Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astri Zulfa
Abstrak :
Salah satu kegiatan yang paling penting untuk kelangsungan hidup adalah makan. Produksi makanan orang utan dapat dipengaruhi oleh musim (curah hujan, temperatur, kelembaban). Dalam penelitian terlihat bahwa produksi daun muda di Stasiun Penelitian Ketambe dipengaruhi oleh kelembaban, sedangkan produksi buah dan bunga tidak dipengaruhi oleh musim. Untuk melihat perubahan perilaku makan yang dilakukan oleh orang utan jantan dewasa, jantan remaja, dan betina dewasa dapat digunakan metode Focal Animal sampling. Hasil penelitian menunjukkan orang utan lebih suka makan buah berdaging saat produksi buah berlimpah, tetapi saat produksi buah langka, maka orang utan akan mengonsumsi serangga, daun muda, vegetasi, daun tua, bunga dan kategori lain-lain. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa betina dewasa relatif lebih banyak memakan serangga daripada jantan dikarenakan orang utan betina dewasa beradaptasi untuk memperoleh protein guna pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu, dalam penelitian ditemukan pula ada perbedaan perilaku makan daun tua, bunga, serangga, vegetasi dan kategori lain-lain antara jantan dewasa, jantan remaja, dan betina dewasa. ......One of the most important activities for survival is feeding. Productivity of orang utan food was effect by weather (rain, temperature, humidity). The results of this investigation indicate that the young leaves season at Ketambe Research Station in Sumatra is influenced by humidity, while the fruiting season and flower season are not influenced by weather. To see feeding behavioral change at orang utan we use Focal Animal Sampling method. Orangutans prefer to eat fruits with soft pulp when fruit is abundant, but will fall-back on insect, young leaves, vegetation, mature leaves, flower and other food items when fruit is not available. We also examined patterns of feeding behaviour among adult males, sub-adult males, and adult females. We found that adult females spend a greater proportion of time feeding on insects relative to all males, perhaps as an adaptation to obtain enough protein for adequate growth and development of dependent offspring. In addition, we found additional differences among these age/sex classes in feeding behaviour on mature leaves, flowers, insect, vegetation and other food items.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T29625
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Defi Ohfanisa
Abstrak :
Perubahan iklim berdampak terhadap sektor kelautan. Dampak yang nyata adalah tinggi gelombang laut dan perubahan musim barat dan musim timur sehingga berdampak terhadap hasil tangkapan ikan nelayan. Tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran tentang pola sensitivitas wilayah konsentrasi nelayan di pantai utara Jawa bagian barat dan bagian tengah terhadap kejadian gelombang laut tinggi serta kaitannya dengan jumlah hasil tangkapan ikan dan mengetahui secara spasial maupun temporal frekuensi tinggi gelombang laut lebih dari 2,0 m (gelombang berbahaya bagi nelayan) masing-masing bulan selama periode tahun 2010 - 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analitical Hierarchy Process (AHP) dan teknik overlay peta. Tingkat sensitivitas per kabupaten didapatkan dari analisis skoring dan overlay peta tiap variabel. Hasil penelitian, sensitivitas wilayah konsentrasi nelayan di pantai utara Jawa bagian barat dan tengah terhadap perubahan iklim menunjukan pola keruangan semakin ke arah tengah cenderung semakin rendah. Wilayah sensitivitas tinggi berada di Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Jepara. Sensitivitas sedang berada di Kota Cirebon, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Batang. Sedangkan sensitivitas rendah berada di Kota Tegal, Kabupaten Subang dan Kabupaten Pati. Wilayah yang tergolong memiliki sensitivitas tinggi cenderung mengalami penurunan jumlah produksi tangkapan ikan. ...... Climate change afflicted the marine sector. The presence impacts are the rising ocean wave height and the shifted drought and rainy season, giving impacts to the fishing catches. The study aims to acquire spatial pattern of region sensitivity of fisherman concentration in west and central segment of north java coast to the rising ocean wave and its correlation with the fishing catches and understand the monthly wave height frequency more than 2 m (dangerous wave height to the fishermen) spatially and temporarily in 2010-2015. Methods used on this research are Analitical Hierarchy Process (AHP) and overlay method. Municipal sensitivity obtained through scoring analysis and map overlay for each variables. The results showed that, the place sensitivity level of fisherman concentration tends to be lower in central ward of the west and central segment of north java coast. Regions with high sensitivity are Cirebon municipality, Indramayu municipality, Bekasi municipality, Karawang municipality, and Jepara municipality. Whereas the Regions with mid-level sensitivity are Batang municipality, Brebes municipality, and Cirebon. The Regions with low sensitivity are Pati municipality, Subang municipality, and Tegal. The research showed that Climate change affected the fishermen activity, and the Regions with high sensitivity level tend to have lower fishing catches.