Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Klein, Philip
San Francisco: Jossey-Bass, 1968
361 KLE f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zaim Saidi
Depok: Piramedia , 2006
303.372 ZAI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Manondang
Abstrak :
Pembangunan seyogyanya melibatkan masyarakat. Salah satu bentuk keterlibatan masyarakat yang berkembang saat ini adalah melalui praktek filantropi. Filantropi yang dimaknai sebagai voluntary action for the public good saat ini dalam prakteknya, bukan sekedar praktek kedermawanan dalam arti sempit melainkan sebuah spirit untuk mendayagunakan dan menumbuhkan kemandirian civil society. Salah satu praktek filantropi yang telah memberikan insentif yang besar bagi pembangunan adalah local diasphora philantropy atau yang disebut filantropi perantau. Fokus penelitian ini adalah pemanfaatan kapital sosial pada praktek filantropi yang dilakukan oleh mahasiswa perantau Papua di Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk filantropi tradisional dan filantropi keadilan sosial untuk pembangunan kampung halaman, dan pemanfaatan kapital sosialnya oleh mahasiswa perantau Papua di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semangat gotong royong yang telah mengakar dalam kebudayaan Papua juga tercermin dalam praktek filantropi mahasiswa Papua. Praktek filantropi mahasiswa perantau Papua untuk pembangunan kampung halaman pada umumnya masih bersifat tradisional (karitas) dan belum sepenuhnya mengarah pada praktek filantropi keadilan sosial yang berfokus pada kebutuhan jangka panjang dan perubahan sosial, dikarenakan kurangnya pemanfaatan kapital sosial dalam jaringan bonding, bridging dan linking. Filantropi perantau adalah salah satu perwujudan susbstansi pembangunan yang diharapkan masyarakat Papua yakni “Membangun Papua”, dimana masyarakat Papua terlibat di dalamnya. ......Development should involve the community. One form of community involvement that is currently developing is through philanthropic practices. Philanthropy, which is interpreted as voluntary action for the public good at this time in practice, is not just a practice of generosity in the narrow sense but a spirit to empower and foster the independence of civil society. One philanthropic practice that has provided great incentives for development is local diasphora philantropy or what is called diasporaic philanthropy. The focus of this research is the use of social capital in philanthropic practices carried out by Papuan overseas students in Jakarta. The purpose of this research is to describe the forms of traditional philanthropy and social justice philanthropy for the development of their hometowns, and the use of their social capital by Papuan students in Jakarta.This research uses qualitative methods with a descriptive approach. The results showed that the spirit of mutual cooperation which has been rooted in Papuan culture is also reflected in the philanthropic practices of Papuan students. The philanthropic practices of Papuan migrant students for hometown development are generally still traditional (charity) and have not fully led to the practice of social justice philanthropy which focuses on long-term needs and social change, due to the lack of use of social capital in bonding, bridging and linking networks. The diasporas' philanthropy is one manifestation of the development substance expected by the Papuan people, namely "Developing Papua", in which the Papuan people are involved
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Luthfi Abdul Rochman
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas perkembangan lembaga amil zakat Dompet Dhuafa periode 1993-2001. Penelitian difokuskan terhadap tiga hal, pertama gagasan dilanjutkan dengan proses pembentukan Dompet Dhuafa serta perkembangan Dompet Dhuafa era sebelum dan sesudah reformasi. Kedua, aktivitas Dompet Dhuafa di bidang penghimpunan dan pemanfaatan dana ziswaf pada periode tersebut. Ketiga, pemaparan mengenai keisitimewaan Dompet Dhuafa yang meliputi penerapan manajemen yang amanah dan profesional serta prinsip transparansi dan akuntabilitas. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan metode sejarah. Hasil dari penelitian ini menerangkan bahwa Dompet Dhuafa merupakan lembaga amil zakat yang pertama kali serta berhasil dalam menerapkan konsep manajemen filantropi modern di Indonesia.
