Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendri Busman
Abstrak :
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian : Penelitian kontrasepsi pria di Indonesia masih belum banyak dilakukan. Hal ini disebabkan sulitnya pengendalian proses spermatogenesis jika dibandingkan dengan proses ovulasi. Sampai saat ini bahan atau alat kontrasepsi pria masih sangat terbatas yaitu kondom dan vasektomi. Poliester (Polyethylene terephthalate) merupakan kain/ tekstil sintetis yang memiliki potensi sebagai kontrasepsi pria karena dapat menekan proses spermatogenesis melalui mekanisme kerjanya pada tubulus seminiferus testis. Beberapa peneliti melaporkan bahwa dengan pemakaian poliester sebagai alit pembungkus skrotum dapat menimbulkan medan elektrostatik dan gangguan termoregulator skrotum sehingga menekan proses spermatogenesis. Sebagai akibatnya terjadi penurunan jumlah spermatozoa, spermatozoa maul, bertambahnya bentuk abnormal spermatozoa dan menunjukkan pengaruh degeneratif terhadap sel-sel germinal. Pemakaian poliester pembungkus skrotum bersifat reversibel setelah poliester pembungkus skrotum dilepas. Penelitian ini dilakukan terhadap 14 orang pria fertil dengan memakai poliester pembungkus skrotum selama 24 minggu. Pemeriksaan semen dilakukan setiap 3 minggu., mulai dari minggu ke 3 hingga minggu ke 24 masa perlakuan. Pemeriksaan semen meliputi penilaian fungsi integritas membran spermatozoa dengan uji HOS (Hypoosmotic Swelling Test), spermatozoa yang bereaksi akrosom positif dan penetrasi spermatozoa ke dalam getah serviks. Hasil penelitian selama perlakuan dibandingkan dengan penilaian sebelum perlakuan. Hasil dan Kesimpulan : Pemakaian poliester pembungkus skrotum manusia menurunkan fungsi integritas membran spermatozoa dengan sangat bermakna (P<0,01). Pengujian reaksi akrosom positif spermatozoa menurun dengan sangat bermakna (P<0,01). Begitu pula hasil uji penetrasi spermatozoa ke dalam getah serviks mengalami penurunan bermakna (P<0,05). Dengan demikian ke 3 hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima dan mampu menurunkan fungsional spermatozoa in vitro.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nukman Helwi Moeloek
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
M. Sjarif Effendi
Abstrak :
ABSTRAK
Pada penelitian ini dibuat 2 jenis komposit yang berbeda seratnya (filler-nya) yaitu komposit poliester - serat kenaf dan poliester - serat gelas.

Serat kenaf (Hibiscus cannabinus) adalah serat alam banyak ditanam di P.Jawa, harganya murah, biasa dipakai untuk membuat tali dan karung goni. Sebagai matrik dipakai resin poliester tidak jenuh (unsaturated polyester) jenis polimer termaseting, general purpose.

Kedua jenis filler disusun dalam bentuk lamina woven roving -ortotropik, selanjutnya komposit diuji kuat tarik dengan Bandar ASTM D 63B type I. Sudut orientasi letak filler bervariasi 0. 15, 30, 45, 60, 75, dan 90.

Hasil uji kedua komposit menunjukkan bahwa modulus elastis komposit paling besar pada sudut 6, makin besar sudutnya modulus makin menurun. Hal ini juga berlalu pada Poisson ratio.

