Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Aditya Rifai
Abstrak :
ABSTRAK
Malaria merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan korban jutaan jiwa setiap tahun. Plasmepsin adalah enzim utama di antara enzim lain dalam siklus hidup plasmodium penyebab malaria yang mendegradasi hemoglobin selama fase eritrosit di dalam vakuola makanan. Dewasa ini, industri farmasi telah berupaya untuk mengembangkan agen terapetik yang dapat menyembuhkan penyakit malaria melalui penemuan senyawa baru penghambat plasmepsin mengingat adanya penyebaran strain yang resisten terhadap obat antimalaria. Namun, karena biaya yang tinggi dan waktu yang lama, metode konvensional untuk penemuan obat baru yang dilakukan secara in vivo dan in vitro sulit terealisasikan sehingga para ilmuwan kemudian beralih kepada metode baru yaitu penapisan in silico. Jenis penapisan in silico yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penapisan berbasis struktur dengan menggunakan Basis Data Tanaman Obat Indonesia dan perangkat lunak GOLD. Berdasarkan penapisan ini, didapatkan hasil 11 kandidat senyawa inhibitor yang diharapkan dapat dikembangkan sebagai obat antimalaria. Senyawa tersebut yaitu Trimyristin; Cyanidin 3,5-di-(6- malonylglucoside); Isoscutellarein 4?-methyl ether 8-(6?-n-butylglucuronide); Cyanidin 3-(6?-malonylglucoside)-5-glucoside; Multifloroside; Delphinidin 3-(2- rhamnosyl-6-malonylglucoside); Delphinidin 3-(6-malonylglucoside)-3?,5?-di-(6- p-coumaroylglucoside); Cyanidin 3-[6-(6-sinapylglucosyl)-2-xylosylgalactoside; Kaempferol 3-glucosyl-(1-3)-rhamnosyl-(1-6)-galactoside; Sanggenofuran A; dan Lycopene dengan kisaran GOLDScore dari 78,4647 sampai 98,2836. Dua kandidat di antaranya berikatan dengan seluruh residu dari sisi katalitik plasmepsin yaitu Asp34 dan Asp214.
ABSTRACT
Malaria is one of diseases that annually emerge millions victim. Among the other enzymes, plasmepsin is the main enzyme in plasmodium life cycle that degrades hemoglobin during erythrocytic phase in food vacuole. Recently, pharmaceutical industries have been trying to develop therapeutic agents that be able to cure malaria through discovery of new plasmepsin inhibitor compounds, regarding to the spread of drug-resistant strains for antimalarial. However, due to high cost and long term, conventional methods for discovery of new drugs that were done in vivo and in vitro were difficult to be realized so that the scientists then shift to the new method called in silico screening. The chosen in silico screening method in this experiment is structure-based screening by using GOLD software and Indonesian Medicinal Plants Database. Based on the obtained results from this screening, there are 11 inhibitor candidates which are expected to be developed as antimalarial. These compounds are Trimyristin; Cyanidin 3,5-di-(6- malonylglucoside); Isoscutellarein 4?-methyl ether 8-(6?-n-butylglucuronide); Cyanidin 3-(6?-malonylglucoside)-5-glucoside; Multifloroside; Delphinidin 3-(2- rhamnosyl-6-malonylglucoside); Delphinidin 3-(6-malonylglucoside)-3?,5?-di-(6- p-coumaroylglucoside); Cyanidin 3-[6-(6-sinapylglucosyl)-2-xylosylgalactoside; Kaempferol 3-glucosyl-(1-3)-rhamnosyl-(1-6)-galactoside; Sanggenofuran A; and Lycopene with GOLDScore range from 78,4647 to 98,2836. Two of them bind with all residues in catalytic site of plasmepsin which are Asp34 and Asp214.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1819
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Rezza Zuchrian
Abstrak :
Plasmepsin adalah enzim utama di dalam siklus hidup parasit malaria. Plasmepsin bekerja dengan mendegradasi hemoglobin selama fase eritrosit didalam vakuola makanan. Reduktase protein pembawa enoil asil Plasmodium falciparum (PfENR) adalah enzim yang berperan penting dalam biosintesis asam lemak tipe II yang terjadi dalam Plasmodium falciparum. Struktur kedua enzim ini telah berhasil dikristalkan dan menunjukkan bahwa struktur kedua enzim ini memiliki situs aktif sehingga memberikan kemungkinan interaksi dengan suatu senyawa. Xanton, senyawa polifenolik aktif dari Garcinia mangostana Linn. dan analog xanton yang diisolasi menunjukkan adanya aktivitas inhibisi pada Plasmodium falciparum secara in vitro. Pada penelitian ini, teknik penambatan molekuler digunakan untuk memperoleh aktivitas inhibisi kedua enzim. Hasil penambatan molekuler senyawa xanton pada enzim plasmepsin menunjukkan bahwa lebih dari satu ikatan hidrogen terlibat dalam proses inhibisinya. Pada enzim PfENR, hasil penambatan molekuler menunjukkan bahwa interaksi hidrofobik dan sedikitnya satu ikatan hidrogen terlibat dalam proses inhibisinya.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33148
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library