Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Esther Lita Yohana
Abstrak :

Riwayat merokok pada calon pengantin merupakan hal penting yang perlu dikaji dalam masa prakonsepsi untuk mendapatkan kehamilan dan keturunan yg sehat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran riwayat merokok pada calon pengantin. Penelitian deskriptif ini melibatkan 361 responden yang ditentukan dengan teknik convenience sampling. Riwayat merokok dinilai dengan kuesioner Global Adults Tobbaco Survey (GATS) tahun 2014 dan telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 53,5% perokok pasif, 37,4% perokok aktif dan 9,1% mantan perokok. Hasil penelitian ini dapat menjadi data dan masukan bagi pengembangan pelayanan Program Calon Pengantin khususnya di DKI Jakarta untuk mengkaji riwayat/ perilaku merokok sebagai bagian dalam pemeriksaan kesehatan dan konseling calon pengantin.


Smoking history of the prospective bride and groom is one of the important things to be assessed during preconception order to get a healthy pregnancy and generation. This study aimed to identify the history of smoking among the prospective bride and groom. This descriptive study involved 361 respondents who were selected through convenience sampling technique. The data regarding to smoking history was collected with the Global Adults Tobbaco Survey (GATS) questionnaire 2014. Data were analyzed by univariate analysis. The results found there were 53.5% of passive smokers, 37.4% of active smokers, and 9.1% of former smokers among the respondents. The results of this study can become a basis data for the development of the Prospective Bride and Groom Health Intervention, especially in DKI Jakarta, to analyze the history of smoking as well as its behavior as part of the health examination and counseling for prospects in general.

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Fauziah Priani
Abstrak :
ABSTRAK Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas pendidikan kesehatan singkat terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap calon pengantin perempuan mengenai kesehatan prakonsepsi. Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental pre and posttest with control group. Sampel terdiri dari 92 calon pengantin perempuan yang terbagi dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang dipilih secara consecutive sampling. Kelompok intervensi diberikan pendidikan kesehatan singkat mengenai kesehatan prakonsepsi yang meliputi kesehatan fisik, nutrisi dan gaya hidup prakonsepsi. Sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan intervensi namun mendapatkan buku saku kesehatan prakonsepsi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sesudah pemberian intervensi meliputi kesehatan fisik (p = 0,001), nutrisi (p = 0,001), and gaya hidup (p = 0,001) prakonsepsi. Disamping itu, terdapat perbedaan sikap yang bermakna antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol sesudah pemberian intervensi meliputi persepsi terhadap kerentanan (p = 0,001), persepsi terhadap ancaman (p = 0,001), persepsi tentang manfaat (p = 0,001), persepsi terhadap hambatan (p = 0,001). Simpulan: Penelitian ini merekomendasikan pemberian pendidikan kesehatan singkat untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap calon pengantin perempuan mengenai kesehatan prakonsepsi.
ABSTRACT Objective: This study aims to identify the effectiveness of preconception health brief education toward improvement on knowledge and attitudes of brides about preconception health. Method: This study used a quasi-experimental pre and posttest with control group design. The sample were 92 brides selected by consecutive sampling technique. The respondents divided into intervention group and control group. The intervention group was given a preconception health brief education including preconception physical health, nutrition, and lifestyle, while the control group was not given the intervention but got preconception health booklet. Results: The results showed that there is a significant different of knowledge between the intervention group and the control group after the intervention includes physical health (p = 0,001), nutrition (p = 0,001), and lifestyle (p = 0,001). Besides that, there is a significant different in attitude between intervention group and control group after the intervention includes perceived susceptibility (p = 0.001), perceived severity (p = 0.001), perceived benefits (p = 0.001), perceived barriers (p = 0.001). Conclusion: This study recommended to use preconception health brief education to increase the preconception health knowledge and attitude of brides about preconception health education.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Shinta Uly Noor
Abstrak :
Persiapan sebelum memasuki masa kehamilan prakonsepsi menjadi suatu hal yang penting untuk diketahui oleh laki-laki maupun perempuan. Pada usia 16 - 24 tahun yang dianggap telah cukup matang untuk hamil sebaiknya terpapar oleh informasi tersebut. Pada usia ini berada pada rentang usia mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan kesehatan prakonsepsi pada mahasiswa. Penelitian deskriptif ini dilakukan secara cross sectional terhadap 325 mahasiswa S1 reguler dan ekstensi 2017/2018. Analisis data yang digunakan adalah univariat. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa mahasiswa RIK sebanyak 107 mahasiswa 54,8 dan mahasiswa non RIK sebanyak 71 mahasiswa 39,9 memiliki pengetahuan yang tinggi. Pengetahuan kesehatan prakonsepsi yang tinggi perlu dipertahankan dengan melakukan promosi kesehatan prakonsepsi pada lingkungan kampus agar dapat meningkatkan wawasan pengetahuan mahasiswa RIK dan non RIK.
