Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panggabean, Romeo
"Penggunaan Isolator pada Bangunan bertingkat bertujuan untuk mengontrol respons pada struktur akibat gaya Filosoli dasar dari teknologi ini adalah mereduksi peroepatan gempa sebesar mungldn sehingga bangunan cukup direncanakan terhadap beban gempa secara Percepatan gempa ini direduksi sebesar-besarnya melalui suatu sistem isolator yang fleksibel dan teredam. Pereduksian percepatan gempa ini dilakukan dengan rnereduksi percepatan respons strulctur melalui redaman isolator. Dengan sistem ini, respons struktur dapat diperkecil sehingga lconsekuensi praktis dari pernakaian isolator pada bangunan adalah mengurangi biaya struktur bangunan.
Isolator dipasang pada pertemuan balok dengan kolom supaya balok dapat berputar sudut sebesar mtmgkin tanpa texjadi retak pada pertemuan balok dan kolom yang diakibatkan oleh gempa burni. Penggunaan isolator ini sangat mengurangi besamya percepatan, gaya geser dan momen guling pada struktur. Hal ini disebabkan karena adanya penyerapan energi melalui redaman dari isolator. Untuk bangunan tanpa isolator, penyerapan energi yang terbesar melalui kerusakan stmktumya.
Model isolator yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah isolator yang menyerap pergerakan rotasi dari bangunan. Besamya kekakuan dari isolator kita tentukan sendiri berdasarkan kebutuhan. Keistimewaan dari isolator ini adalah isolator ini dapat membuat struktur berdeforrnasi sebesar-besamya, sehingga memperkecil reaksi dari struktur.
Pada penelitian ini struktur bangunan dimodelisasi sebagai portal lentur dua dirnensi dengan tinggi 40 m dan memiliki 10 lantai. Gaya dinamik yang ditinjau adalah percepatan gempa El Centro 18 Mei 1940 dengan durasi 31 detik increment 0.02 N-S.
Kemudian sistem ini diformulasikan dalam persamaan-persamaan gerak dinamik. Penyelesaian persamaan ini dilakukan dengan bantuan program GT-STRUDL sehingga dapat diperoleh respons struktur tersebut. Parameter-parameter isolator maupun struktur akan divariasikan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap respons strulctur. Secara sederhana struktur dengan isolator ini dapat dimodelisasi seperti garnbar di bawah ini:
Gambar l. Modelisasi portal 2D dengan isolator."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanungkalit, Okto H. Pandapotan
"Suatu teknologi modem dalam perencanaan bangunan tahan gempa adalah dengan menggunakan sistem isolasi seismik. Teknologi isolasi seismik ini bekerja dengan cara mengisolasi pengaruh pergerakan tanah akibat gempa bumi sehingga tidak bekerja langsung pada struktur tetapi melalui isolasi seismik dahulu sehlngga struktur cukup direncanakan terhadap beban gempa rencana minimal.
Salah satu model struktur yang dianggap dapat mewakili struktur dalam keadaan yang sebenarnya adalah struktur portal lentur. Pada struktur ini dipasang isolasi seismik secara segmental pada kolom, dimana isolasi seismik ini akan membatasi energi gempa yang bekerja pada struktur melalui fleksibelitas dan disipasi energinya.
Untuk mempelajari perilaku isolasi seismik dalam mereduksi respons struktur portal lentur akibat percepatan gempa bumi, maka akan dilakukan dua bagian simulasi pada suatu portal lentur bertingkat tinggi yang dipasang isolasi seismik secara segmental pada kolom yaitu:
a. Konfigurasi isolasi seismik berubah dengan massa yang tetap, untuk mengetahui efek lokasi isolasi seismik pada respons kinematik struktur (respons lendutan dan respons percepatan) dan respons mekanik struktur (gaya-geser kolom dan momen lentur kolom).
b. Konfigurasi isolasi seismik tetap dengan massa yang berubih, lmtuk mengetahui efek perubahan massa pada respons kinematik struktur (respons lendutan dan respons percepatan) dan respons mekanik struktur (gaya geser kolom dan momen lentur kolom).
Analisa respons dinamik struktur terhadap percepatan gempa bumi dilakukan dengan menggunakan program GTSTRUDL Version 9601 dan dianalisa dengan analisa riwayat waktu (time history analysis) akibat percepatan gempa El Centro 18 Mei 1940 N-S dengan durasi 30 detik dan time increment 0.02 detik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34703
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Triana Wati
"Dalam tulisan ini akan dibahas metode pengontrolan efek gempa bumi pada struktur 3 dimensi (3D) dengan modelisasi struktur portal geser 3D. Pemodelan tersebut didapat apabila pada model portal lentur digunakan asumsi-asumsi: kekakuan pada bidangnya (in-plane stiffness) dari sistem balok-pelat sangat besar sehingga deformasinya dapat diabaikan dan massa bangunan terkonsentrasi pada masing-masing lantai. Dengan demikian DOF portal geser 3D dapat direduksi menjadi 3 DOF per lantai, yaitu translasi pada arah x (ux), translasi pada arah y (uy) dan satu DOF rotasi(u?). Alat kontrol yang dipakai adalah Active Base Isolator (base isolator + active force) dengan algoritma linear velocity feedback dan non-linear velocity feedback.
Non linier yang dimaksudkan dalam metode ini adalah besar gaya kontrol yang digunakan bukan merupakan fungsi linier terhadap respon struktur (dalam hal ini kecepatan struktur). Non linieritas dalam metode ini dijamin oleh penggunaan saturasi (batas maksimal gaya kontrol yang boleh digunakan / terjadi pada aktuator). Keuntungan dari penggunaan metode ini adalah kapasitas maksimum dari aktuator yang digunakan akan sering tercapai (hal ini tidak terjadi pada algoritma linier), sehingga aktuator dapat digunakan secara optimal. Kemudian sistem kontrol ABI ini disimulasikan terhadap portal geser 3D yang dikenai percepatan gempa El Centro (1940) pada komponen utara-selatan (NS)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library