Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prabowo Puranto
Abstrak :
Telah dikembangkan inklinometer portabel menggunakan komponen IC MEMS Digital ADIS 16209. Komponen ini digunakan untuk mendeteksi kemiringan suatu sumbu yang diukur relatif terhadap sumbu gravitasi bumi. Dengan membuat suatu sistem mekanik berupa tabung terpedo yang memiliki panjang 40 cm, diameter 2,54 cm dan dengan dilengkapi dua pasang roda atas dan bawah, maka telah dibuat suatu sensor inklinometer yang digunakan untuk mengukur sudut kemiringan pipa bor yang ditanam pada kedalaman 10-30 meter di bawah permukaan tanah. Sensor ini kemudian didukung dengan suatu perangkat keras dan lunak berbasis android untuk meningkatkan unjuk kerja sensor inklinometer. Sistem pendukung ini dapat menggerakkan sensor sesuai dengan parameter yang dimasukkan pada perangkat lunak android yang telah dibuat untuk memaksimalkan proses pengambilan data serta menjadikan sistem ini mejadi lebih portabel. Hasil penelitian didapatkan bahwa sensor inklinometer memiliki akurasi sebesar 0,1° dengan kecepatan maksimal hingga 15,5 cm/detik, waktu tenggang minimal 1 detik dan pengambilan data terbanyak yaitu 255 data yang memerlukan waktu selama 2 detik. Data-data derajat kemiringan yang didapat dari hasil pengukuran kemudian diolah menjadi nilai pergeseran tanah. Hasil pengukuran telah dilakukan di kawasan karangsambung dan kawasan Sumedang yang terdeteksi adanya pergerakan tanah pada masing-masing kedalaman tanah 10 meter dan 17,5 meter.
Portable inclinometer has been developed using MEMS Digital IC components ADIS 16209. This component is used to detect a tilt axis which is measured relative to the axis of the Earth's gravity. The mechanical system of inclinometer has been developed such as a torpedo tube which has length of 40 cm and diameter of 2,54 cm. The mechanical system is equipped with two pairs of wheels. This inclinometer sensor is used to measure the tilt of the borehole that are planted in a depth of 10 - 30 meters below the ground surface. The sensor is then supported by a hardware and software based on android to improve the performance of the sensor inclinometer. This support system can controll the sensor movement according to the parameters included in the software. This support system is created to maximize the data collection process and make the system becoming more portable. The results showed that the inclinometer sensor has an accuracy of 0.1°, maximum speed of up to 15.5 cm/sec, a delay time of at least 1 second and retrieval data of 255 that requires time for 2 seconds. Slope data obtained from the measurement results are then processed into the soil movement data. The results of measurements have been carried out in the region of Karangsambung and Sumedang which are detected soil movement at a depth of 10 meters and 17.5 meters respectively.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T38913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Riswal Nafi
Abstrak :
Dalam peringatan hari ginjal sedunia menunjukkan bahwa potensi gangguan fungsi ginjal terus meningkat seiring dengan pola hidup manusia yang kurang sehat, setres dan kurang olahraga. Deteksi dini sebagai upaya menjaga kesehatan sangat dianjurkan, agar tidak semakin parah menjadi gagal ginjal yang berlanjut pada cuci darah dan cangkok ginjal sebagai jalan keluar yang tak terelakkan. Perangkat deteksi dini fungsi ginjal di rumah sakit-rumah sakit kedokteran nuklir secara diagnosa pada umumnya secara in-vivo. yaitu memasukkan radioisotop kedalam tubuh pasien, perangkat tersebut diantaranya adalah Gamma Camera, SPECT ( a Single Photon Emission Computed Tomography ) dan PET ( Positron Emission Tomography ). Peralatan-peralatan tersebut merupakan peralatan canggih yang belum terjangkau masyarakat menengah ke bawah karena mahal. Sedangkan peralatan konvensional yang ada seperti tes kreatinin darah, tidak dapat menilai ginjal kanan atau ginjal kiri yang mengalami gangguan fungsinya. Perangkat teknologi nuklir yang melakukan diagnosa fungsi ginjal secara in-vitro diantaranya adalah perangkat Radioimmunoassay. Perangkat RIA yang terdapat di rumah sakit-rumah sakit juga merupakan perangkat yang mahal sehinggga belum terjangkau masyarakat menengah ke bawah.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T40832
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nico
Abstrak :
ABSTRAK
Manusia dalam usahanya untuk melakukan kegiatan dwelling tentu melakukan penyesuaian, salah satunya dengan membuat recreational vehicle (RV) yang merupakan tempat tinggal berjalan. Selain menggantikan fungsinya, RV juga menghadirkan pengalaman unik yang tidak dapat ditemui di tempat tinggal konvensional. Sifat RV yang portabel dan pemanfaatan akan ruang yang terbatas mengharuskan adanya penyesuaian yang perlu dilakukan demi kelancaran kegiatan dwelling. Skripsi ini mencoba membahas mengenai bagaimana terbentuknya RV dan bagaimana RV dapat menggantikan tempat tinggal konvensional. Tulisan ini juga didukung oleh pembahasan studi kasus di kawasan Amerika, Eropa, Australia, dan Indonesia untuk mengkaji keterkaitannya.
