Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Leope Pinnega Herritesta Handika
Abstrak :
ABSTRAK
Kesadaran akan pentingnya pemanfaatan sistem inovasi untuk mendukung
pembangunan, dipicu terjadinya proses transisi perekonomian dunia yang semula
berbasis pada sumber daya menjadi perekonomian berbasis pengetahuan atau
KBE. Tesis ini memberikan kontribusi dalam memahami penguatan Sistem
inovasi dalam kebijakan pembangunan di provinsi NTT menggunakan metode
SSM dalam kerangka hirarki kebijakan Bromley (1989). Hasil analisis
menunjukkan bahwa belum adanya kebijakan lokal sebagai payung legitimasi
SIDa di daerah yaitu roadmap penguatan SIDa yang terintegrasi dengan RPJMD
menyebabkan penguatan SIDa dalam kebijakan pembangunan pemerintah
provinsi NTT tidak berjalan efektif pada tataran organisasi maupun tataran
operasional. Oleh karena itu, pengaturan kebijakan pada ketiga tataran
kelembagaan tersebut tidak bisa dilihat secara terpisah antara satu dengan yang
lain, karena saling berkaitan. Untuk itu pemerintah provinsi perlu melakukan
revisi peraturan daerah tentang RPJMD sebagai payung legitimasi SIDa di daerah.
Kemudian perlu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas BPPD provinsi, sehingga
semakin berkompeten mengkoordinasikan kegiatan penguatan SIDa. Terakhir
perlu merevitalisasi konsorsium menggunakan model triple helix I.untuk
menunjang peningkatan intensitas dan kualitas interaksi stakeholder inovasi
dalam dalam satu rantai kegiatan penguatan SIDa.
ABSTRACT
Awareness of importance the use innovation system to support development,
triggered by world economy transition which was originally based on a resource based
economy into a knowledge- based economy or KBE. This thesis contributes
to understanding strengthening of innovation systems in NTT province policy
development using SSM method within policy framework of hierarchy Bromley
(1989). The analysis showed that the absence of a local policy as an system
innovation legitimacy in the region, specifically roadmap SIDA which integrated
with RPJMD cause strengthening SIDA in the NTT provincial government's
development policy has not been effective at organizational level and operational
level. Therefore, setting institutional policy on the third level can’t be seen in
isolation from one another, due to inter-related. The provincial government needs
to revise local regulations that legitimacy SIDA in the region. Then the need to
increase the capacity and capability BPPD province, so the more competent
coordinate building activities SIDA. Last need to revitalize the consortium using
triple helix model I, to increase intensity and quality of stakeholder interaction in
the chain of innovation in building activities SIDA.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41653
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Wahyu Mulyana
Abstrak :
ABSTRAK
Air merupakan sumber daya kunci yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia. Penyediaan air
perkotaan belum memenuhi target pemenuhan hak atas air secara kuantitas, kualitas dan
keterjangkauan. Sistem pengelolaan air perkotaan masih tradisional menekankan pembangunan fisik
infrastruktur dan masih dikelola terpisah-pisah (fragmented). Riset ini bertujuan mengembangkan
model dynamic governance dalam tata kelola air perkotaan. Pendekatan riset menggunakan metoda
gabungan, antara lain: Structural Equation Modelling (SEM) untuk menemukenali faktor-faktor
yang mempengaruhi kondisi tata kelola air perkotaan saat ini, Social Network Analysis (SNA) untuk
menilai tingkat interaksi antara aktor dan domain kebijakan siklus air perkotaan dan Soft System
Methodology (SSM) untuk pengembangan model konseptual. Keluaran riset berupa model
konseptual dynamic governance dalam tata kelola air perkotaan pada proses hirarki kebijakan mulai
level kebijakan, organisasional dan operasional untuk mewujudkan tujuan pengelolaan air perkotaan
berkelanjutan. Model konseptual digambarkan melalui jalur-jalur aktivitas yang dihasilkan dari
interaksi elemen kapabilitas dinamis dengan kultur organisasi. Model dynamic governance
diadaptasi di Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung sebagai strategi implementasi pada kawasan
perkotaan yang cepat tumbuh.
ABSTRACT
Water is a key resource needed for human life. Urban water supply has not met the target of fulfilling
water rights in quantity, quality and affordability. Urban water management systems still
traditionally emphasize the physical construction of infrastructure and are still managed
fragmented. This research aims to develop a dynamic governance model in urban water governance.
The research approach uses mixed methods, including: Structural Equation Modeling (SEM) to
identify the factors that influence the current state of urban water governance, Social Network
Analysis (SNA) to assess the level of interaction between actors and policy domains of urban water
cycles, and Soft System Methodology (SSM) for the development of conceptual model. The result of
research is a conceptual model of dynamic governance in urban water governance at policy
hierarchy process starting from policy, organizational and operational levels in order to achieve
the ultimate goals of sustainable urban water management. The conceptual model is described
through activity pathways resulting from the interaction of elements of dynamic capabilities and
organizational culture. The dynamic governance model is adapted in Kawasan Perkotaan Cekungan
Bandung as an implementation strategy in fast-growing urban areas.
2019
D2625
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library