Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Agil Fadhel Kurnianto
Abstrak :
ABSTRAK Pada saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan pasokan dan distribusi listrik yang sangat besar. Dengan pertumbuhan permintaan listrik jangka pendek dalam dekade mendatang diproyeksikan akan tumbuh pada tingkat 6,8% setiap tahun. Laporan terakhir menyatakan bahwa ada sekitar 5 juta atau 1.7% orang Indonesia yang tidak memiliki akses listrik, terutama di daerah terpencil karena sulitnya akses listrik untuk memasuki wilayah tersebut. Disisi lain menunjukan bahwa ekonomi dan peningkatan standar kehidupan masyarakat sangat tergantung pada penggunaan listrik. Untuk mengatasinya, turbin piko hidro dianggap cocok untuk jenis turbin yang akan diterapkan, terutama untuk masyarakat di daerah terpencil. Roda Air langkah bawah merupakan salah satu jenis teknologi piko hidro turbine yang cocok digunakan karena desain dan pemasangan turbin diyakini lebih mudah (operasional dan pemeliharaan) dan lebih murah (investasi dan biaya operasional) daripada jenis lainnya. Namun, roda air langkah bawah memiliki masalah mengenai rendahnya effisiensi yang dihasilkan. Studi ini bertujuan untuk memvalidasi persamaan jumlah sudu lurus yang diadaptasi dari turbin Pelton dan mengetahui jumlah sudu lurus yang tepat untuk digunakan pada roda air langkah bawah secara komputasi dan eksperimen terhadap variasi jumlah sudu yang lebih banyak. Dalam studi ini dilakukan variasi sudu 8, 12, 16, dan 20 sudu. Berdasarkan seluruh hasil studi roda air dapat disimpulkan bahwa jumlah sudu terbaik yang diperoleh secara numerikal dan eksperimental adalah sudu berjumlah 8 dengan effisiensi sebesar 41% untuk numerikal dan 35.12% untuk eksperimental. Perbedaan efisiensi antara perhitungan analitikal, numerikal dan eksperimental terjadi karena adanya beberapa kerugian-kerugian yang tidak dapat dihitung dalam perhiungan metode eksperimen. ABSTRAK In 2019, Indonesia faces enormous electricity supply and distribution challenges. With the growth of short-term electricity demand in the coming decade it is projected to grow at a rate of 6.8% each year. The latest report states that there are around 5 million or 1.7% of Indonesians who do not have access to electricity, especially in remote areas due to difficulties accessing electricity to enter remote areas. On the other hand it shows that the economy and the improvement in the standard of living of the people are very dependent on electricity usage. To overcome this, Pico-hydro turbines are considered suitable for the type of turbine that will be applied, especially for people in remote areas. Undershot waterwheel is one type of pico hydro turbine technology suitable for use because turbine design and installation is believed to be easier (operational and maintenance) and cheaper (investment and operational costs) than other types. However, undershot waterwheel has problems regarding the resulting low efficiency. For this reason, this study to verify the equation of the number of blades adapted from the pelton turbine and find out the optimal number of blades for undershot waterwheel with analytical, numerical, and experimental methods for more variations in the number of blades. In the study variations in blades 8, 12, 16 and 20. Based on results of straight blade undershot waterwheel study, it can be concluded that the best number of blades obtained numerical and experimentally is 8 blades with an efficiency of 41% for numerical and 35.12% for experimental. The difference in efficiency between analytic, numerical and experimental calculations occurs because of some losses that cannot be calculated in the calculation of experimental methods.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwijaya Febriansyah
Abstrak :
Energi listrik merupakan kebutuhan vital manusia dalam kehidupan sehari-hari yang perlu terus ditingkatkan penyediaannya seiring dengan perkembangan pembangunan agar tersedia dalam jumlah yang cukup, merata dan bermutu. Sampai tahun 2017, masih ada 2.382 desa di Indonesia yang belum teraliri listrik. Peningkatan rasio elektrifikasi dengan perluasan jaringan di daerah terpencil sulit dilakukan karena harga listrik yang tidak ekonomis. Pada daerah terpencil yang berbukit-bukit dan memiliki sumber energi aliran air, pikohidro (<5 kW) bisa menjadi solusi teknologi untuk memenuhi kebutuhan listrik. Penggunaan turbin Turgo untuk pikohidro direkomendasi karena biaya konstruksi yang rendah dan perawatannya yang mudah. Kearifan lokal masyarakat Indonesia melalui pemakaian material lokal sendok batok kelapa sebagai bahan baku mangkok raner turbin Turgo memberikan suatu alternatif desain pembangkit pikohidro yang murah. Dalam studi ini dilakukan perhitungan desain, manufaktur dan pengujian eksperimental turbin Turgo. Studi ini menghasilkan desain raner dengan diameter 0,22 m, jumlah mangkok 16 dengan efisiensi total tertinggi 34,97±0,22% dan daya listrik tertinggi 6,75±0,02 W dengan pemakaian diameter nosel 10 mm dengan tinggi jatuh 3,18±0,02 m dan debit 37,3±0,13  LPM.