ABSTRACT
Human in a relation with dwelling will always attempt to provide the best as the dwelling is one of the most important aspect of living. One of the results is creating recreational vehicle (RV) as portable dwelling. Beside provide the main function as dwelling, RV also proposing unique experience for the user that are not able to be find in the conventional dwelling system. However the portability and the limited space usage require the adaptability of the user while doing the activities inside the RV. This paper is trying to explain the story behind the RV itself, how it form and how RV can replace the conventional dwelling. Case studies from United States, Europe, Australia and Indonesia are included in supporting the explanation about RV.
2014
S54897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahli Irfan
Abstrak :
Ventilator adalah alat bantu pernafasan yang berfungsi sebagai alat terapi atau alat penanganan pasien dengan kegagalan sistem pernafasan yang dapat diakibatkan oleh berbagai masalah kesehatan atau penyakit. Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini, mendorong kebutuhan ventilator di dunia. Penyakit COVID-19 yang umumnya menyerang dan mengganggu bagian pernafasan manusia membuat kebutuhan alat bantu pernafasan pada pasien COVID-19 menjadi krusial. Pada ventilator terdapat parameter krusial yang perlu dipantau dan dikalibrasi sebelumnya seperti volume tidal, peak inspiration pressure (PIP), positive end-expiratory pressure (PEEP) dan konsentrasi oksigen. Hal ini membuat kebutuhan alat ukur parameter ventilator menjadi penting untuk membantu proses kalibrasi dari ventilator pada masa produksi. Sayangnya, harga alat ukur parameter ventilator saat ini yang berada di pasaran masih terbilang cukup tinggi terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia. Pada tulisan ini, penulis mencoba membuat alat ukur parameter ventilator rendah biaya yang memiliki tingkat kemampuan akurasi pengukuran yang memadai. Purwarupa dibuat menggunakan integrasi sensor yang telah ada di pasaran sebelumnya. Hasil pengukuran perbandingan purwarupa dengan ventilator komersial Fluke VT650 memperoleh nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 1,95% untuk pengukuran volume tidal, 2,04% untuk pengukuran PIP, 3,59% untuk pengukuran PEEP, 2,62% untuk pengukuran konsentrasi oksigen, 0,3% untuk pengukuran ritme pernafasan, serta 6,94% untuk pengukuran rasio pernafasan. ......Ventilator is a breathing support device that serves as a therapeutic tool or treatment tool for patients with respiratory system failure that can be caused by various health problems or diseases. The COVID-19 pandemic that is occurring today, driving the needs of ventilators in the world. COVID-19 disease generally attacks and disrupts the human respiratory system that makes the need for respiratory aids in COVID-19 patients crucial. On ventilators there are crucial parameters that need to be monitored and calibrated in advance such as tidal volume, peak inspiration pressure (PIP), positive end-expiratory pressure (PEEP) and oxygen concentration. This makes the need for ventilator analyzer tools important for ventilator calibration on the production stage. Unfortunately, the price of ventilator analyzer tools currently on the market is still quite high especially for developing countries such as Indonesia. In this paper, the authors try to create a low-cost ventilator analyzer tool that has an adequate level of measurement accuracy capability. Prototypes are built using already available sensor on the market and integrates it as a new system. Measurement comparation test between the prototype and commercially available ventilator tester Fluke VT650 results in Mean Absolute Percentage Error (MAPE) value of 1,95% for tidal volume measurement, 2,04% for PIP measurement, 3,59% for PEEP measurement, 2,62% for oxygen concentration measurement, 0,3% for respiratory rate measurement, and 6,94% for breath ratio measurement.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelia Christiani Vianney
Abstrak :
