakna mempengaruhi kejadian drop out pada pasien penyakit ginjal kronik dengan CAPD.

Simpulan: Usia mulai CAPD ≥ 55 tahun, diabetes melitus, fungsi ginjal sisa ≤ 200 ml dan hipoalbumin merupakan faktor yang berhubungan secara bermakna dengan drop out pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 yang menjalani CAPD. Model prediksi kejadian drop out pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 yang menjalani CAPD berdasarkan faktor prediktor diatas memiliki kualitas kalibrasi dan diskriminasi yang cukup.

Kata kunci: CAPD; drop out, model prediksi.

Latar Belakang:  Penggunaan PD hanya 2-11% dari total terapi pengganti ginjal, dengan angka drop out PD sebesar 35% setiap tahun. Faktor-faktor yang ingin diteliti yaitu faktor yang berpengaruh dengan kejadian drop out pada penderita penyakit ginjal kronik stadium 5 dengan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD)  yaitu: usia, tingkat pendidikan, riwayat peritonitis, infeksi exit site dan/ tunnel, hipoalbumin, diabetes melitus, hipertensi, obesitas, hiperkalemia, teknik pemasangan, fungsi ginjal sisa, dan besarnya unit CAPD.

Tujuan: Mempelajari pengaruh usia, tingkat pendidikan, peritonitis, infeksi exit site dan tunneling, hipoalbumin, hipokalemia, diabetes melitus, hipertensi, obesitas, tehnik pemasangan, penurunan fungsi ginjal sisa dan besarnya unit CAPD terhadap kejadian drop out pada penderita penyakit ginjal kronik stadium 5 dengan CAPD. Menghasilkan model prediksi kejadian drop out pada penderita penyakit ginjal kronik stadium 5 dengan CAPD.

Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif dengan subjek penelitian pasien dengan penyakit ginjal kronik stadium 5 dengan CAPD di RSUPN dr Cipto Mangunkusumo, RS Fatmawati dan RSUD Syamsudin SH periode Januari 2017 hingga Mei 2023. Data diambil dari rekam medis, sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Performa pengembangan model prediksi kejadian drop out dilakukan dengan menentukan nilai kalibrasi (uji Hosmer-Lameshow) dan diskriminasi.

Hasil Penelitian: Didapatkan 293 pasien yang telah memenuhi kriteria dan dapat dianalisis. Dari hasil multivariat didapatkan usia mulai CAPD  ≥ 55 tahun HR 1,687 (95% IK 1,095 – 2,598); p=0,018, diabetes melitus HR 1,497 (95% IK 1,005 – 2,229); p=0,047,  fungsi ginjal sisa ≤ 200 ml HR 1,960 (95% IK 1,349 – 2,846); p= <0,0001 dan hipoalbumin HR 1,510 (95% IK 1,046 – 2,180); p=0,028 bermakna mempengaruhi kejadian drop out pada pasien penyakit ginjal kronik dengan CAPD.

Simpulan: Usia mulai CAPD ≥ 55 tahun, diabetes melitus, fungsi ginjal sisa ≤ 200 ml dan hipoalbumin merupakan faktor yang berhubungan secara bermakna dengan drop out pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 yang menjalani CAPD. Model prediksi kejadian drop out pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 yang menjalani CAPD berdasarkan faktor prediktor diatas memiliki kualitas kalibrasi dan diskriminasi yang cukup. ......Background: The total use of PD is only 2-11% of total renal replacement therapy, with technique failure causing PD drop out by 35% annually. Factors associated with Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) dropout in patients with stage 5 chronic kidney disease consist of age, education level, history of peritonitis, exit site and/or tunnel infection, hypoalbumin, diabetes mellitus, hypertension, obesity, hyperkalemia, implantation technique, residual kidney function, and the size of the CAPD unit.

Purpose: This study aims to see the effect of age, education level, peritonitis, exit site infection and tunneling, hypoalbumin, hypokalemia, diabetes mellitus, hypertension, obesity, operation technique, decreased residual kidney function, and CAPD unit size on the incidence of drop out in patients with stage 5 chronic kidney disease with CAPD, creating a predictive model for the incidence of drop out in patients with stage 5 chronic kidney disease with CAPD.

Methods: This study was a retrospective cohort study using data from patients with stage 5 chronic kidney disease with CAPD at RSUPN dr Cipto Mangunkusumo and RSUD Syamsudin SH for the period January 2017 to May 2023. Data were taken from medical records, according to inclusion and exclusion criteria. The performance of the development of the drop out prediction model is carried out by determining the calibration value (Hosmer-Lameshow test) and monitoring.

