Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fia Trihamanti
Abstrak :
Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak terjadi gerakan tanah dan longsoran yang terjadi di Kecamatan Nyalindung, bahkan gerakan tanah yang terjadi di Desa Kertaangsana masih secara masif terjadi. Maka dari itu penelitian ini ada untuk mengkaji dan menganalisis mengenai sebaran wilayah sebaran potensi gerakan tanah dan wilayah tingkat kerentanan gerakan tanah di Kecamatan Nyalindung. Penelitian ini menggunakan metode Indeks Storie dalam menentukan wilayah sebaran gerakan tanah dengan menggunakan analisis spasial berupa teknik overlay antara curah hujan, penggunaan tanah, kemiringan lereng, dan jenis tanah. Sedangkan untuk tingkat kerentanan dilakukan kompilasi data antara indeks penduduk terpapar yang didapatkan dari indikator kepadatan penduduk dan kelompok usia rentan yang kemudian dilakukan proses overlay dengan potensi gerakan tanah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebaran wilayah potensi sedang memiliki luas 6927,57 Ha atau 66,42% dari total luas daerah penelitian, sedangkan untuk wilayah potensi rendah memiliki luas 2885,20 Ha atau 27,66% dari total luas daerah penelitian serta wilayah dengan potensi gerakan tanah yang tinggi memiliki luas 616,16 Ha atau 5,91% dari total seluruh daerah penelitian. Sedangkan untuk tingkat kerentanan gerakan tanah berdasarkan permukiman didominasi oleh tingkat kerentanan sedang dengan luasan 2323,82 Ha atau sebesar 52,67% dari total seluruh luas daerah penelitian. Sedangkan untuk tingkat kerentanan tinggi gerakan tanah memiliki luasan 1358 Ha atau 30,79% dari seluruh total luas daerah penelitian dan tingkat kerentanan rendah memiliki luasan 729,97 Ha atau 16,54%. ......In the last few years, there have been many land movements that have occurred in Nyalindung District, even land movements that have occurred in Kertaangsana Village are still massive. Therefore this research is to study and analyze the potential distribution of land movements and the level of vulnerability of land movements in Nyalindung sub-district. This study used the Storie Index method in determining the distribution area of ​​land movement using spatial analysis in the form of overlay technique between rainfall, land use, slope, rocks type and fault buffer. Meanwhile, for the level of vulnerability, data compilation is carried out between the exposed population index which is obtained from the population density indicator and the vulnerable age group which is then carried out overlay process with the potential for land movement. The results of this study indicate that the distribution of moderate potential areas has an area of ​​6927.57 hectares or 66.42, while for low potential areas it has an area of ​​2885.20 hectares or 27.66% and the potential for high land movement has an area of ​​616.16 hectares or 5.91% of the total research area. Meanwhile, the level of vulnerability to land movement based on settlement was dominated by a moderate level of vulnerability with an area of ​​2323.82 hectares or 52.67%. Meanwhile, the high level of vulnerability to land movement has an area of ​​1,358 hectares or 30.79% and the low level of vulnerability has an area of ​​729.97 hectares or 16.54%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Hadiba Ihsan Fadhilah
Abstrak :
Stabilitas merupakan faktor kritis dalam perancangan kapal Ro-Ro yang memiliki dampak signifikan terhadap keselamatan pelayaran dan keberlanjutan operasionalnya. Salah satu aspek yang memainkan peran utama dalam mencapai stabilitas adalah rasio B/H, yang merupakan perbandingan antara lebar kapal (B) dengan ketinggian kapal (H). Dalam rangka memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh variasi rasio B/H terhadap stabilitas kapal Ro-Ro, penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu hal tersebut. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengembangkan sebuah aplikasi perhitungan dan analisis yang mandiri, berbasis VBA Excel, yang sebelumnya disediakan oleh PT. Biro Klasifikasi Indonesia. Terdapat Lima variasi rasio B/H, yaitu 3, 3.25, 3.5, 4, dan 4.5, yang menjadi fokus penelitian ini. Variasi tersebut didasarkan pada rentang B/H yang paling umum terdapat pada data 18 kapal Ro-Ro existing yang dikumpulkan dari PT. Biro Klasifikasi Indonesia. Hasil analisis pada level pertama menunjukkan adanya peningkatan pada nilai GMmin dan rasio volume dengan luas area pada kedua loadcase (departure dan arrival) seiring dengan peningkatan rasio B/H. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan adanya potensi kerentanan pada loadcase departure dan juga arrival pada rentang nilai B/H 3 dan 3.25, namun tidak ditemukan kerentanan terhadap stabilitas murni pada loadcase arrival. Selain faktor rasio B/H, fase gelombang juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Waterplane Area kapal, yang pada akhirnya memengaruhi stabilitas kapal dan pemenuhan kriteria Pure Loss Stability. Oleh karena itu, pemahaman terhadap peran penting rasio dimensi B/H dalam memenuhi kriteria Pure Loss Stability sangatlah penting, karena perubahan nilai rasio B/H dapat berdampak pada tingkat kestabilan kapal. Penelitian ini berhasil mengembangkan sebuah aplikasi perhitungan pure loss stability serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh variasi rasio B/H terhadap stabilitas kapal Ro-Ro. Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan dalam merancang kapal yang lebih stabil dan aman. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan keamanan dan keandalan kapal Ro-Ro dalam operasional mereka. ......Stability is a critical factor in the design of Ro-Ro vessels, with significant implications for maritime safety and operational sustainability. One key aspect affecting stability is the B/H ratio, which compares the vessel's width (B) to its height (H). This study aims to gain a deeper understanding of the influence of B/H ratio variations on Ro-Ro vessel stability. It also seeks to develop an independent calculation and analysis application using VBA Excel, building upon PT. Biro Klasifikasi Indonesia's previous work. The study focuses on five B/H ratio variations: 3, 3.25, 3.5, 4, and 4.5, based on data from 18 existing Ro-Ro vessels collected from PT. Biro Klasifikasi Indonesia. The analysis at the first level shows an increase in GMmin values and the volume-to-area ratio for both departure and arrival load cases as the B/H ratio increases. The study also reveals potential vulnerabilities in the departure and arrival load cases for B/H ratios of 3 and 3.25, but no vulnerabilities in pure loss stability for the arrival load case. Wave phase, along with the B/H ratio, significantly affects the vessel's waterplane area, ultimately impacting stability and compliance with pure loss stability criteria. Therefore, understanding the crucial role of the B/H dimension ratio in meeting pure loss stability criteria is essential since changes in the B/H ratio can affect the vessel's stability level. This research successfully develops an independent pure loss stability calculation application and provides a deeper understanding of the influence of B/H ratio variations on Ro-Ro vessel stability. The findings from this study can serve as guidelines for designing more stable and secure vessels. Thus, this research significantly contributes to enhancing the safety and reliability of Ro-Ro vessels in their operations.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library