Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Tingginya tingkat pencemaran yang berasal dari limbah buangan industri tekstil telah mendorong pabrik tekstil terutama pabrik batik untuk menggunakan zat wama alami. Penggunaan pewama alami menguntungkan bagi produsen wama alami I-:arena biayanya murah sedangkan untuk konsumen ada rasa kebanggaan tersendiri memakai kain ( pakaian ) yang diberi wama alami.

Hasil pewamaan alami perlu memiliki kualitas dalam hal wama, tidak lunmr, dan sifat iisik yang memenuhi syarat sebagai bahan pakaian atau bahan keperluan rumah tangga.

Pada kondisi operasi suhu 82 "C dan tekanan 1 atm, kain katun dengan ukuran 4x40 cm dipanaskan dalam larutan pewama kunyit ( Curcuma Ionga ) dengan variasi kandungan berat kunyit ( 10, 20, 30, 40, 50 g dalam 600 mL air ), variasi walml perendaman ( 30 menjt dan 60 menit ] Serta variasi dengan clan tanpa penggunaan alumunium sulfat ( alum atau A12(SO4)3 ) sebanyak 0.28 g sebagaj bahan pengawet wama ( mordan ). Setelah diberi wama dengan variasi diatas, lcain diuji sifat Hasilnya yaitu kuat tarik dan kemampuan kain menahan tarikan tersebut ( elongasi ) dan kemuclian dianalisis perubahan sifat fisika dan kimia dari kain tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penarnbahan kandungan berat kunyit dalam larutan pewarna serta semakin lamanya percndaman menurunkan kuat tank kain katun dan juga menaikkan elongasi ( perpanjangan ) kain_ Hasil Iainnya adalah kuat tarik kain katun berwama tanpa mordan lebih tinggi daripada kain yang menggunakan mordan Dengan demjkian elongasi kain wama tanpa mordan menjadi lebih pendek dibandingkan elongasi kain wama dengan mordan. Pewarnaan optimum diperoleh pada variasi kandmagan kunyit 30 g dengan waktu perendaman 30 dan 60 menit.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Buhori
Abstrak :
Saat ini, limbah menjadi masalah yang semakin serius bagi lingkungan, terutama limbah industri. Pewarna Rhodamine-B adalah contoh limbah industri yang berbahaya dan sulit terdegradasi di ekosistem. Fotodegradasi pewarna menggunakan fotokatalis merupakan alternatif yang menjanjikan untuk mengurangi jumlah limbah pewarna di lingkungan, terutama di perairan. Namun, diperlukan fotokatalis yang stabil, efisien, dan ramah lingkungan untuk menurunkan polutan organik yang persisten. Kerangka Logam-Organik (MOF) sebagai bahan fungsional baru yang dapat menjadi fotokatalis potensial karena stabilitas termal yang baik, serta sifat permukaan yang dapat dirubah. Dalam penelitian ini, 2 jenis Lanthanum-MOF dipilih untuk disintesis dengan variasi ligan, yaitu 1,4-Benzene dicarboxylic acid (BDC) dan 2,6-Naphthalene dicarboxylic acid (NDC) menggunakan metode solvothermal. Karakterisasi Lanthanum-MOF dilakukan dengan menggunakan FTIR, XRD, Surface Area Analyzer (BET), spektrofotometer UV-DRS, dan juga instrumentasi SEM. Proses oksidasi lanjutan asam-peroksida (AOP) digunakan dalam aplikasi fotokatalitik La-MOFs. Efisiensi degradasi (% degradasi) rhodamin-b selama 120 menit menggunakan MOFs La-BDC dan MOFs La-NDC untuk setiap fotokatalis adalah 69,47% dan 89,3%.
