Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roro Wajdilfarah
"Apotek merupakan sarana kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Apotek memiliki tujuan untuk membantu dalam mewujudkan tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui praktik pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh Apoteker. Pelayanan kefarmasian di apotek meliputi pelayanan manajerial dan pelayanan klinis. Pelayanan klinis termasuk diantaranya adalah kewajiban untuk memberikan pelayanan informasi obat, yaitu dengan pemberian edukasi mengenai cara penggunaan obat yang baik dan benar. Banyaknya pasien swamedikasi menjadi perhatian utama mengapa pemberian edukasi mengenai penggunaan obat pada pasien menjadi hal yang sangat penting. Pemberian edukasi mengenai penggunana obat penting untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan hingga pencemaran lingkungan  yang diakibatkan oleh pembuangan limbah obat. Salah satu kampanye yang ditujukkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait penggunaan obat yang baik dan benar adalah DAGUSIBU. Selain itu, infesi saluran pernapasan akut (ISPA) menjadi salah satu penyakit yang kejadiannya cukup melonjak secara signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Lonjakan kasus ISPA ini diperkirakan karena memburuknya kualitas udara akibat polusi. Berdasarkan hal ini, perlu diberikan edukasi terhadap pasien di Apotek Kimia Farma 0330 mengenai ISPA dan bagaimana cara pencegahan terjadinya penyakit tersebut. Dalam pemberian informasi mengenai DAGUSIBU dan ISPA, dipilih video dan leaflet sebagai media untuk menyampaikan edukasi kepada pasien di Apotek Kimia Farma 0330. Tugas khusus ini bertujuan untuk Menyusun video dan leaflet edukasi mengenai DAGUSIBU dan ISPA. Hasil dari tugas khusus ini berupa sebuah video dan sebuah leaflet yang dipajang di counter Apotek sehingga memudahkan penyampaian informasi bagi pasien maupun pengunjung Apotek Kimia Farma 0330 lainnya
A pharmacy is a pharmaceutical facility where pharmaceutical practice is carried out by pharmacists. Pharmacies have the aim of assisting in achieving optimal levels of public health through the practice of pharmaceutical services carried out by pharmacists. Pharmaceutical services in pharmacies include managerial services and clinical services. Clinical services include the responsibility to provide drug information services, namely by providing education regarding how to use drugs properly and correctly. The large number of self-medicating patients is a major concern, which is why providing education regarding drug use to patients is very important. Providing education regarding drug use is important to avoid misuse and environmental pollution caused by the disposal of drug waste. One of the campaigns aimed at increasing public awareness regarding the proper and correct use of medicines is DAGUSIBU. Apart from that, acute respiratory infections (ARI) are one of the diseases which incidence has increased significantly in recent times. The spike in ARI cases is thought to be due to worsening air quality due to pollution. Based on this, it is necessary to provide education to patients at Kimia Farma 0330 Pharmacy regarding ARI and how to prevent this disease from occurring. In providing information about DAGUSIBU and ARI, videos and leaflets were chosen as media to convey education to patients at Kimia Farma 0330 Pharmacy. This special task aims to prepare educational videos and leaflets about DAGUSIBU and ARI. The results of this special task are in the form of a video and a leaflet which is displayed at the pharmacy counter, making it easier to convey information to patients and other visitors at Kimia Farma 0330 Pharmacy.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Baltimore: University Park Press, 1981
362.104 PHA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Wulandari
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma bertujuan untuk memahami tugas pokok, fungsi dan peran manajer apoteker farmasi (APA) di apotek dan untuk memberikan kesempatan bagi calon apoteker untuk beradaptasi langsung dengan lingkungan kerja yang sebenarnya serta memahami manajemen dan administrasi sistem di Apotek Kimia Farma. Selain itu kami berlatih pelayanan farmasi seperti pelayanan farmasi klinis dan pengelolaan obat dan Bahan Medis Habis di Apotek.

