Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suharto
Abstrak :
DPD PKS Jakarta Timur merupakan salah satu Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS dalam wilayah DKI Jakarta yang terdiri dari para elit dalam struktur kepengurusan PKS di Jakarta Timur. Dalam menghadapi pemilu 2004, PKS Jakarta Timur melakukan berbagai tindakan politik baik dalam rangka mensosialisasikan partai, gerakan atau tindakan yang berhubungan dengan masyarakat langsung maupun strategi mereka dalam berkampanye. Tindakan atau perilaku politik elit PKS ini terwujud dalam berbagai bentuk partisipasi politik di mana perilaku-perilaku politik elit tersebut merupakan strategi-strategi mereka untuk memenangkan pemilu 2004. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan kondisi persaingan antar partai politik dalam pemilu 2004, di mana PKS untuk tingkat lokal Jakarta Timur memenangkan pemilu 2004 dengan perolehan suara terbanyak dari partai lainnya dan terbanyak di antara DPD PKS Iainnya di DKI Jakarta. PKS Jakarta Timur ini mengalami kenaikan perolehan suara dalam pemilu 2004 yang cukup banyak dibandingkan dengan perdu 1999. Dari latar belakang tersebut di atas, pertanyaan penelitian diajukan seputar, pertama, bagaimana strategi politik elit PKS dalam melakukan berbagai kegiatan dan persiapan untuk menghadapi pemilu 2004 di Kotamadya Jakarta Timur dalam masa pra kampanye atau sebelum kampanye dan kedua, bagaimana perilaku politik elit PKS dalam masa kampanye termasuk hubungan mereka dengan tokoh-tokoh masyarakat di Kotamadya Jakarta Timur sehingga mereka memenangkan pemilu 2004. Dengan memakai konsep strategi politik, perilaku dan partisipasi politik dari berbagai ilmuan, penulis berusaha melihat implikasi teori tersebut pada strategi politik PKS. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data primer menggunakan wawancara mendalam terhadap informan-informan kunci sebanyak 12 orang dan data-data sekunder yang mendukung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran (deskriptrf) tentang strategi politik yang dilakukan oleh elit PKS Jakarta Timur dalam menghadapi pemilu 2004 baik pada masa pra kampanye maupun masa kampanye. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada masa pra kampanye, elit PKS Jakarta Timur melakukan berbagai strategi kegiatan di antaranya kansilidasi antar kader yang dilakukan melalui rapat-rapat, pertemuan antar kader, pembangunan paradigma berpikir yang baik bagi kader, membentuk tim-tim kecil pemenangan pemilu, melakukan pemetaan kekuatan pemilih dan menyusun strategi dan hasil analisa kekuatan peta pemilih tersebut, melakukan kegiatan sosial dan mendirikan posko-posko partai. Di sisi lain untuk menjaring bakal caleg, elit PKS melakukan pemilihan umum terbuka yang dipilih langsung oleh kader sehingga memunculkan calon legislatif yang dianggap potensial. Mereka juga membuat suatu kebijakan dan strategi untuk sosialisasi partai dengan nama Direct Selling yang banyak dilakukan dengan door to door, pusat keramaian dll., selain itu juga mengadakan bazar untuk meningkatkan promosi partai. Untuk Iebih melakukan pendekatan atau lobi dengan warga, elit PKS melakukan berbagai kegiatan seperti buka bersama, pengajian bersama warga dan tokoh, halal-bihalal, pertemuan dengan wong cilik dan sebagainya yang diarahkan pada pemenangan PKS. Pada kesempatan yang sama elit PKS melakukan sosialisasi pemilu dengan menjelaskan kepada warga tentang sistem pemilu 2004 namun juga menunjukan lambangnomar partai PKS kepada warga selain itu mereka juga membantu warga yang belum mempunyai hak pilih untuk mendapatkan kartu pemilih. Pada masa kampanye, hasil penelitian ini menunjukan bahwa elit PKS mengerahkan segala kekuatannya baik pada kampanye putaran pertama, kedua maupun ketiga dengan mengerahkan massa yang cukup banyak dibanfingkan dengan partai lainnya di DKI Jakarta atau khususnya dari Jakarta Timur. Elit PKS Jakarta Timur jugs melakukan ronda keliling kampung bersama warga untuk mengantisipasi money politics atau kecurangan dari pihak lain yang merugikan PKS. Alhasil pada pemilu 2004, mereka mendapatkan suara terbanyak