Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daffa Rasyif Hisyam
Abstrak :
Kawasan pesisir Indonesia juga merupakan kawasan pesisir yang memiliki keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia. Hal tersebut menggambarkan bahwa potensi sumber daya laut di Indonesia sangat besar dan berlimpah. Salah satu potensi sumberdaya laut yang besar terletak di Teluk Benoa. Namun, dilakukannya kegiatan reklamasi Teluk Benoa menyebabkan degradasi kualitas perairan di teluk ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi spatio temporal nilai paramereter dan kualitas perairan di Teluk Benoa. Perhitungan status mutu perairan menggunakan metode Pollution Index dengan parameter suhu, TSS, salinitas, dan DO. Nilai setiap parameter didapatkan menggunakan Algoritma Ali El Battay (2014) untuk DO, Supriatna (2016) untuk salinitas, Cahyono (2017) untuk suhu, dan Budhiman (2004) untuk TSS. Citra dari satelit tersebut akan dilakukan uji akurasi dan validasi menggunakan metode RMSE dan NOF serta Pearson Product Moment berdasarkan komparasi dari hasil pengukuran di lapangan. Hasilnya pola distribusi nilai suhu dengan DO berbanding terbalik. Hal serupa juga terjadi pada Salinitas dengan TSS. Perhitungan kualitas perairan pada tahun 2014 menghasilkan pola distribusi yang cenderung homogen. Hal tersebut berubah signifikan pada tahun 2020 berbanding lurus dengan kerusakan lingkungan di Teluk Benoa. ......Indonesia's coastal area is also a coastal area that has the largest marine biodiversity in the world. This illustrates that the potential for marine resources in Indonesia is very large and abundant. One of the great marine resource potentials is located in Benoa Bay. However, the reclamation of Benoa Bay has caused degradation of the quality of the waters in this bay. This study aims to analyze the spatio-temporal distribution of parameter values and water quality in Benoa Bay. Calculation of water quality status using the Pollution Index method with parameters of temperature, TSS, salinity, and DO. The value of each parameter was obtained using the Ali El Battay Algorithm (2014) for DO, Supriatna (2016) for salinity, Cahyono (2017) for temperature, and Budhiman (2004) for TSS. The image from the satellite will be tested for accuracy and validation using the RMSE and NOF methods as well as the Pearson Product Moment based on the comparison of the measurement results in the field. The result is the distribution pattern of temperature values with DO is inversely proportional. The same thing happened to salinity with TSS. Water quality calculations in 2014 resulted in a distribution pattern that tended to be homogeneous. This will change significantly in 2020 in line with environmental damage in Benoa Bay.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adia Roos Febransyah
Abstrak :
Sungai Gajahwong merupakan salah satu sungai utama yang mengaliri kecamatan Umbulharjo dan Kotagede di Kota Yogyajakarta. Penggunaan lahan di kedua kecamatan tersebut paling besar untuk kebutuhan perumahan, perusahaan, dan pertaniaan serta pertumbuhan lahan jasa sehingga mempengaruhi peningkatan produksi air limbah. Penelitian lebih lanjut dilakukan untuk menganalisa status pencemaran Sungai Gajahwong menggunakan nilai indeks pencemaran dan STORET menurut standar baku mutu Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001. Kualitas air Sungai Gajahwong dianalisis menggunakan data sekunder Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, dengan 4 titik pengujian di Balirejo, Gembiraloka, Logathok, dan Tegal Gendu, parameter yang digunakan, yaitu TSS, BOD, COD, nitrat, dan fosfat. Hasil penelitian menunjukkan perhitungan status mutu air Sungai Gajahwong tahun 2019 dengan metode STORET hasilnya tercemar berat dan sedang untuk peruntukan air kelas I dan II. Konsentrasi TSS dan fosfat air Sungai Gajahwong bagian tengah dari Balirejo ke Tegal Gendu semakin meningkat. Sedangkan, konsentrasi nitrat dari Balirejo ke Tegal Gendu semakin menurun. Untuk konsentrasi COD dari Balirejo ke Gembiraloka menurun dan dari Gembiraloka hingga ke Tegal Gendu meningkat. Konsentrasi BOD air Sungai Gajahwong bagian tengah dari hulu ke hilir bersifat naik turun. Beberapa rekomendasi pengendalian pencemaran air Sungai Gajahwong yang dapat dilakukan adalah pengawasan perizinan pembuangan limbah industri, penataan IPAL komunal, dan pengolahan limbah air sungai dengan lahan basah buatan.
