Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hafshah Nurizzah
"Qatar adalah negara yang konservatif, namun berhasil menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022. Qatar memanfaatkan ajang Piala Dunia FIFA 2022 untuk melakukan diplomasi budaya dengan tujuan nation branding dan mengubah stigma negatif yang melekat pada Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan tentang unsur-unsur budaya Qatar yang ditransmisi kepada masyarakat internasional pada ajang Piala Dunia FIFA 2022 berdasarkan teori Diplomasi Budaya menurut Milton Curtis Cummings. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan cara mengumpulkan data dari sumber kepustakaan lalu mendeskripsikan hasil interpretasi ke dalam tulisan. Hasil temuan dari penelitian ini adalah Qatar mentransmisi aspek bahasa, kesenian, peralatan, dan agama saat proses diplomasi budaya. Qatar menggunakan media daring seperti situs web dan sosial media dalam memperkenalkan budayanya agar dapat menjangkau masyarakat di seluruh dunia secara lebih luas. Dan Qatar mendapatkan banyak keuntungan nasional setelah Piala Dunia FIFA 2022 usai yang menandakan diplomasi budaya yang dilakukan pada ajang tersebut berhasil.

Qatar is a conservative country, but succeeded in hosting the FIFA World Cup 2022. Qatar is using the FIFA World Cup 2022 to carry out cultural diplomacy with the goal of nation branding and changing the negative stigma attached to Islam. The purpose of this research is to explain the elements of Qatari culture which are transmitted to the international community at the FIFA World Cup 2022 based on the theory of Cultural Diplomacy according to Milton Curtis Cummings. This research uses a descriptive qualitative method by collecting data from literary sources and then describing the results of the interpretation in writing. The results of this research are that Qatar transmits aspects of language, arts, tools, and religion during the process of cultural diplomacy. Qatar uses online media such as websites and social media in introducing its culture so that it can reach people around the world more broadly. And Qatar gained many national benefits after the FIFA World Cup 2022 was over which indicated that the cultural diplomacy carried out at the event was successful.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Saugy
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan surat kabar Tempo terhadap dibatalkannya status Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada tahun 2023. Proses dari terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah sampai pada pembatalannya oleh FIFA pada tahun 2023 merupakan perjalanan yang penuh dengan dinamika yang kompleks. Pandangan surat kabar Tempo tentang dibatalkannya status Indonesia dalam menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 berdampak signifikan dalam merangsang diskusi dan memengaruhi narasi tentang peristiwa tersebut. Metode yang diterapkan pada penelitian ini ialah metode sejarah yang melalui tahapan pemilihan topik, pencarian sumber atau heuristik, kritik sumber, interpretasi, serta historiografi. Sumber-sumber yang digunakan diambil dari surat kabar Tempo sebagai sumber primer, buku-buku yang berkaitan, wawancara, serta artikel jurnal yang mendukung penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pandangan surat kabar Tempo, alasan dibatalkannya Piala Dunia U-20 karena adanya penolakan dari beberapa tokoh politik terhadap timnas Israel yang dihubungkan pada konflik antara Israel dengan Palestina. Tempo dalam pemberitaannya menganggap Indonesia belum siap menyelenggarakan event sebesar Piala Dunia U-20 karena adanya kejadian Tragedi Kanjuruhan serta adanya penolakan terhadap Timnas Israel. Kedua faktor ini berhubungan dengan masalah keamanan.

