Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009
R 741.674 POS
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Ulfah Cahyameta Siswoyo
"Apoteker memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan pasien menggunakan obat secara tepat. Pada standar pelayanan farmasi klinik Apoteker terdapat poin pelayanan informasi obat (PIO) yang memiliki salah satu tujuan untuk memberikan informasi yang akurat mengenai obat sehingga kesalahan dalam penggunaan obat dapat dikurangi. Terdapat beberapa jenis obat yang memerlukan metode khusus dalam penggunaannya, sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan pasien dalam penggunaan obat dan perlu terdapat media tambahan untuk menyampaikan informasi obat. Tujuan dari tugas khusus ini adalah membuat media yang praktis, menarik dengan biaya yang terjangkau yaitu media cetak seperti poster dan leaflet. Media pelayanan informasi obat dibuat untuk cara memudahkan dalam penggunaan sediaan tetes telinga, tetes hidung, tetes mata, salep mata, suppositoria, tablet vaginal, inhaler, tablet sublingual, dan tablet kunyah.
Pharmacists have a very important role in ensuring patients use medicines appropriately. In the Pharmacist's clinical pharmacy service standards there are drug information service points (PIO) which have one aim of providing accurate information about drugs so that errors in drug use can be reduced. There are several types of drugs that require special methods for their use, so efforts need to be made to increase patient knowledge in drug use and there needs to be additional media to convey drug information. The aim of this special assignment is to create practical, attractive media at an affordable cost, namely print media such as posters and leaflets. Drug information service media was created to facilitate the use of ear drops, nose drops, eye drops, eye ointments, suppositories, vaginal tablets, inhalers, sublingual tablets and chewable tablets."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Inggit Yullyani
"Pada masa penjajahan di Indonesia, poster merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk melakukan propaganda. Dalam penelitian ini, penulis mengambil korpus data berupa empat buah poster Belanda yang muncul pada masa pendudukan Jepang sekitar tahun 1944-1945. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan deskriptif-analitis. Melalui penelitian ini, penulis ingin menjelaskan makna dari komponen gambar dan kalimat yang terdapat dalam poster dan menjelaskan pesan yang terkandung di dalamnya.
Hasil analisis menyimpulkan bahwa di dalam poster-poster ini terdapat ikon, simbol, dan indeks yang menunjukan bahwa Jepang sebagai penjajah atau penguasa, Hindia Belanda sebagai kaum terjajah serta Belanda sebagai kaum yang membela Hindia Belanda. Di dalam poster-poster tersebut terdapat beberapa teknik propaganda yang memperlihatkan kecerdikan bangsa Belanda guna merebut kembali hati masyarakat Hindia Belanda dengan menunjukan rasa simpati dan peduli melalui kata serta gambar dalam poster.
During the colonial period in Indonesia, the poster is one of medium that was widely used for propaganda. In this study, the author takes data corpus in the form of four Dutch poster that appeared during the occupation of Japan in 1944-1945. The method of this research is studying the literature and descriptive analyzing. Through this study, the author would like to explain the meaning of the images component and words component which are contained in the posters and to explain the message contained therein. The results of the analysis conclude that in these posters, there are icons, symbols, and the indexes which show that the Japanese as occupiers or ruler, Dutch East Indies as the colonized as well as the Dutch as a defender for Dutch East Indies. In the posters mentioned, there are some propaganda techniques that show the ingenuity of the Dutch to regain the hearts of the Dutch East Indies people by showing sympathy and care through words and images in the poster. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Yessi Yolanda Guci
"Kalimat perintah larangan dalam wacana pada poster-poster larangan membeli minuman beralkohol bagi orang-orang di bawah 18 tahun di Belanda rata-rata memiliki bentuk yang berbeda dari kalimat perintah larangan pada umumnya yaitu tidak diawali kata "jangan" atau "tidak boleh" dan tidak diakhiri dengan tanda seru. Poster-poster larangan tersebut pun memiliki tujuan khusus yaitu untuk melarang orang-orang di bawah umur 18 tahun untuk meminum ataupun membeli alkohol sesuai dengan peraturan pemerintah Belanda yang dikeluarkan per tanggal 1 Januari 2014. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana kepaduan wacana terbentuk pada poster-poster larangan membeli minuman beralkohol bagi yang berusia di bawah 18 tahun. Poster-poster dalam penelitian ini diambil dari website google.nl dengan kata kunci alcoholverbod onder 18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wacana pada tujuh poster larangan membeli minuman beralkohol bagi yang berusia di bawah 18 tahun di Belanda menjadi padu karena adanya peran dari alat pemarkah kohesi (kohesi leksikal dan gramatikal) dan koherensi (tempat dan tujuan) di dalam tujuh poster larangan tersebut.