Results: A total of 293 patients who met the criteria and could be analyzed were obtained. From the multivariate analysis, it was found that age at the start of CAPD  ≥ 55 years old  had a hazard ratio (HR) of 1.687 (95% CI 1.095 – 2.598); p=0.018, diabetes mellitus had a HR of 1.497 (95% CI 1.005 – 2.229); p=0.047, residual kidney function ≤ 200 ml had a HR of 1.960 (95% CI 1.349 – 2.846); p < 0.0001, and hypoalbuminemia had a HR of 1.510 (95% CI 1.046 – 2.180); p=0.028, all significantly influencing the occurrence of dropouts in patients with chronic kidney disease undergoing CAPD.

Conclusion: Age at the start of CAPD  ≥ 55 years old, diabetes mellitus,  residual kidney function ≤ 200 ml, and hypoalbuminemia are factors significantly associated with dropout occurrences in stage 5 chronic kidney disease patients undergoing CAPD. The predictive model for dropout occurrences in stage 5 chronic kidney disease patients undergoing CAPD based on the above predictor factors demonstrates moderate calibration and discrimination quality.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ulfah
Abstrak :
Abstrak
One of the occupational diseases that can arise for workers with high accuracy is a decrease in their visual acuity. Therefore, it is necessary to study the risk factors of decreasing visual acuity in workers with high accuracy, such as in wig makers. This study aimed to examine the correlation between age, working period, lighting intensity, fatigue, and nutritional status with visual acuity, and to observe the main risk factors that can be used as a reference for predicting decreasing visual acuity. This study was an observational study that used a cross-sectional design. The population number for this study was 185 wig makers.A total of 85 samples were selected using simple random sampling. The study was carried out in January to March 2016 on wig makers in Purbalingga. The results showed that variables most closely associated with visual acuity were working period (p-value = 0.000 < 0.05), lighting intensity (p-value = 0.000 < 0.05), and fatigue (0.013 < 0.05). Variables that were not related to vision acuity were age (p-value = 0.846 > 0.05) and nutritional status (p-value = 0.562 > 0.05).
Jakarta: Universitas Indonesia, 2019
613 KESMAS 13:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria
Abstrak :
Latar Belakang: Secara global, jumlah penduduk usia lanjut terus meningkat yang diiringi dengan jumlah pasien usia lanjut yang menjalani pembedahan juga meningkat. Pasien usia lanjut memerlukan perhatian khusus dalam persiapan, saat pembedahan dan pasca pembedahan karena kemunduran sistem fisiologis dan farmakologi sehingga lebih berisiko mengalami komplikasi. Tujuan: Mendapatkan angka mortalitas, model prediksi, serta performa model prediksi pasien usia lanjut yang menjalani pembedahan elektif di RSCM. Metode: Penelitian menggunakan desain kohort retrospektif dengan metode sampling konsekutif. Data sekunder rekam medis pasien usia lanjut yang menjalani pembedahan elektif di RSCM periode Januari 2015-Desember 2017 dianalisis dengan program statistik SPSS Statistics 20.0 untuk analisis univariat, bivariat, multivariat, Receiving Characteristics Operator (ROC), dan analisis bootstrapping pada uji kalibrasi Hosmer-Lemeshow. Hasil: Terdapat 747 subjek penelitian yang dianalisis untuk mendapatkan angka mortalitas dan prediktor yang bermakna untuk disertakan sebagai komponen sistem skor. Sebanyak 108 (14,5%) pasien meninggal pascabedah. Variabel status fungsional, komorbiditas, kadar albumin serum preoperatif, jenis pembedahan, dan status fisik ASA merupakan variabel yang secara statistik independen berhubungan dengan mortalitas. Sistem skor yang dibuat memiliki nilai AUC = 0,900 (KI 95% 0,873-0,927). Kalibrasi sistem skor baik dengan nilai p>0,05. Hasil ini konsisten setelah dilakukan bootstrapping. Kesimpulan : Angka mortalitas pasien geriatri yang menjalani pembedahan elektif adalah 14,5%. Prediktor dan komponen skor prediksi mortalitas pembedahan elektif pada pasien usia lanjut yaitu status fungsional, komorbiditas, kadar albumin serum preoperatif, jenis pembedahan, dan kategori ASA. Model prediksi memiliki kualitas kalibrasi dan diskriminasi yang baik dan kuat.
Background: Globally, the number of elderly population continues to grow. It is accompanied by the increasing number of older people undergoing surgery. Elderly patients need certain care in preoperative, intraoperative,and postoperative phase since they are more likely to develop postoperative complication due to physiological and pharmacological deterioration. Aim: To get mortality rate, predictive model, and the performance of predictive model in elderly patients undergoing elective surgery in RSCM. Methods: This study is a retrospective cohort study with consecutive sampling method. Secondary data from patients' medical record who underwent elective surgery from January 2015-December 2017 is analysed using SPSS Statistics 20.0 for univariate, bivariate, multivariate, and Receiving Operator Characteristics (ROC) and SPSS Statistics 20.0 for bootstrapping analysis in Hosmer-Lemeshow calibration test. Results: All 747 subjects are analysed to get mortality rate and predictor variables that are statiscally significant included as scoring system components. A hundred eight patients (14.5%) died within thirty days after surgery. Functional status, comorbidities, preoperative serum albumin level, type of surgery, and ASA physical status are independently associated with mortality. A scoring system composed of above predictors has an AUC value at 0.900 (95% CI 0.873-0.927). This scoring system shows good calibration with p>0,05 and this result is consistent even after bootstrapping analysis. Conclusion: The mortality rate of elderly patients undergoing elective surgery in RSCM is 14.5%. Scoring system for predicting mortality in elderly patients undergoing elective surgery consist of functional status, comorbidities, preoperative serum albumin levels, type of surgery and ASA physical status. The predictive model shows good calibration and strong discrimination.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendy Setiawan