di Jakarta Timur dibandingkan dengan partai lainnya seperti PDI-P, PPP maupun PAN. Rekomendasi dari hasil penelitian ini, elit PKS Jakarta Timur hendaknya lebih spesifik dalam menentukan daerah unggulan sebagai target dalam rangka meningkatkan peralehan suara dan lebih baik kalau menggunakan strategi jemput bola bagi warga tertentu. Selain itu harus memangkas segala kegiatan yang banyak menguras dana dan pengerahan masa yang kurang perlu serta diarahkan pada kegiatan yang Iangsung berhubungan dan menyentuh warga. Untuk mengantisipasi kekurangan dana sebaiknya elit PKS harus mempunyai badan usaha tetap yang siap mendanai kegiatan politik. Di sisi lain elit PKS juga harus menyiapkan pemimpin yang berkualitas dengan sistem kaderisasi yang jelas atau melakukan pemilu terbuka yang memberikan kesempatan pada semua kader tanpa adanya syarat tertentu. Demikian juga perlu adanya sirkulasi elit atau jenjang karir bagi kader dan penghargaan tedentu bagi yang berprestasi. Hal yang tak kalah pentingnya adalah peningkatan fungsi PKS sebagai partai politik apakah itu fungsi pemilu, fungsi organisasi maupun fungsi pemerintahan selain tetap konsekuen dengan motto "PKS Lebih Bersih dan Peduli yaitu dengan menjaga kepedulian pada warga dan menjauhi tindakan KKN yang dapat merusak citra tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
KAJ 9:1 (2004) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Muntaha
Abstrak :
Pokok pikiran (tesis) dari penelitian ini adalah pers Indonesia di masa reformasi politik dan krisis ekonomi mampu bertahan di masa krisis dengan berbagai modal/kekuatan yang dimiliki dan kiat/strategi manajemen bidang redaksional yang diterapkan secara konsisten dan kreatif dalam memproduksi produk. Secara makro, tesis ini sejalan dan memperkuat pendapat umum dari Picard (1988 a) maupun Lacy (1990) (dikutip Albarran, 1996:23 dan 158), bahwa kompetisi dalam industri Koran/harian mempertinggi kualitas pembuatan berita. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus (case study), dengan tipe penelitian multicases-multilevel dan pendekatan Ekonorni Media. Berita harian Kompas dan Jawa Pos tentang kampanye pemilu 1999 (17 hari kerja) menjadi obyek atau kasus. Analisis data dilakukan pada level teks (text), praktik wacana (discource practice) (organisasi/industri), dan level praktik sosiokultural (industri media cetak Indonesia). Data berita dikumpulkan dan dianalisis melalui content analysis; data kebijakan redaksional dilakukan melalui interview dengan Redaktur kedua media, kemudian dianalisis melalui analisis wacana; dan data sosiokultural industri pers dianalisis melalui pendekatan ekonomi Media. Hasil penelitian menunjukkan: meskipun proses memproduksi berita yang dilakukan redaksi kedua media relatif lama, produk akhir yang dihasilkan relatif berbeda. Dari seluruh produk yang diteliti sebanyak 346 item berita, dapat dikemukakan bahwa ciri Kompas adalah pasar bersifat nasional, isu yang diangkat redaksi bersifat umum, dan unsur kelengkapan berita cukup menonjol. Sedangkan Jawa Pos pasarnya lokal, mementingkan produk berita yang laku dijual (memiliki banyak isu), dan unsur kontroversi menonjol. Dari penelitian ini dapat disimpulkan pada tiga tingkatan: teks, wacana, dan sosiokultural. Perlama, dilihat dari isu (diversifikasi produk) yang dominan adalah jenis berita nasional (Kompas) dan berita lokal-daerah Jawa Timur dan Indonesia Timur (Jawa Pos). Kedua, obyektivitas pemberitaan, dari unsur faktualitas relatif sama (tinggi), keseimbangan sumber berbeda (Kompas lebih tinggi/bervariasi dibanding Jawa Pos), netralitas pemberitaan sama (tinggi). Ketiga, gaya pemberitaan berbeda; berita Kompas jumlahnya sedikit namun lengkap dan jumlah kolom umumnya banyak/panjang, berita Jawa Fos singkat-banyak, ukuran kolom kecil. Keempat, pada tingkatan organisasi dan industri, krisis ekonomi yang disusul dengan (re)regulasi bidang pers oleh pemerintah membawa dilemalparadoks; yaitu di satu sisi peluang berekspresi dan membuat media makin besar, namun di sisi lain tantangan untuk menjadi profesional makin ketat/kompetitif - mengingat struktur pasar