Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harmita
Depok: Departemen farmasi FMIPA-UI, 2006
541.3 HAR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adila Shofa Kamila
Abstrak :
Sebagai salah satu organ yang berada di dalam sistem rangka tubuh manusia, tulang merupakan organ yang memiliki kemampuan untuk melakukan regenerasi mandiri. Namun, kapasitas untuk meregenerasi dapat terganggu akibat beberapa faktor seperti usia, besarnya kerusakan, dan penyakit yang diderita. Kemajuan perkembangan di bidang medis memunculkan fenomena pengaplikasian perancah rekayasa jaringan tulang untuk menjadi salah satu solusi. Dalam penelitian ini, perancah dibuat menggunakan campuran antara polyvinyl alcohol (PVA) dengan polycaprolactone (PCL). Kombinasi dilakukan dengan penambahan kandungan zirconia (ZrO2) yang memiliki kekuatan mekanik tinggi dan modifikasi permukaan lewat pelapisan gelatin. Pembuatan perancah digunakan dengan metode freeze dry dan menghasilkan lima variasi kelompok yaitu PVA/PCL, PVA/PCL berlapis gelatin, PVA/PCL/2,5%ZrO2 berlapis gelatin, PVA/PCL/5%ZrO2 berlapis gelatin, dan PVA/PCL/7,5%ZrO2 berlapis gelatin. Karakteristik fisika-kimia perancah yang terlihat antara lain perancah memiliki kekuatan tekan di rentang 4 – 19 MPa; bentuk pori perancah terbentuk di rentang 102 – 209 μm dan terbentuk porositas di rentang 67 – 83%; permukaan hidrofilik dengan tingkat swelling di rentang 224 – 452%; dan perancah memiliki laju degradasi yang cukup cepat dengan kehilangan berat di rentang 49 – 77% pada hari ketujuh. Berdasarkan karakteristik fisika-kimia, perancah mampu menyamai kekuatan tekan dan porositas pada tulang sponge. Adanya penambahan zirconia juga berhasil meningkatkan kekuatan mekanik dan memperlambat laju degradasi. Oleh karena itu, perancah PVA/PCL/ZrO2 berlapis gelatin merupakan kandidat yang baik digunakan untuk aplikasi rekayasa jaringan tulang. ......As a crucial component of the human skeletal system, bone possesses intrinsic self-regenerative capabilities. However, these regenerative capacities can be compromised by factors such as aging, the extent of injury, and the presence of certain diseases. Recent advancements in medical science have led to the development of bone tissue engineering scaffolds as a promising therapeutic solution. In this study, scaffolds were fabricated using a blend of polyvinyl alcohol (PVA) and polycaprolactone (PCL), with the addition of zirconia (ZrO2) for its high mechanical strength, and surface modification through gelatin coating. The scaffolds were produced using the freeze-drying method, resulting in five distinct groups: PVA/PCL, gelatin coated PVA/PCL, gelatin coated PVA/PCL/2,5%ZrO2, gelatin coated PVA/PCL/5%ZrO2, and gelatin coated PVA/PCL/7,5%ZrO2. The scaffolds physicochemical properties were characterized by a compressive strength ranging from 4 to 19 MPa; pore sizes between 102 and 209 μm with porosity levels from 67% to 83%; hydrophilic surfaces with swelling ratios from 224% to 452%; and a rapid degradation rate with a weight loss ranging from 49% to 77% by the seventh day. These physicochemical characteristics indicate that the scaffolds emulate the compressive strength and porosity of cancellous bone. The addition of zirconia significantly enhanced mechanical strength and decelerated the degradation rate. Consequently, gelatin coated PVA/PCL/ZrO2 scaffolds are viable candidates for applications in bone tissue engineering.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adara Permata Halimatunnisa
Abstrak :
Jeruk limau adalah salah satu sumber minyak atsiri yang dapat dijumpai secara mudah di Indonesia, tetapi belum banyak penelitian yang menguji manfaatnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi minyak atsiri kulit jeruk limau dalam menghambat aktivitas enzim tirosinase dan elastase, serta melakukan karakterisasi menggunakan pengukuran massa jenis, indeks refraksi, putaran optik, dan analisis GC-MS. Metode ekstraksi minyak atsiri dilakukan menggunakan distilasi air, kemudian pengujian antitirosinase dan antielastase dilakukan dengan mengukur absorbansi minyak atsiri dalam menghambat enzim menggunakan microplate reader. Asam kojat sebagai pembanding uji antitirosinase