Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Riza Amelia
"Udara menjadi hal yang utama bagi manusia, sehingga pencemaran udara adalah salah satu masalah di DKI Jakarta. Sumber pencemar udara di DKI Jakarta adalah akibat dari kegiatan industri dan jumlah kendaraan bermotor yang berarti mempengaruhi udara di DKI Jakarta, dengan kandungan SO₂ dan NO₂ semakin meningkat. Zat pencemar udara SO₂ dan NO₂ diantaranya merupakan penyebab terjadinya hujan asam di DKI Jakarta. Penelitian ini mengkaji mengenai pola spasial tingkat keasaman air hujan di DKI Jakarta dan hubungannya dengan zat pencemar udara yaitu SO₂ dan NO₂ serta wilayah sumber pencemar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola spasial tingkat keasaman air hujan di DKI Jakarta, dari barat menuju timur laut, pH air hujan akan semakin rendah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34173
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Adam Recarlo Zulkarnaen
"Penelitian mengenai pengaruh pengaruh pH air terhadap kematangan gonad ikan Rainbow boesemani (melanotaenia boesemani allen and cross, 1980) telah dilakukan. Sebanyak 150 ikan yang terdiri atas ikan jantan dan betina dibagi ke dalam 5 kelompok yang dipelihara dalam air dengan rentang nilai 6?7 (PK), pH 5?6 (P1), 7?8 (P2), 8?9 (P3),dan 9?10 (P4) selama 30 hari. Nilai IGS digunakan sebagai parameter utama, sedangkan persentase sel spermatozoa dan oosit tingkat V digunakan sebagai data pendukung. Nilai IGS terbesar pada ikan jantan dan betina (1,34% dan 3,92%) didapatkan pada P2, sedangkan nilai IGS jantan dan betina terendah (2,36% dan 0,93%) didapatkan pada P1. Persentase spermatozoa dan oosit tingkat V tertinggi (23,97% dan 21,87%) didapatkan pada P2, sedangkan persentase terendah (17,37% dan 9,28%) didapatkan pada P1. (Hasil uji analisis variansi (ANAVA) 1 faktor (P < 0,05) menunjukkan terdapat pengaruh perbedaan pH terhadap nilai IGS ikan Melanotaenia boesemani . Hasil uji beda nyata terkecil (LSD) (P < 0,05) menunjukkan adanya perbedaan nyata antara P1 dengan seluruh kelompok perlakuan lainnya; namun tidak ditemukan adanya perbedaan nyata pada kelompok perlakuan lainnya. Hal tersebut membuktikan bahwa pH dengan rentang nilai 5?6 memberikan pengaruh negatif terhadap kematangan gonad dari M. boesemani.
A study about the effect of water pH value on gonad maturity of boesemani Rainbowfish (Melanotaenia boesemani Allen and Cross, 1980) has been conducted. A total of 150 fishes consisted of male and female fishes divided into 5 groups which kept with different pH values : 6?7 (PK), 5?6 (P1), 7?8 (P2), 8?9 (P3),and 9?10 (P5). The GSI value was used as the primary parameter, while the percentage of spermatozoa and stageV oocyte was used as supporting data. The highest IGS value for both the male and female fish (1.34% and 3.92%) was obtained at P2, while the lowest value (2.36% and 0.93%) was obtained at P1. The highest percentage of spermatozoa and stage V oocytes (23.97% and 21.87%) was obtained at P2, while the lowest percentage (17.37% and 9.28%) obtained at P1. The result of the analysis of variance (ANOVA) (P <0.05) showed that different pH affect the IGS value of M.boesemani. The result of least significant difference (LSD) (P <0.05) showed a significant difference between P1 with all other treatment groups while there are no differences between other treatment groups. It proved that the pH value range of 5-6 negatively M.boesemani? gonadal maturity."
