Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Norma Andriyani
Abstrak :
ABSTRAK
Pada era Jaminan Kesehatan Nasional JKN ini, peran sektor industri farmasi tidak dapat diabaikan karena obat merupakan komponen utama intervensi dalam pelayanan. Selain itu, industri farmasi harus mampu menjamin ketersediaan obat. Sebuah industri farmasi harus menjaga konsistensi kualitas, keamanan, dan efikasi terhadap obat yang diproduksi. Proses pembuatan obat hanya dapat dilakukan oleh industri farmasi yang telah mendapatkan izin dari Menteri Kesehatan dan memenuhi persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB yaitu suatu standar yang harus dipahami setiap personil dalam berbagai bidang industri farmasi. Untuk menyiapkan tenaga apoteker yang dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian dengan baik dan benar, maka dilakukan Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT. Pfizer Indonesia yang bertujuan memberikan kesempatan kepada calon apoteker untuk memperoleh pengalaman yang bermanfaat dan memahami peran apoteker dalam produksi obat serta melihat penerapan CPOB di industri farmasi.
ABSTRACT
In this National Health Assurance era, pharmaceutical industry roles cannot be ignored because drug is the main intervention component in healthcare services. Besides that, pharmaceutical industry should guarantee drug availability. A pharmaceutical industry must maintain a consistent quality, safety, and efficacy for each drug produced. Drug production process only can be performed by pharmaceutical industry who has a permission from Health Ministry and meet the Good Manufacturing Process GMP requirements, which is a standard that needs to be understood by each personnel in every sections in the pharmaceutical industry. To trained pharmacists so that they can do pharmaceutical work well and correctly, we conducted Professional Practices for Pharmacist in PT. Pfizer Indonesia to give a chance for a pharmacist candidate to get a beneficial experience and understand pharmacists role in drug production and also to find out the GMP application in pharmaceutical industry.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Zulkifli Putri
Abstrak :
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009, pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Pekerjaan kefarmasian tersebut dilakukan oleh seorang apoteker. Gelar apoteker didapat dari pendidikan profesi yang ditempuh setelah sarjana farmasi. Seorang apoteker dituntut untuk memiliki kemampuan akademik dan kemampuan profesi dalam mengaplikasikan Pekerjaan Kefarmasian. Oleh karena itu, calon apoteker harus dibekali ilmu-ilmu secara teori maupun praktik. Keilmuan secara praktik didapatkan melalui program praktik kerja profesi apoteker PKPA. Program PKPA dilaksanakan Apotek Roxy Pitara, Puskesmas Kecamatan Jagakarsa dan PT. Ethica Industri Farmasi dari bulan Januari hingga bulan April 2022. Melalui program PKPA ini, calon apoteker diharapkan dapat menambah keilmuan dan wawasan terkait pekerjaan kefarmasian sehingga nantinya menjadi bekal bagi calon apoteker sendiri ketika memasuki dunia kerja. ......According to Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 51 of 2009, pharmaceutical work is the manufacturing including quality control of Pharmaceutical Preparations, security, procurement, storage, and distribution or distribution of drugs, drug management, and drug services based on doctor's prescriptions, drug information services, as well as drug development, drug ingredients. and traditional medicine. Pharmacy work is carried out by a pharmacist. A pharmacist's degree is obtained from professional education taken after a pharmacy degree. A pharmacist is required to have academic ability and professional ability in applying to Pharmaceutical Work. Therefore, prospective pharmacists must be equipped with theoretical and practical knowledge. Practical knowledge is obtained through the PKPA pharmacist professional practice program. The PKPA program was carried out by Roxy Pitara Pharmacy, Jagakarsa Community Health Center, and PT. Pharmaceutical Industry Ethica from January to April 2022. Through this PKPA program, prospective pharmacists are expected to be able to add knowledge and insight related to pharmaceutical work so that they will later become provisions for prospective pharmacists themselves when entering the world of work.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Nunik Nugraini
Abstrak :
ABSTRAK
Peran apoteker di pemerintahan salah satunya dapat dilakukan di Suku Dinas Kesehatan Daerah. Adapun peran dan fungsi apoteker di Suku Dinas Kesehatan berkaitan dengan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian dari pelayanan kesehatan, termasuk sarana dan tenaga kesehatan. Untuk mempersiapkan seorang calon apoteker yang dapat berperan serta melaksanakan pembangunan kesehatan terutama dalam melaksanakan tanggungjawab pemerintah di lingkup kesehatan, maka diselenggarakan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat, khususnya Seksi Sumber Daya Kesehatan pada periode September 2016. Diharapkan calon apoteker mampu memahami peran, tugas, tanggung jawab, dan ruang lingkup kerja apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat, khususnya Seksi Sumber Daya Kesehatan. Calon apoteker juga harus mampu menemukan ketidaksesuaian dengan peraturan untuk kemudian disampaikan sebagai evaluasi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
ABSTRACT
The role of pharmacists in government can be done at the Regional Health Department. The Pharmacist role and function in the Sub Regional Health Department regard to guidance, supervision, and control of health care, including health facilities and personnel. To prepare a prospective pharmacist who can participate in implementation of health development, especially in executing the responsibilities of the government in the sphere of health, then held Pharmacists Internship in Sub Regional Health Department of Central Jakarta, particularly the Health Resources Section in the period of September 2016. It is expected that the prospective pharmacist capable understands the roles, duties, responsibilities, and scope of pharmaceutical work in the Sub Regional Health Department of Central Jakarta, particularly the Health Resources Section. Prospective pharmacists should also be able to find non compliance with regulations and then submitted for evaluation to provide better health services.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library