Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Esti Puji Lestari
Abstrak :
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang menitikberatkan pada peran perempuan di sektor pertanian. Sumber data yang digunakan adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2009 untuk analisis kuantitatif, sedangkan untuk analisis kualitatif, digunakan data primer dari hasil wawancara mendalam dan diskusi kelompok terfokus (FGD) yang dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi. Hasil analisis inferensial dengan menggunakan model regresi logistik biner diperoleh bahwa secara umum, penduduk yang bekerja pada sektor pertanian dan memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk miskin adalah mereka yang berjenis kelamin perempuan, berpendidikan SD kebawah, memiliki jam kerja di bawah 35 jam (setengah penganggur), berumur 15-24 tahun, berstatus belum pernah menikah, bukan kepala rumah tangga, bertempat tinggal di perkotaan. Sedangkan hasil analisis kualitatif menunjukkan masih kentalnya pola pikir tradisional membuat mereka terperangkap dalam kemiskinan. Hal ini terlihat dari kecilnya semangat untuk berubah dan beranggapan bahwa bekerja di pertanian merupakan takdir mereka. ......This study uses quantitative and qualitative approaches that focuses on the role of women in the agricultural sector. Source data used in this study is National Sosio Economic Survey called SUSENAS year 2009 for quantitative analysis, while for qualitative analysis, data used in this study is primary data from in-depth interviews and focus group discussions (FGD) conducted in Sukabumi Regency. The results of inferential analysis using binary logistic regression model found that in general, people who work in the agricultural sector and have a greater tendency for being poor are those who are female, with education elementary school or below, having work hours below 35 hours (under employment), 15-24 years old, never married, not head of household and residing in urban areas. While the results of qualitative analysis shows that traditional mindset makes them trapped in poverty. This is shown from their little enthusiasm to change (develop) and believe that working in agriculture is their fate.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29677
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hayati
Abstrak :
Permasalahan inti dari penelitian ini adalah diskriminasi jender yang dialami petani perampuan dalam kegiatan penyuluhan pertanian tanaman pangan. Keadaan dernikian juga terjadi di Desa Lingsar dan Desa Mareje, di Kabupalen Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Oleh karena itu, penelitian ini mengungkapican keikutsertaan rnereka pada kegiatan penyuluhan itu dan permasalahan yang dialaminya Penelitian deskriptif kualitatif ini berperspektif perempuan. Data primer dikumpulkan melalui diskusi kelompok terfokus dan wawancara mendalam pada delapan belas orang subjek penelitian Kemudian, data yang telah dipindahkan ke dalam hentuk transkrip verbatim dianalisis, Hasilnya diinterpretasikan dengan analisis jender. Di samping itu, analisis jender juga dilakukan terhadap dokumen. Penelitian ini menemukan bahwa petani perempuan Sangat sedikit yang pernah diikutscnakan dalam kcgiatan penyuluhan ilu walaupun mereka bcrpcran sangal nyala cialam pelaksanaan pekeljaan dan pengambilan keputusan dalam kegiatan usaha tani. Padahal rncreka mempunyai keinginan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bemsaha tani_ mempunyai sifat selalu menghargai undangan untuk mengikuti kegiatan penyuluhan itu, mempunyai kemampuan untuk mengelola waktu, dan tidak ada larangan bagi mereka untuk mengikuti kegiatan penyuluhan itu. Permasalahannya adalah bahwa PPL selama ini tidak pemah mengundang mereka untuk mengikuti kegiatan penyuluhan itu. Hal ini karena pejabat instansi terkait dan PPL meyakini dan melestarikan pembagian kerja berdasarkan jcnder dan stereotipe peran jender yang berlaku di masyarakat. Jadi, peran reproduktif perempuan digunakan sebagai alasan untuk menyingkirkan perempuan dari kegiatan penyuluhan itu. Perilaku komunikasi petani perempuan menunjukkan bahwa pada dasamya mereka biasa hidup bcrkelompok. Mereka tidak pcmah memanfaatkan radio, televisi, dan media cetak untuk mencari intbrmasi tentang kegiatan berusaha tani. Mereka mencari informasi itu kepada petani lain. Selain itu, hal-hal yang dapat meniadi masalah bagi mereka untuk berparlisipasi pada kegiatan penyuluhan itu adalah waktu dan tempal pelaksanaan penyuluhan yang tidak direncanakan dengan baik, materi yang tidak menarik dan menguntungkan, manfaatnya yang tidak dirasakan bagi mereka, metode yang tidak tepat bagi mereka yang kebanyakan buta huruf dan ketidakmampuan mereka dalam berkomunikasi pada pertemuan penyuluhan dalam kelompok gabungan karena sikap peserta petani laki-laki yang tidak mendukung mereka untuk aktif berkomunikasi. ......The core problem of this investigation is the gender discrimination laced by female farmers in extension activities on crops. The discrimination happens at Lingsar and Marcje villages, in West Lombok District, West Nusa Tenggara Province. Therefore, this study examines their participation on the extension and the problems they face. The recent descriptive-qualitative study addresses female farmer perspective. Primary data was collected through focused-group discussion and in-depth interview with eighteen study subjects. Then, the data, which has been transcribed into verbatim, was analyzed. Result was interpreted through gender analysis. Documentary data was also analyzed through gender analysis. It is found that few female farmers have been asked to participate in the extension activities although they play an important and real role on the decision-making and implementation of the farming activities. In fact, they also nccd to increase their knowledge and skill trough extension. always appreciate any invitations on the extension, are able to manage their time, are not forbidden to attend the extension. The problem is that PPI. has never invited them so far to join the extension. PPI. and other related institutions tend to distribute gender division of labor and gender role stereotype in society. Therefore, women?s reproductive role is the reason used to exclude female farmers from extension activities. Female-farmer-communication behavior shows that they basically live in group. They never use radio, television, and printed media to get information about farming business. They get information from other farmers. Their problems in participating on the extension activities include; unprepared time and place of the extension, uninteresting and unprofitable materials given, and the significance of the extension. inappropriate method used as most of them are illiterate, and their anability to communicate in extension meeting due to male farmers? attitude which does not support them to actively communicate are also the female farmers? problems in attending extension.?