berubah serta daya beli masyarakat turun. Perubahan struktur pasar ini, dan perkembangan industri media elektronik yang demikian gencar ("banjir" berita dalam berbagai format dan jam siar/tayang), menjadikan pihak manajemen industri media melakukan secara sadar berbagai langkah antisipasi; baik dengan mempertahankan produk namun mengemas dengan cara bervariasi (Kompas), maupun menciptakan jenis produk dengan substansi dan sentuhan yang khas dan mementingkan muatan daerah (Jawa Fos). Kelima, pada tingkat sosiokultural, pers Indonesia di masa reformasi menghadapi tantangan rill berupa kebebasan yang kian terbuka, dan mengarah pada kristalisasi sejati -industri pers yang kuat makin kuat yang lemah akan mati sebagai pranata (agen) demokratisisasi. Penelitian ini memberi kontribusi berupa: (1) gambaran nyata tentang upaya manajemen redaksi media cetak Indonesia memproduksi produk berita di masa eforia pers dan pemilu multipartai bersamaan dengan masa krisis ekonomi; dan (2) gambaran optimisme dari pengelola industri media bahwa meskipun terdapat banyak ancaman produknya tetap akan laku di pasar. Dari hasil penelitian ini direkomendasikan untuk mengadakan studi lanjut, antara lain: (1) studi tentang manajemen pemasaran khususnya bauran pemasaran (marketing mix) dengan unsur 4P (Price, Place, Product, Promotion) seperti strategi penetapan harga produk, strategi promosi berkala, strategi mengemas produk, dan strategi segmentasi konsumen melalui wilayah geografi tertentu; (2) studi tentang manajemen redaksional berupa optimalisasi sumberdaya untuk meningkatkan kualitas produk, seperti pemanfaatan Pusat Informasi Kompas sebagai bank data berita, pemanfaatan Dewan Pembaca Jawa Pos sebagai masukan terhadap kebijakan redaksional, dan sistem penugasan contingency plan untuk memburu narasumber yang bervariasi untuk berita investigatif; (3) studi tentang strategi industri media cetak bertahan di masa krisis dan recovery ekonomi, seperti penggunaan strategi bertahan (defence strategies) dan strategi menyerang (attack strategies) untuk memenangkan persaingan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T4780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Victor A.
Abstrak :
Penulis tertarik untuk meneliti kebijakan media massa cetak seperti Republika dalam memberitakan kampanye capres-cawapres Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi dan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla pada Pemilu 2004, karena untuk pertama kalinya pemilihan presiden/wapres dilakukan secara langsung. Penelitian ini juga menarik untuk mengetahui partisipasi politik media massa dalam pelaksanan pemilu secara langsung. Teori Partisipasi Media, Teori Political Marketing, Teori Partisan dan Teori Transisi Demokrasi digunakan sebagai landasan penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui analisa berita, artikel, tajuk rencana dan foto dari dua pasangan capres-cawapres serta wawancara dengan Redaksi Pelaksana Republika dan dua anggota tim kampanye pasangan Megawati-Hasyim Muzadi dan SBY-Jusuf Kalla. Temuan penelitian ini menunjukkan lewat kebijakan pemberitaannya serta penekanan terhadap unsur informasi, aktualitas, dan pemberdayaan umat, Republika telah berpartisipasi dalam pemilu sebagai sumber informasi bagi masyarakat (pemilih). Namun, sesuai Teori Partisipasi Media, Republika juga memiliki keterbatasan ruang (halaman) dan waktu (deadline) sehingga informasi politik kepada pembaca tidak lengkap. Tidak lengkapnya informasi serta disaringnya infonnasi oleh redaksilredaktur membuat proses konsolidasi demokrasi lewat peran media massa cenderung tidak maksimal. Sesuai Teori Pers Libertarian, Republika tidak menghadapi ancaman kebebasan pers berupa pembredeilan dan sensor dari pemerintah (penguasa). Namun, Teori Pers Libertarian kehilangan relavansinya karena Republika menghadapi ancaman dari massa pendukung capres-cawapres. Sementara sesuai Teori Partisan, Republika dapat bersikap non-partisan karena tidak ada keterkaitan modal, manajemen redaksi, serta aliansi politik Republika terhadap capres-cawapres yang bertarung dalam Pemilu 2004.
