Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stevany Lydia Jedidjah Hugen
Abstrak :
Praktik fondasi di Indonesia masih berada pada tahap linear elastis dengan batas displacement yang disyaratkan hanya sebesar 25 mm oleh SNI 8460:2017. Hal ini mengakibatkan desain fondasi di Indonesia tidak efisien dan dianggap boros karena berukuran besar dan berjumlah banyak agar fondasi dapat tetap berperilaku elastis. Jumlah tulangan spiral pada praktik spun pile di Indonesia masih berada di bawah persyaratan minimum ASCE 7-16. Dibutuhkan banyak confinement dengan jarak yang rapat untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, hal tersebut dinilai kurang ekonomis. Oleh karena itu, dilakukan studi eksperimen dan studi numerik untuk mengetahui perilaku sambungan spun pile-pile cap dengan perkuatan steel jacketing dengan pembebanan siklik untuk mengatasi permasalahan confinement tersebut. Sambungan spun pile-pile cap yang dimaksud adalah bagian atas permukaan pile cap hingga sekitar 700mm ke bagian spun pile dilihat dari pengujian eksperimen yang dilakukan sebelumnya. Pengujian dan pemodelan numerik dilakukan pada dua spun pile berdiameter 450 mm yang diselubungi beton grouting dan steel jacket. Studi numerik atau finite element secara 3D dilakukan dengan software ABAQUS karena terjadi kegagalan membuat benda uji yang perfectly bonded antara steel jacket dengan beton grouting dan beton grouting dengan spun pile. Studi parametrik juga dilakukan untuk mengetahui kebutuhan tebal dan tinggi steel jacket yang efektif dengan membandingkan terhadap spun pile dengan kebutuhan confinement yang memenuhi persyaratan ASCE 7-16. Hasil pengujian eksperimen dan pemodelan ini berupa kurva histeretik yang akan dianalisis untuk mendapatkan daktilitas, ketahanan lateral, kapasitas penampang, dan anlaisa tegangan. Pemberian steel jacketing meningkatan kekakuan, kekuatan, daktilitas dan menurunkan tegangan sengkang spun pile. ......The practice of foundations in Indonesia is still at the elastic stage with the displacement limit is only 25 mm required by SNI 8460:2017. Thus, design of foundation in Indonesia become inefficient and considered wasteful because of large sizes and in large quantities to keep the foundation remain elastic. The amount of confinement in the practice of spun piles in Indonesia is still below the minimum requirements of ASCE 7-16. It takes a lot of confinement with tight distance to overcome this problem. However, it is considered less economical. Therefore, an experimental study was conducted to determine the behavior of the spun pile-pile cap connection with steel jacketing reinforcement to overcome the less amount of confinement. The finite element study is using ABAQUS software because of the interaction failure that occurred between steel jacket and grouting concrete. The parametric study is also carried out to find out the needs of effective thickness and height of the steel jacket to be compared with confinement ideal according to ASCE 7-16. The results of this research and modelling are hysteretic curve that provides several research parameters, which are ductility, lateral load, moment capacity, and stress development. The use of additional steel jacketing results in increasing stiffness, strength, moment capacity and reduce the stress of confinement of spun pile.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfetra Henoch Tandita
Abstrak :
Analisis yang dilakukan terhadap fondasi di Indonesia masih berada di tahap linear elastis dan batas displacement yang disyaratkan oleh SNI 8460:2017 hanya sebesar 12 mm untuk kondisi gempa rencana dan 25 mm untuk kondisi gempa ekstrem pada kondisi free-head. Akibatnya, diperlukan jumlah dan ukuran fondasi yang besar supaya fondasi tetap berperilaku elastis dan tidak terjadi kegagalan sama sekali. Namun, kenyataannya kerusakan pada fondasi tidak dapat dihindari jika terjadi gempa ekstrem. Potensi kerusakan fondasi pada bangunan di Indonesia menjadi semakin besar akibat terjadinya peningkatan percepatan gempa pada tahun 2017 silam sehingga nantinya desain fondasi akan menjadi semakin besar untuk dapat memenuhi persyaratan deformasi izin lateral tiang. Di sisi lain, struktur atas telah menerapkan konsep performance-based design yang mengizinkan terjadinya kerusakan pada balok di area yang mudah diperbaiki. Penggunaan konsep performance-based design pada struktur bawah masih dalam tahap penelitian mengingat sulitnya proses perbaikan pada fondasi. Oleh karena itu, dilakukan uji eksperimen pada spun pile berdiameter 450 mm yang telah mengalami kerusakan akibat pembebanan siklik arah lateral kemudian diperbaiki menggunakan fiber reinforced polymer (FRP) lalu diuji kembali. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penggunaan Sika Carbodur 512 (FRP Plate) dan Sika Wrap 231C (FRP Wrap) mampu memulihkan kapasitas benda uji dengan perilaku struktur yang kurang lebih sama, bahkan ketika terjadi kegagalan debonding pada FRP Plate. Perilaku FRP yang sangat elastis memberikan banyak keunggulan pada drift awal hingga menuju drift akhir, khususnya pada failure mode serta degradasi kekuatan. Bahkan, kapasitas lateral fondasi yang diperbaiki menggunakan FRP mampu pulih sebesar 68-97% dari kapasitas awal sebelum perbaikan. Namun, pada drift yang sangat besar, terjadi kegagalan pada FRP plate dan pile cap sehingga terjadi penurunan kekuatan dan kekakuan yang sangat tinggi. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan tulangan pengisi sehingga fondasi masih memiliki cadangan kekuatan dan mampu berdeformasi secara inelastis. Tulangan pengisi juga memberikan berkontribusi yang besar terhadap perilaku pinching. Namun, berdasarkan perhitungan, daktilitas dan energi disipasi benda uji yang telah diperbaiki relatif lebih kecil daripada benda uji sebelum perbaikan. ......Study of spun pile and its connection has not attracted such a considerable amount of research in Indonesia since the design code is still based on the elastic concept. Lateral displacement of pile is restricted to 12 mm for the earthquake design load and 25 mm for severe earthquakes for single-pile with free-head condition, in order to maintain the elastic condition and avoid any damages in pile. In fact, many foundations were damaged after severe earthquake. This inevitable failure could be worse due to increase of seismic demand in Indonesia and thus leads to the larger size of foundation in order to meet the requirements of strength and displacement. Meanwhile, design of upper structure has overcome the problem by implementing performance-based design which allows plastic hinge in some repairable areas, such as beam-end support. The research of performancebased design in foundation is still ongoing due to the difficulty of the repair process. Therefore, an experimental study was conducted on 450 mm diameter spun pile which has been tested against lateral cyclic loading then repaired using fiber reinforced polymer (FRP) and the lateral cyclic loading was conducted again. Experimental results show that the application of Sika Carbodur 512 (FRP Plate) and Sika Wrap 231C (FRP Wrap) can restore the foundation capacity along with the better structure behavior compared with the initial condition before repair occurred. Elastic behavior of FRP provides many advantages at early drift, especially the failure mode and strength degradation. Lateral capacity of the foundation repaired using FRP is able to recover by 68-97% of the initial capacity before repair occurred. However, at the very large drift, occurrence of flexural failure of FRP plate and debonding failure of pile cap increase the stiffness and strength degradation rapidly. This problem can be overcome by providing reinforcement on concrete infill as the residual capacity so that the foundation could undergo large displacement with minimum degradation. Reinforcement of the concrete infill can also reduce the pinching behavior. However, ductility and energy dissipation of the repaired foundation is smaller than the one before repair occurred.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevany Lydia Jedidjah Hugen
Abstrak :
Praktik fondasi di Indonesia masih berada pada tahap linear elastis dengan batas displacement yang disyaratkan hanya sebesar 25 mm oleh SNI 8460:2017. Hal ini mengakibatkan desain fondasi di Indonesia tidak efisien dan dianggap boros karena berukuran besar dan berjumlah banyak agar fondasi dapat tetap berperilaku elastis. Jumlah tulangan spiral pada praktik spun pile di Indonesia masih berada di bawah persyaratan minimum ACI 318-19. Dibutuhkan banyak confinement dengan jarak yang rapat untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, hal tersebut dinilai kurang ekonomis. Oleh karena itu, dilakukan studi eksperimen untuk mengetahui perilaku sambungan spun pile-pile cap dengan perkuatan steel jacketing dengan pembebanan siklik lalu dibandingkan dengan monotonic pushover analysis pada software Opensees. Pengujian dan permodelan dilakukan pada dua spun pile berdiameter 500 mm yang diselubungi steel jacketing yaitu dengan beton pengisi dan tanpa beton pengisi. Hasil pengujian eksperimen dan