Electrical energy is a vital human need in everyday life that needs to be continuously improved in line with the national development so that it is available in sufficient, equitable and quality. Until 2017, there are still 2.382 villages in Indonesia have not yet been electrified. Increasing the electrification ratio by expanding networks in remote areas is difficult because of uneconomical electricity prices. In remote areas that are hilly and have a water source, pico hydro (<5 kW) can be a technological solution to meet electricity needs. The use of the Turgo turbine for pico hydro is recommended because of its low construction costs and easy maintenance. The local wisdom of Indonesian people through the use of local materials coconut shell spoons as a raw material for Turgo turbine runner provides an alternative design for low cost picohydro power plant. This study have done design calculations, manufacturing and testing of Turgo turbine. Results of this study are a runner design with a diameter of 0,22 m, number of cups 16 with the highest total efficiency of 34,97±0,22% and the highest electrical power of 6,75±0,02 W with a nozzle diameter of 10 mm, head 3,18±0,02 m and discharge 37,3±0,13 LPM.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Warjito
Abstrak :
The geography of Indonesia renders it difficult to connect many areas to the national electricity grid. To overcome these problems, people need to be able to generate their own electricity. Pico hydro has been proven to be a cost-effective solution for electrification. The Turgo turbine is known for its reliability and strength, and it can perform efficiently with a range of flows. The Turgo’s blade consists of an inlet and outlet trail with a curve that joins them. The curve in this study will be made from a simple circle arc to improve manufacturability. Three blades were designed using a basic calculation derived from the velocity triangles, with each blade having a different circle radius. The Computational Fluid Dynamics (CFD) method is used to determine the stream flow through the blade at a level of detail that cannot be obtained using other methods. The boundary conditions used in the study include 2.7 meters of head and a 21 l/s flow rate, a steady-state homogenous multiphase, and the turbulent models used SST k-?. The result shows that the Turgo turbine with a 60 mm arc radius generated 477.7 Watts and has an efficiency of 85.97%, the highest when compared to the other two blades that used 50 mm and 55 mm arc radii, respectively.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:7 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Celine Kevin
Abstrak :
Rasio elektrifikasi Indonesia pada tahun 2018 mencapai 98.3%. Dimana persentase sebesar 38.1% berasal dari daerah terpencil di NTT. Daerah terpencil merupakan daerah yang memiliki rasio elektrifikasi rendah. Turbin pikohidro jenis arus lintang merupakan salah satu solusi yang memungkinkan karena biaya investasi yang murah, perawatan yang sederhana, dan kemudahan manufaktur. Turbin arus lintang adalah turbin tipe impuls yang memiliki kelebihan seperti efisiensi yang stabil dalam berbagai kondisi debit, konstruksi sederhana, dan baik dalam skala portabilitas dan modularitas. Studi ini akan mencari nilai kedalaman sudu yang optimum. Variasi dibuat menjadi rasio kelengkungan terhadap panjang sudu (T/R) diantaranya 0.08, 0.12, dan 0.16. Untuk meningkatkan performa turbin cross flow studi ini akan merancang bentuk nosel baru dengan menggunakan perhitungan geometri dan CFD. Simulasi akan dijalankan dengan menggunakan fitu 6-DoF dan menggunakan kondisi batas debit aliran 12.8 l/s dan tinggi jatuh 2.1 m. Selanjutnya ukuran timestep yang digunakan adalah 0.001. Hasil komputasi mendapatkan efisiensi maksimum sebagai berikut T/R = 0.08 sebesar 7.22%, T/R = 0.12 sebesar 2.9 %, dan T/R = 0.16 sebesar 3.3%. Sudu dengan T/R= 0,08 menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi karena lebih banyak jumlah air yag menumbuk sudu. Sedangkan, untuk optimalisasi performa turbin dengan merancang nosel, menunjukkan bahwa nilai λ = 50o menghasilkan efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan variasi nilai λ lainnya. Nilai efisiensi maksimum yang dicapai pada λ = 50o adalah 60.60%. Sedangkan untuk nilai λ lainnya efisiensi maksimum yang dicapai berturut-turut mulai dari λ = 60o-90o adalah 49.19%; 42.70%; 36.66%; dan 40.41%.Dengan demikian sudu dengan rasio T/R sebesar 0,08 dan nosel dengan λ = 50o direkomendasikan untuk digunakan pada debit aliran 12.8 l/s dan kondisi tinggi jatuh 2,1 meter .