In the discourse of Dutch posters forbidding alcoholic beverages consumption for people under 18 years old, the imperative sentences stated are mostly different from the common imperative sentences. The sentences in most posters do not use imperatives such as "do not" ("jangan" in Bahasa Indonesia) or "must not" ("tidak boleh" in Bahasa Indonesia), and the sentences do not end with a exclamation mark. These posters have specific purpose that is to forbid people under 18 years old to consume or purchase alcoholic beverages in accordance with the Netherlands Government Regulation issued on January 1st, 2014. The problem that will be discussed in this thesis is how the cohesion of discourses in posters prohibiting people under 18 from purchasing alcoholic beverages is formed. The posters, which will be the focused of my research, is taken from google.nl website with the keyword alcoholverbod onder 18. The research result shows that the discourses of Dutch poster forbidding alcoholic beverages consumption for people under 18 years old are coherent due to cohesion markers (lexical and grammatical) and coherence markers (place and purpose)."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Agus Ngurah Arya Putraka
"
ABSTRACTWarna merupakan salah satu unsur penting yang ada dalam tampilan suatu desain poster, baik yang bersifat komersial maupun sosial, warna secara tidak langsung mempengaruhi berhasil tidaknya suatu media poster dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat yang membaca dan melihatnya. Selain itu warna merupakan salah satu elemen pembentuk estetika dari sebuah media poster, poster itu bisa dikatakan estetis apabila elemen warna yang dipergunakan menyatu dan memiliki kesan kuat sehingga dapat menyampaikan pesan dengan baik kepada masyarakat. Ma dari itu pentingnya mengkaji fungsi warna sebagai pembentuk estetika dalam sebuah media poster."
Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
700 JSRD 21:1 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Erika Primasanti
"Artikel ini membahas tentang sosok wanita patriotik dalam poster propaganda Uni Soviet pada tahun 1920-1936 dengan pendekatan semiotik dan nilai patriotisme. Dari sekian banyak poster propaganda yang menjadikan wanita sebagai tokoh utama, penelitian ini mengambil empat poster yang diproduksi dalam kurun waktu 1920-1936 yang diteliti untuk memaknai tanda-tanda semiotik dengan menggunakan teori semiotik oleh Charles Sanders Pierce. Dengan menggunakan segitiga semiotik, pada tiap-tiap poster diteliti makna dari aspek-aspek ikon, indeks, dan simbol yang terdapat. Kemudian dilakukan juga penelitian atas kandungan nilai patriotisme di dalamnya. Dari hasil penelitian ini, fasilitas pemerintah yang mendukung, dihilangkannya pemikiran bahwa wanita itu budak, keinginan untuk memiliki kehidupan yang baru, dan dukungan pemerintah yang kuat menjadikan sosok wanita yang tergambar pada poster propaganda ini terlihat patriotik.
This article discusses about the patriotic figure of Soviet Union women featured on propaganda posters in the period of 1920-1936 with the approach of semiotic analysis and patriotism values. From a wide range of poster producted, this research took only four posters that are producted circa 1920-1936 to be researched to find the mean of semiotic signs using Charles Sanders Pierce's semiotic theory. With the usage of semiotic's triangle, means of the icon, index, and symbols from the posters are researched. Then, the patriotism value from the women's figure also being researched. From the research, government facilities, women is no longer pronounced as slaves, the needs of having a new life, and also a strong government's support forms patriotical impression on those women featured on the propaganda posters."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Joey Edward Arthur
"
ABSTRAKPoster merupakan media dalam menyampaikan pesan kepada khalayak. Poster menurut fungsinya dapat dikategorikan sebagai media propaganda. Di dalam jurnal ini, penulis meneliti poster ldquo;De Brede en De Smalle Weg rdquo; karya Charlotte Reihlen yang dijadikan media propaganda ajaran Kristen Pietisme yang dianutnya. Dalam penelitian ini penulis menganalisa makna ilustrasi yang terdapat di dalam poster menggunakan teori semiotika dan mengartikan pesan- pesan yang ingin disampaikan poster ini melalui permainan warna dan tata letak aspek visual poster.