permodelan ini berupa kurva histeretik yang akan dianalisis untuk mendapatkan daktilitas, energi disipasi, degradasi kekuatan, degradasi kekakuan, overstrength ratio, dan momen rotasi. Pembebanan siklik yang diberikan mengikuti ACI 374.2r. Pemberian steel jacketing meningkatan kekakuan, kekuatan, enregi disipasi dan overstrength ratio, namun menurunkan daktilitas, serta memindahkan area terjadinya sendi plastis. Pemberian beton pengisi meningkatkan overstrength ratio, namun menurunkan daktilitas, kekakuan, kekuatan, dan energi disipasi. ......The practice of foundations in Indonesia is still at the elastic stage with the displacement limit is only 25 mm required by SNI 8460:2017. Thus, design of foundation in Indonesia become inefficient and considered wasteful because of large sizes and in large quantities to keep the foundation remain elastic. The amount of confinement in the practice of spun piles in Indonesia is still below the minimum requirements of ACI 318-19. It takes a lot of confinement with tight distance to overcome this problem. However, it is considered less economical. Therefore, an experimental study was conducted to determine the behavior of the spun pile-pile cap connection with steel jacketing reinforcement with cyclic loading and then compared with monotonic pushover analysis on Opensees. The research and modelling were carried out on two objects of 500mm diameter spun pile covered with steel jacketing, namely with concrete infill and without concrete infill to determine the effect of concrete infill on the spun pile-pile cap. The results of this research and modelling are hysteretic curve that provides several research parameters, which are ductility, energy dissipation, strength degradation, stiffness degradation, overstrength ratio, and moment rotation. The cyclic loading applied is following ACI 374.2r. The use of additional steel jacketing results in increasing stiffness, strength, energy dissipation, overstrength ratio, reduction of ductility and moving the area where plastic hinges occur. The use of concrete infill results in increasing overstrength ratio and reduction of ductility, stiffness, strength, and energy dissipation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadilla Mentari
Abstrak :
Komunitas brand adalah suatu komunitas khusus, tidak terikat berdasarkan geografis, dan berdasarkan hubungan sosial yang terstruktur di antara para pengagum brand. Pada skripsi ini komunitas brand Lingkaran diangkat sebagai obyek studi dengan tujuan mengetahui nilai konsumsi apa saja yang mempengaruhi intensi seseorang untuk menjadi bagian dari komunitas brand. Penelitian memakai pendekatan kuantitatif yang menitikberatkan pada pengujian hipotesis agar dapat menghasilkan generalisasi kepada pengikut Instagram Lingkaran selaku populasi. Peneliti memperoleh data primer berupa survei daring dari 191 responden (tingkat respon 31,8%) yang terpilih berdasarkan teknik simple random sampling lalu dihubungi langsung melalui pesan pribadi. Dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya nilai sosial dan nilai kondisional yang berpengaruh signifikan dengan kontribusi sebesar 33,1%. Sementara nilai fungsional, nilai emosional, dan nilai epistemik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap intensi seseorang untuk menjadi bagian dari komunitas brand. Temuan tersebut mengindikasikan bahwa karakteristik seseorang yang mempunyai intensi untuk menjadi bagian dari komunitas brand Lingkaran adalah orang yang memiliki minat pada industri kreatif tetapi hanya bersosialisasi ketika didukung situasi tertentu. Maka dari itu, penelitian mengimplikasikan Lingkaran untuk lebih memerhatikan aspek interaksi sosial, peningkatan sosial, dan situasi ketika merancang strategi komunikasi supaya semakin memotivasi pengikut Instagram untuk bergabung menjadi anggota komunitas brand Lingkaran. ......A brand community is a specialized, non-geographically bound community, based on a structured set of social relationships among admirers of a brand. This thesis wants to see what consumption values influence someone's intention to be part of the brand community, using the Lingkaran as the object of this study. The research uses a quantitative approach that emphasizes hypotheses testing to produce generalizations to Lingkaran's Instagram followers, which used as the population of this study. Researchers collect primary data in the form of an online survey from 191 respondents (31.8% response rate) who were selected based on simple random sampling techniques and contacted through private message. By