ABSTRACT
This thesis discusses the development of "amil zakat" institutions "Dompet Dhuafa" period 1993-2001. The study focused on three things, first idea of continuing with the process of formation and development of ""Dompet Dhuafa"" before and after the reform era. Second, activity in the field of ""Dompet Dhuafa"" in raising and utilization of funds ""ZISWAF"" in that period. Third, the presentation of excellence of ""Dompet Dhuafa"" which includes the implementation of a trustworthy and professional management as well as t he principles of transparency and accountability .This study is a descriptive analysis using the historical method. Results of this study explain that "Dompet Dhuafa" is "amil zakat" institutions as well as the first time succeeded in applying the concept of modern philanthropy management in Indonesia.
2014
S54156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irwan
Abstrak :
Kemiskinan merupakan suatu fenomena yang didalamnya mengandung banyak dimensi, yang membuat suatu individu atau suatu masyarakat terpuruk dan kurang mendapatkan kesejahteraan hidup. Salah satu solusi yang acap kali diambil dan dilakukan oleh pemerintah untuk menyejahterakan kelompok masyarakat miskin adalah dengan melakukan kegiatan filantropi. Makalah ini bertujuan untuk merefleksikan kegiatan saya di dalam komunitas sekoci amal dalam melakukan gerakan filantropi berupa charity. Dalam menjalankan program charity saya menggunakan modal sosial saya akan pengetahuan mengenai kondisi sosial-budaya di kelurahan Gunung Sahari Utara. Terdapat adanya perbedaan indikator antara pemerintah dan komunitas dalam mengidentifikasi kelompok masyarakat miskin, yaitu pemerintah hanya memberikan bantuan terhadap masyarakat miskin yang memiliki KTP di wilayah kelurahan Gunung Sahari Utara saja. Hal ini dapat berdampak pada kurang efektifnya aktivitas program bantuan pemerintah yang diselenggarakan kepada masyarakat miskin di kelurahan Gunung Sahari Utara. Program charity perlu ditangani dengan lebih komprehensif oleh pemerintah, khususnya pada proses identifikasi masyarakat miskin agar dapat terlaksana secara efektif dan tepat sasaran. ......Poverty is a phenomenon in which it contains many dimensions, which makes an individual or a society slump and lack of welfare. One solution that is often taken and carried out by the government to improve the welfare of the poor is to carry out philanthropic activities. This paper aims to reflect on my activities in the lifeboat community of charity in carrying out philanthropic movements in the form of charity. In running the charity program, I use my social capital to know about socio-cultural conditions in the Gunung Sahari Utara village. There are differences in indicators between the government and the community in identifying groups of poor people, namely the government only provides assistance to poor people who have ID cards in the Gunung Sahari Utara village area only. This can have an impact on the ineffectiveness of government assistance program activities held for the poor in the Gunung Sahari Utara sub-district.programs Charity need to be handled more comprehensively by the government, especially in the process of identifying the poor so that they can be carried out effectively and on target.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Azka
Abstrak :
ABSTRAK
Kesenjangan digital masih dapat ditemukan di Indonesia, ini dapat dilihat salah satunya melalui data statistic dari Indonesia Investments 2016 yang menyatakan bahwa masiih ada sekitar 150 juta penduduk Indonesia yang hidup tanpa akses internet. Generasi Bisa! platform merupakan upaya dari Microsoft untuk membukitan komitmen perusahaan, dalam menutup kesenjangan digital yang menjadi permasalahan di jaman modern, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Untuk mengoptimalkan fungsi dari platform tersebut, menkomunikasikan platform secara efektif adalah suatu keharusan. Dengan mengambil data melalui wawancara mendalam dengan pihak Microsoft Indonesia, dan mengambil beberapa data sekunder dari berbagai sumber, diskusi dalam jurnal review ini akan meliput tentang bagaimana strategi komunikasi dari tim Humas Microsoft Indonesia dalam memperkenalkan filantropi perusahaan yang bergerak unuk mengatasi kesenjangan digital, dalam hal ini Generasi Bisa!.