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T32913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chitra Frahamdiyanti
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sebuah transformasi besar yang terjadi di Rusia terhadap petani perempuan yang direpresentasikan Stalin melalui poster politik propagandanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, dimana penulis mendeskripsikan gambaran petani perempuan pada masa kolektivisasi pertanian yang dicanangkan Stalin di awal tahun 1930-an. Gambaran petani perempuan yang berhasil dideskripsikan adalah ketika Stalin mulai menempatkan perempuan dalam poster propagandanya ditengah-tengah ikonografi Stalin yang bermunculan, yaitu pada masa pertanian kolektif tahun 1930-an.
The focus of this research is a major transformation that occurred in Russia against the peasant women who represented Stalin through political propaganda posters. The method used in this research is descriptive analysis, where the writer describes images of women farmers in the agricultural collectivization of Stalin proclaimed in the early 1930s. Picture of successful women farmers was described as Stallin began placing women in propaganda posters in the midst of the emerging Stalinist iconography, namely the collective farm during the 1930s.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S14847
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nadya Nuraini
Abstrak :
Skripsi ini membahas Program Pemberdayaan Pertanian Perempuan yang diselenggarakan oleh CSR Psscatambang PT Antam Persero Tbk melalui ChAIN Center UGM yang ditujukan kepada masyarakat lokal pascatambang dalam rangka mengantisipasi dan mengatasi masalah, sekaligus memberikan solusi atas dampak sosial dan ekonomi yang muncul akibat penutupan produksi pertambangan emas di Cikotok oleh PT Antam Persero Tbk. Penelitian ini adalah penelitian evaluatif sumatif dengan desain kualitatif yang difokuskan pada outcome dari program yang telah dilakukan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Program Pemberdayaan Pertanian Perempuan ini telah berhasil mengubah mindset peserta program akan kegiatan bertani, meningkatkan penghasilan peserta program, dan memandirikan peserta program, khususnya dalam pemanfaatan sumber daya lokal yang ada, sehingga hal tersebut mempengaruhi masyarakat sekitar untuk meniru pola kemandirian peserta. Adapun beberapa hal yang ditiru oleh masyarakat sekitar dari para peserta ini ialah dalam hal kegiatan proses bertani dan pengolahan produk hasil tani. ......This undergraduate thesis discuss the Women 39s Agricultural Empowerment Program organized by CSR Pascatambang PT Antam Persero Tbk through ChAIN Center UGM which is addressed to the post mining local community in order to anticipate and overcome the problems, as well as to provide solutions to the social and economic impacts arising from the closure of gold mining production in Cikotok by PT Antam Persero Tbk. This research is summative evaluative research with the qualitative design which focused on the outcome of the program which has been done. The results of the research indicate that the Women 39 s Agricultural Empowerment Program has succeeded in changing the mindset of program participants on farming activities, increasing the income of program participants, and establishing the program participants, especially in the utilization of local resources, thus influencing the surrounding community to imitate the participant rsquo s self reliance. The few things which emulated by local communities of these participants is on the farming process activities and processing of farm products.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Abdul Rahman
Abstrak :
Fertile women farmers are risky of suffering decrease of cholinesterase activity due to pesticide exposure. This study aimed to analyze relation between pesticide exposure and the exposure agent to cholinesterase activity of fertile women workers at Kedunguter Village. This study used cross-sectional design on 94 fertile women farmers in 2015. Data was collected by observation, interview and cholinesterase test. Data analysis used chi-square test and analysis results showed a significant relation between pesticide types, working time, the use of gloves, hand-washing behavior to cholinesterase activity of fertile women farmers. Analysis results of this study showed that variable working time had the highest odds ratio (OR) score (OR = 14.072), so the variable working time is the most dominant variable in influencing cholinesterase enzyme. This study suggests that fertile women farmers should work not more than six hours per day.
Petani perempuan usia subur berisiko mengalami penurunan aktivitas kolinesterase akibat pajanan pestisida. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pajanan pestisida dan perilaku pemajan terhadap aktivitas kolinesterase petani perempuan usia subur di Desa Kedunguter. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang pada 94 petani perempuan usia subur tahun 2015. Pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara, dan uji kolinesterase. Analisis data menggunakan uji kai kuadrat dan hasil analisis menunjukkan hubungan signifikan antara jenis pestisida, waktu kerja, penggunaan sarung tangan, perilaku mencuci tangan terhadap aktivitas kolinesterase petani perempuan usia subur. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel waktu kerja memiliki nilai odds ratio (OR) tertinggi, yaitu OR = 14,072 sehingga waktu kerja merupakan variabel paling dominan dalam memengaruhi enzim kolinesterase. Penelitian ini menyarankan agar petani perempuan usia subur tidak bekerja lebih dari enam jam per hari.
Ponorogo: Universitas Darussalam Gontor, 2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library