Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Venny Oktaviani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh Book Tax Difference terhadap pertumbuhan laba perusahaan. Book Tax Differencs dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu perbedaan permanen dan perbedaan temporer yang diuji bersamaan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 176 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa perbedaan temporer memiliki hubungan negatif tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan, perbedaan permanen memiliki hubungan positif signifikan terhadap pertumbuhan laba perusahaan, serta book tax difference memiliki hubungan negatif signifikan terhadap pertumbuhan laba.
This study aims to examine the influence of Book-Tax Difference on companies earnings growth. Book-Tax Differences in this study devides into two types, which are permanent differences and temporer differences. Both of them examined to know about the influences on earnings growth. This study used 44 manufacturing companies listed at Indonesia Stock Exchange from 2009 to 2012 as the sample. The result showed that negative differences has negative no significant affect on earnings growth. On the other hand, permanent differences has positive significantly affect on earning growth, and also book tax difference has negative significantly affect on earnings growth.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabar Warsini
Abstrak :
Penelitian ini merupakan studi tentang penilaian harga pasar saham dengan menggunakan pendekatan price earning ratio (PER). Model yang digunakan adalah model persamaan PER yang memperhatikan faktor-faktor fundamental yang disebut PER model ekonometrika. Penelitian dilakukan pada saham yang listed di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan mengambil sample 90 emiten atau sebesar 52 % dari jumlah emiten yang go public sampai dengan tahun 1993. Tujuan yang ingin dicapai dalam studi ini adalah untuk melihat dan mengetahui apakah harga pasar saham di bursa telah menunjukkan harga yang wajar berdasarkan analisis PER serta untuk mengetahui bagaimana arah dan besarnya pengaruh faktor fundamental terhadap tinggi rendahnya PER. Yang pertama--tama adalah dilakukan analisis terhadap laporan keuangan emiten, terutama laporan neraca dan laporan rugi-laba untuk mengetahui beberapa faktor fundamental seperti laba emiten beserta tingkat pertumbuhannya dari tahun ke tahun, besarnya earning per share dan porsi yang dibagikan sebagai dividen serta resiko yang menyertai perusahaan yang bersangkutan. Kemudian diadakan analisis regresi berganda dengan menggunakan PER rata-rata sebagai variabel terikat serta tiga variabel babas yaitu: tingkat pertumbuhan laba rata-rata, dividen payout ratio rata-rata serta standar penyimpangan pertumbuhan laba rata--rata. Variabel tingkat pertumbuhan laba dan dividen payout ratio dimaksudkan sebagai cermin dari prospek perusahaan, sedangkan standar penyimpangan pertumbuhan laba sebagai pengukur resiko perusahaan. Hasil analisis mengungkapkan bahwa persamaan regresi linear berganda PER yang diperoleh adalah PER = 12,9609 + 8,8503g + 6,7264DP0 - 2,5581Q. Hal ini menyiratkan bahwa rata-rata PER di BEJ sebesar 12,9609 apabila tidak ada pertumbuhan laba, tidak ada pembayaran dividen serta tidak ada standar penyimpangan pertumbuhan laba. Uji t statistik terhadap koefisien regresi masing-masing variabel bebas menunjukkan bahwa hanya variabel DPO yang tidak signifikan dengan probabilitas kesalahan yang cukup rendah yaitu 28 %, sedangkan koefisien variabel g dan a sangat signifikan dengan probabilitas kesalahan mendekati 0. Namun demikian dari uji P statistik terungkap bahwa secara bersama-sama pengaruh ketiga variabel babas terhadap variabel terikat adalah sangat signifikan. Hasil lain yang terungkap dari studi ini adalah persamaan regresi linear berganda PER tersebut telah memenuhi asumsi dasar klasik ordinary Least Square (OLS) sehingga model ini dapat dipergunakan dan estimator tidak akan bias, tetap konsisten serta efisien. Meskipun secara keseluruhan model hanyamampu menjelaskan 38,44 % (R2 adjusted). Setelah model diterapkan pada variabel bebas nyata pada tahun 1993 yaitu tingkat pertumbuhan laba riil , DPO rill dan a rill maka diperoleh PER calculated. Dengan membandingkan PER calculated dengan PER sesungguhnya pada tahun 1993 diperoleh hasil 5,5 % emiten mempunyai harga wajar, 24,4 % emiten telah overpriced dan sisanya 70,1 % emiten masih underpriced. Kajian lain yang bisa diberikan berdasarkan hasil studi ini adalah bahwa kebijaksanaan pemerintah dalam hal ini Bapepam yang mengajurkan PER perdana tidak lebih dari angka 15 bukanlah merupakan kebijaksanaan yang sangat ketat, sehingga tidak menjadi alasan bagi calon emiten sebagai halangan untuk go public.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Imannugraha