Konsentrator oksigen digunakan sebagai salah satu alat bantu terapi oksigen bagi para penderita hipoksemia. Konsentrator oksigen bekerja dengan mengambil udara dari lingkungan untuk mengadsorpsi nitrogen sehingga menghasilkan keluaran berupa udara terkonsentrasi oksigen. Umumnya konsentrator oksigen tersedia di layanan kesehatan dan memiliki ukuran yang besar untuk pemakaian beberapa pasien bersamaan. Hal ini menyebabkan masyarakat Indonesia yang tinggal jauh dari layanan kesehatan mengalami kesulitan dalam penjangkauan konsentrator oksigen. Di sisi lain konsentrator dengan ukuran yang lebih kecil dijual di pasaran dengan harga yang cukup mahal yang juga sulit dijangkau oleh masyarakat Indonesia dengan kondisi ekoonomi menengah ke bawah. Penelitian ini dilakukan dengan metode reverse engineering untuk merancang dan merakit sebuah prototipe konsentrator oksigen yang dapat berfungsi dengan tujuan portabel dan dengan biaya pembuatan yang murah (low-cost). Merujuk pada referensi sumber terbuka OxiKit dan sebuah produk komersial POC-05 Oxygen Concentrator, didapatkan sebuah produk prototipe konsentrator oksigen yang dapat menghasilkan udara terkonsentrasi oksigen sebagai keluaran menuju tangki produk dengan perkiraan parameter kerja berupa tekanan 0.1-0.2 MPa untuk mendapatkan kondisi fixed bed pada media filtrasi zeolite......An oxygen concentrator is used as one of the oxygen therapy aids for hypoxaemic sufferers. Oxygen concentrators work by taking air from the environment to adsorb nitrogen to produce an output in the form of oxygen-concentrated air. Generally, oxygen concentrators are available in health services and are large enough for multiple patients to use simultaneously. This condition causes Indonesians who live far from health services to experience difficulty reaching oxygen concentrators. On the other hand, concentrators with smaller sizes are sold in the market at a fairly high price which is also difficult for Indonesians with middle to lower economic conditions to reach. This research was conducted using the reverse engineering method to design and assemble an oxygen concentrator prototype that can function as portable and with low-cost manufacturing costs. Referring to the open-source reference OxiKit and a commercial product POC-05 Oxygen Concentrator, a prototype oxygen concentrator product was obtained, which can produce oxygen-concentrated air as an output to the product tank with an estimated working parameter of 0.1-0.2 MPa pressure to obtain fixed bed conditions on zeolite filtration media.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Bagus Richky Digdaya Putra
Abstrak :
Diagnostik medis merupakan tahapan awal dalam mengidentifikasi kondisi dan penyakit seseorang. Salah satu metode diagnostik yang banyak dipakai sekarang ini adalah Polymerase Chain Reaction (PCR). Penggunaan material perangkat thermal cycler dalam reaksi PCR mempengaruhi waktu yang dibutuhkan dalam prosesnya. Dengan kemajuan teknologi mikrofluida, chip thermal cycler dengan sistem mikrofluida banyak dikembangkan untuk meningkatkan kecepatan reaksi PCR. Studi ini mensimulasikan beberapa material dan geometri yang digunakan sebagai thermal cycler reaksi PCR Studi pada penelitian ini akan menggunakan aplikasi COMSOL Multiphysics 5.3 untuk dua desain PCR, thermal cycle tipe blok (TCP desain 1) dan thermal cycle tipe mikrofluida (TCP desain 2). Hasil yang didapatkan adalah waktu jenuh untuk TCP desain 1 menggunakan material aluminium selama 29 detik untuk pemanasan dan 26 detik untuk pendinginan, tembaga selama 37 detik untuk pemanasan dan 35 detik untuk pendinginan, nikel selama 51 detik untuk pemanasan dan 53 detik untuk pendinginan, perak selama 26 detik untuk pemanasan dan pendinginan, serta PDMS selama 1480 detik untuk pemanasan dan pendinginan. Pada TCP desain 1, saat menggunakan aluminium, didapatkan waktu jenuh untuk memanaskan reagen selama 32 detik dan 35 detik untuk mendinginkan. Pada PCR TCP desain 2 (a) yang langsung menggunakan PDMS, didapatkan waktu untuk jenuh memanaskan reagen adalah 3,2 detik dan 4,3 detik untuk mendinginkan, sedangkan pada TCP desain 2 (b) didapatkan waktu untuk memanaskan reagen selama 4,3 detik dan 4,6 detik untuk mendinginkan.