Rasio elektrifikasi Indonesia pada tahun 2018 mencapai 98.3%. Dimana persentase sebesar 38.1% berasal dari daerah terpencil di NTT. Daerah terpencil merupakan daerah yang memiliki rasio elektrifikasi rendah. Turbin pikohidro jenis arus lintang merupakan salah satu solusi yang memungkinkan karena biaya investasi yang murah, perawatan yang sederhana, dan kemudahan manufaktur. Turbin arus lintang adalah turbin tipe impuls yang memiliki kelebihan seperti efisiensi yang stabil dalam berbagai kondisi debit, konstruksi sederhana, dan baik dalam skala portabilitas dan modularitas. Studi ini akan mencari nilai kedalaman sudu yang optimum. Variasi dibuat menjadi rasio kelengkungan terhadap panjang sudu (T/R) diantaranya 0.08, 0.12, dan 0.16. Untuk meningkatkan performa turbin cross flow studi ini akan merancang bentuk nosel baru dengan menggunakan perhitungan geometri dan CFD. Simulasi akan dijalankan dengan menggunakan fitu 6-DoF dan menggunakan kondisi batas debit aliran 12.8 l/s dan tinggi jatuh 2.1 m. Selanjutnya ukuran timestep yang digunakan adalah 0.001. Hasil komputasi mendapatkan efisiensi maksimum sebagai berikut T/R = 0.08 sebesar 7.22%, T/R = 0.12 sebesar 2.9 %, dan T/R = 0.16 sebesar 3.3%. Sudu dengan T/R= 0,08 menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi karena lebih banyak jumlah air yag menumbuk sudu. Sedangkan, untuk optimalisasi performa turbin dengan merancang nosel, menunjukkan bahwa nilai λ = 50o menghasilkan efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan variasi nilai λ lainnya. Nilai efisiensi maksimum yang dicapai pada λ = 50o adalah 60.60%. Sedangkan untuk nilai λ lainnya efisiensi maksimum yang dicapai berturut-turut mulai dari λ = 60o-90o adalah 49.19%; 42.70%; 36.66%; dan 40.41%.Dengan demikian sudu dengan rasio T/R sebesar 0,08 dan nosel dengan λ = 50o direkomendasikan untuk digunakan pada debit aliran 12.8 l/s dan kondisi tinggi jatuh 2,1 meter .