This research aims to analyze Tempo newspaper's coverage of the cancellation of Indonesia's hosting status for the FIFA U-20 World Cup in 2023. The process from Indonesia being selected as the host to its cancellation by FIFA in 2023 was a journey filled with complex dynamics. Tempo's coverage of the cancellation had a significant impact in stimulating discussion and influencing the narrative of the event. The method employed in this research is historical methodology involving heuristic, criticism, interpretation, and historiography stages. Sources include Tempo newspaper as the primary source, relevant books, interview, and supporting journals. The findings indicate that based on Tempo's reporting, the cancellation was due to political interference by some political figures linked to heightened societal tension regarding Israel's conflict with Palestine. Tempo in its reporting considered that Indonesia was not ready to hold an event as big as the U-20 World Cup because of the Kanjuruhan Tragedy and the rejection of the Israeli National Team. Both of these factors relate to security issues."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Abel Septiandri
"ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan sepak bola bukan hanya sebagai permainan atau olahraga saja, tetapi lebih luas dari hal tersebut. Sepak bola mampu menjadi sebuah alat untuk mempersatukan rasa nasionalisme bangsa, mulai dari Bumiputra hingga masyarakat keturunan Cina dan Arab yang turut serta mendukung kemerdekaan Indonesia. Berbagai perkumpulan akademi sepak bola (bond) juga muncul dan tersebar di Pulau Jawa dari berbagai golongan etnis masyarakat yang berdampak pada lahirnya cikal-bakal organisasi nasional bernama PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia). Dalam perkembangannya, PSSI mampu menyaingi organisasi sepak bola pemerintahan kolonial yaitu NIVU (Nederlandsch Indische Voetbal Unie). Di sisi lain, oganisasi ini juga mampu menjadi sebuah kendaraan politik dikarenakan organisasi politik Indonesia pada saat itu dilarang pemerintah kolonial yang dianggap mengganggu dan mengancam. Hingga puncaknya, pada 1937 di Yogyakarta organisasi NIVU mau tidak mau harus melakukan kerja sama (Gentlement's Agreement) dengan PSSI karena dinilai sudah memiliki reputasi baik. Perjanjian tersebut juga bertujuan untuk mempersiapkan tim nasional Hindia Belanda untuk mengikuti ajang Piala Dunia Ketiga di Perancis tahun 1938. Artikel ini ditulis menggunakan metode sejarah dengan sumber yang diperoleh dari berbagai surat kabar sezaman dan Perpustakaan Nasional RI."
Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
790 ABAD 2:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Dhafa Aprilian
"Tuturan merupakan wacana yang menonjolkan rangkaian peristiwa dalam serentetan waktu tertentu, bersama dengan partisipan dan keadaan tertentu.  Dalam dunia sepak bola, banyak ditemukan tindak tutur memuji yang berkaitan antara komentator sebagai penutur dengan kejadian yang sedang berlangsung. Dalam hal ini, studi pragmatik bahasa Arab akan dilakukan melalui pengkajian sebuah pertandingan sepak bola Final Piala Dunia 2022 antara Argentina versus Prancis. Pada umumnya, pertandingan sepak bola dunia menampilkan komentator dalam bahasa Inggris saja, tetapi dengan diadakannya Piala Dunia 2022 di Qatar, maka siaran Piala Dunia 2022 juga menampilkan komentator dalam bahasa Arab. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif metode deskriptif analitis dengan pendekatan pragmatik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk-bentuk dan jenis-jenis tindak tutur memuji yang dituturkan dalam Final Piala Dunia 2022 melalui komentator berbahasa Arab. Teori yang digunakan dalam mengategorisasikan bentuk-bentuk pujian menggunakan teori Yuan (2002), sedangkan dalam mengategorisasikan jenis-jenis pujian menggunakan teori Holmes (1986). Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan 16 data pujian yang terbagi atas 13 termasuk ke dalam bentuk pujian tidak terikat dan 3 data termasuk ke dalam bentuk pujian terikat. Semua data termasuk ke dalam jenis pujian terhadap kemampuan, prestasi atau perbuatan baik.

