Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noriksa Ratu Vetsera
Abstrak :
Fenomena phubbing mudah ditemui sehari-hari di lingkungan sekitar termasuk di restoran. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian prompt dalam mengurangi perilaku phubbing di restoran.Intervensiyang digunakan adalah pemberianprompt pasif berupa papan pesan berbahan akrilik yang berdiri tegak dan prompt aktif berbentuk kotak sehingga pelanggan perlu secara aktif meletakkan ponsel dalam kotak. Peneliti juga menguji perbedaan pengaruh antara pemberian intervensi tunggal(hanya diberikan prompt pasif saja) dengan pemberian intervensi ganda(diberikan prompt pasif sekaligus prompt aktif) dalam mengurangi perilaku phubbing di restoran. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen yang melibatkan dua kelompok kontrol yang di dalamnya terdapat 2.711 pelanggan restoran dan dua kelompok yang diberi intervensi berupa pemberian promptyang mengikutsertakan 2.659 pelanggan restoran. Pengujian terhadap hipotesis penelitian dilakukan melalui analisis statistik dengan menggunakan One-way ANOVA. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh pemberian prompt dalam mengurangi perilaku phubbing di restoran. Hasil pengujian hipotesis kedua memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh antara pemberian intervensi tunggal dengan intervensi ganda dalam mengurangi perilaku phubbing di restoran. Keterbatasan penelitian dan saran dibahas lebih lanjut dalam makalah ini. ...... Phubbing phenomena are easily found everyday in the surrounding environment, including in restaurants. This study aims to examine the effect of prompt giving in reducing phubbing behavior in restaurants. The prompt used is a passive prompt in the form of an acrylic message board that stands upright and a boxy active prompt so that the customer needs to actively put the cellphone in the box. The researchers also examined differences in influence between single promptings (only given a passive prompt) with multiple prompts (given passive and active prompts) in reducing phubbing behavior in restaurants. The design of this study was a quasi-experimental involving two control groups in which there were 2,711 restaurant customers and two groups given the intervention in the form of giving a prompt which included 2,659 restaurant customers. Testing of the research hypothesis was carried out through statistical analysis using One-way ANOVA. The results of testing the first hypothesis indicate that there are differences in the effect of prompt giving in reducing phubbing behavior in restaurants. The results of testing the second hypothesis show that there is no difference in effect between giving a single prompt with a double prompt in reducing phubbing behavior in a restaurant. The limitations of the research and suggestions are further discussed in this pape.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Sulistiani Adi Pekerti
Abstrak :
Perkembangan teknologi yang semakin maju tidak hanya memberikan manfaat, melainkan juga dapat memberikan dampak negatif, salah satunya phubbing. Phubbing merupakan suatu istilah baru yang menggambarkan suatu tindakan dimana seseorang terdorong untuk memberikan atensi pada telepon genggamnya secara berlebihan sehingga cenderung mengabaikan lawan bicaranya dalam situasi sosial. Phubbing dapat memberikan banyak dampak dalam interaksi sosial, khususnya kepuasan pertemanan yang penting pada periode emerging adulthood sebagai pengguna paling aktif telepon genggam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara phubbing dengan kepuasan pertemanan pada emerging adulthood. Responden dari penelitian ini sebanyak 166 orang mahasiswa berusia 18-25 tahun yang berdomisili di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Data diperoleh dengan menggunakan metode accidental sampling. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara phubbing dengan kepuasan pertemanan namun berbeda dengan hipotesis awal karena hubungan yang terjadi positif (r=.187, p<0,05). Keterbatasan dari penelitian ini dan arahan untuk penelitian selanjutnya di diskusikan lebih lanjut. ...... The development of technology not only give benefits but also give negative effect, such as phubbing. Phubbing is a new term that refer to an action in which someone compulsively giving attention to their mobile phone until they tend to snubbing someone in social setting. Phubbing can give many impacts in social interaction, especially friendship satisfaction which is important during emerging adulthood period, as an active mobile phone users. The purpose of this study is to find the relationship between phubbing and friendship satisfaction in emerging adulthood. This research involve 166 student in 18-25 years old who stay in Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, and Bekasi. The data are collected using accidental sampling method. The result of this research show that the relationship between phubbing and friendship satisfaction relationship are different from initial hyphotesis because the correlation is positive (r=.187, p<0,05). Limitations of this research and directions for the future research are discussed.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virda Aulia
Abstrak :

Perkembangan teknologi komunikasi digital dapat memberikan dampak negatif pada hubungan antar manusia, misalnya partner phubbing, atau perilaku individu yang lebih memperhatikan ponselnya saat berinteraksi dengan pasangannya. Penelitian kuantitatif ini berfokus pada hubungan antara partner phubbing dan kepuasan pernikahan, dengan mempertimbangkan kecirian attachment. Partisipan penelitian ini 525 orang WNI, sudah menikah dan berusia 20 hingga 65 tahun. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan dan negatif antara partner phubbing dan kepuasan perkawinan serta attachment dan kepuasan perkawinan. Namun tidak ditemukan perbedaan hubungan yang signifikan antara partner phubbing dan kepuasan perkawinan ketika dianalisis per pola attachment. Penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan kepuasan perkawinan berkaitan dengan partner phubbing dirasakan seluruh individu terlepas dari pola attachment dengan pasangan.

