Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Zulkarnain
Abstrak :
Telah dilakukan analisa mengenai pengaruh penambahan 0.5 inol berat Mn terhadap fasa dan Struktur kristal barium titanat (BaTiO:,). Cuplikan diperoleh dengan metoda metalurgi serbuk dengan bahan dasar BaCQ-,. MnO_, dan FiO: yang merupakan grade reagen dari E-Merck, dengan perbandingun masing-masing 1 : 0,5 : 0,5. Difraktogram sinar-X dengan A, (Co K.O.) "= 1,7889 A dan scan secara kontinu pada temperatur kamar dianalisis menggunakan program kristalografi GSAS. Analisis struktur metnperlihatkan bahwa bahan terdiri dari 5 (lima) fasa, BaMn05Ti05O3 sebagai fasa utama dengan grup ruaiig P4mm, parameter kisi a dan c masing-masing 3,999 A dan 4,025 A, faktor pencocokan (i educed x ) =- 2,175 dan 45 variabel. Sedangkan 4 (empat ) fasa pengotor tersebut masing-masing memiliki fraksi berat yaitu BaCO., (45,83%); MnO2 (8.47%); TiO: (20,36%) dan MmTi: (6,75%) masing-masing dengan grup ruang Pnma, P 42/mnm, Pbca dan P 63/mmc.
The effect of 0.5 weight mol Mn on phase and crystal structure of barium titanate has been analyzed. The best sampel in this study were synthesized using powder metallurgy with stoichiometric amounts of BaCCh, MnO2 and TiO2 that were reagents from E-Merck. The X-ray diffractograms which were obtained with continuous counts and X (Co Ka) = 1.7889 A at room temperature, were refined using the crystallographic software package GSAS. Structural analysis shows that sample consists of 5 (five) phase where the crystal is BaMni,5Ti()5O:, with the perovs kHe-type BaTiO, structure, the space group tetragonal P4mm, a = 3.999 A, t- - 4.025 A. the goodness of fit £ is of 2.175 with 45 variables and the residual parameters Rp and Rwp are of 18.8% and 24.2% respectively. The four phase impurity has a weight fraction is BaCO, (45.83%); MnO, (8.47%); TiO: (20,36%) and Mn:,Ti2 (6,75%) with the space group each are Pnma. P 42/mnm, 1 41/amd and P 63/mmc.
1999
JIRM-1-3-Des1999-46
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Stella Sandra Aurelia
Abstrak :
Hidroksiapatit merupakan salah satu material yang dapat digunakan sebagai bahan bone graft. Adanya pori pada hidroksiapatit dapat membantu mempercepat pertumbuhan tulang. Pembuatan hidroksiapatit berpori yang dilakukan dengan cara sintering menghasilkan derajat kristalinitas yang tinggi. Untuk menghasilkan hidroksiapatit dengan derajat kristalinitas yang rendah dapat menggunakan metode disolusi presipitasi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan hidroksiapatit berpori dengan menggunakan kalsium sulfat hemihidrat sebagai prekursor dan PMMA sebagai porogen yang direndam ke dalam 0,5 mol/L larutan Na3PO4 selama 48 jam pada suhu 600C, 800C, dan 1000C. Spesimen dibuat dengan mencampurkan kalsium sulfat hemihidrat dengan bubuk polymethylmethacrylate (rasio berat kalsium sulfat hemihidrat : PMMA adalah 2 : 1). Setelah itu, bubuk dimasukan ke dalam air (rasio w/p 0,5) dan diaduk hingga rata lalu dimasukkan ke dalam mold dengan tinggi 3 mm dan diameter 6 mm. Setelah itu, spesimen dibakar pada suhu 8000C selama 4 jam untuk menghilangkan porogen. Spesimen yang sudah dibakar direndam ke dalam 0,5 mol/L larutan Na3PO4 pada suhu 600C, 800C, dan 1000C selama 48 jam masing-masing kelompok 11 spesimen. Uji pola difraksi sinar-X menggunakan PANalytical Xpert PRO (Malvern, UK) dilakukan pada 1 spesimen setiap kelompok dan uji kekuatan tarik diametral menggunakan Universal Testing Machine AGS-X (Shimadzu, Japan) pada 10 spesimen setiap kelompok. Hasil karakterisasi pola difraksi sinar-X pada setiap kelompok perlakuan menunjukkan fasa CaSO4 masih dominan dan fasa hidroksiapatit yang terbentuk masih sedikit. Setiap kelompok perlakuan menghasilkan persentase fasa yang berbeda-beda. Pada kelompok perendaman 1000C ditemukan fasa Ca(OH)2. Nilai kekuatan tarik diametral diuji statistik menggunakan One-Way ANOVA dan post-hoc Bonferonni. Dari hasil uji statistik, tidak ditemukan adanya perbedaan bermakna sebelum perendaman dan setelah perendaman. Pada kelompok perendaman 600C dan 1000C terdapat perbedaan bermakna. Hidroksiapatit berpori tidak sepenuhnya terbentuk pada perendaman kalsium sulfat anhidrat berpori dalam larutan 0,5 mol/L Na3PO4 pada suhu 600C, 800C, ataupun 1000C selama 48 jam.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library