Writer was interested to study the mass media's policy such as Republika Daily in presenting the President-Vice President campaign news for Megawati Soekarnoputri - Hasyim Muzadi and Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf Kalla in Presidential Election 2004, because for the first time in Indonesia history the Election was held directly. The study is also interesting in its way to discover mass media politic participations in this direct Presidential Election. The Media Participation Theory, Political Marketing Theory, Participants Theory and Democracy Transition Theory are used as the foundation and reference in this study. The method used in this study is descriptive-qualitative method. Data collecting being done throughout news analyzes, articles, reviews and photos of the two pairs of president-vice president candidates along with the interviews with the Republika's Implementation Editor and two members of Team Campaign from both pairs Megawati - Hasyim Muzadi and Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf Kalla. The findings in this study have shown that throughout its news release policy and the stresses in information elements, actualizations, human resources, Republika had participated in the election as the source of information for the society (voters). However, as being said in the Media Participation Theory, Republika also had limitations in space (limited pages) and timelines (deadlines) that politic information could not received completely by its readers. The incomplete of information and the censored information by the editor had made the democracy consolidation process through the mass media tend to un-maximum. In accordance to the Libertarian Press Theory, Republika did not facing any thread of press freedom such as a close down or bans from the government (the authority). However, the Libertarian Press Theory does lose its relevance for Republika did face the threads from the supporters of both pairs of candidates. Meanwhile, in accordance to the Participant Theory, Republika could act non-participant because of the lack of interrelatedness in its financial to the participants, editor's management, and politic alliances with the president-vice president candidates participating in the 2004 general election.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Ikhsan Widiyanto
Abstrak :
Penelitian ini diadakan terutama untuk melihat bagaimana efektivitas dari kegiatan kampanye bertemakan "Keterwakilan Perempuan di Legislatif" yang diluncurkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan tahun lalu menjelang proses pemilihan umum 2004. Penelitian diadakan secara survey kepada masyarakat Jakarta yang diambil secara random. Dari sejumlah angket yang disebabkan ke lima wilayah DKI hanya sebagian kecil saja tidak dilanjutkan untuk dianalisa. Selain itu dalam analisis digunakan teknik analisis data path analysis untuk menguji hipotesis bahwa kegiatan kampanye akan mempengaruhi sikap dan perilaku khalayak sasaran, serta cluster analysis untuk mengetahui profil khalayak sasaran yang diterpa oleh kegiatan kampanye ini. Responden penelitian hampir separuhnya berusia remaja yang sebagian berprofesi sebagai mahasiswa dan sebagian ada yang berusia dewasa bekerja. Kesemuanya berimbang antara laki dan perempuan. Untuk yang bekerja rata-rata sudah cukup mapan dengan penghasilan cukup. Hasil penelitian tentang kegiatan kampanye yang dilakukan menunjukkan bahwa kegiatan kampanye komunikasi secara keseluruhan adalah berada pada kategori Efektif . Ada sebagian tidak efektif yang disebabkan kurang kena pada terpaan iklan. Memang sebagian cukup kuat untuk dihadapkan pada terpaan iklan namun ada juga sebagian kecil yang hanya kena terpaan dan hasil tidak terlalu mempengaruhi secara kuat. Hal ini terjadi responden menyatakan tidak pernah melihat iklan. Dapat disimpulkan bahwa bagi responden yang tidak diterpa oleh iklan, maka efektivitas iklan menjadi tidak efektif, tetapi ketika responden diterpa oleh iklan, maka iklan ini efektif di dalam mempengaruhi responden yang bersangkutan. Untuk menguji bagaimana pengaruh kegiatan kampanye pada sikap dan perilaku khalayak sasaran, maka dilakukan analisis dengan teknik path analysis. Model dasar yang diuji berusaha untuk membuktikan adanya pengaruh kegiatan kampanye pada sikap dan perilaku khalayak sasaran. Tetapi setelah dilakukan uji regresi pada setiap hubungan di dalam model tersebut ternyata masih terdapat hubungan yang tidak signifikan, yaitu yang mempunyai level of significance. Oleh karena itu, hubungan-hubungan yang tidak signifikan tersebut harus dikeluarkan dari model. Analisis cluster menunjukkan bahwa ada tiga tipe khalayak sasaran dari kegiatan kampanye ini, yaitu kelompok yang pertama adalah mereka yang lebih senang menghabiskan waktunya sendirian di rumah atau bersama keluarga, kelompok kedua adalah mereka yang sangat gemar bersosialisasi dan berkumpul bersama teman-teman, dan kelompok ketiga adalah mereka yang memiliki karakteristik lebih seimbang, senang di rumah tetap juga senang berkumpul dengan teman-teman. Untuk ketiga kelompok yang ada, kampanye keterwakilan perempuan di lembaga legislatif adalah efektif, terutama pada kelompok terakhir. Tetapi, untuk kategori kampanye Tidak Efektif ternyata juga paling besar jumlahnya adalah di Kelompok ini. Hal ini menunjukkan bahwa terpaan kampanye masih dapat ditambah lagi terutama pada kelompok ini yang memiliki karakteristik adalah mereka yang berusia muda berprofesi sebagi mahasiswa dan sangat gemar bersosialisasi dengan teman-teman kelompok. Artinya, karena gemar bersosialisasi, kelompok ini amat dimungkinkan untuk tidak terterpa kegiatan kampanye, tetapi pada saat mereka diterpa oleh kampanye komunikasi, maka proses komunikasi yang berjalan bagi mereka adalah lebih efektif dibandingkan dengan kedua kelompok lainnya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library