Pharmacists Professional Practice at Apotek Kimia Farma aims to understand the main duties, functions and role of pharmacists pharmacy manager (APA) in
pharmacies and to provide an opportunity for prospective pharmacists to adapt directly to the actual working environment of pharmacy and understand the management and administration systems in Apotek Kimia Farma. Beside that we practice pharmacy services such as clinical pharmacy services and Management of Medicines and Medical Material Consumables in Apotek.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Wulandari
"Praktek Kerja Profesi (PKPA) dilaksanakan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Kegiatan PKPA ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang semua aspek pelayanan farmasi di rumah sakit dan menentukan penerapan pelayanan farmasi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Selain itu praktek ini juga bertujuan untuk mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab apoteker dalam pelayanan farmasi untuk menghadapi dunia kerja.

Pharmacists Professional Practice (PKPA) implemented in RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. PKPA activity is aims to increase knowledge and insight on all aspects of pharmacy services in the hospital and determine the application of pharmacy services in RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo beside that this practice aim to know and understand the roles and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical care to face the real working world."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Puspasari
"ABSTRAK
Praktik kerja profesi apoteker di Puskesmas Kecamatan Cakung bertujuan untuk Mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku, dan dalam bidang kesehatan masyarakat. Fokus pembelajaran tugas dan fungsi apoteker ini terdapat pada bagian pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis dan pelayanan farmasi klinik. Salah satu tugas dan fungsinya adalah mengawasi serta menerima laporan Penggunaan Obat Rasional POR yang berada di bawah suku dinas kesehatan Jakarta Timur. Berdasarkan data POR bulan Januari-September 2016 didapatkan hasil persentase penggunaan antibiotik periode Januari-September 2016 pada ISPA non pneumonia di Puskesmas Kecamatan Cakung adalah sebesar 9 hal ini menunjukkan masih berada dibawah batas toleransi 20 . Sedangkan pada kasus diare non spesifik periode Januari-September 2016, Puskesmas Kecamatan Cakung tepat berada pada angka batas toleransi, yaitu 8 . Indikator kerasionalan resep, kasus ISPA non pneumonia dan diare non spesifik tidak perlu diterapi dengan antibiotik. Hal ini menunjukkan bahwa pada penanganan kasus kasus ISPA non pneumonia dan diare non spesifik tidak memenuhi kerasionalan Sedangkan untuk penggunaan injeksi pada myalgia periode Januari-September 2016 adalah sebesar 0 . Hal ini menunjukkan bahwa pada penanganan kasus myalgia telah memenuhi kerasionalan peresepan.

ABSTRACT
Work practices pharmacist profession in Cakung sub district Puskesmas aimed Able to understand the role, duties and responsibilities of a pharmacist in the practice of pharmacy services at the health center in accordance with legislative provisions and applicable ethical pharmaceuticals, and in the field of public health. The focus of learning tasks and functions of pharmacists is contained in the management of pharmaceutical, medical devices, and medical materials consumables and clinical pharmacy services. One of the duties and functions are to monitor and receive reports Penggunaan Obat Rasional POR under tribal health department in East Jakarta. POR Based on data from January to September 2016 showed the percentage of antibiotic use in January September 2016 on ARI non pneumonia in Cakung sub district health center is at 9 this shows is below the tolerance limit of 20 . While in the case of non specific diarrhea period from January to September 2016, Cakung sub district Puskesmas is exactly the figure tolerance limits, ie 8 . Indicators rationality recipes, ARI non pneumonia cases and non specific diarrhea does not need to be treated with antibiotics. This shows that in the handling of cases of ARI non pneumonia and non specific diarrhea did not meet the rationality As for the use of injections at myalgia period of January September 2016 amounted to 0 . This indicates that in handling cases of myalgia has met rationalization of the prescription."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurma Yunita
"Pelayanan farmasi klinik merupakan pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien untuk mendukung penggunaan obat yang benar dan rasional, mengetahui tujuan akhir dari pengobatan, dan mengetahui kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan. Apotek non jaringan merupakah salah satu sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan farmasi klinik oleh apoteker, dimana apotek tidak berafiliasi dengan perusahaan dan memiliki kebijakan sendiri. Dalam beberapa bulan terakhir, pelayanan farmasi klinik di beberapa negara mengalami perubahan dalam praktiknya akibat adanya pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan pelayanan farmasi klinik selama pandemi COVID-19 di apotek non jaringan Pulau Jawa dan Sumatera. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif kualitatif dengan desain penelitian cross sectional. Teknik convenience sampling digunakan untuk mendapatkan 57 apotek. Data primer dikumpulkan dengan kuesioner online yang diisi oleh apoteker penanggung jawab apotek. Hasil evaluasi dinyatakan dalam bentuk rata-rata skor (0 – 100) yang menunjukkan seberapa baik pelayanan farmasi klinik yang dilakukan oleh apotek non jaringan. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan rata-rata pelaksanaan pelayanan sebelum dan selama pandemi dengan perolehan skor 68,05+18,00 menjadi 66,01+ 18,44. Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada pelayanan tersebut (p = 0,013). Hasil data kualitatif menggambarkan perubahan pada praktik pelayanan farmasi klinik yaitu adanya penerapan protokol kesehatan dan penggunaan telefarmasi.