Untuk uji modulus geser ternyata sudut 45 harganya paling tinggi untuk kedua komposit. Kecuali itu hasil percobaan tersebut bila dibandingkan dengan cara perhitungan kurvanya menunjukkan kecenderungan yang sama atau hasil perhitungan dapat dipakai untuk meramalkan sifat komposit ortotropik. Keunggulan komposit s. kenaf kecuali harganya lebih murah juga komposit ini tidak mengalami penyusutan (shrinkage), jadi bentuknya tetap stabil tidak melengkung. Sedang komposit s. gelas mempunyai sifat susut yang besar sehingga bentuknya tidak dapat stabil.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdi Widiputera
Abstrak :
Industri polyester adalah industri yang padat karya dan padat modal. Untuk masuk ke industri ini dibutuhkan modal yang tidak sedikit dan industri ini juga banyak menyerap tenaga kerja. Sampai dengan tahun 2004 jumlah pekerja di industri polyester mencapai rata-rata 12,000 orang. Industri polyester di Indonesia juga didominasi oleh PMA yang diantaranya adalah perusahaan multinasional (multinational company), Banyaknya permintaan polyester didalam negeri tidak diikuti dengan jumlah produksi polyester di dalam negeri sehingga terjadi ketidakseimbangan. Sumber permintaan polyester tersebut lebih banyak berasal dari dalam negeri yang hampir 80 % produsen polyester tersebut merupakan perusahaan PMA dan sisanya 20% merupakan perusahaan PMDN. Dengan adanya ketidakseimbangan yang terjadi antara permintaan polyester di dalam negeri dan jumlah produksi polyester didalam negeri maka untuk menutupi kekurangannya, dilakukan impor polyester dari negara lain. Tulisan ini ingin mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan polyester, seperti harga polyester, harga bahan baku MEG, harga barang substitusi dalam hal ini harga kapas, penambahan variabel makro, seperti : tingkat PDB Indonesia, dummy kebijakan bea masuk pemerintah. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang ada saat ini lebih mengarah kepada sistim dan prosedur ekspor dan impor produkproduk tertentu sedangkan kebijakan yang lebih spesifik ditujukan terhadap industri polyester sampai saat ini belum ada, kebijakan yang ada hanya ditujukan secara umum kepada industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sehingga diharapkan dengan tulisan ini akan ada semacam masukan bagi pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sangat dibutuhkan oleh industri TPT umumnya serta industri polyester pada khususnya. Data-data penunjang yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data-data time series dalam bentuk kuartal dimana periode waktu yang diambil adalah periode tahun 1983 sampai dengan 2003. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode analisis regresi berganda, yaitu dengan menggunakan uji statistik dan uji ekonometrika dimana variabel endogennya adalah permintaan polyester. Hasil dari model kemudian diestimasi dan digunakan untuk menguji relevansi empiris dari teori yang digunakan. Latar belakang penggunaan metode regresi berganda ini adalah karena regresi berganda biasa digunakan untuk sistem peramalan hubungan antar variabel eksogen terhadap vanabel endogen pada data runtun waktu.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18280
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Gusti Nugraha
Abstrak :
ABSTRAK
Berdasarkan permasalahan yang terjadi Pemerintah melalui Menteri Keuangan telah menetapkan pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) atas impor produk Polyester Staple Fiber sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 196/PMK.011/2010 tentang Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping Terhadap Impor Polyester Staple Fiber dari Negara India, Republik Rakyat Tiongkok, dan Taiwan dan berlaku sampai dengan tanggal 22 November 2015. Kemudian dengan diberlakukan perpanjangan BMAD, banyak para industri khususnya industri hilir menyatakan penolakan karena akan merugikan industri benang atau spinners dan hilir tekstil dalam negeri.

Penelitian tesis penulis merupakan penelitian normative yang bersifat kualitatif dengan menggunakan teori Keadilan (justice), penulis melakukan pembahasan terhadap pokok-pokok permasalahan guna menghasilkan suatu kesimpulan dan saran-saran atas hasil penelitian.
ABSTRACT
Based on the problems that occurred the Government through the Ministry of Finance has set the imposition of Anti Dumping Import Duty (BMAD) on imports of Polyester Staple Fiber according Minister of Finance Regulation No. 196 / PMK.011 / 2010 concerning Imposition of Anti-Dumping Duty on the Import of Polyester Staple Fiber from India , Republic of China, and Taiwan and valid until November 22, 2015. Then with the imposition of the extension of BMAD, many industries, especially downstream industries declared rejection because it would harm the industry of yarn or spinners and downstream of domestic textiles.