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhlurrahman Maulana
Abstrak :
Penelitian untuk meningkatkan hasil ekstraksi lipid biomassa mikroalga sebagai sumber energi terbarukan terus dilakukan. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam proses produksi biofuel dari lipid mikroalga adalah hasil ekstraksi biomassa mikroalga yang belum dapat memenuhi kebutuhan produksi dan proses harvesting yang masih memiliki keterbatasan terkait kualitas dan kuantitas hasil harvesting. Biomassa mikroalga yang diperoleh langsung dari alam dapat diteliti untuk memperoleh sumber biomassa potensial yang tidak membutuhkan penumbuhan. Sumber biomassa yang diteliti adalah mikroalga dari Situ Kenanga, Agathis, dan Rawa Besar yang tergolong Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung-Cisadane. Proses harvesting menggunakan Ultrasound Harvesting Module (UHM) yang menggunakan gelombang ultrasonik dikembangkan dengan harapan dapat mengolah biomassa secara besar-besaran dari alam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi lipid dari mikroalga di alam dapat berubah-ubah tergantung musim. Persentase lipid terbanyak diperoleh dari mikroalga Situ Kenanga pada musim kemarau, yaitu sebesar 4,548%. Persentase tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan industri sebesar 60%, sehingga tidak dapat memenuhi persyaratan untuk produksi skala besar. Penelitian dengan tujuan meningkatkan kemampuan UHM dalam mengendapkan biomassa menunjukkan bahwa performa alat berbanding lurus dengan jumlah ultrasound generator yang dipasangkan pada alat. Hasil akhir pengendapan menunjukkan bahwa UHM dengan 5 generator dapat mengendapkan hingga 269% biomassa mikroalga dibandingkan dengan UHM purwarupa dengan 2 generator. Dari keseluruhan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa UHM yang dimodifikasi dapat meningkatkan efektivitas proses harvesting biomassa skala besar, tetapi biomassa tidak bisa diperoleh secara langsung dan harus diperoleh melalui proses penumbuhan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan produksi skala besar. ......Various researches have been done in order to find methods to increase the lipid content of microalgal biomass for a renewable fuel source. One persisting problem in the attempt to utilize microalgal lipid as biofuel raw material is the low quantity of both biomass harvested and extracted lipid. Direct harvesting from natural sources is suggested to reduce the production cost by eliminating cultivation process. Natural sources could also contain various microalgae species that could be a potential source of lipid to fulfill industrial needs. The proposed source of biomass are Kenanga, Agathis, and Rawa Besar Small Lake, which are small lakes located in Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung-Cisadane. To support this method, the usage of modified Ultrasound Harvesting Module (UHM) is suggested. Research on natural biomass and lipid yield resulted in the conclusion that natural-grown biomass is not a viable source of lipid for biofuel production on a larger scale. The highest percentage of lipids was obtained from Kenanga Small Lake microalgae during the dry season, which was 4.548%. This percentage is much smaller than the industry's requirement of 60%, so it cannot meet the requirements for large-scale production. In the meantime, research on UHM modification resulted in the conclusion that UHM performance is heightened with additional ultrasound generators. The final harvesting results show that UHM with 5 generators can harvest up to 269% of microalgae biomass compared to the prototype UHM with 2 generators. From the overall results of the study, it can be concluded that a modified UHM can increase the effectiveness of the large-scale biomass harvesting process, but biomass cannot be obtained directly and must be obtained through a growing process first to meet the needs of large-scale production.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library