memiliki IC50 sebesar 4,26 μg/mL, sedangkan minyak atsiri kulit jeruk limau memiliki IC50 sebesar 235,89 μg/mL. Pada pengujian antielastase, pembanding kuersetin menunjukkan IC50 6,12 µg/mL terhadap enzim elastase, sedangkan minyak atsiri kulit jeruk limau memiliki IC50 sebesar 40,66 μg/mL. Nilai massa jenis minyak atsiri kulit jeruk limau sebesar 0,8317 g/mL, indeks refraksi sebesar 1,467, dan perputaran optik sebesar [α] 25 = +35,10 (c=1, neat, λ=589 nm) yang memberikan informasi awal mengenai kebenaran minyak atsiri yang diteliti. Hasil analisis GC-MS menunjukkan adanya senyawa aktif dalam minyak atsiri, yaitu β-pinena, d-limonena, sitronelal, sitronelol, dan α-pinena. Oleh karena itu, penelitian ini menunjukkan kebenaran minyak atisiri kulit jeruk limau dan potensinya sebagai ihibitor tirosinase dan elastase. ......One such source of essential oil is Citrus amblycarpa, commonly known as kaffir lime, which is readily available in Indonesia, but there have been limited studies exploring its potential applications. This research aims to investigate the inhibitory potential of kaffir lime peel essential oil against tyrosinase and elastase enzymes, while also characterizing its physical and chemical properties through density, refractive index, optical rotation, and GC-MS analysis. The essential oil was extracted using water distillation, and its anti- tyrosinase and anti-elastase activities were evaluated by measuring its absorbance using a microplate reader. The positive control, kojic acid, exhibited an IC50 value of 4.26 μg/mL in the anti-tyrosinase assay, while the kaffir lime peel essential oil sample showed an IC50 value of 235.89 μg/mL. In the anti-elastase assay, the positive control, quercetin, displayed an IC50 value of 6.12 µg/mL, while the kaffir lime peel essential oil sample demonstrated an IC50 value of 40.66 μg/mL. The measured density of kaffir lime peel essential oil was 0.8317 g/mL, with a refractive index of 1.467 and an optical rotation of [α]D25 = +35.10 (c = 1, neat, λ = 589 nm). GC-MS analysis identified several active compounds in the essential oil, including β-pinene, d-limonene, citronellal, citronellol, and α-pinene.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabina Andya
Abstrak :
Fraktur tulang merupakan kondisi kerusakan pada sebagian atau seluruh kontinuitas tulang yang dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti infeksi, pendarahan, kerusakan pada saraf dan pembuluh darah, dan defek. graphine oxide/hidroksiapatit/fibrin, functionalized graphite/hidroksiapatit/fibrin, functionalized multiwalled carbon nanotubes/hidroksiapatit/fibrin, dan hidroksiapatit/fibrin perancah HAp/F memiliki ukuran pori 0,5 – 4,1 μm, GO/HAp/F 2,6 – 6,1 μm, fG/HAp/F 0,7 – 14,1 μm dan fMWCNT/HAp/F 1,5 – 11,1 μm. Terdapat gugus PO43- , O-H, C-H, C-O alifatik, dan amida I pada setiap kelompok perancah. Dengan penambahan gugus fungsi C=O pada perancah dengan penambahan material karbon. Nilai kekuatan tekan pada perancah GO/HAp/F, fG/HAp/F, dan fMWCNT/HAp/F sesuai dengan kekuatan tekan cancellous bone. Persentase porositas paling besar padaperancah GO/HAp/F sebesar 9,99 ± 2,85%. Perancah GO/HAp/F memiliki persentase swelling yang paling tinggi dan laju degradasi yang paling lambat. Sedangkan retensi yang paling baik ditunjukkan oleh perancah fG/HAp/F dengan persentase 8,27%. Berdasarkan keseluruhan hasil, perancah HAp/F dengan penambahan material GO mempunyai karakteristik fisika-kimia yang lebih baik pada penelitian ini dibandingkan dengan perancah fMWCNT atau fG. ......A fracture is a condition when the continuity of the bone is broken causing several complications such as infection, bleeding, damage to nerves and blood vessels, and disability. In this research, the solution offered is to fabricate a scaffold with a combination of biomaterials or composites in the form of graphine oxide/hydroxyapatite/fibrin, functionalized graphite/hydroxyapatite/fibrin, functionalized multiwalled carbon nanotubes/hydroxyapatite/fibrin, and hydroxyapatite/fibrin. Scaffolds were synthesized using the freeze-drying method. This study aims to determine the physico-chemical characteristics of the four groups of scaffolds. Based on the