The author's thesis research is a qualitative normative research using the theory of Justice, the authors do the study of the main issues to obtain a conclusion and suggestions on the results of research.
2017
T47792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Retno Juniarti
Abstrak :
ABSTRAK
Adsorpsi zat warna Disperse red 50 pada kain poliester dilakukan dengan dengan menggunakan surfaktan Lauril glukosida sebagai agen pendispersi untuk mencegah aglomerasi serta meningkatkan kelarutan zat warna Disperse red 50 dalam air. Proses pewarnaan kain poliester menggunakan zat warna dispersi terbagi menjadi dua yaitu dengan adanya carrier dan tanpa carrier (suhu tinggi). Untuk menghindari penggunaan suhu tinggi maka pada penelitian ini dilakukan studi adsorspi zat warna dispersi pada kain poliester dengan menggunakan metode sonikasi dan akan dibandingkan dengan adsorpsi zat warna dispersi pada kain poliester dengan adanya carrier yaitu vanillin. Hasil optimasi metode sonikasi menunjukkan adsorpsi berlangsung optimum pada konsentrasi surfaktan 55 ppm, waktu sonikasi 10 menit, waktu kontak 100 menit, pH 4 dan suhu 90oC. Hasil optimasi dengan adanya carrier menunjukkan adsorpsi berlangsung optimum pada konsentrasi surfaktan 55 ppm, massa vanillin 0.125 g, waktu kontak 50 menit, pH 4 dan suhu 90oC. Sementara itu hasil optimasi adsorpsi tanpa sonikasi maupun carrier berlangsung optimum pada konsentrasi surfaktan 55 ppm, waktu kontak 60 menit, pH 4 dan suhu 90oC. Studi kinetika menunjukkan laju adsorpsi zat warna dispersi pada kain poliester paling cepat dengan adanya carrier yaitu 0,01212 g/mg menit dan laju adsorpsi dengan sonikasi 0,0195 g/mg menit. Sementara itu laju adsorpsi zat warna dispersi pada kain poliester tanpa sonikasi maupun penambahan carrier memiliki laju adsorpsi paling lambat yaitu 0,0142 g/mg menit. Proses adsorpsi Disperse red 50 pada kain poliester dengan dan tanpa sonikasi mengikuti model isoterm adsorpsi Langmuir. Sedangkan proses adsorpsi Disperse red 50 dengan penambahan carrier vanillin mengikuti model isoterm adsorpsi Freundlich.
ABSTRAK
Adsorption disperse red 50 at polyester fabrics using Lauryl glucoside as surfactant to prevent aglomeration of Disperse red 50, an azo disperse dyes and increase their solubility in water. Main methods of dyeing polyester with disperse dyes are using high temperature and the presence of accelerating agent or carrier in low temperature. To avoid using High temperature in dyeing process, This reserach using another method which is sonication to decrease dyes particle size. Sonication is expected to make dyes adsorbed to polyester fabrics easily. This reserach also compare sonication method to carrier method. Vanillin used as carrier in this reserach. Optimum condition of adsorption with sonication occur at concentration of surfactant 55 ppm, sonication time 10 minute, contact time 100 minute, pH 4, and temperature 90oC. Optimum condition of adsorption with the presence of carrier occur at concentration of surfactant 55 ppm, vanillin 0.125g, contact time 50 minute, pH 5, and temperature 90oC. Meanwhile, optimum condition of adsorption without both of sonication and carrier occur at concentration of surfactant 55 ppm, contact time 60 minute, pH 4, and temperature 90oC. Kinetics studies for all of methods fitted well with pseudo second order with adsorpstion rate for sonication method 0,0195 g/mg minute, for carrier method 0,0212 g/mg minute and without both sonication and carrier 0,0142 g/mg minute. Adsorption of disperse red 50 at polyester fabrics with the presence of carrier fitted well with Freundlich isotherm model. Meanwhile without the presence of carrier, adsorption fitted well with Langmuir isotherm model.
2016
S64242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amar Bramantiyo
Abstrak :
Tingginya penggunaan material polimer dengan matriks komposit (PMC) dalam berbagai aplikasi akhir ? akhir ini menimbulkan permasalahan baru terkait dengan ketebatasan sumber daya dalam memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Salah satu jalan keluarnya adalah mencoba mencari material PMC alternatif yang lebih ramah lingkungan serta memiliki kekuatan yang baik yaitu material komposit dengan matriks polimer berpenguat serat alam. Salah satu matriks untuk material PMC yang sering digunakan dan mudah dalam proses fabrikasinya adalah resin poliester tidak jenuh, matriks ini kemudian ditambahkan serat rami yang merupakan salah satu serat alam dengan kapasitas produksi dunia mencapai 100,000 ton pertahun. Pada penelitian ini ingin diketahui pengaruh fraksi volum serat rami terhadap kekuatan impak, kekuatan tekuk dan kekuatan tekan material komposit. Fraksi volum rami yang digunakan antara 15% - 35% dengan