Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ng Vita Ratna Chandra
"Salah satu alat ukur risiko yang memiliki peran penting dalam manajemen portofolio adalah Value-at-Risk VaR . VaR didefinisikan sebagai jumlah kerugian portofolio yang mungkin terjadi dengan tingkat kepercayaan yang tinggi, selama periode waktu tertentu. Secara matematis, VaR adalah persentil dari distribusi loss. Secara umum, return pergerakan harga saham dimodelkan dengan gerak Brown. Sementara itu, distribusi loss dari instrumen keuangan lebih berisfat leptokurtic dari distribusi normal dan cenderung memiliki fat tails . Oleh karena itu, karakteristik dari distribusi loss tersebut tidak memenuhi asumsi distribusi normal. Dengan demikian, proses Variance Gamma VG adalah proses stokastik alternatif untuk mendeskripsikan model dari distribusi return harga saham. Proses VG didefinisikan sebagai gerak Brown dengan perubahan waktu acak mengikuti proses Gamma. Pada penerapannya dalam pasar modal, perhitungan VaR akan dilakukan pada Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia IHSG .
One of the measures of risk which has an important role in managing portfolio is Value at Risk VaR . VaR is defined as the amount of possible portfolio losses with a high level of certainty, over a specific time frame. From statistical point of view, VaR is the percentile of the loss distribution. In general, return of the stock prices is modeled with Brownian motion. Meanwhile, return distributions of financial instruments are more leptokurtic than normal distribution and tend to have the fat tails . Therefore, these characteristics of return distributions are countering the normality assumption. Accordingly, a Variance Gamma VG process is an alternative stochastic process to describe the model for the return distribution of stock prices. This process is defined as Brownian motion with random time change following gamma process. On purpose of risk management application, the calculation of VaR will be carried out by using Indonesia Composite Index IDX . "
2016
S66209
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Adityo Nugroho
"ABSTRAK
Tesis ini mencoba untuk mempelajari apakah portofolio yang dibentuk dengan menggunakan metode value investing, growth investing, dan GARP dapat menghasilkan return yang lebih baik daripada return pasar, yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia. Lebih lanjut lagi tesis ini juga mencoba untuk meneliti apakah metode GARP dapat menghasilkan return yang paling besar dari ketiga metode tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan ketiga portofolio berhasil menghasilkan return yang lebih baik dari pasar. Dari ketiga portofolio yang diteliti, ternyata portofolio yang dibentuk menggunakan metode GARP bukanlah yang terbaik dalam menghasilkan return, melainkan metode growth investing.

ABSTRACT
This thesis studies whether portfolios that made up using value investing, growth investing, and GARP could generate return exceeding those generated by market, as resembled by The Jakarta Composite Index. Further more, this study also trying to find out whether the GARP method is the best in generating return among those three methods being compared. This research find that all of those three portfolios outperform market, in term of returns. And the best method among those three are growth investing not GARP, respectively.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Novira
"Kemajuan teknologi dalam mempercepat transaksi perdagangan mata uang antar negara menyebabkan kondisi pasar keuangan internasional dapat berubah dalam hitungan detik. Ketidakpastian akibat kondisi yang berubah ubah pada pasar keuangan ini dapat menyebabkan bank dapat mengalami kemungkinan kerugian. Oleh karena itu pada bulan Januari 1996, Basle Committee on Banking Supervision mengeluarkan "Amendment to the Capital Accord to Incorporate Market Risks" yang memasukkan risiko pasar dalam penghitungan Capital Adequacy Ratio (CAR). Pada "amandment" disebutkan bahwa untuk menghitung risiko pasar ada 2 pendekatan yaitu standardized model dan internal model.