Medical diagnosis is the initial stage in solving a person's condition and disease. One method that is widely used now is the Polymerase Chain Reaction (PCR). The use of thermal cycler device material in the PCR reaction affects the time required in the process. With the advancement of microfluidic technology, thermal cycler chips with microfluidic systems have been developed to increase the speed of PCR reactions. This study discusses several materials and geometries used as PCR thermal cycler reactions. COMSOL Multiphysics 5.3 application used to simulate two PCR designs, block-type thermal cycles (TCP design 1), and microfluidic type thermal cycles (TCP design 2). The results obtained are the saturation time for TCP design 1 using aluminum material for 29 seconds for heating and 26 seconds for safety, copper for 37 seconds for heating and 35 seconds for cooling, nickel for 51 seconds for heating and 53 seconds for heating, silver for 26 seconds for heating and cooling, and PDMS for 1480 seconds for heating and cooling. In TCP design 1, when aluminum was used, saturation time is obtained to heat the reagent for 32 seconds and 35 seconds to cool. In TCP PCR design 2 (a) which directly uses PDMS, obtained time to saturate the reagent heating is 3.2 seconds and 4.3 seconds to cool, whereas in TCP design 2 (b) it takes time to heat the reagent for 4.3 seconds and 4.6 seconds to cool down.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abu Bakar Ash Shiddiq
Abstrak :
Pemerintah Indonesia memandang penting kemandirian dan ketahanan energi sebagai faktor pendukung proses pembangunan nasional. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan untuk mendukung penemuan potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT), salah satunya dengan merancang biodigester yang menghasilkan biogas. Umumnya biodigester berukuran besar sehingga tidak mudah untuk dipindahkan atau permanen di suatu tempat. Jenis biodigester yang dikembangkan dalam penulisan ini adalah biodigester portabel yang ukurannya cukup kecil dan mudah untuk dipindah sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara umum. Untuk mengaplikasikan biodigester portabel perlu dilakukan analisis simulasi secara teknis dan ekonomis dengan beberapa skenario, baik dari sisi penawaran yaitu ketersediaan masukan kotoran sapi dan dari sisi permintaan yaitu kebutuhan gas masak dan listrik dasar harian itu sendiri. Berdasarkan analisis teknis dan keekonomian berupa Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP) dan Benefit Cost Ratio (BC Rasio), skenario 1 yaitu desain basis biodigester portabel untuk pemenuhan gas masak harian yang bersumber dari kotoran satu ekor sapi adalah skenario optimal dan paling menguntungkan. Biodigester portabel tersebut memiliki kapasitas produksi 2,247 m3 biogas per hari dengan nilai NPV sebanyak Rp 3.431.947, IRR sebesar 32,30%, PP tercapai di tahun ke-2,70 dan nilai BC rasio sebesar 1,78 kali berdasarkan harga dan biaya acuan. Desain basis biodigester portabel tersebut masih layak dijalankan apabila terjadi perubahan hingga maksimal peningkatan 70% harga drum yang merupakan komponen biaya terbesar dalam instalasi alat biodigester. Selain itu, skenario 4 yaitu desain basis alat berdasarkan kebutuhan gas masak harian sebesar 1,070 m3 biogas per hari juga tergolong less favorable namun tetap layak dijalankan bagi penulis. Hal ini dikarenakan desain basis alat pada skenario tersebut hanya layak dijalankan apabila terjadi perubahan hingga peningkatan 20% harga drum. Parameter keekonomian untuk skenario 4 adalah nilai NPV sebanyak Rp 2.859.100 dengan nilai IRR sebesar 12,24%, PP tercapai di tahun ke-4,32 dan nilai BC rasio sebesar 1,15. ......Indonesian Government concerns on energy security and independency as driven factors for National development process. Some policies had issued to support findings about Potentials of New and Renewable Energy (EBT), one of which is by developing a biodigester that produces biogas. Generally, biodigesters are large so they are not easy to move or permanently in place. The type of biodigester developed is portable biodigester, which is small enough and easy to move so that many people can use it in daily life. To apply that portable biodigester, it is necessary to analyze the simulations of its technical and economic feasibility by setting some scenarios, on supply side that is availability of cow manure and on demand side that is the need of cooking gas and daily basic electricity itself. Based on technical and economic analysis of Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP) and Benefit Cost Ratio (BC Ratio), the first scenario of simulation which is basis design of portable biodigester to fulfill cooking gas had sourced from one cows manure is the optimal and the most profitable one. It produces 2,247 m3 biogas every day and results in positif economic parameter values which are Rp3.431.947 of NPV, 32,30% of IRR, 2,70 year of PP has achieved and 1,78 times of BC ratio based on price and cost reference. That basis design of portable biodigester is still feasible to be applied if change occurs up to 70% increase in price of drums that took the largest portion of biodigester installment cost. Besides, the fourth scenario of simulation which is basis design of portable biodigester based on daily cooking gas needed of 1,070 m3 biogas every day is categorized as less favorable for authors while is still feasible to be applied if change occurs up to 20% increase in price of drums. Economic parameters of the fourth scenario are Rp 2.859.100 of NPV, 12,24%, of IRR, 4,32 year of PP has achieved and 1,15 times of BC ratio.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library