Preparation before pregnancy preconception becomes an important thing to know by men and women. At the age of 16-24 years who are considered to be mature enough to get pregnant should be exposed to the information. In this age is in the range among undergraduate students. This study aims to determine the description of knowledge preconception health among undergraduate students. This study was conducted cross sectional on 325 undergraduate students of regular and extension of 2017 2018. Analysis of the data is univariate. The result of the research shows that health science clusters among undergraduate students about 107 students 54,8 and non health science clusters students were 71 students 39,9 have high knowledge preconception health. High knowledge preconception health needs to be maintained by conducting preconception health promotion on campus environment to improve knowledge among undergraduate students.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Karota
Abstrak :
Perawatan prakonsepsi merupakan periode penting persiapan kehamilan yang memerlukan perawatan komprehensif. Perawatan kehamilan berbasis budaya dapat mengurangi masalah dan risiko penyulit kehamilan. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan menggunakan metode ethnonursing bertujuan mengeksplorasi perencanaan dan perawatan kehamilan berdasarkan nilai-nilai budaya suku Batak Toba. Sampel penelitian terdiri atas 23 orang informan yang terbagi dalam 4 kelompok agregat, yakni: 1) keluarga, 2) perempuan Batak tidak hamil dan masa hamil, 3) tokoh masyarakat dan tokoh agama, dan 4) tenaga kesehatan dan terapis kusuk (pemijat). Seluruh informan keturunan suku asli Batak Toba yang tinggal di lokasi penelitian, berusia antara 26-69 tahun, mayoritas beragama Kristen, berpendidikan SMU, bekerja sebagai pegawai swasta, pemerintah, wirausaha, dan terapis kusuk (pemijat). Analisis tematik digunakan untuk mengidentifikasi pola perilaku kesehatan, norma, nilai, kepercayaan, dan keyakinan perempuan berdasarkan budaya masyarakat suku Batak Toba. Analisa tematik menyimpulkan 21 tema dari 23 informan yang berasal dari 4 kelompok agregat suku Batak Toba dalam merencanakan dan merawat kehamilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat suku Batak Toba memegang teguh prinsip norma, nilai-nilai, keyakinan, dan kepercayaan budaya yang mendasari perilaku sehat dalam merencanakan dan merawat kehamilan. Falsafah Dalihan Na Tolu merupakan dasar sistem kekerabatan suku Batak Toba yang menganut nilai-nilai Hagabeon, yang bermakna bahwa perkawinan sejahtera adalah perwakilan dengan keturunan anak laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki adalah keutamaan keluarga karena fungsinya sebagai penerus identitas marga, pendukung silsilah keluarga, pemegang hukum adat, warisan, dan status sosial adat. Penerapan metode ethnonursing dalam pengkajian dan intervensi keperawatan berbasis culture care dapat meningkatkan kesadaran perawatan prakonsepsi dan perilaku positif perawatan kehamilan. Pengintegrasian nilai budaya dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana akan mendukung kebijakan pemerintah dalam menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan anak serta pencegahan terjadinya risiko stunting jangka panjang. ......Preconception care is an important period of pregnancy preparation that requires comprehensive care. Culture-based pregnancy care can reduce the problems and risks of pregnancy complications. This qualitative study uses the ethnonursing method to explore pregnancy planning and care based on the Toba Batak cultural values. The samples were 23 informants from 4 aggregate groups: 1) family, 2) Batak women who are not pregnant and during pregnancy, 3) community and religious leaders, and 4) health workers and masseuses. All informants are Toba Batak people living in the research location, aged 26-69 years, mostly