Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Trisnahadi Darga
"Perkembangan kota-kota besar di Indonesia saat ini ditandai oleh laju urbanisasi yang tinggi. Pertumbuhan penduduk kota yang sangat pesat sejak pertengahan abad kedua puluh ini telah mengaklbatkan berbagai masalah perkotaan yang semakin rumit. Sementara ini, guna memenuhi tuntutan akan pemukiman yang terus meningkat jum Iahnya. telah tumbuh usaha-usaha swasta dalam pembangunan kawasan perumahan. Bisnis real Estate masih merupakan gejala yang relatif muda dalam perekonomian Indonesia. Kini bisnis real estate berkembang pesat. Begitu banyak pengusaha yang terdorong menginvestasikan modalnya dalam bidang ini. Developer berani mengambll resiko berdasarkan perhitungan bahwa harga penjualan maupun nilai sewa bangunan yang dimllikinya adalah lebih tìnggi dari pada tlngkat harga pembeli maupun konstruk sinya.
Usaha real estate ini melingkupi bidang yang luas bahkan sejak dari pengadaan tanah. Ditinjau dari kacamata itu resiko usaha real estate jauh ¡ebih besar apalagl mengingat investsi dengan skate besar. Jangka waktu sampai terjual juga panjang serte fluktuasi harga yang bahkan kemungkinan besar bisa terjadi yang kesemuanya mengandung resiko yang besar. Prayek dengan Iuas 8.000 Ha seperti pada PT Bumi Serpong Damai membutuh kan biaya investasi yang sangat besar oleh karena itu dalam pelaksanaannya haruslah direncanakan dengan matang. Juga dengan adanya proyek seluas BSD ini, jelas mempunyai konsekuensi pendanaan besar. Sebagai gambaran awal dapat diperkirakan bahwa dalam 20 tahun pertama, pengembangan kota baru ini akan menyerap dana investasi sebesar Rp. 3,2 trllyun yang berasal baik dari sektor pemerintah maupun dari sektor nonpemerintah, dari dalam maupun luar negeri.
Dalam mengelola suatu proyek mega yang bernilal trllyunan rupiah ini tentu diperlukan penanganan yang serius, Baik dari segi perencanaan fisik maupun peren canaan keuangannya. Namun pembahasan pada penulisan ini terutama difokuskan pada aspek keuangan pada konsorsium perusahaan ini. Terutama jika dilihat bahwa proyek ini memerlukan investasl yang sangat besar sehingga keikutsertaan lembaga lembaga keuangan dalam memberikan dukungannya sangatlah diperlukan. Situasi ekonomi, Iklim investasI sarta kesempatan kerja merupakan rangkaian yang tak terpisahkan dalam pembentukan suatu kota baru yang swasembada. Sejauh mana ketiga hal tersebut dapat merupakan hambatan yang serius akan jelas terlihat dalam perkem bangan situasi yang akan datang.
Secara garis besar permasalahan yang digali dalam penulisan ini dititik beratkan pada financial planning yang meliputi strategic planning, optímalisasi penggunaan dana dalam jangka panjang, metode-metode pengelolaan keuangan yang diper gunakan faktor - taktor yang berpengaruh baik yang berupa pengaruh eksternal sepertl : aspek sosial, politik, tlngkat suku bunga, sumber pendanaan dan luar, kebijaksanaan pemerlntah, dan laIn - laIn, maupun yang berupa pengaruh Internal seperti : capital budgeting, financial control, capital structure, cost sales forecast dan lain-lain. Sedangkan dalam pemecahan permasalahannya digunakan metoda analisa keuangan baik yang menyangkut kelayakan investasi maupun analisa raslo keuangan. Selanjut nya akan dianaIisa pula sensitivitas proyek terhadap perubahan dan varibel - variabel penentunya.
Dari analisa yang dilakukan diharapkan dapat diketahui kelayakan dari proyek, performance dari pengelolaan keuangan dan optimasi investasi selain itu diharapkan dapat turut memberikan masukan-masukan dalam mengembangkan proyek ini selanjutnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T2085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathur Rizki
"Pemerintah menerbitkan peraturan ketentuan khusus mengenai fasilitas pajak penghasilan atas Dana Investasi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas dan responsivitas kebijakan fasilitas pajak penghasilan atas DIRE dan mengidentifikasi penerapan kebijakan fasilitas pajak penghasilan di Singapura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan analisis data kualitatif. Data kualitatif yang didapatkan berasal dari wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kebijakan fasilitas Pajak Penghasilan atas Dana Investasi Real Estate dapat dikatakan belum efektif untuk meningkatkan investasi DIRE. Selain faktor pemberian fasilitas pajak, terdapat faktor lain yang menyebabkan investasi DIRE di Indonesia masih minim, yatiu tren kenaikan suku bunga deposito, cost yang dikeluarkan, dan bagi perusahaan real estate kebijakan fasilitas Pajak Penghasilan dapat dikatakan sudah efektif sebagai pembiayaan properti selain pinjaman, karena adanya dana bersih dari pengalihan real estate. Sedangkan Kebijakan fasilitas Pajak Penghasilan atas Dana Investasi DIRE dari sisi responsivitas benar – benar dibutuhkan oleh pihak – pihak yang terlibat pada investasi DIRE. Akan tetapi upaya pemerintah untuk mensosialisasikan fasilitas perpajakan masih minim. Sosialisasi hanya dilakukan di tingkat pusat, belum menyebar ke tingkat Kantor Pelayanan Pajak. Selain itu, Penerapan kebijakan fasilitas pajak penghasilan di Singapura yaitu dengan membebaskan seluruh pengenaan Pengenaan Pajak Penghasilan. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk pasar DIRE terlebih dahulu dan baru mengenakan pajak jika pasar telah terbentuk.

The government issues special provisions regarding income tax incentives on Real Estate Investment Trust. This study aims to evaluate the effectiveness and responsiveness of the income tax facility policy on REITs and identify the implementation of the income tax facility policy in Singapore. The method used in this study is a qualitative method using qualitative data analysis. Qualitative data obtained from interviews and literature studies. The results of this study indicate that the Income Tax incentive on Real Estate Investment Trust can be said to have not been effective in increasing REIT investment. In addition to the factor of providing tax incentives, there are other factors that cause REIT investment in Indonesia to be minimal, namely the trend of increasing deposit rates, costs incurred, and for real estate companies the Income Tax incentive policy can be said to have been effective as property financing other than loans, because of the existence of net Trust from real estate transfers. Meanwhile, the Income Tax incentive Policy on REIT Investment Trust in terms of responsiveness is really needed by the parties involved in REIT investment. However, the government's efforts to socialize tax incentive are still minimal. Socialization is only carried out at the central level, has not yet spread to the level of the Tax Service Office. In addition, the application of the income tax facility policy in Singapore is to exempt all the imposition of Income Tax. This is intended to establish a DIRE market first and only tax once the market has formed."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library