Abstrak :
Sebuah perusahaan minyak dan gas di Subang, PT. X merupakan salah satu asset penting negara di Jawa Barat, dimana hasil produk dari perusahaan ini memberikan konstribusi terhadap perekonomian di pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat. Input feed gas yang diperoleh PT. X ini memiliki konsentrasi CO2 cukup tinggi sebesar 23%, pemisahan CO2 removal dimaksudkan untuk mengurangi kandungan CO2 hingga kurang dari 5%. Hal ini karena CO2 dengan kadar > 5% sangat korosif tergantung pada tekanan (pressure) dan temperature. Proses pemurnian gas dilakukan oleh 2 unit identic CO2 removal, dimana sistem perpipaan menjadi penting untuk menyalurkan gas dari satu tempat ke tempat lain. Hasil analisa menunjukkan mekanisme kerusakan aktual pada pipa adala korosi CO2. Nilai laju korosi tertinggi sebesar 0,24 mm/year pada tahun 2020 karena adanya reaksi antara Fe dengan H2CO3 sebagai akibat dari perubahan temperature dan partial pressure CO2 model laju korosinya adalah Y = 0,0001x2 – 0,0297x + 1,5599 untuk pengaruh temperature dan Y = 9E-05x2 – 0,0228x + 1,5436 untuk pengaruh partial pressure CO2. Dari matriks kekritisan didapatkan 1-line number pada peringkat resiko medium high sehingga action yang perlu dilakukan adalah bersifat corrective maintenance dengan interval setiap 4 tahun sekali dan metode inspeksi nya adalah ultrasonic test. Hasil analisa kelayakan menunjukkan bahwa pipa yang diteliti masih layak beroperasi karena nilai MAWP masih di atas working pressure pipa tersebut. Model polynomial Y = 42,097x2 – 607,42x + 2724,8 sebagai model prediksi MAWP pada tahun 2025 mendatang dimana nilainya juga masih berada di atas working pressure sehingga masih layak digunakan sampai 2025. ...... An oil and gas company in Subang, PT. X is one of the important state assets in West Java, where the products of this company contribute to the economy on the Java, especially in West Java. Feed gas input obtained by PT. X has a high enough CO2 concentration up to 23%, the separation of CO2 removal us intended to reduce the CO2 content to less than 5%. This event is required due to CO2 concentration >5% is corrosive depending on pressure and temperature. The gas purification process is carried out by two identical CO2 removal unit, where the piping system is important to transfer gas from one place to another. The analysis result shows that the actual damage mechanism is CO2 corrosion. The highest corrosion rate value is 0,24mm/year in 2020, because of the reaction between Fe and H2CO3 as a result of changes in temperature and partial pressure CO2, the corrosion model is Y = 0,0001X2- 0,0297x + 1,5599 for the effect of themperature and Y = 9E-05X2 – 0,0228x + 1,5436 for the effect of CO2 partial pressure. From the critilically matrix, it is obtained one line number at the risk rating for medium high, so the action that need to be done is corrective maintenance at interval every 4 years and the inspection method is the ultrasonic test. The result of the feasibility analysis show that the pipe under study is still feasible to operate because the MAWP value still above the pipe’s working pressure. Polynomial model Y = 42,097x2 – 607,42x + 2724,8 as a prediction mode for MAWP in 2925 where the value also still above it it means the pipe still suitable for use until 2025.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Sayidinarechan Ardhafa
Abstrak :
Seiring berjalannya waktu, tuntutan akan informasi yang relevan dan akurat semakin meningkat secara signifikan. Knowledge graph telah muncul sebagai framework untuk menyimpan dan mengorganisir data, serta menangkap hubungan antara entitas dan konsep. Memahami konsep knowledge wealth dalam knowledge graph sangat penting karena memberikan wawasan tentang kelimpahan informasi dan kedalaman pengetahuan yang dapat diakses dan dimanfaatkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pertumbuhan knowledge wealth dan memprediksi perkembangannya di masa depan. Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh langsung dari Wikidata yang mencakup periode tahun 2012 hingga 2022. Statistik deskriptif dan uji kecocokan digunakan untuk menganalisis pertumbuhan knowledge wealth, sementara berbagai teknik pemodelan digunakan untuk memprediksi dan dibandingkan hasilnya. Temuan dari penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang pertumbuhan knowledge wealth dalam knowledge graph dan memberikan wawasan berharga untuk melakukan identifikasi dan karakterisasi pertumbuhan knowledge wealth. ......As time progresses, the demand for relevant and accurate information has significantly increased. Knowledge graphs have emerged as a framework for storing and organizing data, capturing relationships between entities and concepts. Understanding the concept of knowledge wealth within a knowledge graph is crucial as it provides insights into the abundance of information and the depth of accessible knowledge. The objective of this study is to analyze the growth of knowledge wealth and forecast its future development. The study utilizes data directly obtained from Wikidata spanning the years 2012 to 2022. Descriptive statistics and goodness-of-fit tests are used to analyze the growth of knowledge wealth, while various modeling techniques are employed to predict and compare the results. The findings of this research contribute to a better understanding of knowledge growth within knowledge graphs and provide valuable insights for identifying and characterizing the growth of knowledge wealth.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjahjo Harsojo