interval 5%. Proses fabrikasi dilakukan dengan menggunakan metode hand lay up, yang dikombinasikan dengan penambahan tekanan selama proses curing. Hal ini dikarenakan metode hand lay up merupakan metode paling sederhana dalam proses pembuatan komposit walaupun memiliki beberapa catatan tekait kualitas material komposit yang dihasilkan berupa ketidak-merataan matriks dan ketidaklurusan serat. Penambahan konsentrasi serat rami terhadap material komposit rami ?poliester secara umum memberikan pengaruh berupa peningkatan ketahanan impak dan kekuatan tekuk. Sedangkan untuk kekuatan tekan walaupun dari grafik hasil pengujian terlihat adanya peningkatan, namun kekuatan tekan material komposit rami ? poliester masih sangat rendah jika dibandingkan dengan material lain bahkan dibawah kekuatan material poliester murni. Hal ini dikarenakan rendahnya kualitas material komposit hasil fabrikasi dengan metode hand lay up. Nilai optimum konsentrasi serat pada penelitian ini terdapat pada konsentrasi serat rami 35 % Vf. Yaitu dengan kekuatan impak rata ? rata sebesar 82.38 KJ/m2, kekuatan tekuk rata ? rata sebesar 125 MPa dan kekuatan tekan rata?rata sebesar 80.22 MPa.
The highly use of polymer matrix composite (PMC) in various application this days has caused another issues like environment and limited natural resources. One of the way out is to find alternative PMC materials which have good properties and also environment friendly like natural fiber reinforced composite (NFRC) Polyester is one of PMC matrix which has widely use in composite with various fiber and jute as fiber is natural fiber which production scale in the whole country extend one hundred million tons in one year. The purpose of this research is to know effect of jute fiber concentration on mechanical properties of jute polyester composite such as impact resistance, flexural strength and compressive strength. For fabrication, hand lay up process combining compressive load during curing time is used. This is because the hand lay up is the most simply method in accordance to making PMC. Although this method has some notes related to quality product such as fiber misalignment and matrix distributed. The addition of jute concentration in jute ? polyester composite has increased the value of impact resistance and flexural strength. While for compressive test decreased because of fabrication product by hand lay up method has low quality surface performance, compressive strength of jute polyester composite is very low compare to another materials even pure unsaturated polyester resin has higher compressive strength than jute ? polyester composite. The optimum volume fraction in this research is held by 35 % Vf of jute fiber concentration with impact resistance 82.38 KJ/m2, Flexural strength rate 125 MPa and compressive strength of material 80.22 MPa.
2008
S41674
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Yusuf
Abstrak :
ABSTRAK
Flap mukoperiosteal dan penutupannya sering dilakukan dalam praktek bedah mulut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pengaruh 2(dua) jenis bahan jahitan yaitu "synthetic absorbable polyester suture" dan "non absorbable suture" terhadap penyembuhan luka flap mukoperiosteal sesudah tindakan odontektomi molar ketiga rahang bawah impaksi kelas I posisi B mesioangular. Penilaian tingkat penyembuhan dari kedua kelompok, yang masing-masing terdiri dari 15(lima belas) dan 16(enam belas) sampel, didasarkan atas pengamatan klinis. Dengan menggunakan test Chi-square sebagai uji statistik, terungkap bahwa tidak ada perbedaan bermakna mengenai lama penyembuhan luka flap mukoperiosteal yang dijahit dengan benang "synthetic absorbable polyester" dan "non absorbable".
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi Rachmad
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dibuat suatu material komposit orthotrapik dari bahan polyester sebagai matrik dan serest ijuk sebagai bahan fillernya. Kekuatan material komposit ditetapkan dengan uji tarik static. Data tersebut dibandingkan terhadap data kekuatan komposit hasil perhitungan. Untuk perhitungan kekuatan komposit dibutuhkan data besaran fisis E dan γ bahan penyusun komposit tersebut.

Oleh karena besaran fisis E dan γ bahan filler belum terdapat dalan buku standar, maka besaran ini terlebih dahulu harus ditetapkan dengan Cara experimen tersendiri.

Penelitian ini memperoleh hasil sebagai berikut :

a. Kekuatan mekanik hasil pengukuran lebih rendah data. kekuatan mekanik hasil perhitungan teori, baik untuk variasi sudut arah filler maupun untuk variasi volume fraksi filler.

b. Daya serap netron pada material komposit akan bertambah dengan naiknya volume fraksi bahan filler.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>