Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Reggina Diah Ayuningtyas
"Dark tourism merupakan wisata dengan berkunjung ke tempat terjadinya kekejaman dan pembunuhan yang berhasil menarik minat wisatawan. Hal ini dikarenakan oleh keunikannya yang tidak didapatkan oleh wisatawan jika berkunjung ke jenis wisata lain. Oleh karena itu, wisata ini berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut, terlebih lagi Indonesia memiliki banyak daya tarik wisata dark tourism, salah satunya yaitu Kawasan Kota Tua Jakarta, seperti Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Sejarah Jakarta, dan Toko Merah. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui tingkat kekelaman dark tourism sebagai daya tarik utama, potensi wisata, serta upaya pengembangan wisata di Kawasan Kota Tua Jakarta. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode skoring pada penilaian tingkat kekelaman dan potensi wisata. Sementara itu, pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi pustaka. Selanjutnya data dianalisis menggunakan analisis deskriptif keruangan dan analisis spasial komparatif. Berdasarkan hasil penilaian spektrum dark tourism, diketahui bahwa Pelabuhan Sunda Kelapa tergolong ke dalam tingkatan light-dark, sedangkan Museum Sejarah Jakarta dan Toko Merah tergolong ke dalam tingkatan dark. Sementara itu, berdasarkan penilaian potensi wisata, Toko Merah tergolong ke dalam potensi sedang, sedangkan Museum Sejarah Jakarta dan Pelabuhan Sunda Kelapa memiliki potensi yang tinggi.
Dark Tourism is a tour by visiting places of atrocities to murders that have succeeded in attracting tourism, because of its uniqueness that tourists will not get when visiting other types of tourism. Therefore, dark tourism has the potential to be developed further, especially Indonesia has a lot of dark tourism attractions, in the Kota Tua Jakarta, such as Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Sejarah Jakarta, and Toko Merah. The purpose of this study is to determine the dark level of dark tourism as the main attraction, tourism potential, and tourism development efforts. The approach used in this study is a qualitative using the scoring method in assessing the dark level of dark tourism and assessing tourism potential. Meanwhile, data collection was obtained through interviews, field observations, and literature studies. Furthermore, the data analysis in this study is descriptive analysis with a spatial approach, and comparative spatial analysis. Based on the results of the dark tourism spectrum assessment, it is known that Pelabuhan Sunda Kelapa belongs to the light-dark level, while the Museum Sejarah Jakarta and Toko Merah belong to the dark level. Meanwhile, based on the assessment of tourism potential, Toko Merah dan is classified as a medium potential to be developed, while the Museum Sejarah Jakarta and Pelabuhan Sunda Kelapa have high potential value."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sony Nugratama H.
"Sektor pariwisata memiliki peranan penting dalam pengembangan wilayah, dimana tempat-tempat yang menjadi daerah tujuan wisata dapat memacu pertumbuhan wilayah di sekitarnya. Daerah Tanjung Pakis berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karawang telah ditetapkan sebagai daerah tujuan wisata bahari. Penelitian ini mengkaji potensi wisata alam di Pantai Tanjung pakis dan kegiatan wisata dengan model ROS (Recreation Oppurtunity Spectrum), melalui survey lapangan pada 7 (tujuh) lokasi, yang dilanjutkan dengan penilaian kesesuaian fisik wilayah dan kesesuaian lokasi objek wisata serta evaluasi perencanaan kegiatan wisata dengan model ROS. Dari analisa kesesuaian dengan menggunakan parameter fisik yang dilakukan diperoleh bahwa zona I cukup sesuai untuk rekreasi menikmati suasana alam sambil melihat pemandangan, zona II cukup sesuai untuk dijadikan penangkaran satwa dan arena motor cross, zona III cukup sesuai untuk aktivitas berenang, sama halnya dengan zona IV yang cukup sesuai untuk berenang. Sedangkan zona V sesuai dengan persyaratan, zona VI dan zona VII tidak sesuai untuk tempat rekreasi. Berdasarkan penerapan model ROS, pantai yang termasuk ke dalam kelas semi urban (zona III dan zona IV), sedangkan pantai yang termasuk dalam kelas ?rural natural? ( zona II), ?Semi Primitive? (zona I dan zona V) dan ?Primtive? (zona VI dan zona VII).
The tourism sector has an important role in the development of the region, which places a tourist destination can spur growth to surrounding area. Cape region of ferns based on Spatial Planning Khanewal district has been designated as a marine tourism destination. This study examines the potential of nature tourism in Cape Coast ferns and tourism activities with model ROS, through a field survey on the 7 (seven) locations, followed by assessment of physical fitness and suitability of the location of the area attractions and tourist activities of planning evaluation model with ROS. Produced that the assessment of compliance with the physical parameters obtained by zone 1 is quite appropriate for recreation enjoy the natural atmosphere, looking pemabndangan, zone 2 is quite suitable to be used as breeding animals and motor cross arena, zone 3 is quite suitable for swimming activity, as well as zone 4 which is quite appropriate to swim. Whereas in accordance with the requirements of the zone 5, zone 6 and zone 7 is not suitable for recreation. Based on the application of the model spectrum of a class derived ROS."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T23214
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library