Abstrak :
Penelitian ini mempelajari hubungan rasia lingkar pinggang-pinggul (RLPP) dengan persen lemak tubuh (PLT) pada orang dewasa. Variabel lain (konfounding) yang diteliti adalah : indeks massa tubuh (IMT), umur, jenis kelamin, suku bangsa, indeks aktivitas, dan kebiasaan merokok. Analisis menggunakan data sekunder hasil Survei Gizi dan Kesehatan Pada orang Dewasa (kerjasama Direktorat BGM Depkes RI dan FKM-Ul, Juni 1996) di 6 kota, yaltu : Medan, Padang, Bandung, Jogyakarta, Denpasar, dan Ujung Pandang. Desain penelitian adalah cross-sectional. Pemilihan responden (sampel) menggunakan rancangan klaster dua tahap, yaitu : (1) probability proportionate to size (PPS) untuk memilih Waster, (2) simple random sampling (SRS) untuk memilih rumah-tangga (responden). Responden yang digunakan sebagai unit analisis sebanyak 713 orang (laki-laki = 230 orang, perempuan = 483 orang), yang merupakan sub-sampel dari penelitian Direktorat BGM Depkes RI. Analisis regresi berganda (multiple regression analysis) digunakan untuk membangun model prediksi PLT dengan RLPP. Proses pemodelan digunakan teknik backward elimination procedure. Untuk mengetahui validitas RLPP dilakukan analisis sensitifitas (Se) dan spesifisitas (Sp). Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi positif antara RLPP dengan PLT, IMT, dan umur (p <0,01). Rata-rata RLPP, umur, dan indeks aktivitas pada laki-laki Iebih tinggi dibanding perempuan (p <0,01). Sebaliknya, PLT dan IMT perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki (p X0,01). Dari proses pemodelan, terpilih model terbaik dengan persamaan regresi: PLT = 25,16 + 8,08 RLPP + 7,03 IMT + 4,48 UMLIR - 12,94 SEX; dimana IMT (0=tidak berisiko dengan IMT <25,0; 1=berisiko dengan IMT 25,0); UMUR (0=tidak berisiko dengan umur s 40 tahun; 1=berisiko dengan umur >40 tahun) dan SEX (0=perempuan, 1=laki-laki). Modes dapat menduga PLT orang dewasa (umur z 18 tahun) dengan kemampuan moderat (R2 = 0,6773) dan kesalahan menduga PLT ± 5,05%. Tampak pada model bahwa variabel suku bangsa, indeks aktivitas, kebiasaan merokok tidak memberi kontribusi terhadap model (p X0,05). Uji validitas model menunjukkan model cukup reliabel, karena penyusutan (shrinkage) dari R2 relatif kecil (0,008). Dengan menggunakan pedoman skrining umum, RLPP dapat dipakai sebagai alat untuk deteksi overweight dan obesitas dengan kemampuan moderat. Pada laki-laki dengan titik potong RLPP 0,90 (Se = 70,6; Sp = 51,2), sedangkan pada perempuan dengan titik potong RLPP 0,88 (Se = 59,4; Sp = 53,0). Mengingat RLPP dapat digunakan untuk deteksi overweight dan obesitas, perlu dilakukan upaya pemasyarakatan ukuran antropometri ini. Sebagai uji coba dapat dipilih daerah sentinal sekaligus untuk melakukan validasi ulang dengan parameter lain (klinik dan biokimia) yang lebih lengkap. Sambil menunggu hasil validasi ulang, RLPP dapat dipakai terintegrasi dengan penggunaan IMT sebagai alai pemantauan status gizi orang dewasa.
Prediction Model of Body Fat Percentage in Adult by Waist Hip RatioThe relationship between waist hip ratio (WHR) and body fat percentage (°/o BF) in adult was explored in this study. Confounding variables learned in this study were : body mass index (BM!), age, sex, ethnic, activity index and smoking habit. Data was obtained from the survey of nutrition and health in adult, which was a collaboration of Nutrition Directorate - Ministry of Health and The Faculty of Public Health - University of Indonesia, June 1996 in 6 cities : Medan, Padang, Bandung, Jogyakarta, Denpasar, and Ujung Pandang. The study design was cross sectional. Respondent was selected by 2 stages cluster method : (1) cluster was chosen by probability proportionate to size, (2) the respondent was selected by simple random sampling. A sub sample of 713 respondent (230 male and 483 female) were used in the analysis. Percentage of body fat prediction model from WHR was built by multiple regression analysis using a backward elimination procedure. Sensitivity (Se) and Specificity (Sp) analysis was performed to test the validity of WHR. There was a correlation between WHR with percentage of body fat, BMI and age (p <0.01). Mean of WHR, age, and activity index of male was higher than female (p <0.01). On the contrary, mean of %BF and BMI in female was higher than male (p <0.01). The best fit model was : %BF = 25.16 + 8.08 WHR + 7.03 BM1 + 4.48 AGE - 12.94 SEX; where BMI (0=low risk with BMI <25.0; 1=risk with BMI z 25.0); AGE (0=low risk with age40 year; 1=risk with age >40 year) and SEX (0=female; 1=male). This model predict adult (~ 18 year) percentage of body fat, with moderate power (R2 = 0.6773) and standard error of estimate %BF ± 5.05%. Activity index, ethnic, and smoking habit didn't contribute to the model (p >0.05). Validity testing showed that the model is reliable since the shrinkage of R2 is very small (0.008). WHR could be used in overweight and obesity detection, has a moderate power. The male cut off point is 0.90 (Se = 70.6; Sp = 61.2), and cut off of female is 0.88 (Se=59.4; Sp=63.0). Since WHR is a new parameter in overweight and obesity detection, so it needs social marketing. A sentinel area could be used in WHR trial and revalidate it by other parameters such as biochemical and clinical examination. It is recommended that in the monitoring of adult nutritional status, WHR is used a long with BMI measurement.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revana Aryani
Abstrak :