Clinical pharmacy services provide direct care and responsible to patients to promote appropriate and rational medicine uses, to understand the treatment main goal, and to find out the medication error possibilities. Non-chain pharmacy is one of the facilities used to provide clinical pharmacy services by pharmacists, which is not affiliated with corporation and it has its own SOP. In recent months, clinical pharmacy services in several countries have experienced changes in practice due to the COVID-19 pandemic. This study aimed to analyse changes in clinical pharmacy services during the pandemic at non-chain pharmacies on Java and Sumatra Island. This quantitative-qualitative research had a cross-sectional design. Convenience sampling used to collect 57 pharmacies. Primary data was collected by using an online questionnaire that was filled out by the pharmacist. The evaluation results represented as an average score (0 – 100) which showed how well the clinical pharmacy services provided by non-chain pharmacies. The result showed a decrease in the implementation average of the services between before and during pandemic from 68,05+18,00 to 66,01+18,44. The statistical results showed a significant difference in the services (p = 0.013). The qualitative data also showed changes in practices, application of health protocols and use of telepharmacy."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S70498
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Ayu Fajarningrum
"Praktek Kerja Profesi di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat Periode Bulan Januari Tahun 2016 bertujuan untuk memiliki pengetahuan tentang tugas pokok Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat di bidang farmasi, memahami peran dan fungsi apoteker dalam Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat, memiliki gambaran bekerja dalam ruang lingkup pemerintahan, dan mengetahui pokok permasalahan dalam melakukan pekerjaan di bidang pemerintahan. Selama melakukan praktek, mahasiswa farmasi ditempatkan di Seksi Sumber Daya Kesehatan.
Praktek kerja profesi dilakukan di Puskesmas Kecamatan Menteng dan di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat dengan tugas khusus yaitu Absensi Pelaporan Narkotika dan Psikotropika oleh Sarana Apotek di Wilayah Jakarta Pusat Periode Tahun 2015. Tujuan utama dari tugas khusus yang dilakukan adalah untuk memahami pelaksanaan pelaporan narkotika dan psikotropika oleh apotek, mengetahui permasalahan absensinya apotek dalam melaksanakan pelaporan narkotika dan psikotropika, mengetahui peran apoteker dalam pelaporan narkotika dan psikotropika.

Profession internship at Health Department of Central Jakarta on Januari 2016 intended to have knowledge about principal duties of Central Jakarta Health Department in pharmaceutical, understand about apothecary functions and responsibilities in Health Department of West Jakarta, have insight to work in government, and how to understand problem that commonly happens during working in government division. During practice, students was placed in Health Resource Division.
Practice was performed in Public Health Center Menteng and Health Department of Central Jakarta with specific assignment is Absences Reporting Narcotic and Psychotropic by Pharmacy in the region of Central Jakarta Period 2015. The Purpose of specific assignment performed is to understand the reporting of narcotics and psychotropic substances by pharmacies, the problems in implementing the reporting of narcotics and psychotropic substances, knowing the role of pharmacists in the reporting of narcotic and psychotropic drugs.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati Asha
"ABSTRAK
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi 2 (dua) kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) ini dilakukan di Rumah Sakit Kanker Dharmais mulai tanggal 4 Januari sampai 29 Februari 2016. Tugas khusus berjudul Kasus Acute Myeloid Leukemia (AML) Pada Pasien Rawat Inap Di Ruang Rawat Anak (Ketimun) Rumah Sakit Kanker Dharmais.

