Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evelyn Hendarta
"Pendahuluan: IGD berperan sebagai pintu masuk pasien ke rumah sakit, yang harus selalu siap memberikan pelayanan pasien 7 hari 24 jam sesuai standar pelayananan minimum yang diatur dalam Permenkes 47 tahun 2018. Selama pandemi Covid-19, rumah sakit dan IGD terdampak langsung, terlihat pada berbagai metriks operasional IGD seperti jumlah pasien yang datang, pola penyakit dan tingkat triase pasien, admisi dan lama pelayanan di IGD, dan juga kejadian pulang paksa. Usai pandemi, perlu dikaji ulang berbagai metriks operasional itu untuk keperluan pengelolaan dan perencanaan ke depan.
Metodologi: Penelitian ini sifatnya deskiptif, menggunakan sumber data primer (obervasi dan wawancara mendalam dengan informan) dan data sekunder (laporan operasional, rekam medis pasien IGD dan SPO). Data yang diteliti adalah untuk periode Januari – Desember 2019, 2022 dan 2023.
Hasil: Dengan menggunakan data tahun 2019 sebagai pembanding, didapatkan bahwa di masa pandemi jumlah pasien lebih tinggi 13% dan usai pandemi masih lebih rendah 3%. Salah satu top-10 penyakit adalah infeksi corona virus di tahun 2022, namun 9 penyakit lainnya sama untuk ketiga periode yang diteliti. Konversi admisi pasien IGD ke rawat inap stabil di sekitar 30%, dan tingkat triase pasien 75% - 90% di ATS4 dan ATS5 yang tidak mengancam/berpotensi mengancam nyawa. Lama rawat memanjang saat pandemi namun usai pandemi sudah kembali normal. Ada trend kenaikan kejadian pulang paksa, yang harus diteliti lebih lanjut untuk perspektif dari pasien.
Kesimpulan: Pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai metriks operasional IGD. Teridentifikasi beberapa masukan yang dapat diterapkan oleh manajemen rumah sakit untuk perbaikan, juga beberapa rekomendasi untuk pembuat kebijakan.

Introduction: The Emergency Department (ED) acts as the patient's entrance to the hospital, which must be ready to provide patient services 7 days 24 hours in accordance with the minimum service standards regulated in Minister of Health Regulation 47 of 2018. During the Covid-19 pandemic, hospitals and EDs were directly affected, as seen in various ED operational metrics such as the number of patients, disease patterns and patient triage levels, admissions and length of service in the ED, and the incidence of leaving against medical advice. After the pandemic, those operational metrics need to be reviewed for future management and planning purposes.
Methodology: This research is descriptive in nature, using primary data sources (observations and in-depth interviews with informants) and secondary data (operational reports, medical records of ED patients and standard operating procedure). The data studied is for the periods January – December 2019, 2022, and 2023.
Results: Using 2019 data as a comparison, it was found that during the pandemic the number of patients was 13% higher and after the pandemic it was still 3% lower. One of the top 10 diseases in 2022 is corona virus infection, but the other 9 diseases are the same for the three periods studied. The conversion rate of ED patient to inpatient is stable at around 30%, and the proportion of patient triage categorized as non-life-threatening/potentially life-threatening ATS4 and ATS5 is 75% - 90%. The length of service lengthened during the pandemic, but after the pandemic it has returned to normal. There is an increasing trend in the incidence of leaving against medical advice, which should be further investigated from the patient's perspective.
Conclusion: The Covid-19 pandemic has impacted various ED operational metrics. Several inputs were identified that could be implemented by hospital management for improvement, as well as several recommendations for policy makers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Miftah Ainul Hayati
"Kepuasan hidup merupakan keadaan hidup yang sudah mencapai titik puas dengan terpenuhinya keinginan dan tuntutan. Setelah masa pandemi COVID-19 ini, mahasiswa masih menjadi kelompok yang terancam kepuasan hidupnya karena berbagai hal dan tuntutan yang harus diadaptasikan. Sementara faktor spiritualitas menjadi bagian dalam diri yang dihubungkan dengan kepekaan akan adanya kuasa dari zat yang paling tinggi (Tuhan), alam ataupun tujuan yang lebih bermakna. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara spiritualitas dengan kepuasan hidup mahasiswa keperawatan post pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif cross sectional dengan metode clueter random sampling dengan mengumpulkan 99 sampel. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini karakteristik responden data demografi, kuesioner Satisfaction with Life Satisfaction Scale (SWLS), kuesioner Daily Spiritual Experience Scale (DSES), kuesioner Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Mayoritas responden memiliki kepuasan hidup yang kurang (50,5%), spiritualitas yang baik (53,5%), dan dukungan sosial yang tinggi (61,6%). Hasil dari penelitian ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara spiritualitas dengan kepuasan hidup pada mahasiswa keperawatan, namun ditemukan adanya hubungan antara dukungan sosial dengan kepuasan hidup mahasiswa keperawatan.

 


Kepuasan hidup merupakan keadaan hidup yang sudah mencapai titik puas dengan terpenuhinya keinginan dan tuntutan. Setelah masa pandemi COVID-19 ini, mahasiswa masih menjadi kelompok yang terancam kepuasan hidupnya karena berbagai hal dan tuntutan yang harus diadaptasikan. Sementara faktor spiritualitas menjadi bagian dalam diri yang dihubungkan dengan kepekaan akan adanya kuasa dari zat yang paling tinggi (Tuhan), alam ataupun tujuan yang lebih bermakna. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara spiritualitas dengan kepuasan hidup mahasiswa keperawatan post pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif cross sectional dengan metode clueter random sampling dengan mengumpulkan 99 sampel. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini karakteristik responden data demografi, kuesioner Satisfaction With Life Satisfaction Scale (SWLS), kuesioner Daily Spiritual Experience Scale (DSES), kuesioner Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Mayoritas responden memiliki kepuasan hidup yang kurang (50,5%), spiritualitas yang baik (53,5%), dan dukungan sosial yang tinggi (61,6%). Hasil dari penelitian ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara spiritualitas dengan kepuasan hidup pada mahasiswa keperawatan, namun ditemukan adanya hubungan antara dukungan sosial dengan kepuasan hidup mahasiswa keperawatan.

Life satisfaction is a state of life that has reached the point of being satisfied with the fulfillment of desires and demands. After the COVID-19 pandemic, students are still a group whose life satisfaction is threatened due to various things and demands that must be adapted. While the spirituality factor becomes a part of the self that is associated with sensitivity to the existence of power from the highest substance (God), nature or a more meaningful purpose. The purpose of this study was to determine the relationship between spirituality and life satisfaction of nursing students after the COVID-19 pandemic. This research is a quantitative cross-sectional study using random sampling method by collecting 99 samples. The questionnaire used in this study is the demographic data of respondents, the Satisfaction With Life Satisfaction Scale (SWLS) questionnaire, the Daily Spiritual Experience Scale (DSES) questionnaire, the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) questionnaire. The majority of respondents have less life satisfaction (50.5%), good spirituality (53.5%), and high social support (61.6%). The results of the study found that there was no significant relationship between spirituality and life satisfaction in nursing students, but a relationship was found between social support and life satisfaction in nursing students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library