using multiple linear regression analyses, the results of this research show that only social value and conditional value had significant influence with a contribution of 33.1%. On the other hand, functional value, emotional value, and epistemic value do not significantly influence someone's intention to be part of the brand community. These findings indicate that character someone who has the intention to be part of the Lingkaran's brand community is someone who has interest in the creative industry but only socializes when supported by certain situations. Therefore, research suggests that Lingkaran should pay more attention to aspects such as social interaction, social improvement, and situations when designing communication strategies to further motivate Lingkaran's Instagram followers to join the brand community.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Callista
Abstrak :
Performance-based design (PBD) untuk struktur bawah belum diperbolehkan di Indonesia karena terdapat syarat yang harus dipenuhi, yaitu limited ductility dan repairable. Definisi dari repairable sendiri belum dijelaskan secara detail sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai maknanya. Penelitian perbaikan dilakukan terhadap benda uji sambungan spun pile terhadap pile cap yang sudah rusak parah dan diperbaiki menggunakan fiber reinforced polymer (FRP) berupa FRP rod dan FRP wrap. Pengujian dilakukan untuk spun pile dengan beton pengisi yang diperbaiki dengan sepuluh buah FRP rod dan dua lapis FRP wrap. Parameter yang dilihat dalam menentukan perilaku dan efektivitas perbaikan adalah kekuatan, daktilitas, energi disipasi, momen rotasi, degradasi kekakuan, dan degradasi kekuatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa benda uji mampu kembali ke kondisi awal dengan adanya penurunan kekuatan. Damage index dan performance levels juga dianalisa untuk eksperimen dan setiap model yang dibuat. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa jumlah FRP rod yang digunakan dan kondisi awal benda uji sebelum perbaikan akan mempengaruhi efektivitas perbaikan yang dilakukan. Model dengan kondisi awal sebelum perbaikan berupa serviceable dan repairable berdasarkan damage index, memberikan perbaikan yang paling efektif untuk kembali ke kondisi awal sambungan spun pile terhadap pile cap sebelum mengalami kerusakan. ......Performance-based design (PBD) is not allowed for lower structures in Indonesia because there are conditions that must be met, namely limited ductility and repairability. The definition of repairable itself has not been explained in detail so further research is needed on its meaning. Repair research was carried out on test specimens for spun pile connections to pile caps that were severely damaged and repaired using fiber reinforced polymer (FRP) in the form of FRP rods and FRP wrap. Tests were carried out for spun piles with infill concrete repaired with ten FRP rods and two layers of FRP wrap. Parameters considered in determining the behavior and effectiveness of repairs are strength, ductility, energy dissipation, rotational moment, stiffness degradation, and strength degradation. The results showed that the test object was able to return to its initial condition with a decrease in strength. Damage index and performance levels were also analyzed for the experiment and each model was created. Based on this, it can be seen that the number of FRP rods used and the initial condition of the test object before a repair will affect the effectiveness of the repairs carried out. The model with the initial conditions before repair in the form of serviceable and repairable based on the damage index provides the most effective repair to return to the initial condition of the spun pile-pile cap connection before it was damaged
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Handayani Kamal
Abstrak :
Spun pile pada jenis fondasi elevated RC pile cap (EPC) merupakan tiang pancang beton bertulang yang berbentuk lingkaran lubang di bagian tengah yang difabrikasi secara pracetak dan prategang yang dijadikan satu kesatuang pada fondasi yang ditanam sebagian dalam tanah dengan letak pile cap yang ditinggikan dari permukaan tanah. Pada penelitian ini, diinvestigasi perilaku keruntuhan model fondasi spun pile yang berdasar dari penggabungan fondasi EPC dari eksperimen Liu et al. (2020) untuk fondasi tiang grup 1x1, 2x2, dan 2x3 pada tanah pasir dan eksperimen spun pile SPPC untuk tiang hollow dan infill. Permodelan numerikal dilakukan berdasarkan pendekatan Beam-on-Nonlinear-Wrinkler-Foundation (BNWF) melalui aplikasi Opensees, dengan tanah pasir dari eksperimen Liu et al disubstitusi menjadi tanah lempung. Diberikan variasi kuat geser tanah sebesar 20, 60, dan 100 KPa untuk mengetahui bagaimana nilai daktilitas, proses pembentukan sendi plastis, dan interaksi tanah lempung dengan masing-masing jenis tiang fondsi grup. Daktilitas yang didapat dari permodelan fondasi 1x1, 2x2, dan 2x3 untuk tiang infill secara berturut-turut adalah 3.942, 3.738, dan 3.55. Semakin besar nilai kuat geser yang digunakan maka semakin besar gaya dalam momen yang dihasilkan dan semakin cepat pula pembentukan sendi plastis, maka semakin besar kuat geser semakin tinggi lokasi sendi plastis. Untuk semua jenis model fondasi, akan terbentuk sendi plastis yang terletak pada pile head atau sambungan. Yang terbentuk sendi plastis kedua di dalam tanah hanya pada tiang SPPC02 fondasi tunggal dengan kuat geser tanah 60 KPa dan 100 KPa. Pembentukan sendi plastis pada model terbentuk di semua tiang. Untuk fondasi 2x3, walaupun momen pada leading pile dan center pile berbeda, dimana momen pada center pile lebih kecil, tetap terbentuk sendi plastis. Semakin tinggi kuat geser tanah yang digunakan, maka semakin rendah defleksi yang terjadi. Faktor P-multiplier juga mempengaruhi besar defleksi yang dihasilkan, pada nilai kuat geser tanah yang sama, semakin besar faktor p-multiplier yang diberikan pada tiang, maka akan semakin kecil nilai defleksi yang dihasilkan tiang tersebut. Pada tegangan tanah, semakin tinggi nilai kuat geser tanah maka semakin cepat perubahan elastis menjadi plastisitas pada tanah. Jenis tiang, atau lebih spesfiknya nilai p-multiplier, mempengaruhi tegangan tanah, yang mana semakin kecil nilai p-multiplier nya maka semakin kecil tegangan batasnya, namun sejalan juga dengan semakin kecil tegangan tanah yang dihasilkan tiap tiang pada model. ......Elevated RC pile cap (EPC) is a reinforced concrete pile partially buried in the ground with its pile cap high from the ground. The inelastic behavior of spun pile hollow and infill piles on 1x1, 2x2, and 2x3 EPC pile foundations is investigated. Numerical modeling is carried out based on the Beam-on-Nonlinear-Wrinkler- Foundation (BNWF) approach through Opensees. The shear strength variations (Su) of 20, 60, and 100 KPa were given to determine the ductility value, how the plastic hinges formed, and the interaction of clay with each group foundation pile. The ductility obtained from modeling the 1x1, 2x2, and 2x3 foundations for the infill piles are 3,942, 3,738, and 3.55, respectively. The greater the value of Su used, the greater the resulting moment, and the faster the formation of plastic hinges. Plastic hinges are formed at connections in all types of foundations. The higher the Su value used, the lower the deflection occurs. The greater the p-multiplier factor given to the pile, the smaller the deflection produced. The higher the Su value, the faster the soil changes to plasticity. The smaller the p-multiplier value, the smaller the limit soil stress, but in line with the smaller the soil stress produced by each pile in the model.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadel Muhammad
Abstrak :
Studi numerik yang dihasilkan oleh perangkat lunak SAP2000 untuk mengamati perilaku sambungan spun pile ke pile cap sesuai dengan praktik umum standar Indonesia dengan penguatan selubung baja tambahan. Analisis push over dilakukan dalam penelitian dengan pendekatan pemuatan monotonik. Parameter dalam pengujian adalah ketebalan jaket baja dan adanya perekat antara baja dan permukaan beton. Jaket baja yang dibangun mengikuti metode baru menunjukkan hasil yang baik untuk meningkatkan kekuatan tekan dan daktilitas tiang berselimut baja sehubungan dengan tiang pancang. Selubung baja yang lebih tebal menunjukkan peningkatan kekuatan tekan, dan perekat antara baja dan permukaan beton mengurangi efek pengekangan dari selubung baja. ......Numerical study was generated by SAP2000 software to observe the behaviour of spun pile to pile cap connection according to the common practice of Indonesia standard with additional steel jacketing strengthening. Push over analysis were conducted in the research with monotonic loading approach. The parameters in the test were the steel jacket's thickness and the existence of adhesive between steel and concrete surface. The steel jacket built following the new method showed good results of increasing the compressive strength and ductility of the jacketed pile with respect to the plain pile. The thicker steel jackets showed that the increased compressive strength, and the adhesive between steel and concrete surface reduced the confining effect of the steel jackets.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fernaldy Rifky Pradana