ABSTRACT
Digital Divide can still be found in Indonesia, this could be seen through the statistic from Indonesia Investments 2016 which mentioned that there are still about 150 million people still live without internet in Indonesia. Generasi Bisa Platform is one of Microsoft rsquo s efforts to express its commitment to closing the digital divide, which has become a social concern in developing countries, particularly in Indonesia. To optimize the function of this platform, effective communication strategy is necessary. By collecting data through conducting an in depth interview session with one of Microsoft Indonesia rsquo s employees, and collecting secondary data through other additional resources, the discussion within this journal review will revolve around how the Public Relations team of Microsoft Indonesia developed their communication strategy to introduce this philanthropy program to march themselves in closing the digital divide.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2019
330 AJSFI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Faozan Amar
Abstrak :
Artikel ini membahas praktik filantropi Islam dalam tradisi Islam melalui zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Ciri khas yang melekat pada Filantropi adalah adanya kepedulian kepada sesama, perasaan cinta ke sesama manusia, kerelaan tanpa adanya paksaan untuk membantu kepada orang- orang yang membutuhkan, baik berupa materi maupun non materi. Landasannya tidak hanya karena kewajiban agama tetapi juga kesadaran akan cinta dan kasih sayang kepada manusia. Sehingga, dalam melakukannya dengan ringan tanpa pamrih, serta tanpa melihat perbedaan suku, agama, ras dan golongan.
Serang: Kantor Bahasa Banten, 2017
330 AJSFI 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ismet Firdaus
Abstrak :
Proses pelaksanaan pembangunan Indonesia tidak semulus rencana yang disusun. Di pertengahan tahun 1997, pembangunan Indonesia mengalami terpaan krisis multidimensi yang menambah secara drastis angka kemiskinan dan masalah sosial lainnya. Strategi pemerintah dan LSM untuk mengurangi angka kemiskinan akibat krisis dengan bantuan asing mengalami banyak kegagalan dan menambah masalah baru, yaitu pemerataan hutang dan ketergantungan. Ada dua fenomena menarik menjelang tahun 2000, yaitu : pertama, munculnya kesadaran dari sejumlah LSM untuk mengurangi ketergantungan dana dari luar negeri, dan mulai melakukan penggalangan dana lokal, dan kedua, keberhasilan lembagalembaga zakat masyarakat dalam menggalang dana filantropi Islam berupa zakat, infak dan sedekah. Perkembangan tersebut, memberikan inspirasi bagi Pemerintah untuk mulai serius mengembangkan potensi dana filantropi lokal tersebut. Sebagai wujud nyatanya yaitu : diterbitkannya Undang-undang tentang pengelolaan zakat No. 38 tahun 1999. Salah satu bagian dalam UU Zakat tersebut membentuk Badan Amil Zakat Naslonal (BAZNAS). Sampai tahun 2003, BAZNAS sebagai institusi pemerintah cukup berhasil menggalang dana filantropi Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan gambaran umum penggalangan dana, mengambarkan strategi-strategi penggalangan dana filantropi Islam dan menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelaksanaan strategi-strategi penggalangan dana filantropi Islam.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif mengenai strategi-strategi penggalangan dana filantropi Islam di divisi pelaksana penghimpunan, BAZNAS periode I tahun 2002 - 2003. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode studi dokumentasi dan wawancara dari bulan Juli sampai Oktober 2004. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan informan dari divisi pelaksana penghimpunan, BAZNAS. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam tesis ini adalah pertama, konsep umum penggalangan dana meliputi : pengertian, alasan-alasan, prinsip-prinsip, penggalang dana, keterampilan penggalang dana dan sumber dana. Kedua, konsep strategi-strategi penggalangan dana meliputi : kampanye media, acara khusus, kerjasama dengan perusahaan, seminar & diskusi, dan memanfaatkan nomor rekening serta layan donatur. Ketiga, filantropi Islam, terdiri dari : Pengertian filantropi Islam , dan macam-macam rilantropi Islam. Hasil analisis temuan lapangan menunjukkan bahwa aecara umum ada perkembangan ke arah yang lebih baik dari aspek - aspek umum keorganisasian penggalangan dana filantropi Islam BAZNAS dari 2002 ke 2003. Begitu pula dengan strategi-strategi penggalangan dananya yang bertambah dan semakin bervariasi di tahun 2003. Selama periode kepengurusan I tersebut, BAZNAS mengembangkan 9 strategi penggalangan dana, yaitu : 1. Strategi kampanye media terdiri dari : media cetak (print media) dan media elektronik (broadcast media). 2. Kerjasama dengan perusahaan, dalam tiga bentuk : pertama, dengan pendirian UPZ Mitra dengan menggalang charity fund BUMN dan BUMS. Kedua, sponsorship perusahaaan. Ketiga, kerjasama program pelanggan peduli kemanusiaan dengan pasar swalayan. 3. Menampilkan tokoh zakat yang netral dan bersih dalam seminar (diskusi), 4. Strategi keanggotaan dan mempertahankannya. 5. Pelayanan pembayaran: membuka nomor rekening cantik di bank bank terkemuka, 6. Strategi funding instans untuk program penyaluran, 7. Kerjasama dengan departemen-departemen pemerintah, 8. Strategi kampanye program DINNAR (Dana Infak Abadi untuk Pendidikan Anak Negeri), 9. Strategi pelayanan pembayaran melalui pelayanan konter dan penjemputan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan strategi-strategi penggalangan dana filantropi Islam, ada beberapa faktor yang menjadi penghambat dan pendukung dilihat dari aspek internal dan eksternal. Faktor penghambat internal terdiri dari : kendala kurangnya personalia penggalang dana (amilin) dan kendaraan dinas, Keterbatasan dana untuk kampanye promosi media. Sedangkan penghambat eksternal terdiri dari : masih rendahnya tingkat pengetahuan dan kesadaran zakat maal umat Islam, muzaki yang tidak memberikan identitas dirinya, pengurus UPZ mitra banyak yang merangkap pekerjaan, pimpinan perusahaan kurang mendukung pendirian UPZ, sebagian besar pengurus UPZ Mitra adalah karyawan biasa dan citra negatif sebagai organisasi pemerintah. Faktor pendukung internal terdiri dari : pengalaman kerja dan komitmen kerja secara professional dari staf penggalang dana, beberapa orang pengurus BAZNAS mempunyai kredibilitas yang baik, dan beberapa pengurus BAZNAS merupakan pimpinan di Perusahaan BUMN. Faktor pendukung eksternal terdiri dari: dukungan dana operasional dari Pemerintah, dukungan kebijakan Presiden dan Menteri Agama, dukungan promosi gratis radio Ramako dan media internal perusahaan serta lokasi kantor cukup strategis. Berdasarkan kesimpulan ini, maka direkomendasikan kepada koordinator staf pelaksana penghimpunan dan stafnya untuk : mengajukan penambahan star profesional, membangun kredibilitas melalui audit keuangan, melibatkan partisipasi donatur dalam pengggalangan dan penyaluran dana, mendiversirfikasi kerjasama dengan perusahaan untuk mendapatkan dana sponsorship dan Coorpotare Social Responsibility (CSR) dengan isu lingkungan hidup atau locality development. serta melakukan studi efek ivitas terhadap strategi-strategi penggalangan dana yang telah dijalankan selama periode kepengurusan I 2002-2003. Sedangkan bagi akademisi dan peneliti yang berminat pada tema ini, disarankan untuk mengkaitkan tema penggalangan dana filantropi Islam ini dengan upaya-upaya pengentasan kemiskinan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14411
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>