Speech is a discourse that highlights a series of events in a series of times, along with certain participants and circumstances.  In the world of football, there are many acts of praise related to commentators as speakers and ongoing events. In this case, the study of Arabic pragmatics will be carried out through the study of a football match in the 2022 World Cup Final between Argentina versus France. Generally, world football matches feature commentators in English only, but with the 2022 World Cup being held in Qatar, the 2022 World Cup broadcast also features commentators in Arabic. This research is a qualitative research analytical descriptive method with a pragmatic approach. The purpose of this study was to analyze the forms and types of praise speech acts spoken in the 2022 World Cup Final through Arabic commentators. The theory used in categorizing the forms of praise uses Yuan's theory (2002) while categorizing the types of praise uses Holmes' theory (1986). The results of this study found 16 praise data divided into 13 included in the form of unbound praise and 3 data included in the form of bound praise. All data falls into the type of praise for ability, achievement or good deeds."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Akita Priandana
"Selama Piala Dunia 2002 berlangsung, media massa di Jepang, khususnya televisi memusatkan perhatian pemberitaan kepada hal-hal yang berhubungan dengan turnamen tersebut. Berbagai macam berita dan informasi menghiasi layar televisi Jepang selama kompetisi berlangsung. Salah satu hal yang tidak lepas dari pemberitaan televisi di Jepang adalah informasi mengenai tim nasional Jepang, mulai dari profil pemain sampai pelatih yang berpartisipasi dalam kejuaraan empat tahunan tersebut. Melalui berita-berita mengenai tim nasional Jepang selama Piala Dunia 2002 tersebut, televisi berperan dalam membentuk nasionalisme masyarakat Jepang selama turnamen diadakan. Melalui teori ruang nasional, skripsi ini membahas peran televisi terhadap pembentukan nasionalisme masyarakat Jepang melalui studi kasus pemberitaan tim nasional Jepang selama Piala Dunia 2002 yang diselenggarakan di Jepang dan Korea Selatan.
When FIFA World Cup 2002 being held in Japan and South Korea, Japan?s mass media, especially television, focused their attention to anything that related to the tournament. Any kind of news and information about World Cup 2002 are emblazoned Japan?s television as long as the competition is on the run. One thing that can?t be separated from Japan?s television?s attention is the news and information about their own soccer national team, started from profile about players to coach that participated on that tournament. Through the news about Japan?s soccer national team as the tournament was being held, television played it?s role to form Japanese?s nationalism. By using nation space theory, this study investigate television?s role toward figuration of Japanese?s nationalism through case study of news about Japan?s soccer national team as the FIFA World Cup 2002 is being held in Japan and South Korea."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13463
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Alkautsar
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menemukan ranah sumber, menjelaskan kekerapan penggunaan ranah sumber, mengungkapkan perubahan penggunaan dan pergeseran ranah sumber, serta menyelidiki kondisi sosial yang mendasari metafora-metafora yang digunakan Kompas untuk mendeskripsikan sepakbola dalam pemberitaan Piala Dunia 1966-2014. Dalam penelitian ini, Teori Metafora Konseptual Lakoff dan Johnson 1980 diterapkan melalui metodologi linguistik korpus. Antara periode 1966-2014, ditemukan total 60 ranah sumber yang digunakan, tetapi hanya delapan yang menunjukkan tingkat kekerapan tertinggi, yakni PEPERANGAN, POLITIK INTERNASIONAL, PERMAINAN, KESENIAN, PERIODE WAKTU, SEJARAH, GERAK ROTASI, dan pemerintahan yang berkaitan dengan hegemoni maskulinitas dalam masyarakat. Penggunaan tiap ranah bersifat fluktuatif, dan pergeseran ranah hanya fenomena minor.

ABSTRACT
This study aims to find the source domains of soccer metaphors used in Kompas rsquo coverage of World Cup 1966 2014, describe the frequency of its use, examine the phenomenon of domain change, and investigate the social background these metaphors are based from. Lakoff and Johnson rsquo s Conceptual Metaphor Theory 1980 are combined with corpus linguistics. Eight source domains from 60 domains found are the most frequently used, namely WAR, INTERNATIONAL POLITICS, GAMES, ART, TIME PERIOD, HISTORY, ROTATIONAL MOTION, and GOVERNMENT which relates to hegemonic masculinity in the society. All domains are fluctuative in use, and domain shift is considered a minor phenomenon."
