Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Foentry, 2015
899. 221.12 FOE j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Budhi Santosa
Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), 2001
307.76 IMA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Winter, C.F. (Carel Frederik)
London : Geofferey Cumberlege, 1948
750 WIN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2017
959.8 REV
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abiyyu Esmeraldana Putra
Abstrak :
ABSTRACT
Portrait is defined as an art which shows an individual or a group of people in which the personality of the person or people in the photo are reflected, a portrait is a work of photography which shows a person as the object portrayed. The law of copyright suggests that it is essential to obtain a written consent from the person portrayed in the portrait before the portrait is used commercially. However, practically, the portraits used commercially often ends up in the court. This research analyses The Difference in The Regulations and Applications Regarding Portrait Rights in Indonesia and The Netherlands (The Case of Edgar Davids vs Riot Games). Based on the analysis of the case, the author has meant to contribute ideal control of legal protection regarding commercially used portrait and compared the provision of copyright in Indonesia and The Netherlands. This research employed normative juridical method with statute, case, comparative, and conceptual approach. Based on the results of the research, it is known that Law of Copyright has not regulated the legal standing of person portrayed to demand compensation. Compared with the Law of Copyright of the Netherlands Year 2006 the person portrayed is hold the position as the owner of the portrait right (portretrecht). So, if there is a dispute over the use of portraits commercially, the person portrayed has the right to obtain compensation. The author recommend that Indonesia need to formulate the legal standing of person portrayed on Law of Copyright as the owner of the portrait right for legal certainty to be found.
ABSTRACT
Potret merupakan salah satu seni fotografi dengan menampilkan objek manusia baik secara individual maupun kelompok, yang menonjolkan unsur kepribadian objek foto tersebut, bahwa potret adalah karya fotografi dengan objek manusia. Dalam menggunakan potret seseorang untuk kepentingan komersial, Undang-Undang Hak Cipta mengamanahkan pengguna potret tersebut untuk mendapatkan izin tertulis terlebih dahulu dari orang yang dipotret. Dalam prakteknya, penggunaan potret untuk kepentingan komersial dapat menjadi suatu perkara di pengadilan. Penulis akan menganalisis Perbedaan Regulasi dan Aplikasi Hak Potret di Indonesia dan Belanda (Studi Kasus Edgar Davids vs Riot Games). Berangkat dari analisis kasus pada putusan tersebut, penulis mencoba memberikan rekomendasi pengaturan yang ideal terkait perlindungan hukum atas karya potret yang digunakan secara komersial dengan membandingkan ketentuan hak cipta di Indonesia dan Belanda. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan kasus, pendekatan perbandingan, serta pendekatan konseptual. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa Undang-Undang Hak Cipta belum mengatur mengenai kedudukan hukum orang yang dipotret untuk menuntut ganti rugi. Jika dibandingkan dengan ketentuan hak cipta Belanda tahun 2006, orang yang dipotret berkedudukan sebagai pemilik hak potret (portretrecht). Sehingga, jika terjadi sengketa atas penggunaan potret secara komersial, maka orang yang dipotret berhak untuk memperoleh ganti rugi. Penulis merekomendasikan, Indonesia perlu untuk merumuskan kedudukan hukum orang yang dipotret pada Undang-Undang Hak Cipta sebagai pemilik hak potret agar kepastian hukum didapati.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meuthia Wulandari
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis sembilan cerita pendek karya Seno Gumira Ajidarma (SGA) yang diterbitkan pada tahun 1990-1997. Data yang digunakan adalah kumpulan cerita pendek (cerpen) SGA yang berjudul Atas Nama Malam. Kumpulan cerpen tersebut mengangkat tema kehidupan Jakarta waktu malam untuk merefleksikan keadaan sosial. Refleksi keadaan sosial yang ingin disampaikan pada kumpulan cerpen tersebut antara lain jenis profesi, perilaku, dan harapan pelaku kehidupan pada malam hari. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan potret Jakarta waktu malam yang mampu merefleksikan sebuah kondisi sosial pada latar waktu beberapa cerpen. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dan deskriptif analisis. Analisis dilakukan dengan mengacu pada pendekatan sosiologi sastra dan melihat unsur intrinsik dalam beberapa cerpen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan refleksi kondisi sosial melalui potret Jakarta waktu malam dalam kumpulan cerpen tersebut.