Abstrak :
Sambungan antara spun pile-pile cap merupakan komponen penting yang berperan sebagai penahan gaya gempa yang dialami oleh struktur. Di Indonesia, spun pile yang dibuat dengan metode pracetak seringkali digunakan sebagai pondasi untuk jembatan. Mengingat sulitnya perbaikan yang dilakukan pada pondasi saat terjadinya gempa, jenis perkuatan perlu dilakukan untuk meminimalisir kerusakan yang diakibatkan oleh gaya gempa. Studi ini dilakukan secara analitis dengan membuat sambungan antara spun pile-pile cap dengan bentuk sambungan umum serta dengan adanya perkuatan menggunakan circular steel hollow. Pada studi ini, analisis dilakukan dengan melihat perilaku spesimen dengan jenis sambungan yang berbeda melalui hasil pushover analysis yang mempengaruhi pada kekuatan, daktilitas, serta persebaran tegangan pada setiap komponen. Parameter pengujian yang dilakukan berupa efek penambahan beton pengisi, efek penambahan perkuatan, serta efek lekatan antar komponen. Mengingat belum adanya studi yang dilakukan di Indonesia mengenai sambungan antara spun pile pile cap, studi ini perlu dilakukan. Berdasarkan hal ini, kinerja akibat gaya gempa pada spesimen dievaluasi. Permodelan elemen hingga dilakukan dengan menggunakan software ABAQUS. Permodelan sambungan spun pile pile cap dilakukan dengan menggunakan elemen solid C3D8R untuk beton serta elemen wire (T3D2) untuk tulangan. Dengan didapatkannya hasil berupa kurva hubungan antara gaya deformasi, model sambungan dapat dianalisis. Berdasarkan studi yang dilakukan, penambahan perkuatan dengan circular steel hollow dapat menambah kekuatan serta daktilitas pada spesimen. Pola kehancuran pada beton terletak pada daerah tekan di bagian sambungan spun pile pile cap dan tulangan yang digunakan mengalami leleh.
The spun pile-pile cap connection is an important part must be able to resist the earthquake loads that received by the structure. In Indonesia, a prestressed high-strength concrete spun pile commonly used as foundation for bridges. Given the difficulty of repairs made to the foundation caused by earthquake, retrofitting for the foundation must be done to minimize the damage caused by the earthquake. This study investigated analitycally for spun pile pile cap connection with common connection model and a strengthened connection with circular steel hollow. Spesifically, by the result of pushover analysis that affect the strength, ductility, and the distribution of stress which drive to the failure modes of the connection. Parametric chosen were compressive strength of concrete filling, effect of the retrofitting, and gap effect from the interaction. Since there is no study about spun pile pile cap connection in Indonesia, this study was conducted as soon as possible. Based on this exposure, the seismic performance of the connection can be evaluated as well. The Finite Element Model (FEM) was created using ABAQUS. This FEM can be analysed and the force-displacement curve can be obtained using ABAQUS. The FEM are using solid element C3D8R for concrete and wire element T3D2 for rebar. With the results obtained in the form of a curve between the deformation forces, the connection model can be analyzed. Based on studies conducted, the addition of reinforcement with circular steel hollow can increase strength and ductility in the specimen. The failure mode in concrete lies in the compressive region in the spun pile pile cap connection and the reinforcement used has yield.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadila Rahmariana
Abstrak :
Spun pile digunakan secara luas dalam konstruksi bangunan pencakar langit serta jembatan di Indonesia. Namun, spun pile yang digunakan di Indonesia ditemukan memiliki daktilitas dan rasio volumetrik kekangan spiral yang rendah. Selain itu, sambungan dari pile-pile cap biasanya adalah bagian dengan kerusakan terbanyak terutama ketika terjadi gempa bumi. Analisa numerik untuk studi perilaku dari sambungan spun pile pile cap berbasis common practice di Indonesia dilaksanakan menggunakan software SAP2000. Spesimen spun pile diperoleh dari PT. Wika, permodelan numerical diproses untuk pushover analysis menggunakan beban monotonik untuk melihat perilakunya. Berbagai parameter seperti efek dari jarak kekangan spiral, efek dari diameter spiral, efek dari rasio area tulangan baja, dan efek dari tambahan isian beton dipelajari.
