Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Wigati Ratna Sari
Abstrak :
Masuknya Penyakit Tidak Menular sebagai salah satu target dalam SustainableDevelopment Goals SDGs 2030,mengisyaratkan bahwa PTM secara global telahmendapatkan perhatian khusus yang menjadi prioritas nasional. Salah satu cara dalamprogram pengendalian PTM adalah melalui kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Posbindu PTM. Puskesmas Kecamatan Setiabudi dalam menjalankan skrining melaluiPosbindu PTM menerapkan Permenkes No.43 tanu 2016 tentang standar pelayananminimal bidang kesehatan yaitu setiap warga usia 15-59 tahun mendapatkan skriningsesuai standar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan pemanfaatan Posbindu PTM di wilayah kerja PuskesmasKecamatan Setiabudi Tahun 2018. Desain penelitian ini adalah cross sectional denganpendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini yaitu warga usia 15-59 tahun dengansampel 145 orang. Analisis data penelitian ini menggunakan uji Chi Square dan ujiRegresi Logistik Sederhana. Hasil penelitian adalah warga yang memanfaatkanPosbindu PTM sebanyak 57,9 . Variabel yang berhubungan dengan pemanfaatanPosbindu PTM adalah jenis kelamin p=0,026 OR=2,856, pekerjaan p=0,024 OR=2,382, pengetahuan p=0,010 OR=2,553, akses ke Posbindu PTM p=0,013 OR=2,748, ketersediaan sarana Posbindu PTM p=0,012 OR=2,567, dukungankeluarga p=0,037 OR=2,153, dukungan petugas kesehatan p=0,004 OR=2,825,dukungan kader p=0,000 OR=6,970, kebutuhan akan Posbindu PTM p=0,035 OR=2,397. Variabel yang paling dominan adalah dukungan kader OR= 4,680 95 CI2,2-10,8 . Kesimpulan penelitian ini adalah dukungan kader menjadi faktor yang palingdominan dalam pemanfaatan Posbindu PTM. ......The introduction of Non Communicable Diseases as one of the targets inSustainable Development Goals SDGs 2030, suggests that PTM globally has gainedspecial attention which is a national priority. One of the ways in PTM control programis through Posbindu PTM. Public Health Center Setiabudi in running screening throughPosbindu PTM apply Permenkes No.43 in 2016 about minimum service standard ofhealth field that every citizen age 15 59 year get standard screening. This study is aimedat determining the factors associated with the utilization of Posbindu PTM in theworking area of Setiabudi Pubic Health Center in 2018. The design of study is crosssectional with quantitative approach. The population of this study is citizens age 15 59years with the samples are 145 people. The data analysis are Chi Square test and SimpleLogistic Regression test. Result of the study is the people who utilize active PosbinduPTM is 57,9 . Variables related to the utilization of Posbindu PTM that gender P 0.010 OR 2,382, knowledge p 0,010 OR 2,553, access to Posbindu PTM p 0,013 OR 2,784, family support P 0,037 OR 2,153, the support of healthworkers p 0,004 OR 2,825, cadre support p 0,000 OR 6,970, needs willPosbindu PTM p 0.035 OR 2,397. The most dominant variable is cadre supportOR 4,680 95 CI 2,2 10,8 . The conclusion is cadre support become the mostdominant factor in the utilization of Posbindu PTM.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Nuraini Sulistyaningsih
Abstrak :
Penyakit tidak menular merupakan masalah yang masih menjadi perhatian nasional maupun global. Jika penyakit tidak menular tidak ditangani secara tepat, benar, dan berkelanjutan, akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, dikembangkan model pengendalian penyakit tidak menular melalui Pos Pembinaan Terpadu Posbindu penyakit tidak menular PTM untuk menyelesaikan masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara frekuensi kunjungan Posbindu dengan nilai tengah tekanan darah sistolik dan diastolik. Pada penelitian ini, dilibatkan sebanyak 100 pengunjung Posbindu dengan frekuensi kunjungan antara 1-6 kali. Kemudian dilakukan uji statistik untuk mengetahui korelasi antara frekuensi kunjungan Posbindu dengan nilai tengah tekanan darah sistolik dan diastolik. Mayoritas pengunjung Posbindu adalah perempuan 80 dengan kelompok usia 46-65 tahun 48 . Dari 100 pengunjung, 39 overweight dan 20 memiliki hipertensi. Melalui uji korelasi Spearman, diketahui bahwa tidak terdapat korelasi yang bermakna antara frekuensi kunjungan dengan nilai tengah tekanan darah sistolik p = 0,302, r = 0,104 maupun diastolik p = 0,321, r = 0,100. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi antara frekuensi kunjungan dengan nilai tengah tekanan darah sistolik dan diastolik. ...... Non communicable diseases are still a national and global disease burden. If the diseases are not handled properly, correctly, and sustained, the diseases will have an impact on national economic growth. To resolve the issue, the government has developed a model of non communicable disease control through community health post. This study aimed to investigate the correlation between frequency of community health post visits to the median of systolic and diastolic blood pressure. About one hundred patients of community health post with the frequency of visits between 1 to 6 times were selected. From 100 patients, 80 were female with the age group of 45 65 years 48 . Furthermore, 39 patients were overweight and 20 had hypertension. Through the Spearman correlation analysis, it is known that there is no significant correlation between the frequency of visits to the median of systolic blood pressure p 0,302, r 0,104 and diastolic blood pressure p 0,321, r 0,100 . In conclusion, there is no correlation between the frequency of visits to the median of systolic and diastolic blood pressure.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvi Anastasia
Abstrak :
Hipertensi atau peningkatan tekanan darah merupakan salah satu faktor risiko utama mortalitas di dunia. Terjadinya hipertensi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu faktor nutrisi dan aktivitas fisik yang jika tidak terkontrol dengan baik dapat memicu terjadinya obesitas. Penatalaksanaan obesitas untuk membantu penanganan hipertensi dapat dilakukan di layanan primer dan penurunan berat badan yang diharapkan seharusnya dapat dipantau oleh kader secara sederhana di Posbindu. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara perubahan indeks massa tubuh dengan tekanan darah pengunjung Posbindu PTM. Penelitian ini adalah studi potong lintang dengan subyek penelitian terdiri dari 100 pengunjung Posbindu yang telah berkunjung 2 kali. Mayoritas subyek penelitian adalah perempuan 85 dan berusia 46-65 tahun 52. Pasien yang mengalami obesitas sebanyak 28 dan yang mengalami hipertensi sebanyak 15 dilihat dari tekanan sistoliknya dan sebanyak 24 dilihat dari tekanan diastoliknya. Berdasarkan uji statistik, peningkatan tekanan darah sistolik lebih banyak dialami oleh subyek penelitian dengan indeks massa tubuh yang tidak mengalami kenaikan 62,5. Begitu pula pada peningkatan tekanan darah diastolik yang lebih banyak dialami oleh subyek penelitian dengan indeks massa tubuh yang tidak mengalami kenaikan 60. Melalui uji chi-square, diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara perubahan indeks massa tubuh dengan tekanan darah sistolik p = 0,18 maupun dengan tekanan darah diastolik p = 0,36. ...... Hypertension is one of the main risk factors of mortality in the world. Hypertension can be caused by various factors, like uncontrolled physical activity and nutrition factor that can lead to obesity. Obesity management can be done by primary health care and Community Health Post should be monitored weight loss. The aim of this study was to determine the association between changes in body mass index with blood pressure in patients of Community Health Post of non communicable disease. This study is a form of cross sectional study and consisted of 100 subjects with the frequency of visits at least 2 times. The majority of subjects were female 85 with the age group of 46 65 years 52. Futhermore, 28 of patients were obese and 15 had hypertension based on systolic pressure and 24 had hypertension based on diastolic pressure. Based on statistic test, majority of systolic blood pressure increased were found in subjects with the body mass index that didn't rise 62,5. Similarly, majority of diastolic blood pressure incrceased were also found in subjects with the body mass index that didn't rise 60. Through Chi square test, it is know that there is no significant associated statistically between changes in body mass index with blood pressure in patients of Community Health Post, both systolic blood pressure p 0.18 and diastolic p 0.36.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library