2017
T48677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lingga Dewi Pangestu
"Tujuan skripsi ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh penyelenggaraan sebuah acara olahraga akbar Piala Dunia FIFA 2002 Jepang-Korea Selatan terhadap jumlah wisatawan asing yang datang ke Jepang dan karakteristik wisatawan asing yang datang saat acara berlangsung. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan studi kepustakaan. Dalam kurun waktu satu bulan pelaksanaan, Piala Dunia FIFA ini memberikan keuntungan besar bagi tuan rumah acara. Bagi tuan rumah acara, penyelenggaraan Piala Dunia FIFA adalah sebuah ajang promosi pariwisata negaranya. Tercatat pada tahun 2002, Jepang mengalami peningkatan jumlah wisatawan asing yang datang dan hal ini juga berdampak pada peningkatan perekonomian.

This thesis aims to find out how the influence of organizing a mega sport event FIFA World Cup 2002 Japan South Korea against the number of foreign tourists who come to Japan and how the characteristics of foreign tourists who come during the event. The method used in writing this thesis is descriptive analysis with literature study. Within a month of implementation, this FIFA World Cup provides a great advantage for the event host. For the event host, the FIFA World Cup is an event of tourism promotion of the host country. Recorded in 2002, Japan experienced an increase in the number of foreign tourists who come and this also has an impact on the economy improvement."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Abel Septiandri
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sepakbola bukan hanya sebagai permainan atau olahraga saja, tetapi lebih luas dari hal tersebut. Sepakbola mampu menjadi sebuah alat untuk mempersatukan rasa nasionalisme bangsa, mulai dari Bumiputera hingga masyarakat keturunan etnis China dan Arab yang turut serta mendukung kemerdekaan Indonesia. Berbagai perkumpulan akademi sepakbola bond juga muncul dan tersebar di Pulau Jawa dari berbagai golongan etnis masyarakat yang berdampak pada lahirnya cikal-bakal organisasi nasional bernama PSSI Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia . Dalam perkembangannya, PSSI mampu menyaingi organisasi sepakbola pemerintahan kolonial yaitu NIVU Nederlandsch Indische Voetbal Unie. Disisi lain, oganisasi ini juga mampu menjadi sebuah kendaraan politik dikarenakan organisasi politik Indonesia pada saat itu dilarang pemerintah kolonial yang dianggap mengganggu dan mengancam. Hingga puncaknya, pada 1937 di Yogyakarta organisasi NIVU mau tidak mau harus melakukan kerjasama Gentlement`s Agreement dengan PSSI karena dinilai sudah memiliki reputasi baik. Perjanjian tersebut juga bertujuan untuk mempersiapkan tim nasional Hindia-Belanda untuk mengikuti ajang piala dunia ketiga di Prancis tahun 1938. Artikel ini ditulis menggunakan metode sejarah dengan sumber yang diperoleh dari berbagai surat kabar sezaman dan Perpustakaan Nasional RI.

This study thoroughly discusses how football isn rsquo t all about games or sport but a lot more than that. Football is capable to be something that unites the nationalism, starting from Bumiputera to Chinese and Arabic ethnic, whose also supporting Indonesian freedom. A lot of football academy began to established and spread in Java from different ethnic which became the root of a national organization named PSSI Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia. In the process of it, PSSI is able to compete with the colonial football organization NIVU Nederlandsch Indische Voetbal Unie . On the other side, this organization also become a political tool because that time all kind of political organization was banned due to the colonial assumption that political organization is a threat. In 1937, whether they want it or not, in Yogyakarta, NIVU need to cooperate with PSSI as PSSI are proved as a capable organization with a good reputation Gentlement rsquo s Agreement. That agreement was also intended to prepare a Hindia Belanda national team to participate in World Cup 1938 in France. This paper was written with a historical method with the related newspaper on National Library of Republic Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>