results of SEM-EDS, the HAp/F scaffold has a pore size of 0.5 – 4.1 μm, GO/HAp/F has 2.6 – 6.1 μm, fG/HAp/F has 0.7 – 14.1 μm and fMWCNT/HAp/F has 1.5 – 11.1 μm. There were PO43- , O-H, C-H, aliphatic C-O and amide I groups in each scaffold. Additionally the C=O functional group on the scaffold with the addition of carbon material. The compressive strength values of GO/HAp/F, fG/HAp/F, and fMWCNT/HAp/F scaffolds correspond to the compressive strength of the cancellous bone. The highest percentage of porosity is GO/HAp/F scaffolds with 9.99 ± 2.85%. GO/HAp/F scaffolds had the highest swelling percentage and the slowest degradation rate. Meanwhile, the best retention was shown by fG/HAp/F scaffold with a percentage of 8.27%. Based on the overall results, the HAp/F scaffold with the addition of GO material had better physico-chemical characteristics in this study than fMWCNT or fG scaffolds.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Ikhsani Putri
Abstrak :
Lautan merupakan sumber produk alami yang unik secara struktural yang sebagian besar terakumulasi dalam organisme hidup dimana mereka menunjukkan aktivitas farmakologis yang beragam dan sangat membantu untuk penemuan senyawa bioaktif. Namun studi mengungkapkan bahwa sumber daya alam laut ini belum sepenuhnya dieksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun data senyawa kimia sebagai dasar pembuatan pangkalan data bahan alam laut. Informasi tentang sifat fisikokimia, farmakokinetika, dan aktivitas biologis dari senyawa-senyawa tersebut akan dikumpulkan dan disusun secara sistematis dalam pangkalan data yang dapat diakses oleh peneliti, ilmuwan, dan pihak terkait lainnya. Parameter sifat  fisikokimia diprediksi menggunakan aplikasi KNIME, parameter ADMET (absorpsi, distribusi, metabolisme, ekskresi, toksisitas) diprediksi menggunakan ADMETlab 2.0, dan informasi aktivitas biologis diperoleh dengan menggunakan metode pengumpulan data dari sumber-sumber yang terpercaya, seperti jurnal ilmiah. Tinjauan ini merangkum keragaman senyawa-senyawa bioaktif yang diisolasi alga, echinodermata, fungi laut, spons, karang lunak, dan tunikata dengan keragaman struktural yang didominasi oleh senyawa alkaloid, terpenoid, dan fenolik serta merangkum fungsi biologis dari senyawa bioaktif diantaranya sebagai antikanker, antidiabetes, antibakteri, antijamur, antivirus. Harapannya dapat menjadi  sebagai sumber informasi berharga bagi penelitian lanjutan, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang potensi dan aplikasi bahan alam laut serta peluang dalam pengembangan obat. ......The ocean is a source of structurally unique natural products most of which accumulate in living organisms where they exhibit diverse pharmacological activities and are helpful for the discovery of bioactive compounds. However, studies revealed that these marine natural resources have not been fully explored. This study aimed to compile data on chemical compounds as a basis for creating a database of marine natural materials. Information on the physicochemical properties, pharmacokinetics and biological activities of these compounds will be collected and arranged systematically in a database that can be accessed by researchers, scientists and other related parties. Physicochemical property parameters were predicted using the KNIME application, ADMET parameters (absorption, distribution, metabolism, excretion, toxicity) were predicted using ADMETlab 2.0, and biological activity information was obtained using data collection methods from reliable sources, such as scientific journals. This review summarized the diversity of bioactive compounds isolated from algae, echinoderms, marine fungi, sponges, soft corals, and tunicates with structural diversity dominated by alkaloids, terpenoids, and phenolic compounds and summarized the biological activities of bioactive compounds including as anticancer, antidiabetic, antibacterial, antifungal, antiviral. This research is expected to be a valuable source for further research, providing a better understanding of the potential and application of marine natural ingredients as well as opportunities in drug development.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library