 


The development of digital communication technology can have a negative impact on human relations, such as partner phubbing, or the behavior of individuals who pay more attention to their cellphones when interacting with their partners. This quantitative research is focusing on the relationship between partner phubbing and marital satisfaction, taking into account the characteristics of attachment. The participants of this study were 525 Indonesian citizens, married and aged 20 to 65 years. The results show that there is a significant and negative relationship between partner phubbing and marital satisfaction, same result was found between attachment and marital satisfaction. However, no significant difference was found between partner phubbing and marital satisfaction when analyzed based on attachment pattern. This study shows that the decrease in marital satisfaction associated with partner phubbing was felt by all individuals regardless of the pattern of attachment with partner.

 

Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firasti Wahyu Saputri
Abstrak :
Fenomena phubbing menjadi isu sosial yang mewabah di era digitalisasi. Perilaku phubbing tidak sejalan dengan caring yang menjadi fundamental dalam keperawatan. Tujuan dari penelitian ini guna mengetahui hubungan antara phubbing dan caring dalam keseharian mahasiswa keperawatan. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan instrumen penelitian Generic Scale of Phubbing dan Peer Caring Measurement yang diberikan kepada responden sebanyak 94 mahasiswa program sarjana keperawatan terpilih dari dua universitas di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara perilaku phubbing dengan caring pada responden (p <0,001) serta phubbing berpengaruh signifikan terhadap caring dalam keseharian responden. Oleh karena itu, penting untuk mampu bersikap bijak dalam memanfaatkan teknologi dan perlu untuk mengembangkan caring dalam keseharian khususnya bagi mahasiswa keperawatan. ......The phenomenon of phubbing has become a widespread social issue in the era of digitization. Phubbing behavior is inconsistent with the fundamental principle of caring in nursing. This research aims to determine the relationship between phubbing behavior and caring in the daily lives of nursing students. The study design is cross-sectional, employing the Generic Scale of Phubbing and Peer Caring Measurement instruments given to 94 nursing undergraduate students selected from two universities in Jakarta. The research results indicate a significant negative relationship between phubbing behavior and caring among the respondents, as well as a significant influence of phubbing on caring in respondents’ daily lives. Therefore, it is important to exercise wisdom in utilizing technology and to develop caring behaviors in daily life, especially for nursing students.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Ayuki Andini
Abstrak :
Di era digital sekarang dimana banyak orang menggunakan ponsel, memungkinkan terjadinya partner phubbing, yaitu pengabaian oleh pasangan sebagai lawan bicara karena ia terlalu sibuk dengan ponselnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan partner phubbing dan kepuasan perkawinan serta peran self-esteem sebagai moderator. Partisipan terdiri dari 519 orang Indonesia, berstatus menikah, usia 20-65 tahun, yang terdiri dari 219 laki-laki dan 300 perempuan, dan menggunakan ponsel dalam keseharian. Data dikumpulkan dengan ENRICH Marital Satisfaction (EMS), Partner Phubbing Scale, dan Rosenberg Self-Esteem Scale (RSE). Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi negatif antara partner phubbing dan kepuasan perkawinan (r(517) = -0,346, p<0,01, korelasi positif antara self-esteem dan kepuasan perkawinan (r(517) = 0,288, p<0,01), namun tidak ditemukannya efek moderasi self-esteem pada hubungan partner phubbing dan kepuasan perkawinan (b3= -1,77, se=0,15, p>0,05).
In today's digital era where many people use cell phones, partner phubbing can occur, that is, neclect by the partners because they are busy with their cell phones. This study aims to investigate the relationship between partner phubbing and marital satisfaction and the role of self-esteem as a moderator. Participants were 519 Indonesians married, 20-65 years old consisting of 219 men and 300 women, use cell phones on daily basis. Data were collected with ENRICH Marital Satisfaction (EMS), Partner Phubbing Scale, and Rosenberg Self-Esteem Scale (RSE). The result showed a negative correlation between partner phubbing and marital satisfaction (r(517) = -0,346, p<0,01), a positive correlation between self-esteem and marital satisfaction (r(517) = 0,288, p<0,01), but no self-esteem moderation was found on the relationshipship between partner phubbing and marital satisfaction (b3= -1,77 ,se=0,15, p>0,05).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alikha Rizkya
Abstrak :
Fenomena partner phubbing mulai diteliti sejak penggunaan ponsel pintar dan internet terus meningkat. Partner phubbing merupakan perilaku individu yang mengabaikan pasangannya dalam komunikasi karena lebih memperhatikan ponselnya, dan perilaku ini dapat mempengaruhi berbagai hubungan antar manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara partner phubbing dan kepuasan perkawinan dengan kecerdasan emosional sebagai moderator. Penelitian dilakukan secara daring kepada 522 orang yang sudah menikah, berusia 20 - 65 tahun, dan menggunakan ponsel dalam kehidupan sehari-harinya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif antara artner phubbing dan kepuasan perkawinan, hubungan positif antara kecerdasan emosional dan kepuasan perkawinan dan hubungan negatif antara partner phubbing dan kecerdasan emosional. Namun kecerdasan emosional tidak berperan sebagai moderator pada hubungan antara partner phubbing dan kepuasan perkawinan.
The partner phubbing phenomenon has been investigated since the use of smart phones and the internet continues to increase. Partner phubbing is an individual behavior that ignores their partner in communication because they pay more attention to their cellphones, and this behavior can affect various relationships between people. This study aimed to determine the relationship between partner phubbing and marital satisfaction with emotional intelligence as a moderator. The study was conducted online on 522 people who were married, aged 20 - 65 years, and used cellphones in their daily lives. The results showed a negative relationship between partner phubbing and marital satisfaction, a positive relationship between emotional intelligence and marital satisfaction and a negative relationship between partner phubbing and emotional intelligence. But emotional intelligence did not act as a moderator in the relationship between partner phubbing and marital satisfaction.>
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library