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Muhammad Naufal
Abstrak :
Menurut Bank Dunia, sekitar 23 dari populasi yang hidup di daerah terpencil tidak memiliki akses listrik. Hal ini dikarenakan beberapa faktor seperti daerah yang terpencil maupun penghasilan populasi yang rendah. Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah melalui pembangkit listrik tenaga air skala piko. Beberapa penelitian telah mengembangkan desain turbin air yang optimum, terutama Turbin Turgo. Salah satu faktor penting dalam pembangkitan listrik di daerah terpencil adalah keterjangkauan dan portabilitas dari teknologi. Penelitian ini berusaha mencari solusi dengan cara merancang Turbin Turgo yang terjangkau dan portable menggunakan bahan baku sendok. Ancanganya adalah turbin berbahan baku sendk yang dapat dibuat dengan hanya Rp 1.000.000. Turbin kemudian di uji coba pada suatu instalasi. Hasilnya, turbin Turgo terjangkau ini dapat menghasilkan daya sebesar 36.7 W dengan nilai Head sebesar 56 m dan debit sebesar 2.371 l/. Turbin terjangkau ini juga dapat dibandingkan dengan turbin Pelton yang dibuat dengan 3D-printing dari riset-riset sebelumnya. Karena itu, turbin terjangkau ini dapat digunakan sebagai solusi untuk pembangkitanlistrik di daerah terpencil. ......According to the World Bank, about 23 of the world rsquo s rural population still lacks access to electricity. This is due to factors such as the remote areas and the low income of the population. A solution that can be implemented to tackle this problem is through the utilization of Pico Hydropower generation. Several studies have developed the optimum designs and parameters in the operation of water turbines, specifically the Turgo turbine. One of the most important factor in rural power generation is the affordability and portability of the technology. This study seeks to find a solution by designing a low cost, portable Turgo turbine manufactured using spoons. The design s a low cost spoon based Turgo turbine that can be manufactured with around IDR 1.000.000. The turbine is then tested in an experiment installation to observe the performance of the Turgo turbine. As the result, the low cost Turgo turbine can generate power as high as 36.7 W under the condition of head 3.56m and water flow of 2.37 l s. The low cost turbine is also comparable with a 3D printed Pelton turbines used in previous studies. Thus the low cost turbine can serve as a solution for rural electrification
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan Syahputra
Abstrak :
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan penduduk lebih dari 270 juta jiwa. Namun, pada tahun 2018 masih terdapat 5 juta Penduduk Indonesia yang belum memiliki akses terhadap energi listrik. Di sisi lain, dengan adanya Peraturan Pemerintah nomor 79 Tahun 2014 yang berisi tentang target penggunaan energi terbarukan di Indonesia pada tahun 2025 sebesar 23% lalu pada tahun 2050 sebesar 31%. Pembangkit listrik tenaga air skala pikohidro merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut karena potensi energi air di indonesia yang melimpah, biaya pembuatan relatif murah, dan perawatan sederhana. Salah satu jenis turbin air skala piko yang dapat dimanfaatkan adalah turbin propeller karena memiliki rentang kecepatan spesifik yang luas. Artinya, turbin propeller memiliki efisiensi yang stabil berkisar 50%. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh celah sudu terhadap performa turbin piko hidro jenis propeller, dengan tinggi jatuh 2 m, dan debit aliran sebesar 12,9 l/s dengan menggunakan tiga variasi jarak antar sudu yaitu celah sudu terjauh, tegak lurus, dan overlap melalui metode numerikal computational fluid dynamics (CFD). Metode numerik menggunakan fitur 6 degrees of freedom (6-DoF). Fitur 6-DoF dipilih untuk mendapatkan hasil komputasi yang mendekati kondisi sebenarnya. Adapun hasil dari studi ini adalah geometri celah sudu overlap menghasilkan daya dan efisiensi terbesar karena tidak terdapat celah pada sudu dibandingkan dengan geometri dengan jarak antar sudu tegak lurus karena terdapat celah yang cukup besar pada sudu.