Gajahwong River is one of the main river that flows in Umbulharjo and Kotagede Sub District in Yogyakarta City. The land utilization in both Subdistricts is mainly used for housing, industry, agriculture alongside with commercial land purposes thus increases the production of waste water. Further research is needed to analyze the water quality status of Gajahwong River using the Pollution Index and STORET method based on the standard value stated in Peraturan Pemerintah No. 82/2001. The water quality status of Gajahwong River is analyzed by secondary data from Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta City with 4 sampling points in Balirejo, Gembiraloka, Logathok, and Tegal Gendu. The parameters used is TSS, BOD, COD, nitrate and phosphate. The result showed the measurement of water quality status with STORET method is heavily and moderately polluted for water category I and II. The TSS and phosphate concentration in the middle reach of Gajahwong River from Balirejo to Tegal Gendu increases. The nitrate concentration from Balirejo to Tegal Gendu decreases. The COD concentration from Balirejo to Gembiraloka decreases meanwhile from Gembiraloka to Tegal Gendu increases. The BOD concentration in the middle part of Gajahwong River from hulu to hilir fluctuates. Several recommendations for water contamination control in Gajahwong River is permit control for industrial wastewater disposal, communal wastewater treatment plan, and river wastewater treatment with constructed wetlands.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irlan Darma Saputra
Abstrak :
DKI Jakarta sebagai ibukota negara, berkembang dengan cepat pembangunannya (Industri, Permukiman, Perkantoran dan lain-lain) karena ditunjang dengan aksesibilitas (transportasi) yang baik. Hal tersebut berdampak terhadap lingkungan udara Jakarta yang semakin tercemar. Oleh karena itu, untuk melihat tingkat kekritisan kualitas udara Jakarta dapat diperoleh dari polutan (SO2, NO2 dan PM10) yang merupakan penghasil polutan terbesar di Jakarta (BPLHD, 2006). Berkaitan dengan hal tersebut, maka permasalahan yang dikemukan adalah Bagaimana Fluktuasi Indeks Polusi Udara (IPU) di DKI Jakarta Tahun 2001 - 2006 ? Bagaimana pengaruh Penggunaan Tanah (Industri dan Bangunan), Curah Hujan dan Angin terhadap IPU di DKI Jakarta Tahun 2001 - 2006. Metode yang digunakan adalah IPU di Jakarta dan melihat pengaruh Penggunaan Tanah (Industri dan Bangunan), Curah Hujan dan Angin. Analisis yang digunakan yaitu analisis Komparatif dengan membandingkan IPU setiap tahun berdasarkan tingkat kekritisannya. Pengaruh Penggunaan Tanah (Industri dan Bangunan) menggunakan analisis statistik sedangkan Curah Hujan dan Angin menggunakan analisis Deskriptif yaitu membandingkan IPU dengan Curah Hujan sebagai pencuci polutan dan Angin sebagai faktor kontrol peryebaran polutan setiap tahunnya. Hasilnya IPU cenderung stabil (termasuk dalam kategori cukup sehat) dari Tahun 2001 ? 2006 dan Penggunaan Tanah berpengaruh Terhadap IPU kecuali tahun 2001. ...... DKI JAKARTA as state's capital, grows swiftly its the development ( Industry, Setlement, White colars and others) because supported with good accessesibility (transportation). The thing impact to air environment in Jakarta which increasingly impure. Therefore, to see level of criticality of quality of obtainable Jakarta air from pollutant ( SO2, NO2 and PM10) which is the biggest pollutant producer in Jakarta (BPLHD, 2006). Relates to the thing, hence problems is How Air Pollution Index ( IPU) in DKI Jakarta 2001 - 2006 ? What influence Land Use ( Industry and Build up area), Rainfall and Wind to IPU in DKI Jakarta 2001 - 2006. Method applied is IPU in Jakarta and sees influence Land use ( Industry and Build up area), Rainfall and Wind. Analysis applied that is analysis comparative by comparing IPU every year based on level of its the criticality. Influece of Land Use ( Industry and Build up area) applies statistical analysis while Rainfall and Wind applies analysis Descriptive that is comparing IPU with Rainfall as pollutant detergent and Wind as control factor dispersion of pollutant every year. Result of of IPU tends to stable ( included in category enough healthy) from 2001 - 2006 and Land Use influential to IPU except the year 2001.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34082
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library