2016
S61775
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Etri Dian Kamila
"Microbial Desalination Cell (MDC) adalah solusi penanggulangan defisit air bersih di wilayah ibukota yang perlu dikembangkan pada masa krisis energi seperti sekarang ini. Ketidakseimbangan pH antar chamber selalu menjadi hambatan pada sistem MDC dan beberapa pendekatan yang ada berdampak pada peningkatan biaya kapital maupun biaya operasi. Untuk menjawab permasalahan tersebut tanpa memakan biaya, air lindi (AL) dan natrium perkarbonat (NP) digunakan sebagai elektrolit berpenyangga alami pada penelitian ini karena keduanya memiliki sistem penyangga bikarbonat. Pengaruh penambahan buffer (rasio 1:1 v/v) pada AL sebagai anolit dan NP sebagai katolit dikaji dan hasil terbaik didapatkan oleh MDC tanpa penambahan buffer pada kedua elektrolit (SR = 20,30%; PD rata-rata = 5,5 mW/m2). Empat varian konsentrasi NP diuji dan kinerja desalinasi terbaik diperoleh pada konsentrasi NP 0,05 M (SR = 14,74%). Performa natrium perkarbonat sebagai katolit juga dibandingkan dengan katolit komersil kalium permanganat (KP) yang penggunaannya masih dengan penambahan buffer. MDC dengan katolit NP 0,1 M tanpa penambahan buffer terbukti menghasilkan kinerja desalinasi yang terbaik (SR = 13,01%) dan produksi listrik tertinggi didapatkan MDC katolit KPB 0,1 M (dengan penambahan buffer) (PD rata-rata = 20,7 mW/m2).
Microbial Desalination Cell (MDC) is a remarkable solution to overcome Jakarta?s fresh water deficite in this energy crisis decades. Imbalance of pH between chambers has always been an obstacle for MDC system and several approaches give impact to capital and operational cost increment. To answer the problem economically, leachate (AL) and sodium percarbonate (NP) are used as naturally buffering electrolyte in this research for their production of bicarbonate buffering system. The effect of buffer addition (1:1 v/v ratio) in AL as anolyte and NP as catholyte has been examined and MDC with no buffer addition in electrolytes comes with the best result (SR = 20,30%; PD average = 5,5 mW/m2). Four variable of NP concentration as catholyte has also been tested and NP concentration of 0,05 M gives the highest salinity removal (SR = 14,74%). The performance of sodium percarbonate as catholyte is compared with other commercial catholyte potassium permanganate (KP) which still needs buffer addition on its usage as MDC catholyte. MDC with NP 0,1 M catholyte has been found for having the best desalination performance (SR = 13,01%), while MDC with KPB (with buffer) 0,1 M catholyte giving the highest power density (PD rata-rata = 20,7 mW/m2).;"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65262
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Siregar, Ibramsyah
"
ABSTRAKKekurangan utama dari membran kontaktor adalah penurunan performa membran ketika terbasahi oleh air limbah atau penyerap. Penelitian dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan membran superhidrofobik. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi (100, 200, 400, 800 ppm), pH air limbah (10, 11, 12), pH penyerap (0,5;1;2), laju alir, dean jumlah serat membran. Koefisien perpindahan massa menyeluruh tertinggi diperoleh ketika jumlah serat 2000, konsentrasi air limbah 200 ppm, pH air limbah 11, pH absorben 1, dan lajyu alir air limbah 60 rpm yaitu sebesar 0,018 cm/s.
ABSTRACTThe main weakness in the membrane contactor is the decline in the performance of the membrane when wetted by wastewater or absorbent solution. The proposed research will try to overcome that weakness by using membranes that has superhydrophobic properties. This experiment is done with variety of feed concentration (100, 200, 400, 800 ppm), pH of feed (10,11,12), pH of absorben (0,5; 1; 2), flowrate feed, and the amount of stiff from the membrane. The highest mass transfer coeficients obtained in membrane with 2000 stifs, synthetic waste water concentration is 200 ppm, pH of waste water is 11, pH of absorben is 1, and the flowrate of synthetic waste water is 60 rpm, is 0,018 cm/s."
2016
T45491
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library