Spun pile is extensively used for high rise buildings and bridges construction in Indonesia. However, it is found that the spun pile used in Indonesia has lower ductility and volumetric ratio of spiral confinement. In addition, connection of the pile pile cap is usually the part with most damage especially when earthquake event is occurred. Numerical analysis to study the behavior of spun pile-pile cap connection based on common practice in Indonesia is conducted using SAP2000 software. The spun pile specimens used in the analysis model are obtained from PT. Wika, the models are subjected to pushover analysis using monotonic load in order to observe the behavior. Various parameters such as the effect of confinement spacing, effect of spiral wire diameter, effect of steel reinforcement area ratio, and effect of core fill addition are studied.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dame Satrio
Abstrak :
Geografis Indonesia berlokasi pada kawasan Ring of Fire yang  membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat rawan terhadap gempa. Sambungan pondasi dengan pile cap  termasuk bagian yang rawan rusak ketika terjadi gempa. Melihat hal tersebut dan masih jarangnya penelitian terkait perilaku spun pile yang tersambung ke pile cap, maka dilakukan penelitian tersebut pada studi ini. Studi numerik kinerja spun pile D1200 akibat pembebanan monotonic pada tanah soft clay bertujuan untuk melihat perilaku dari spun pile yang tersambung pada pile cap dengan basis kondisi di pelabuhan. Studi dilakukan dengan 2 tahap yaitu studi validasi dan studi parametrik

Studi parametrik pada penelitian ini dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian. Studi parametrik dilakukan dengan variasi rasio tulangan longitudinal beton pengisi spun pile, kuat geser tanah, panjang free standing, dan besar gaya aksial. Permodelan pada studi ini menggunakan software Lpile dan SAP2000. Software Lpile ditujukan untuk memodelkan kurva p-y tanah yang digunakan sebagai model tanah nonlinier pada SAP2000. Permodelan SAP2000 dilakukan dengan pembebanan pushover dan permodelan penampang dengan section designer.

Hasil permodelan pada studi ini dianalisis dengan melihat kapasitas penampang, kurva load-displacement, daktilitas, dan proses terbentuknya sendi plastis. Hasil studi menunjukkan bahwa penambahan beton pengisi spun pile akan menambah kapasitas penampang. Penambahan rasio tulangan beton pengisi, semakin besar kuat geser tanah, dan semakin besar gaya aksial menunjukkan peningkatan pada kekuatan dan kekakuan struktur. Namun, pada penambahan panjang free standing menunjukkan penurunan kekuatan dan kekakuan struktur. ......Geographically, Indonesia is located in the Ring of Fire area which makes Indonesia become one of the countries most prone to earthquakes. The connection of pile-pile cap is prone to damage when earthquakes occur. Refer to that things dan there are only a few study about behavior of connection spun pile-pile cap, the research was carried out in this study. Numerical Study Of Spun Pile D1200 Performance Due To Monotonic Loading In Soft Clay Soil aims to see the behavior of spun pile-pile cap connection which refer to a port condition. The study was conducted in 2 stage, there are validation studies and parametric studies.

Parametric study in this research is aim to answer the problem formulation and  research objectives. Parametric Studies are carried out with variations in the ratio of longitudinal reinforcement of spun pile infill, soil shear strength, free standing length, and axial load. On this study, the structure modelling used Lpile and SAP2000. Lpile was used to get p-y curves of the soil that will use to nonlinier soil modelling on SAP2000. SAP2000 modeling carried out with pushover loading and using section designer to model the spun pile section.

The results of this study analize was analyzed with strength capacity, load-displacement curves, ductility, and the process of plastic hinge. The results showed that the addition of concrete infill will increase the strength capacity of spun pile. The addition of reinforcement ratio of concrete infill, the greater soil shear strength and axial load showed an increase in structural strength and stiffness. However, the addition of the length of free standing shows a decrease in structural strength and stiffness.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>