Indonesia is an archipelago country with a population more than 270 million. However, in 2018 there are still 5 million people in Indonesia do not yet have access to electricity. On the other side, with the government regulation number 79 of 2014 which contains a target of renewable energy usage in Indonesia in 2025 by 23% then in 2050 by 31%. Pico hydro power plant is a possible solution to overcome the problem because the potential water energy in Indonesia is very abundant, low manufacturing and maintenance cost. One type of pico hydro turbines that can be used in remote areas is propeller turbine because it has a wide specific range. That means the propeller turbine has stable efficiency around 50%. This study aims to determine the effect of gaps between blades on the performance of pico scale propeller turbine, head of 2 m, inlet condition mass flow with 12.9 l/s by using three variations of blade geometry using computational fluid dynamics (CFD) method. The computation was run by using 6 degrees of freedom (6-DoF) feature. 6-DoF feature was chosen to obtain computational results close to the actual condition. The results of this study are the overlap blade geometry produces the highest power and efficiency because there are no gap on the blade compared to the blade geometry with the distance between the blades are perpendicular because there is a big gap on the blade.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Putro Prakoso
Abstrak :
Listrik daerah pedesaan yang terisolasi merupakan masalah yang sangat krusial untuk menyelesaikan masalah rasio elektrifikasi di Indonesia. Dibandingkan dengan opsi lain, turbin piko hidro cross-flow (CFT) adalah pilihan yang lebih baik untuk menyediakan daya listrik untuk daerah pedesaan yang terisolasi. Studi untuk meningkatkan kinerja CFT dapat secara analitik, numerik, eksperimental, atau kombinasi metode-metode tersebut. Namun, perkembangan teknologi komputer membuat studi simulasi numerik menjadi semakin sering. Temuan studi CFT yang dilakukan sebelum abad ke-21 terkait dengan parameter desain utama CFT seperti tinggi nosel, sudut serang, sudut pelepasan, atau rasio diameter. Kemudian, pengembangan pendekatan computational fluid dynamic (CFD) diprakarsai oleh Patankar pada tahun 1980 yang mengembangkan penyelesaian masalah aliran fluida numerik berbasis staggered grid, metode diskritisasi upwind orde pertama dan metode Semi Implicit Method for Pressure Linked Equation (SIMPLE). Setelah pengembangan pendekatan CFD cukup matang pada awal abad ke-21, pengembangan CFT menjadi lebih halus dengan modifikasi yang kecil namun efektif. Studi ini telah menghasilkan bahwa model turbulensi yang direkomendasikan untuk simulasi CFD CFT 2D adalah k-E. Disarankan juga untuk menggunakan pendekatan unsteady 6-DOF daripada pendekatan lainnya yang telah ditemukan sebelumnya. Simulasi CFD pada kasus dalam studi ini menggunakan model turbulensi k-E dan pendekatan 6-DOF menghasilkan galat relatif rata-rata 2,99 0,40 dari hasil eksperimen. ......Isolated rural area electricity was very crucial issue to resolve electrification ratio problem in Indonesia. Compared to other options pico hydro cross-flow turbine (CFT) is the better option to provides electrical power for isolated rural area. Studies to improve CFT performance can be undertaken analytically, numerically, experimentally, or combination of those methods. However, the development of computer technology makes numerical simulation studies has becoming increasingly frequent. The finding of CFT studies conducted before 21st century were related to the main design parameter of CFT e.g. nozzle height, angle of attack, discharge angle, or diameter ratio. Then, the computational fluid dynamic (CFD) approach development was initiated by Patankar in 1980 who develop staggered grid based numerical fluid flow problem solving, first order upwind discretization method and Semi Implicit Method for Pressure Linked Equation (SIMPLE) method. After CFD approach development has mature enough at the beginning of 21st century, the development of CFT becoming finer with small but effective modification. This study has resulting that the recommended turbulence model for CFT 2D CFD simulation is k-E. It is also recommended to use 6-DOF unsteady approach instead of other prior approach. The CFD simulations and experiment testing using reccomended turbulence model and unsteady approach produced an average relative error of 2.99 0.40.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55211
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadian Ramadhan
Abstrak :