ABSTRACTPoster is a medium in delivering the message to the audience. Posters according to their function can be categorized as propaganda media. In this journal, the author examines the poster of De Brede en De Smalle Weg by Charlotte Reihlen which is used as propaganda media of his Christian Pietism teaching. In this study the authors analyze the meaning of the illustrations contained in the poster using the theory of semiotics and interpret the messages to be conveyed this poster through the game color and layout of the visual aspect of the poster"
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Cut Rifqa An Nuura
"Resistensi antibiotik merupakan masalah global yang semakin meningkat dan menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia. Untuk mengatasi masalah resistensi antibiotik, perlu dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian yang melibatkan berbagai pihak, termasuk apoteker sebagai tenaga kesehatan yang berperan penting dalam penggunaan antibiotik yang tepat dan rasional. Tugas khusus ini bertujuan memberi pengetahuan kepada masyarakat melalui pemberian informasi antibiotik secara tepat dan menanggulangi resistensi antibiotik dengan menggunakan media poster. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi terhadap respons dan pemahaman masyarakat terhadap poster yang berisi informasi tentang resistensi antibiotik di Puskesmas Kecamatan Cengkareng, Jakarta barat. Hasil tugas khusus ini menunjukkan bahwa penggunaan poster oleh apoteker efektif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai dampak resistensi antibiotik dan pentingnya penggunaan antibiotik yang rasional. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya peran aktif apoteker dalam mendidik masyarakat melalui media visual seperti poster untuk mengurangi risiko resistensi antibiotik dalam komunitas.
Self-medication is an attempt by people to treat themselves. Passive provision of information is carried out through making price tags on solid preparations of medicine for diarrhea and constipation, while active information is carried out through self-medication services to patients. The aim of this special task is to provide drug information on the solid dosage price tags of the I1 drug department as many as 21 sku as a passive form of information and to provide active information through self-medication to patients. The special task method used is placing price tags and carrying out self-medication on Roxy Poltangan Pharmacy patients who need medication for diarrhea and constipation. The results of this special assignment show that the process of creating product information is carried out by considering legal aspects, safety and clinical information that are relevant to consumers. Factors such as patient needs also influence the content of the information displayed. The implication of this research is to increase the transparency of product information in pharmacies, so that consumers can make more informed decisions regarding the use of self-medication for diarrhea and constipation."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Syifa Ananda
"Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian dimana tempat melakukan praktik kefarmasian yang dilakukan oleh Apoteker. Upada dalam meningkatkan kesadaran pasien dilakukan dengan pemberian edukasi serta promosi kesehatan yang dibantu dengan media kesehatan sebagai alat bantu edukasi. Media edukasi kesehatan yang dapat digunakan seperti poster dan leaflet kesehatan yang dapat membantu pasien dalam memperoleh informasi mengenai suatu edukasi kesehatan. Metode yang dilakukan untuk pembuatan poster melalui studi literatur mengenai pembuatan poster hipertensi yang memuat gejala, faktor risiko, cara pencegahan, dan komplikasi penyakit hipertensi. Kemudian data yang telah diperoleh dapat digunakan untuk menyusun poster sebagai media edukasi dan promosi. Poster edukasi dapat menjadi salah satu sarana edukasi masyarakat untuk dapat mengendalikan penyakit hipertensi agar tidak terjadi penyakit komplikasi yang lebih serius.
Pharmacy is a pharmaceutical service facility where the pharmacy practice is carried out by the Pharmacy. Efforts to increase patient awareness are carried out by providing education and health promotion assisted by health media as an educational tool. Health education media that can be used such as health posters and leaflets that can assist patients in obtaining information about a health education. The method used for making posters is through literature studies regarding making hypertension posters which contain symptoms, risk factors, ways to prevent, and complications of hypertension. Then the data that has been obtained can be used to compile posters as educational and promotional media. Educational posters can be a means of educating the public to be able to control hypertension so that more serious complications do not occur."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Suwarno
"Poster film merupakan media promosi utama dan terdepan yang berhadapan langsung dengan target audiens dalam menyampaikan informasi pesan sebelum peluncuran sebuah film. Dengan demikian, maka visualisasi poster yang mencakup komponen bahasa verbal dan non verbal harus mendapatkan perhatian yang serius dalam perancangannya. Seperti halnya poster film 99 Cahaya di Langit Eropa yang secara perdana di rilis pada 5 Desember 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan ranah interdisipliner karena mampu memadukan berbagai disiplin ilmu dalam pembahasannya. Analisis kualitatif di sini berusaha melihat lebih dalam objek penelitian dengan konsep Islam sebagai landasan ideologis dalam pemaknaan tanda. Sedangkan metode yang digunakan sebagai pisau analisi dalam penelitian ini adalah metode semiotika Charles Sanders Peirce dengan konsep segitiga makna, di mana tanda dibentuk oleh hubungan segitiga yaitu representamen yang oleh Peirce disebut juga (sign) berhubungan dengan object yang dirujuknya. Nah, hubungan tersebut membuahkan interpretan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tampilan verbal dan visual dari film 99 Cahaya di Langit Eropa ini menjelaskan tanda-tanda kebudayaan dan kejayaan Islam di Eropa serta citra muslim yang sangat mulia serta mencerminkan keselarasan dan keserasian karakteristik tampilan visual poster film."
Jakarta: Lembaga Riset Univ Budi Luhur, 2014
384 COM 5:2 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library