Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Polipoidi merupakan salah satu mekanisme adaptasi tumbuhan paku
untuk mempertahankan keberadaan jenis pada habitat alaminya. Sebagian
besar anggota marga Pteris telah mengalami poliploidi. Penelitian bertujuan
memperoleh data tingkat ploidi dan tipe reproduksi jenis-jenis Pteris di Pulau
Jawa. Lokasi pengambilan sampel ditentukan dengan metode purposive
random. Pengambilan sampel di setiap lokasi menggunakan metode broad
survey. Data tingkat ploidi diperoleh dengan menghitung jumlah kromosom
somatik dari sediaan kromosom yang dibuat dengan metode Darnaedi
(1991). Data tipe reproduksi diperoleh dari penghitungan jumlah spora per
sporangium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 jenis, 1
varietas, dan 1 kultivar Pteris di Pulau Jawa. Pteris vittata, Pteris biaurita,
dan Pteris quadriaurita var. setigera telah mengalami poliploidi. Pteris vittata
dan Pteris quadriaurita memiliki tipe reproduksi apogami dan seksual. Pteris
biaurita dan Pteris venulosa hanya memiliki tipe reproduksi apogami. Pteris
ensiformis, Pteris multifida, Pteris tripartita, Pteris quadriaurita var. setigera,
dan Pteris multifida cv. Cristata hanya memiliki tipe reproduksi seksual.
Jenis-jenis Pteris di Pulau Jawa lebih banyak ditemukan di Jawa Barat dan
setiap jenis memiliki kisaran distribusi pada rentang elevasi tertentu. Pteris
multifida dan Pteris multifida cv. Cristata merupakan new record species bagi
Pulau Jawa. Analisis lebih lanjut mengenai tingkat ploidi terkait dengan kesuksesan hidup jenis-jenis Pteris di Pulau Jawa belum dapat dilakukan,
karena keterbatasan jumlah sampel."
Universitas Indonesia, 2008
S31516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sholia Hajar
"Universitas Indonesia, Depok memiliki 10 variasi bunga Hibiscusrosa¬sinensisyang meliputi variasi bentuk, ukuran, dan warna bunga. Kesepuluh variasi bunga tersebut dikelompokan menjadi 3 tipe bentuk bunga, yaitu bunga single, double, dan crested. Penelitian mengenai variasi morfologi dan anatomi daun, serta jumlah kromosom dari ke¬3 tipe bentuk bunga tersebut belum pernah dilakukan. Hasil penelitian menunjukan ke¬3 tipe bunga tersebut memiliki circum scriptioovatus hingga broad ovatus, apex folii acutus hingga acuminatus, basis folii rotundatus hingga truncatus, dan margo folii serratus hingga crenatus. H.rosa¬sinensis memiliki stomata anisositik dan trikom uniseluler dan multiseluler. Hasil pengamatan terhadap jumlah kromosom dari kuncup bunga memperlihatkan dugaan terjadinya poliploidi. Hasil penelitian tehadap karakteristik morfologi dan anatomi daun, serta jumlah kromosom belum dapat digunakan untuk memperlihatkan perbedaan antara ketiga tipe bunga (single, double, dan crested).

Hibiscusrosa¬sinensisthat grown at Univesity of Indonesia, Depok has 10 flower variations, that clustered into three flower types single¬, double¬, and crested¬flower. Study on variation of leaf morphology and anatomy, and chromosome number of the three flower types has not been done. The three types of flower have circumscriptio ovatus up to broad ovatus, apex folii acutus up to acuminatus, basis folii rotundatus up to truncatus, margofolii serratus up to crenatus. Hrosa¬sinensishas anisocytic stomata, and unicellular up to multicellular trichome. Chromosome number analysis from flower buds showed that the polyploidy phenomenon could be found in H.rosa¬sinensis. The three flower types of H.rosa¬sinensisstill cannot be separated based on the result of leaf morphology and anatomy characters that performed in this research. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S752
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library