Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Masfiatun
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh indeks gini di Indonesia yang terus meningkat, sehingga pertumbuhan ekonomi di Indonesia diduga tidak inklusif. Tujuan dari penelitian ini mengukur keinklusifan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan di provinsi dengan menggunakan pendekatan social mobility curve dan growth incidence curve, serta menganalisis determinannya. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah fixed effect model dengan periode penelitian tahun 2008 sampai 2012. Jika menggunakan pengukuran social mobil curve pertumbuhan di Indonesia maupun provinsi rata-rata inklusif, sebaliknya jika menggunakan pengukuran growth incidence curve rata-rata tidak inklusif. Determinan pertumbuhan inklusif meliputi pendidikan, jaminan kesehatan, dan akses kredit. Pendidikan berdampak positif terhadap keinklusifan, sebaliknya jaminan kesehatan dan akses kredit berdampak negatif.

ABSTRACT
This research is motivated by the Gini index in Indonesia continues to increase, so that economic growth in Indonesia was allegedly not inclusive. The purpose of this research to measure the inclusiveness of economic growth in Indonesia and at the province by using the approach of social mobility curve and growth incidence curve, after that analyze the determinant. The model used in this research is the fixed effect model with research period from 2008 to 2012. If using social mobility curve measurement growth in Indonesia and the province relative inclusive, otherwise if using growth incidence curve measurement relative not inclusive. Determinants of inclusive growth include education, health insurance, and access to credit. Education have positive impact to inclusiveness, otherwise health insurance and access to credit have negative impact.
"
2016
T44865
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Eka Pratiwi
"Pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam satu dekade terakhir di sejumlah negara Muslim menggambarkan suatu pertumbuhan yang tidak berkualitas akibat meningkatnya kesenjangan. Penerapan kebijakan fiskal dan moneter yang efektif dan efisien dapat mendukung pertumbuhan yang lebih inklusif, yaitu memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat untuk menikmati pertumbuhan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh kebijakan fiskal meliputi pengeluaran pemerintah di sektor kesehatan dan pendidikan serta kebijakan moneter meliputi sasaran akhirnya yaitu inflasi dan kredit domestik perbankan terhadap pertumbuhan inklusif di 4 negara OKI yaitu Indonesia, Malaysia, Qatar dan Saudi Arabia dengan menggunakan pengukuran yang diformulasikan oleh Hakimian.
Hasil estimasi dengan menggunakan ECM Error Correction Model menunjukkan bahwa baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang pengeluaran pemerintah di sektor kesehatan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan inklusif di Malaysia dan Qatar, sedangkan pengeluaran pemerintah di sektor pendidikan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan inklusif di Indonesia dan Saudi Arabia. Sementara itu, inflasi ditemukan hanya berpengaruh signifikan dalam jangka panjang baik di Indonesia, Qatar, Malaysia dan Saudi Arabia, sedangkan kredit domestik perbankan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan inklusif di Saudi Arabia, Malaysia dan Qatar dalam jangka panjang.
Berdasarkan hasil penelitian ini, perlu adanya peninjauan ulang porsi pengeluaran pemerintah di sektor kesehatan dan pendidikan dan efisiensi alokasi anggarannya untuk mendukung pertumbuhan inklusif. Selain itu, penguatan kebijakan moneter, stabilitas politik dan keamanan dalam negeri, serta perluasan sektor keuangan financial deepening untuk mencapai kesetaraan masyarakat dalam mendapatkan akses keuangan dapat mendukung tercapainya pertumbuhan inklusif.

In the last decade, a number of Muslim countries experience an unqualified economic growth. It is indicated by a high economic growth with less equality. The usage of an effective and efficient fiscal and monetary policy can promote an inclusive growth. This study empirically investigates the impact of fiscal policy government spending on health and education and monetary policy target inflation and domestic credit by banks on inclusive growth in four selected OIC Organization of Islamic Cooperation member countries, namely Indonesia, Malaysia, Qatar and Saudi Arabia by using Hakimian's formulation.
Based on ECM Error Correction Model, the result of this investigation shows that government spending in health positively and significantly influences inclusive growth in Malaysia and Qatar, while government spending on education influences inclusive growth in Indonesia and Saudi Arabia positively and significantly both in the short and long term. In terms of monetary policy, there is a significant effect of inflation towards inclusive growth in Indonesia, Qatar, Malaysia and Saudi Arabia in the long term. Meanwhile, a significant and positive influence of domestic bank credit towards inclusive growth only happens in Malaysia, Qatar and Saudi Arabia in long term.
Based on these results, it is necessary to review the portion of government spending in health and education, to increase the efficiency of budget allocation to support the inclusive growth. In addition, it is also necessary to strengthen monetary policy, maintaining political stability and security of the country, as well as to enhance the finance sector by financial deepening to achieve the equality in access to finance to promote the inclusive growth.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Amalia Puteri
"ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi di mana seluruh lapisan masyarakat menikmati manfaatnya adalah tujuan pembangunan negara-negara di dunia. Berawal dari krisis Asia tahun 1997-1998 yang meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan, semakin penting konsep pertumbuhan inklusif di Indonesia untuk pemerataan manfaat pertumbuhan ekonomi. Salah satu cara meningkatkan pertumbuhan inklusif adalah dengan meningkatkan daya saing setiap daerah di Indonesia. Studi ini mencoba melihat hubungan antara daya saing regional dan pertumbuhan inklusif di Indonesia dalam model ekonometri dengan metode Instrumental Variable 2 SLS. Hasil dari studi ini menunjukkan daya saing regional positif mempengaruhi pertumbuhan inklusif. Kebijakan setiap daerah untuk meningkatkan daya saing regional menjadi penting untuk meningkatkan pertumbuhan inklusif di Indonesia.

ABSTRACT
Inclusive growth has been the main objective of economic development for countries in the world. From Asian crisis in 1998 that Indonesia faced where poverty and inequality rose sharply, the inclusive growth concept gained importance in the country rsquo s development planning. One of the ways to achieve inclusive growth is by encouraging provinces to increase their competitiveness to reduce regional disparity. This study aims to find relationship between regional competitiveness and inclusiveness, using Instrumental Variable 2 SLS method. The result is they both have positive relationship. Policy taken by each local government to increase competitiveness becomes more important as it also increases inclusiveness growth."
2017
S68423
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kandi Dwi Pratiwi
"Pertumbuhan ekonomi di Indonesia berfluktuasi selama periode 2012-2020. Selama tahun 2012-2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran angka 5 persen. Hingga pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar -2,02 persen sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Selain itu, tingkat kemiskinan dan ketimpangan yang masih tinggi, serta penyerapan tenaga kerja yang belum optimal menunjukkan belum tercapainya kesejahteraan untuk seluruh masyarakat. Konsep pertumbuhan inklusif diperlukan sebagai ukuran tambahan untuk mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pertumbuhan inklusif serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan sebagian besar wilayah di Indonesia pada tahun 2012 hingga 2020 memiliki tingkat pertumbuhan inklusif menengah. Hasil regresi data panel menunjukkan Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh positif terhadap tingkat pertumbuhan inklusif di Indonesia. Sementara itu, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan Dana Alokasi Umum (DAU) memiliki hubungan negatif terhadap pertumbuhan inklusif."
Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), 2023
330 JPP 6:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library