Penelitian ini menggunakan internal model dengan metode Value at Risk (VaR) pada PT Bank X untuk mengetahui kemungkinan kerugian maksimum yang dapat terjadi bila memegang portfolio dalam periode tertentu dan tingkat keyakinan tertentu pada kondisi pasar yang normal. Dalam menghitung VaR menggunakan pendekatan Risk Metric untuk menentukan confidence level dan holding period, yang kemudian dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu: Standar Deviasi Normal, Exponential Weighted Moving Average (EWMA) dan Generalized Autoregressive Conditional Heterocedasticity (GARCH) sesuai dengan hasil darn pengujian data. Mata uang yang dipilih untuk penelitian ini adalah Dollar Amerika (USD), Euro (EUR), Poundsterling Inggris (GBP). Periode penelitian adalah pada tanggal 1 Oktober 2004 hingga 31 Oktober 2005. Awalnya datanya diuji dengan uji stationary ADF, uji normalitas Jarque Beta, dan white test heterocedastic untuk mengetahui karakteristik data. Berdasarkan hasil uji data ternyata data adalah hcterokedastisitas sehingga dalam penghitungan forecasting volatilitas return menggunakan rnetode EWMA dan GARCH untuk masing-masing mata uang.
Kemudian hasil penghitungan tersebut digunakan untuk menghitung VaR dengan tingkat kepercayaan 95%. Kemudian VaR untuk masing-masing mata uang (VAR aset tunggal) yang menggunakan 2 metode tersebut masing masing diuji dengan Kupiec Test, untuk mengetahui validitas masing-masing model melalui metode TNoF (Total Number of Failure) untuk menentukan model mana yang terbaik. Dari hasil uji validasi ini dapat diketahui ternyata metode Garch menghasilkan hasil yang lebih baik dibandingkan EWMA. Hasil forecasting volatilitas dari VaR aset tunggaI untuk masing masing masing nilai tukar digunakan untuk menghitung VaR portofolio. Kemudian dari hasil pengujian TNoF diketahui bahwa VaR portofolio dengan metode GARCH adalah valid. Hal ini berarti VaR portofolio dapat menangkap pergerakan actual loss.

The increase of technology innovation on Foreign exchange transaction between countries makes some changes on money market rapidly. Uncertainty caused by this condition on money market, makes bank can get loss possibility. In January 1995, Basel Committee on Banking Supervision revised Basel Capital Accord 1988 to the new form of "Amendments to the Capital Accord to Incorporate Market Risks". The Amendment adds "market risk" component in measuring Capital Adequacy Ratio (CAR). The Amendment describes two different approaches to calculate Value at Risk (VaR). They are standardized model and internal model.
This research is using internal model with the help of Value at Risk (VaR) method on PT Bank X. It aims to identify the maximum loss possibility in portfolio value at a given level of confidence over a period of time on normal condition market. In measuring VaR using Risk Metric for confidence level and holding period can be done in three methods: Normal Standard Deviation, Exponential Weighted Moving Average (EWMA) and Generalized Autoregressive Conditional Heterocedasticity (GARCH). The use of these three methods depends on the result of data processing. Foreign currencies used in this research are United Stated Dollar (USD), Euro (EUR) and Great Britain Poundsterling (GBP). The time period of this research began from 15S October 2004 until 315` October 2005. In order to know data characteristic, data were examined on Stationary Test (Augmented Dicky FuelIer), Normality Test (Jarque Beta), and White Test Heterocedasticity Test.
The results are heterocedastic for all the foreign exchange data therefore forecasting volatily measurement can be calculated by using EWMA method and Garch method for each foreign exchange. The result of volatily measurement is finally used to measure VaR on 95% confidence level. VaR for each foreign exchange (single asset VaR) which use 2 methods volatily, is examined by Kupiec Test. It aims to know the validity of each model through TNoF (Total Number of Failure) in Kupiec Test. The goal of this process is to find the best model. From the validity test result, it can be concluded that Garch method is better than EWMA on this research. The result of forecasting volatility from single asset VaR on each foreign exchange can be used for calculating VaR portfolio. In the end the result test of TNoF, the use of GARCH method of VaR portfolio is valid. The bottom line is VaR portfolio can capture the movement of actual loss."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18460
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library