Depok: Universitas Indonesia, 2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imanuel
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32676
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sumbayak, Erma Mexcorry
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk inengetahui pang.aruh tartrazin yang diberikan secara oral terhadap gejala klinis yang timbulj morfologi Haiti, dan gambaran mikroskopis hati mencit befina galur Swiss' Derived Pemberian tartrazin dosis tnnggal,.secara oral dilakukan terhadap 24 ekor mencit dalam empat kelompok perlakuan, .yaitu: 0,00, 8,75, 10,75, dan 12,75 gram tartrazin/kg berat badan dengan pelarut akuabidestilata Setelah perlakuan, gejala-gejala klinis yang timbul: diamati. Mencit dikorbankan pada hari ketiga setelah perlakuan. Morfologi hati diamati, kemudian dibuat ■ preparat histologis hati. Pada pengamatan, gejalagejala klinis yang timbul pada kelompok perlakuan" berupa: feses dan urine berwarna jingga, penuxunan be rat badan pada hari pertama setelah perlakuan, dan terjadi diare., Pada pemeriksaan morfologi hati tidak tampak adanya perubahan bentuk dan warna pada semua . kelompok dosis. Jenis-jenis kerusakan hati berupa: dilatasi dan pembendungan di vena sentralis, pada selsel hati terjadi lisis dan peflemakan. Hasil uji ' Kruska 1 - W al 1 is (jC - 0,05) terhadap rata-rata diameter' vena sentralis tidak berbeda nyata. Hasil uj i Friedman 0,01) terhadap jumlah (%) kerusakan vena sentralis dan sel-sel hati terdapat perbedaan sangat nyata.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Amelia Putri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mendegradasi Remazol Red dalam limbah pewarna batik dengan menggunakan metode elektrolisis plasma. Elektrolisis Plasma merupakan salah satu metode yang terbukti mampu dalam mendegradasi limbah organik karena sangat produktif dalam menghasilkan radikal hidroksil. Pengukuran konsentrasi hidrogen peroksida yang merupakan indikator keberadaan radikal hidroksil juga dilakukan pada beberapa variabel penting yaitu tegangan dan konsentrasi elektrolit. Spektrum serapan ultraviolet-sinar tampak (UV-Vis) digunakan untuk memantau proses degradasi. Hasil penelitian menunjukkan degradasi Remazol Red mencapai 99,97% yang dicapai dengan larutan elektrolit NaCl 0,02 M dengan penambahan Fe2+ sebanyak 20 ppm, tegangan 700 V dan kedalaman anoda 0,5 cm dengan suhu dijaga pada 60-70°C.
This study aims to degrade Remazol Red in Batik dye waste water by using CGDE method. Contact Glow Discharge Electrolysis (CGDE) is a method which has been approved to degrade organic waste water because it is very productive in producing hydroxyl radical. Measurement of hydrogen peroxide concentration as an indicator of the presence of hydroxyl radical also performed in various influencing factors such as applied voltage and electrolyte concentration. Ultraviolet-Visible (UV-Vis) absorption spectra were used to monitor the degradation process. The result of study showed that percentage degradation was 99.97% which obtained by using NaCl 0.02 M with addition Fe2+ 20 ppm, applied voltage 700 volt, anode depth 0.5 cm and the temperature of solutions was maintained at 60-70°C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesni Adila Shabrany
Abstrak :
Nanokomposit ZnO/CuO dengan lima variasi molar ZnO:CuO (1:3, 1:1, 1:0.5, 1:0.3, dan 1:0.1) telah disintesis dengan menggunakan metode sol-gel. Pengukuran X-ray Diffraction (XRD), Energy Dispersive X-Ray (EDX), Field Emission Scanning Electron Microscopy (FESEM), nitrogen adsorption spectroscopy, Electron Spin Resonance (ESR), dan UV-Visible spectroscopy dilakukan untuk mengindentifikasi struktur, morfologi, luas permukaan, resonansi ion-ion, dan nilai celah energi dari nanokomposit. Aktivitas katalitik dari nanokomposit ZnO/CuO diuji dibawah pemaparan cahaya visible, ultraviolet, ultrasonik, dan gabungan antara visible/UV dengan ultrasonik dalam mendegradasi larutan pewarna methylene blue (MB). Hasil aktivitas katalitik dari nanokomposit ZnO/CuO menunjukkan aktivitas photosonocatalytic mempunyai performa lebih baik dibandingkan aktivitas photocatalytic dan sonocatalytic. Penambahan beberapa scavenger menunjukkan hole merupakan spesies aktif yang berperan paling penting dalam mekanisme katalitik.