Riset ini bertujuan untuk memanfaatkan energi terbarukan di daerah pedesaan dengan menggunakan konsep Energi Bangunan nol (ZEB) dan analisis kelayakan, terkait dengan alternatif pembangkit listrik berbasis energi terbarukan dalam penggunaan energi di daerah pedesaan. Langkah pertama, adalah untuk mengetahui jumlah energi terbarukan di setiap kota atau kabupaten dengan melihat jumlah rata-rata curah hujan, kecepatan angin rata-rata, dan rasio elektrifikasi di setiap kabupaten atau kota di setiap provinsi, langkah kedua adalah studi literatur terkait dengan teknologi energi terbarukan, dan langkah terakhir dalam riset ini adalah menentukan analisis kelayakan terkait dengan teknologi energi terbarukan yang digunakan dengan menghitung nilai bersih sekarang (NPV) dan rasio biaya manfaat (BCR). Semua alternatif memiliki nilai NPV < 0, dan semua alternatif memiliki nilai BCR < 1, mengartikan bahwa investasi tidak menguntungkan. Analisis sensitivitas menunjukan bahwa dengan mengubah parameter investasi dan biaya tahunan, dan melakukan pengurangan jarak perubahan sebesar 90 % dari kasus utama, alternatif 1 mampu memiliki NPV Rp 137,589. Dengan jarak perubahan sebesar 93 %, alternatif 2 memiliki NPV Rp 199,817, dan dengan jarak perubahan sebesar 94 %, alternatif 3 memiliki NPV Rp 434,364. Studi ini juga membandingkan beberapa alternatif teknologi energi terbarukan (yaitu panel surya, dan turbin angin) yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi listrik di daerah pedesaan, dikombinasikan dengan menggunakan konsep penangkap air hujan pico-hydro, yang menggunakan air hujan sebagai sumber energi alternatif. ...... This study aims to utilize renewable energy in rural areas using zero energy building (ZEB) concept and feasibility analysis, related to alternative renewable energy-based electricity generation in the use of energy in rural area. The first step, is to find out the amount of renewable energy in each city or district by looking at the average amount of rainfall, average wind speed, and the electrification ratio in each district or city in each province, the second step is a literature study related to renewable energy technology, and the final step in this study is to determine the feasibility analysis related to the technology of renewable energy resources used by calculating the net present value (NPV) and benefit cost ratio (BCR). All alternatives have a value of NPV < 0, and all alternatives have a value of BCR < 1, meaning that investment is unprofitable. Sensitivity analysis shows that by changing investment parameters and annual costs, and reducing the the parameters by 90% from the main case, alternative 1 is able to have NPV of Rp. 137,589. With a 93 %, alternative 2 have NPV of Rp. 199,817, and with a 94 %, alternative 3 have NPV of Rp 434,364. The study also compares several alternative renewable energy technologies (ie solar panels and wind turbines) that can be used to meet electricity consumption needs in rural areas, combined with the concept of using pico-hydro rainwater harvesting, which use rain water as an alternative energy source.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riandhika Pradito
Abstrak :
Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari manusia sekarang ini. Hal tersebut dikarenakan listrik merupakan jenis energi utama saat ini yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia karena mudah digunakan, ramah lingkungan, dan dapat diubah menjadi bentuk energi lainnya. Namun, pada kenyataannya listrik di Indonesia tidak terbagi secara merata, terutama di daerah pedesaan dan terpencil. Indonesia memiliki rasio elektrifikasi sebesar 84,35 pada tahun 2015. Data ini menunjukkan bahwa masih ada 49 juta orang yang tidak memiliki akses terhadap listrik. Dengan demikian, pembangkit listrik piko hidro PLTPH dapat meminimalkan penggunaan bahan bakar fosil dan memenuhi tujuan peraturan elektrifikasi yang ditetapkan oleh kementerian energi dan sumber daya mineral. Pembangkit listrik Piko Hidro menjadi solusi karena di Indonesia terdapat banyak sumber air yang bisa dimanfaatkan. Maka dari itu studi ini difokuskan pada perancangan kincir air Undershot banki piko hidro, karena konstruksinya sederhana, ekonomis, dan mudah dipindahkan. Selain itu kincr air Undershot banki piko hidro ini cocok untuk sumber air yang memiliki head rendah seperti sumber air yang ada di Indonesia. Kincir air Undershot banki Piko Hidro ini diuji di danau salam Universitas Indonesia yang mempunyai tinggi jatuh 2,7 meter dan 41 l/s debit air. Kincir air ini akan diaplikasikan di Bengkulu Utara yaitu di air terjun Palak Siring yang merupakan salah satu daerah terpencil yang berada di Indonesia. Dalam studi ini kincir air Undershot memiliki diameter luar 0,81 m dan diameter dalam 0,54 m dengan 14 sudu dengan 2 sudu aktif. Sudu tersebut memiliki tinggi 0.135 m dan lebar 0,13 m. Selain itu saluran berupa pipa sebesar 0,15 m yang dikecilkan menjadi 0,13 m untuk menyesuaikan tinggi sudu sehingga kincir air bisa berputar dengan maksimal. Analisis ini dilakukan dengan simulasi menggunakan CFD dengan pemodelan turbulensi STD k-?. Hasil efisiensi dan daya kincir air Undershot ini adalah 32 dan 348,8 Watt. ......Electricity is one