Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Monica Elizabeth Tanod Rosandi
Abstrak :
Indonesia adalah negara berkembang di mana penyakit kulit, termasuk skabies, adalah jenis yang paling umum ditemui. Kepadatan penduduk dan kebersihan yang buruk misalnya di asrama terkait dengan prevalensi scabies. Dengan demikian, untuk mengurangi scabies, orang yang berisiko sebaiknya diberikan pendidikan tentang skabies. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa di sebuat pesantren di Jakarta Timur, sebelum dan sesudah penyuluhan skabies. Desain penelitian ini adalah pre-post study dan data diambil pada 8 Maret 2014. Semua siswa pesantren yang datang selama pengumpulan data dijadikan subyek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang terdiri atas 25 pertanyaan tentang etiologi, gejala klinis, pengobatan, penularan, dan pencegahan skabies. Data diolah dengan SPSS versi 20 dan diuji dengan marginal homogeneity. Hasil penelitian menunjukkan, dari 104 responden, sebelum penyuluhan, sebagian besar siswa memiliki tingkat pengetahuan yang buruk tentang topik etiologi (68.3%), manifestasi klinis (64.2%), pengobatan (51.9%), pencegahan (39.4%) dan penularan (27,9%). Setelah ceramah kesehatan, lebih dari 50% mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan yang baik pada setiap topik skabies (paling rendah 65,4 % dan paling tinggi 82,7%) dan tingkat pengetahuan buruk pada setiap topik skabies 4.8%-9.6%. Uji marginal homogeneity menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan pada pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan (p<0.01). Disimpulkan penyuluhan adalah cara efektif untuk meningkatkan pengetahuan tentang skabies.
Jakarta: Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhea Putri Ulima
Abstrak :
Trikuriasis merupakan penyakit dengan prevalensi tinggi di Jakarta Timur sehingga diperlukan pengetahuan yang diberikan kepada orang yang memiliki risiko tinggi trikuriasis. Anak-anak di Jakarta Timur rentan terhadap trikuriasis karena hidup di lingkungan padat dengan sanitasi terbatas seperti pesantren sehingga perlu diberikan penyuluhan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan mengenai gejala dan pengobatan trikuriasis dan karakteristik santri. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Pengambilan data dengan cara pengisian kuesioner dilaksanakan di Pesantren X, Jakarta Timur pada tanggal 22 Januari 2011. Sampel penelitian diambil dengan metode total sampling. Kuesioner berisi karakteristik santri dan pertanyaan mengenai gejala dan pengobatan trikuriasis. Hasilnya menunjukkan dari 154 santri sebanyak 104 santri (67,5%) memiliki < 3 sumber informasi dan 50 santri (32,5%) memiliki > 3 sumber. Sumber informasi paling berkesan adalah dokter (51,9%). Sebanyak 1 santri (0,6%) berpengetahuan baik, 18 santri (11,7%) cukup dan 135 santri (87,7%) baik. Hasil uji Kolmogorov-smirnov menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) antara tingkat pengetahuan santri dengan jenis kelamin, tingkat pengetahuan, jumlah sumber informasi, dan sumber informasi paling berkesan.
Trichuriasis is a disease with a high prevalence in East Jakarta, so it requires the knowledge that given to people who have a high risk of trichuriasis. Childern in East Jakarta are vulnerable because they lived in crowded environments with limited sanitation facilities such as boarding school (pesantren) that needed to be educated. The porpose of this study was to determine the level of knowledge about symptoms and treatment of trichurasis and demographic characteristic of students. This study design is cross-sectional. Retrieval of data bye filling in the questionnaire conducted in Pesantren X, East Jakarta on Januari 22, 2011. Samples were taken with a total sampling method. The questionnaire contains demographic characteristics of students, and questions about symptoms and treatment of trichuriasis. The result showed 104 students of 154 students (67,5%) had < 3 sources of information and 50 students (32,5%) had > 3 sources. The most impressive source of information was doctor (51,9%). There is one student (0,6%) with good knowledge, 18 fair students (11,7%), and 135 students (87,7%) with poor knowledge. The results of data analysis by Kolmogorov-Smirnov test showed no significant difference (p>0.05) between the knowledge level of students by sex, education level, number of information sources, and the most impressive source of information.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library