This research analyzes nine short stories by Seno Gumira Ajidarma (SGA) that was published in 1990-1997. The data used in this article is collection of short stories (short stories) SGA entitled Atas Nama Malam. That short stories collection takes the theme of night life in Jakarta`s to reflect social conditions. Reflection on social conditions in the collection of short stories include the types of professions, behavior, and expectations of the peoples who work of at night in Jakarta. The purpose of this article is to describe the portrait of Jakarta at night which is able to reflect a social condition in the setting of several short stories. To achieve these objectives, the method used in this research is literature study and descriptive analysis methods. The analysis was conducted by referring to literary sociology and looking at the intrinsic elements in several short stories. The results showed that there was a reflection of social conditions through the portrait of Jakarta at night in the collection of short stories.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mikke Susanto
Abstrak :
ABSTRAK
Kepala negara adalah representasi bangsa. Karenanya, setiap kepala negara memiliki keistimewaan untuk diabadikan, baik pada sebidang kanvas maupun selembar foto secara resmi. Lukisan potret menjadi piliha yang menarik, tidak hanya berfungsi sebagai penghias dinding istana, tetapi juga memiliki fungsi lainnya yang bersifat sosial maupun personal. Pada era Presiden Sukarno terdapat jabatan pelukis istana. Setelah era berganti, tradisi itu tidak lagi ada. Istana akhirnya memesan lukisan-lukisan potret pada tiga pelukis potret di luar istana: IB Said, Soetarjo, dan Warso Susilo. Artikel tentang riwayat para pelukis istana telah ditulis dalam sebuah buku dan artikel, namun tidak dengan ketiga pelukis ini. Padahal mereka melukis wajah para kepala negara sejak 1960-an hingga dekade pertama 2000. Artikel ini ingin membahas keberadaan dan proses kreatif mereka melalui pendekatan sejarah. Di samping itu tulisan ini juga ingin mengetahui sejauh mana nilai-nilai karya yang dihasilkannya. Kesimpulannya cukup mengejutkan, mereka melukis dan mendudukan lukisan potret bukan sebagai karya pribadi. Inilah potret presiden pesanan, dimana pelukis hanya menjalani tugas sebagai instrumen mimetik atas realitas, bukan interpretator: Karya seninya, meskipun bersifat potret formal kepala negara, juga memiliki arti penting bagi wacana politik dan kekuasaan.
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya D.I. Yogyakarta, 2018
959 PATRA 19:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Supeno
Jakarta: Komisi Perlindungan Anak Indonesia, 2010
305.23 HAD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Reyninta Gita Maharani
Abstrak :
ABSTRAK
Kumpulan Crita Cerkak Ratu merupakan cerita surealistis-pasemon, yang menggambarkan khayalan dan kenyataan menjadi satu-kesatuan. Cerpen ini diterbitkan pada tahun 1995. Berdasarkan tahun penulisan, tidak heran jika cerita yang dibangun pengarang sarat akan sindiran politik khususnya pemerintahan Orde Baru. Penulisan ini memberikan gambaran tentang sindiran politik Orde Baru pada kedua cerpen yang berjudul Rampog dan Wong Iku. Dalam menganalisis unsur struktural penulis menggunakan pendekatan objektif. Metodologi yang digunakan, analisis deskriptif. Langkah awal, mengumpulkan data dari cerpen, lalu menganalisis dengan terlebih dahulu memberikan bukti fakta melalui teks data. Berdasarkan tujuan penulisan mengenai analisis struktural, penulis menganalisis tokoh-penokohan, plot, latar, tema dan moral.
ABSTRACT
The collection of the Crita Cekak Ratu is a surrealistic pasemon strory., which illustrates fantasy and reality into one one. This short story was published in 1995. Based on the year of writing, it is not surprising that the story built by the autor is full of political satire especially the New Order government. This writing provides an overview of the pilitical satire of the New Order on both short stories entitled Rampog and Wong Iku. In analying the structural elements of the author using the objective approach. The methodology used, descriptive analysis. The first step, collecting data from short stories, then analizing by first providing evidence of facts through text data. Based on the purpose of writing on structural analysis, the writer analyzed character characterizations, plots, backgrounds, themes and morals.
2017
S70072
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tino Djumini
Jakarta: KITLV, 2006
779.095 98 TIN r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>