of the primary needs in the daily life of a modern human. It is the main type of energy to power a modern human daily needs because it is easy to use, environmentally friendly, and can be easily converted to other forms of energy. However, electricity is not evenly distributed in Indonesia, especially the rural areas due to the lack of access to the power generation. Indonesia has an electrification ratio of 84.35 in the year 2015. This data shows that there are 49 million people who do not have access to electricity. Thus, an additional pico hydro power generation PLTPH to minimize the use of fossil fuels and fulfill the electrification goals set by the ministry of energy and mineral resources. Pico Hydro power generation becomes a solution because in Indonesia there are plenty of water sources and that can be utilized. This paper is mainly focused on banki Undershot waterwheel, because of the simple construction, economical, and easy to move. In addition Undershot banki waterwheel is suitable for water sources that have a low head like sources that found in Indonesia. The banki Undershot Pico Hydro Waterwheel is field tested in Salam Lake Located in University of Indonesia with the head set at 2.7 meter and channels 41 l s of water. This waterwheel is to be applied in North Bengkulu at Palak Siring waterfall which is one of the remote areas located in Indonesia. In this study Undershot waterwheel straight blade has an outer diameter of 0.81 m and an inner diameter of 0.54 m with 14 blades and 2 active blades. The blade has a height of 0.135 m and a width 0.13 m. Besides that the channel was reduced from 0.15 m pipe to 0.13 m to fill the height of blade so the blade can rotate. This analysis was done with simulation using CFD with STD k turbulence modeling. The results of efficiency and power Undershot is 32 and 348.8 Watts.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Muhammad Alhamid
Abstrak :
Tenaga listrik merupakan salah satu komponen utama dalam mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ketersediaan tenaga listrik di Indonesia dapat diamati pada rasio elektrifikasi nasional dimana pada tahun 2014 berada pada angka 85 . Penyebaran listrik di Indonesia masih tidak merata. Kota-kota besar di daerah Jawa dan Sumatra dan Sulawesi telah sepenuhnya teraliri listrik, sedangkan rasio elektrifikasi sebagian besar kota-kota di pulau Papua dan beberapa daerah di Sumatra bahkan tidak mencapai angka 50 . Skripsi ini memfokuskan kepada elektrifikasi dengan memberdayakan potensi energy lokal. Turbin Piko Hidro menjadi solusi untuk elektrifikasi daerah terpencil yang tidak dapat diakses dengan mudah karena turbin dengan skala Piko Hidro tidak terpengaruh oleh losses yang disebabkan oleh jauhnya transmisi listrik ataupun perubahan ekologis di sekitar pembangkit. Turbin air Piko Hidro menjadi solusi untuk sumber energy yang murah dan praktis. Jenis turbin yang diteliti dalam skripsi ini adalah turbin Francis dikarenakan kemampuannya untuk beroperasi pada kondisi air yang berbeda serta menjaga efisiensi turbin dengan stabil. Tinggi jatuh air yang digunakan pada penulisan ini berada pada 2.7 meter diatas permukaan air dan debit air sebesar 41 liter/detik. Kondisi ini disesuaikan dengan kondisi model uji yang berada di Danau Salam Universitas Indonesia, Depok. Penulisan ini menghasilkan sebuah turbin air Francis berskala Piko Hidro yang dapat memproduksi 232.96 Watt degan efisiensi 31. ......Electricity is one of the main components in order to increase the welfare of the modern human. The availability of electricity in a certain region in Indonesia could be seen through the national electrification ratio where in the year 2014 is set at 88.5 . The spread of electricity in Indonesia is still uneven where most big cites around Java, Sumatra, and Sulawesi are fully electrified, whereas most regions in Papua and certain remote areas of Sumatra barely reach 50 of electrification. This thesis is focused on remote electrification by harnessing local potential energy sources. Pico hydro turbines becomes a solution to powering remote and inaccessible areas because it isn rsquo t effected by losses caused by the length transmission and ecological changes that effect large scale power plants. Utilizing the Pico hydro power is rather cheap and also very simple. The type of turbine runner used in this study is the Francis turbine because of its ability to operate in various conditions and generate enough electricity while maintaining its efficiency in a stable level. The Head of the Pico Hydro Francis Turbine is set at 2.7 meters and channels 41 liters second of water. This is adapted to the conditions at the field laboratory at Salam lake Universitas Indonesia, Depok. The design process resulted with a Pico hydro Francis turbine that could produce 232.96 Watts with a 31 total efficiency.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>