ABSTRACT
The hospital is a health care institution which organizes personal health services that provides inpatient, outpatient, and emergency service. Pharmacy services in the Hospital includes two (2) activities, activities of managing i.e. Pharmaceutical Preparations, Medical Devices, Medical Materials and Consumables Managerial, and clinical pharmacy services. Pharmacist Internship Working Program or PKPA, at the Cancer Hospital Dharmais starting on January 4th to February 29th, 2016. The specific assignment titled Case Acute Myeloid Leukemia (AML) On Inpatient In Child Inpatient Unit (Cucumber) Cancer Hospital Dharmais.
"
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Brasti Eka Pratiwi
"ABSTRAK
Nama : Brasti Eka PratiwiProgram Studi : ApotekerJudul : Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma Nomor 366 Depok Periode Bulan September 2016Praktek kerja profesi di Apotek Kimia Farma nomor 366 Depok dilaksanakan selama satu bulan pada bulan September 2016. Tujuan dilaksanakannya praktek kerja profesi ini adalah agar calon Apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di apotek meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinik. Apotek Kimia Farma nomor 366 telah melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku yaitu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, sedangkan pelayanan farmasi klinik yang belum dilakukan adalah konseling dan Monitoring Efek Samping Obat MESO .Kata kunci : Apotek, Kimia Farma, Depok, praktek kerja profesixiv 78 : 16 lampiranReferensi : 20 1997 ndash; 2016

ABSTRACT
Name Brasti Eka PratiwiStudy Program ApothecaryTitle Internship at Apotek Kimia Farma No. 366 Depok Period September 2016Internship at Kimia Farma Pharmacy No. 366 Depok was held for one month in September 2016. This internship was intended to make Apothecary students understand the role, duties and responsibilities of a pharmacist in the practice include the management of pharmaceutical, medical devices, consumable medical device and pharmacy clinical services in Pharmacy. Kimia Farma was managing pharmaceutical, medical devices, consumable medical device in accordance with the laws and ethical based on Regulation of Minister of Health No. 35 Year 2014 about Standarization of Pharmaceutical Care in Pharmacy. Pharmacy clinical services that have not done at Kimia Farma No. 366 are counseling and Adverse Drug Reaction Monitoring.Keyword Pharmacy, Kimia Farma, Internshipxiv 78 16 appendicesBibliography 20 1997 ndash 2016 "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ingrid Fortunata
"ABSTRAK
Kegiatan praktek kerja profesi di puskesmas dilakukan agar calon apoteker dapat mampu memahami peran, tugas, dan tanggung jawab apoteker di puskesmas sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian di puskesmas sebagai lini pertama dari tempat pelayanan kesehatan di masyarakat. Calon apoteker dapat belajar secara langsung mengenai pengelolaan sediaan farmasi maupun pelayanan farmasi klinis yang berlangsung di puskesmas. Analisa risk assessment dilakukan sebagai tugas khusus untuk dapat menganalisa kejadian atau hal-hal berbahaya apa saja yang dapat atau telah terjadi di dalam pelayanan kefarmasian sehingga dapat dicarikan solusi baik secara preventif maupun koreksi agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien.

ABSTRACT
Professional work practices at puskesmas is conducted to enable the candidate of apothecary program to be able to understand the role, duty, and responsibility of the pharmacist in puskesmas so that accordance with the standard of pharmaceutical services as the first line of health service in the community. Pharmacist candidates can learn directly about the management of pharmaceutical preparations and clinical pharmacy services that take place at the puskesmas. Risk assessment is conducted as a special task to analyze the event or any dangerous things that can or may happen in the pharmaceutical service so that the solution can be found either preventively or correction in order to improve the service quality for the patient."
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>