Christians, high school graduates, employed in private agencies or government institutions, entrepreneurs, and masseuses. Thematic analysis was applied to identify health behavior patterns, norms, values, and beliefs based on the Toba Batak culture. The thematic analysis concluded 21 themes from 23 Toba Batak informants in the 4 aggregate groups on planning and caring for pregnancy. The results show that the Toba Batak people adhere to the principles of the norms, values, beliefs, and culture underlying their healthy behavior in planning and caring for pregnancy. The philosophy of Dalihan Na Tolu is the kinship system of the Batak Toba tribe adhering to Hagabeon values, meaning a prosperous marriage should have sons and daughters. Sons are the priority of the family since they carry the function as a determinant of clan identity, family tree, customary law, inheritance, and customary social status. Applying the ethnonursing method in culture care-based assessment and nursing interventions can increase the awareness of preconception care and positive behavior in pregnancy care. Integrating cultural values in maternal and child health and family planning services will support government policies to reduce maternal and child mortality and morbidity, and prevent long-term stunting risks.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neni Fidya Santi
Abstrak :
Keterlibatan laki-laki sebagai partner kesehatan reproduksi merupakan hal penting, namun di sisi lain keterlibatan, motivasi serta partisipasi di Indonesia masih sangat kurang, Salah satu faktor yang berperan dalam keterlibatan laki-laki adalah budaya. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap makna perspektif laki-laki Jawa tentang kesejahteraan prakonsepsi. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi interpretatif, wawancara mendalam dilakukan terhadap sebelas laki-laki dari Suku Jawa yang telah menikah yang dipilih secara purposive sampling. Data dianalisis dengan analisis tematik berdasarkan pendekatan van Manen yaitu analisis selektif dan terfokus. Lima tema teridentifikasi dari studi ini: (1) Merencanakan usia menikah dan memiliki anak; (2) Mempersiapkan kesehatan fisik, psikis, sosial dan spiritual; (3) Mempersiapkan finansial; (4) Mempersiapkan pengetahuan; (5) Mendapatkan pelayanan kesehatan bagi calon pengantin laki-laki. Hasil penelitian ini menyarankan perawat yang memberikan layanan prakonsepsi sebaiknya memiliki sensitivitas budaya, menggunakan instrumen perencanaan reproduksi yaitu Reproductive Life Plan (RLP) serta mengembangkan media edukasi yang efektif untuk mendukung keberhasilan perawatan prakonsepsi khususnya topik kesehatan reproduksi.
Male involvement as a partner in reproduction health is an emerging topic in recent years, but their involvement, motivation, and participation during reproductive health agenda in Indonesia remain very low. One of the factors contributes in male involvement is culture. This study aimed to find a meaning of preconception wellness from Javanese male perspective. Interpretative phenomenology was applied where indepth interview conducted in eleven participants who purposively sampled. Thematic analysis was conducted using van Manen approach, the selective or highlighting approach. Five themes were identified: (1) Planning for appropriate marriage age and having child; (2) Preparing the physical, psychological, social and spiritual aspect. (3) Preparing for financial aspect; (4) Preparing for knowledge; (5) Receiving health care service for engage men. This study suggested nurse must have a cultural sensitivity in their preconception care practice, use the Reproductive Life Plan and develop effective media to support a successful preconception care particularly in reproductive health topic.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50840
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library