Penelitian ini membahas kemampuan model Altman Z-score emerging market score (EMS) untuk memprediksi status forced delisting di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selanjutnya berdasarkan data forced delisting di Indonesia selama kurun waktu 2004 – 2015, analisis diskriminan dengan menggunakan variabel Altman Z-score EMS dan tambahan variabel rasio arus kas operasi digunakan untuk menilai perbedaan tingkat akurasi prediksi antara kedua pemodelan tersebut. Penelitian ini menggunakan data 52 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Indonesia, 26 di antaranya mengalami forced delisting selama periode pengamatan dan 26 lainnya tidak mengalami forced delisting. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model model prediksi Altman Z-score EMS dapat digunakan untuk memprediksi pengenaan status forced delisting di BEI hingga tiga tahun sebelum perusahaan tersebut mengalami forced delisting dengan tingkat akurasi 67-69% per tahun pengamatan. Selain itu, dengan menggunakan data forced delisting di BEI, analisis diskriminan dengan menggunakan variabel Altman Z-score EMS dan rasio arus kas operasi/total kewajiban dapat meningkatkan tingkat akurasi prediksi pengenaan status forced delisting.


This study discusses the ability of Altman Z-score emerging market score (EMS) modelling to predict the status of forced delisting in Indonesia Stock Exchange (ISX). Furthermore, based on forced delisting data in Indonesia during the period of 2004 - 2015, discriminant analysis using Altman Z-score EMS variables and additional variable in form of operating cash flow ratio is used to assess the differences in the prediction performance. This study uses data of 52 non-financial companies listed in Indonesia, 26 of whom undergone forced delisting during the observation period and the other 26 did not experience forced delisting. From this study, it was found that the Altman Z-score EMS model can be used to predict the forced delisting status up to three years before the company undergone forced delisting with accuracy rate of 67-69% per year of observation. In addition, by using the forced delisting data, discriminant analysis using variables Altman Z-score EMS and the ratio of operating cash flow / total liabilities could increase the prediction accuracy rate of imposition of forced delisting status.

