Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shofagi Raniyah
Abstrak :
Salah satu alasan kuat bagi wisatawan dalam melakukan aktivitas travelling adalah untuk mendapatkan pengalaman baru, baik dari segi budaya, sosial, dan lingkungan. Aktivitas travelling ini kemudian berkaitan erat dengan space atau ruang yang berperan sebagai tempat terciptanya pengalaman bagi para wisatawan. Interaksi yang terjadi antara manusia dengan elemen-elemen physical dan social di sebuah setting kemudian dapat menghasilkan sesuatu yang disebut dengan sense of place. Sense of place merupakan sebuah bentuk lain dari pengalaman yang dialami oleh wisatawan saat berada di sebuah tempat wisata. Sebuah tempat wisata yang mengadaptasi konsep community-based tourism dapat dikatakan memiliki sense of place yang baik karena dapat memberikan pengalaman nyata dan berkesan bagi wisatawan yang datang berkunjung. Skripsi ini bertujuan untuk mencari tahu elemen-elemen apa saja yang terdapat pada tempat wisata berbasis komunitas yang pada akhirnya dapat menciptakan sense of place bagi wisatawan dan kemudian memberikan pengalaman yang nyata dan berkesan bagi mereka di tempat wisata tersebut.
One of the main reason for people to go for traveling is to experience the cultural, social, and environmental differences. Traveling is then closely related to the 'space' as a place for the creation of traveler's experience. The interaction between human and the elements physical and social which can be found in the setting produces something called a sense of place. Sense of place is another form of experience that traveler get at the tourism spot. A tourism spot that adapt the concept of community based tourism is said to have a good sense of place because it can provide a real and memorable experience for traveler who come to visit. The aim of this thesis is to find out which elements can be found in community based tourism that ultimately can create a sense of place for traveler and then provide a real and memorable experience for them.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Syifa Tazkia
Abstrak :
Penulisan ini bertujuan untuk memahami proses adaptasi ruang yang dilakukan pada sebuah hunian dengan mengamati jejak fisik yang ditinggalkan. Skripsi ini diawali dengan kajian literatur mengenai adaptasi ruang dan juga jejak sebagai komunikasi non-verbal. Metode pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yakni melalui penelusuran jejak fisik dan wawancara. Dalam upaya memahami proses adaptasi ruang pada hunian, dilakukan pendekatan terhadap konsep adaptive traces yang menjadi manifestasi kegiatan manusia di dalam ruang. Strategi adaptasi ruang yang dapat dilakukan oleh pengguna dibagi menjadi tiga jenis, yaitu adaptasi by reaction, by adjustment dan juga by withdrawal. Dalam proses ini, baik pengguna dan ruang memiliki perannya masing – masing. Pengguna dapat melakukan tiga tindakan yang disederhanakan kedalam tiga golongan: Penambahan; Eliminasi; dan Perpindahan. Di sisi lain, ruang dipisahkan menjadi 6 lapisan yang dapat berubah pada rentang waktu tertentu. Pada penulisan ini, lapisan yang dibahas adalah Stuff dimana perubahan dapat dilakukan sehari – hari. Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, ditemukan bahwa dalam sebuah satu pengaturan fisik ruang, dapat terjadi beberapa jenis adaptasi. Faktor yang mendorong adanya proses adaptasi pun beragam, mulai dari kebiasaan penghuni, kebutuhan akan privasi, hingga faktor medis ......This essay aims to comprehend the spatial adaptation process by observing physical traces left behind. This study begins with a literature review on spatial adaptation and physical traces as nonverbal communication. The data was collected using two methods: observing physical traces and interviews. An approach is taken to the notion of adaptive traces, which are the product of human adaptation in a physical setting, to understand the adaptation process. There are three types of spatial adaptation strategies: adaptation by reaction; adaptation by adjustment; and adaptation by withdrawal. In the process of spatial adaptation, both users and space have their own role. Inhabitants can do three basic acts when adapting: addition; elimination; and displacement. Space, on the other hand, is divided into six layers that may change throughout time. The layer discussed in this essay is ‘Stuff’ in which changes may be made on a daily basis. Based on the discussion, it has been discovered that various forms of adaptation can occur in a single physical setting. The variables that drive the adaptation process differ as well, ranging from inhabitants' routines to the desire for privacy to medical considerations.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lena Afrida
Abstrak :
Konsep tata atur fisik lingkungan adalah cara menuju solusi yang ingin dicapai pada masa ke depan terhadap suatu obyek untuk memberikan pengaruh pada subyek. Sekolah khusus menjadi lingkungan pendidikan dan perawatan baik apabila memenuhi tujuan terhadap anak didik. Metode yang digunakan observasi langsung, mengamati, menganalisa kemudian memperbandingkan sesuai pembahasan arsitektural terhadap sekolah khusus. Kesimpulan akhir menunjukkan pengaturan fisik pada bangunan sekolah khusus memberikan pengaruh atas pembentukan perilaku anak autis. Pembentukan perilaku ini disertai dukungan rangsangan dari subyek pendukung terdekat yaitu guru, terapis serta keluarga. Pengaturan fisik dapat diterapkan pada lingkungan lain dimanapun anak autis memiliki kebutuhan atas perawatan dan pendidikan.
The physical setting of environment's concept is the way for reaching the future solution to an object for giving influence to the subject. Special needs school become the good schooling and healing environment if they could fulfill the purpose for pupils. The used method are direct observe, analyze then compare the school based on the architectural studies. The conclusion indicate that the physical setting of school building give influence for shaping autistic child behavior. The shaping must be support by the stimulating another subject, they are teacher, therapist and family. These physical setting can be applied to another environment wherever the autistic child needs for schooling and healing.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51607
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library