ZnO/CuO nanocomposites with five different ZnO:CuO ratios (1:3, 1:1, 1:0.5, 1:0.3 and 1:0.1) were prepared using sol-gel method. X-ray Diffraction (XRD), Energy Dispersive X-Ray (EDX), Field Emission Scanning Electron Microscopy (FESEM), nitrogen adsorption spectroscopy, Electron Spin Resonance (ESR) and UV-Visible spectroscopy were employed to investigate the structural, morphology, surface area, ions resonance and energy band gap of nanocomposites. The catalytic activity of ZnO/CuO nanocomposites were tested under visible light, ultraviolet light, ultrasound irradiation and the combination of visible/UV light with ultrasound irradiation on the degradation of methylene blue (MB) aqueous solution. The observed catalytic activity of nanocomposites shows that photosonocatalytic has better performance than photocatalytic and sonocatalytic activity. The addition of scavengers suggested that holes are the most important active species in the catalytic mechanism.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62823
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Wicaksono
Abstrak :
ABSTRAK
Limbah grafit ex-elektrolisis hanya digunakan secara ulang maupun fuller pada industri baja dan sangat melimpah keberadaan. Grafit memiliki sifat yang berongga, sehingga dalam penelitian limbah grafit ex-elektrolisis akan dimanfaatkan sebagai adsorben untuk pewarna tekstil. Adsoben digunakan untuk penghilang zat warna untuk tekstil karena pewarna tekstil memberikan dampak buruk bagi ekosistem. Hal ini dikarenakan pewarna tekstil merupakan senyawa organik yang dapat terakumulasi dalam tubuh mahluk hidup. Adsorben ini dibuat dari grafit yang dipanaskan dengan suhu 80 °C untuk menghilangkan pengotor. Adsorben ini dimodifikasi dengan menggunakan kitosan dan lantanum. Kitosan berfungsi untuk mengikat logam dengan gugus amina dan lantanum mampu mengikat pewarna tekstil dalam bentuk ion negative. Adsorben diuji karakteristiknya dengan FESEM-EDX, FTIR, dan BET. Adsoben ini dimodifikasi dengan kitosan dan lantanum sehingga adsorbansi pewarna tekstil akan semkin tinggi. Hasil yang didapatkan bahwa penambahan lantanum dan kitosan tidak memberikan dampak positif. Model adsorbsi isotermal yang sesuai untuk adsorben adalah model Freundlich dan model kinetika yang sesuai adalah pseudo kinetika orde pertama
ABSTRAK
Ex-electrolysis graphite waste is only used by regenerate graphite to process or as fuller in steel and iron industry and has abundant stock in nature now days. Graphite is a porous material so in this experiment, we utilize the graphite waste as dye adsorbent. Adsorbent is used for dye removal because dye gives bad effect in ecosystem. Adsorbent was made using graphite activation with heating over 200 oC. Adsorbent is modified using chitosan and lanthanum to enhance dye adsorption. Chitosan used to bond with dye by amine chain and lanthanum could bind dye by free orbital. Characteristic test that will be used is FESEM-EDX, FTIR and BET. Lanthanum and chitosan modificatied graphite doesn?t give positive result. Isothermal adsorbtion model that compatible with the adsorbent is Freundlic model and kinetic model is first order pseudo kinetic.
2016
S63606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merkuriana
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39807
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiputra Muhammad Zairin
Abstrak :
Limbah pewarna adalah salah satu jenis limbah cair yang sebagian besar dihasilkan dari industri tekstil dan dapat memberikan efek berbahaya bagi lingkungan. Elektrolisis plasma adalah metode yang dapat menghasilkan radikal bull OH dalam jumlah besar untuk mendegradasi limbah pewarna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penambahan ion Fe2 dan konsentrasi awal limbah dalam mendegradasi salah satu jenis pewarna tekstil, Remazol Brilliant Blue, dengan menggunakan NaCl sebagai elektrolit dan injeksi udara pada metode elektrolisis plasma. Produksi radikal bull;OH mencapai 4,31 mmol selama 30 menit dengan tegangan 750 V dan konsentrasi NaCl 0,03 M. Degradasi Remazol Brilliant Blue mencapai 96,15 dalam waktu 30 menit di mana konsentrasi awal Remazol Brilliant Blue yang digunakan adalah 150 ppm, tegangan 750 V, kedalaman anoda 2 cm, konsentrasi NaCl 0,03 M, dengan penambahan 40 ppm ion Fe2, dan injeksi udara. Dalam keadaan yang sama, metode ini dapat menurunkan nilai COD sebesar 93,06. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa elektrolisis plasma dengan NaCl sebagai elektrolit dan penambahan Fe2 memiliki potensi yang baik dalam mengolah limbah pewarna di lingkungan. ...... Dye waste is a liquid waste that mostly generated from the textile industry and can be very dangerous to the environment. Plasma electrolysis is a method that can produce bull OH radicals in large quantities in order to degrade the dye compounds. This study aims to determine the effect of Fe2 addition and wastes initial concentration in degrading one of dye type, Remazol Brilliant Blue, using NaCl as electrolyte and air injection on plasma electrolysis method. The production of bull OH radicals reached 4,31 mmol in 30 minutes with 750 V of voltage and NaCl concentration of 0,03 M. Remazol Brilliant Blue degradation reached 96.15 in 30 minutes where the initial concentration of Remazol Brilliant Blue is 150 ppm, voltage of 750 V, 2 cm anode depth, NaCl concentration 0.03 M, with the addition of 40 ppm Fe2 ion and air injection. The COD value decreased 93,06. The results show that plasma electrolysis with NaCl as electrolyte and Fe2 addition has a good potential in degrading dye wastewater in the environment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafidatul Wahidah
Abstrak :
Indonesia diperkirakan mengalami penurunan terhadap produksi sumber daya bahan bakar fosil yang merupakan sumber energi utama. Sehingga dibutuhkan sumber energi alternatif dan terbarukan untuk cadangan energi dimasa mendatang. Fotoelektrokimia pemecahan air melalui reaksi fotooksidasi air dengan semikonduktor elektroda adalah metode yang menjanjikan untuk dikembangkan dalam memecahkan masalah energi terbarukan dan lingkungan, dengan memanfaatkan hidrogen sebagai sumber energi terbarukan dan memanfaatkan energi foton dalam pengaplikasiannya. Pada penelitian preparasi fotoanoda BiVO4 yang diintegrasikan dengan TiO2 Nanosheet dilakukan dengan mediator redoks berupa pewarna Rumbpy ([RuII(bipyP)/(dmb)2]) dan katalis oksidasi air berupa coblat(II) meso-tetra(4- karboksifenil) porfirin atau CoTCPP. Fotoanoda hasil preparasi dibandingkan aktifitasnya dengan menggunkan TiO2 komersial p25 untuk mengetahui pengaruh faset kristal (001). TiO2 nanosheet dengan eksposur faset kristal (001) mampu merubah struktur pita valensi TiO2 pada nilai 2,57 V NHE pH 7, sehingga memiliki nilai energi yang lebih dekat dengan pita valensi BiVO4. Rumbpy pada TiO2 nanosheet memiliki hole mobility yang lebih baik dibandingkan dengan Rumbpy pada TiO2 p25 mengindikasikan perpindahan hole yang lebih efisien pada TiO2 nanosheet. Dari hasil pengukuran fotoelektrokimia didapatkan bahwa fotoanoda BiVO4/TiO2 Nanosheet/Rumbpy/CoTCPP memiliki aktifitas fotoelektrokimia terbaik dengan pengukuran pada potensial oksidasi air secara termodinamik (0,82 V vs NHE pH 7) di bawah iradiasi 100 mW cm-2. Nilai densitas arus sebesar pada 0,17 mA cm-2 diperoleh dengan produksi hidrogen terbanyak sebesar 21,47 μmol dan oksigen sebesar 19,35 μmol dengan efisiensi faraday mencapai 97%.
Indonesia is predicted to experience a decline in the production of fossil fuel resources which are the main energy source. So we need alternative and renewable energy sources for energy reserves in the future. Photoelectrochemical separation of water through the photooxidation reaction of water with a semiconductor electrode is a promising method to be developed in solving renewable and environmental energy problems, by utilizing hydrogen as a renewable energy source and utilizing photon energy in its application. In the study of BiVO4 photoanode preparation integrated with TiO2 nanosheet, it was carried out with redox mediators in the form of Rumbpy ([RuII (bipyP) (dmb)2]) and water oxidation catalysts in the form of Cobalt(II)meso-tetra(4- carboxyphenyl)porphyrin or CoTCPP. The photoanode of the preparation results as compared to its activity by using commercial TiO2 p25 to determine the effect of crystal facets (001). TiO2 nanosheet with crystal facet exposure (001) can change the structure of the TiO2 valence band at 2.57 V NHE pH 7, so it has an energy value that is closer to the BiVO4 valence band. Rumbpy on TiO2 nanosheet has better mobility holes compared to Rumbpy on TiO2 p25 indicating a more efficient hole transfer on TiO2 nanosheet. From the photoelectrochemical measurements, it was found that the BiVO4 / TiO2 Nanosheet/ Rumbpy-CoTCPP photoanode had the best photoelectrochemical activity by measuring at the thermodynamic water oxidation potential (0.82 V vs NHE pH 7) under 100 mW cm-2 ilumination. Current density values of 0.17 mA cm-2 were obtained with the most hydrogen production of 21.47 μmol and oxygen of 19.35 μmol with faraday efficiency reaching 97%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>