2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latupeirissa, Debbie
Abstrak :
ABSTRAK
Diagnosis HIV pada bayi masih sulit ditentukan pada daerah dengan sumber terbatas dan tidak memiliki fasilitas pemeriksaan PCR. Keterlambatan menentukan diagnosis pada bayi tertular HIV yang lahir dari ibu HIV positif akan menimbulkan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan menemukan model prediksi risiko bayi tertular HIV yang efektif yaitu yang memiliki nilai sensitivitas dan spesifisitas cukup baik dan praktis penggunaannya di lapangan. Penelitian terdiri dari dua tahapan yaitu tahap pertama pembuatan model dari faktor risiko pada ibu, bayi, dan persalinan serta tahap kedua validasi skoring model. Subjek tahap pertama berasal dari data rekam medis pasangan ibu HIV positif dan bayi yang dilahirkannya di 5 rumah sakit di Jakarta dan Kepulauan Riau dan 1 puskesmas di Jakarta sebanyak 100 subjek. Didapatkan 2 model skor yang efektif sebagai model prediksi risiko bayi tertular HIV yaitu Model 1 (terdiri dari usia ibu, ARV pada ibu, infeksi TB paru, usia gestasi, cara persalinan dan jenis kelamin bayi) dan Model 2 (ARV pada ibu, infeksi TB paru ibu, dan cara persalinan). Model 2 selain efektif juga praktis untuk penggunaan di lapangan. Validasi eksterna terhadap 20 subjek bayi yang lahir dari ibu dengan HIV positif di 3 rumah sakit di Jakarta menunjukkan tidak terdapat perbedaan hasil antara Model 2 dan pemeriksaan PCR RNA HIV bayi usia 6 minggu. Model 2 adalah model prediksi yang efektif dan praktis untuk prediksi risiko bayi tertular HIV yang lahir dari ibu HIV positif di daerah dengan sumber dan fasilitas terbatas.
ABSTRACT
HIV diagnosis in infants is still difficult to determine in areas with limited resources and no PCR examination facilities. Delay in diagnosing HIV infected infants born to HIV positive mothers will lead to high morbidity and mortality. The aim of this study is to find an effective and practical model to be used in the field to predict risk of HIV transmission in infants born to HIV positive mothers, with relatively well sensitivity and specificity. This study consisted of two stages. The first stage was to develop a risk factor model consisting of maternal, infant and obstetric risk factors, and the second stage was to validate the scoring model. Data for the first stage was obtained using medical records of 100 infants born to HIV positive mothers in 5 hospitals in Jakarta and Riau Islands, as well as 1 community health center in Jakarta. Two effective models were generated in this study, namely: Model 1 (consisting of maternal age, maternal ARV therapy, maternal tuberculosis infection, gestational age, method of delivery, sex of the infant) and Model 2 (consisting of maternal ARV treatment, maternal tuberculosis infection, and mode of delivery). Model 2 is more effective and practical to be used in the field. External validation performed on 20 infants born to HIV positive mothers in three hospitals in Jakarta showed that there were no differences between the scoring model and PCR RNA HIV results. Model 2 can be used on infants born to HIV positive mothers as an effective and practical transmission risk prediction tool for in areas with limited resources and facilities
2016
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>