Abstrak :
Pengujian ini meneliti pengaruh faktor proprietary cost, agency cost, external financing, inherent variability, dan penerapan PSAK No.5 (Revisi 2009) terhadap pengungkapan variabilitas pertumbuhan laba antar segmen pada 78 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2011. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proprietary cost yang diproksikan dengan profitabilitas abnormal berpengaruh negatif, jumlah pesaing berpengaruh positif,agency cost yang diwakili oleh free cash flow berpengaruh positif dan akrual diskresioner berpengaruh negatif terhadap pengungkapan variabilitas pertumbuhan laba antar segmen. Sedangkan indeks Herfindahl, profitabilitas, external financing, inherent variability, dan PSAK No.5 (Revisi 2009) ditemukan tidak mempengaruhi pengungkapan variasi pertumbuhan laba antar segmen. ......This study investigates the effect of proprietary cost, agency cost, external financing, inherent variability, and the implementation of PSAK No.5 (revised 2009) on disclosure of segment earnings growth rate of 78 manufacturing firms listed in Indonesia Stock Exchange for years 2010-2011. This study find that proprietary cost proxied by abnormal profitability has negative effect, the number of competitors has positive effect, agency cost proxied by free cash flow has positive effect and accrual discretionary has negative effect. Meanwhile Herfindahl index, firm profitability, external financing, inherent variability, and PSAK No.5 (revised 2009) do not affecting the disclosure of cross-segment earnings growth rate.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Dewata
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis value versus growth stock menggunakan price to earning ratio dan earnings growth dalam berinvestasi. Penelitian ini dilakukan dengan sampel penelitian emiten yang terdaftar pada Bursa Efek pada periode 2006 sampai dengan 2016 dan jumlah sampel 2.102. Variabel dependen pada penelitian ini adalah return saham, variabel independen adalah market free risk, small minus big SMB , high minus low HML dengan variabel kontrol price to earning ratio dan earnings growth rate. Terdapat dua model yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Capital Asset Pricing Model CAPM dan Fama French Three Factors. Hasil; 1 Price to Earning Ratio tidak dapat digunakan dalam menentukan strategi investasi antara growth stock dan value stock, 2 Price to Earning Ratio dan earnings growth tidak dapat digunakan dalam menentukan investasi antara undervalued value stock dan overvalued growth stock. Walaupun tidak terdapat strategi investasi jika dilihat dari invidiual stock, investor dapat melakukan investasi dengan portofolio undervalued value stock.
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze value versus growth stock using price to earning ratio and earnings growth in the course of investing. This research was conducted with research sample of listed companies in Stock Exchange in period 2006 until 2016 and sample number 2,102. The dependent variable in this research is stocks returns and the independent variable are market free risk, small minus big SMB , high minus low HML with the control variable are price to earning ratio and earnings growth rate. There are two models used in this research, that are Capital Asset Pricing Model CAPM and Fama French Three Factors. Result 1 Price to Earning Ratio can not be used to determine investment strategy between value stock and growth stock, 2 Price to Earning Ratio and earnings growth can not be used to determine invesment strategy between undervalued value stock and overvalued growth stock. On the other side, investor can make undervalued value stock as investing strategy.
2017
S68328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library