Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Berlin: Walter de Gruyter, 1991
660.284 ION
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Weidner, Edward W.
New York: McGraw-Hill Book Co , 1962
378.35 WEI w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sanju Waladata
"ABSTRAK
Tulisan ini mengargumentasikan mengenai konsep mana dibalik praktik pemberian dari CSR perusahaan tambang. Selama ini gagasan The Gift selalu digiring pada perdebatan resiprositas atas sebuah pemberian. Saya melihat konsep lain yang tertinggal dari wacana ini di era ekonomi modern, yaitu mengenai konsep mana. Konsep mana sebagai hal yang bersifat non-material dibalik pemberian suatu materi dari satu pihak ke pihak lain. Data tulisan hasil riset ini dikumpulkan melalui studi kasus pada salah satu perusahaan tambang yang mempraktikan konsep CSR pada suatu komunitas masyarakat di salah satu wilayah operasi tambang emas yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, Indonesia. Teknik pengumpulan data melaui wawancara dan pengamatan lapangan terhadap pihak-pihak terkait program CSR perusahaan tambang. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa konsep mana dari pertukaran masyarakat kuno dapat diangkat pada praktik pemberian hadiah di era ekonomi modern dengan menegahi secara diplomatis mengenai perdebatan dalam memaknai mana dari gagasan besar The Gift. Tanpa menampik keberadaan dari resiprositas atas praktik pemberian hadiah perusahaan tambang, gagasan ini tetap dilandasi oleh hubungan simetris antara individu maupun kelompok dalam konteks sosio-kultural. Temuan atas konsep mana ini memberikan pemahaman baru untuk melihat praktik pertukaran dari CSR perusahaan.

ABSTRACT
This paper argues for the existence of the "mana" concept behind The Gift of mining corporate CSR practices. During this age the idea of The Gift is always herded in a reciprocity debate over a gift. I see the archaic concept that remains from this discourse in the modern economic era, which is the concept of "mana". The concept of "mana" as a non-material thing is behind giving a material from one party to another party. The research data was collected through a case study on a mining company that practices the concept of CSR in a community in one of the gold mining operation areas located in West Sumbawa Regency, Indonesia. Data collection techniques through interviews and field observations of parties related to the CSR program of the mining company. The results of this study state the "mana" concept of the ancient societies exchange can be elevated to the practice of The Gift in the modern economic era by diplomatically fix the debates in interpreting of "mana" from the classic ideas of The Gift. Without dismissing the existence of reciprocity over the practice of The Gift corporate CSR, this idea is still based on a symmetrical relationship between individuals and groups in a socio-cultural context. The findings of this concept provide a new understanding to see the exchange practices of corporate CSR."
2020
T55345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pamela Indrajati Suryoputro
"Protokol kriptografi adalah suatu aturan pertukaran informasi yang menggunakan operasi-operasi kriptografi dan dirancang untuk memenuhi tujuan keamanan tertentu, misalnya terjaminnya kerahasiaan informasi yang dipertukarkan (secrecy/confidentiality), autentikasi pihak-pihak yang berkomunikasi (authentication), dan lain-lain. Merancang protokol yang memenuhi tujuan keamanan yang diharapkan bukanlah pekerjaan yang mudah. Seringkali ditemukan lubang keamanan pada protokol yang diperkirakan aman. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memverifikasi atau menganalisa keamanan suatu rancangan protokol adalah model checking.
Fokus dari Tugas Akhir ini adalah mempelajari verifikasi protokol kriptografi dengan salah satu model checker yaitu ProVerif. Dalam Tugas Akhir ini, verifikasi dilakukan terhadap keempat varian protokol autentikasi Andrew Secure Remote Procedure Call (RPC). Keempat varian protokol tersebut dimodelkan dengan representasi process calculus yang digunakan oleh ProVerif. Selain pemodelan protokol, juga dilakukan pemodelan tujuan keamanan menurut empat definisi autentikasi yaitu aliveness, weak agreement, noninjective agreement, dan agreement.
Hasil verifikasi memberikan konfirmasi terhadap attack yang pernah diklaim sebelumnya. Selain itu, hasil analisa alur attack yang diberikan ProVerif juga menunjukkan beberapa pelanggaran definisi autentikasi di atas yang belum pernah diklaim sebelumnya. Pada protokol original Andrew Secure RPC, ditemukan pelanggaran aliveness, weak agreement, non-injective agreement, dan agreement sebuah pihak initiator oleh pihak responder. Kemudian pada protokol BAN-modified Andrew Secure RPC, ditemukan pelanggaran aliveness, weak agreement, non-injective agreement, dan agreement sebuah pihak initiator oleh pihakresponder dan sebaliknya."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inggrid Primadevi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak tinggal di lingkungan budaya
lain terhadap identitas budaya siswa AFS Indonesia. Siswa program AFS yang
tinggal di luar negeri selama satu tahun akan mengalami akulturasi psikologis.
Akulturasi psikologis adalah perubahan budaya yang terjadi pada diri individu akibat
kontak budaya yang berlangsung secara terus menerus antara dua budaya yang
berbeda (Graves dalam Berry & Kim, 1988). Akulturasi dapat membawa berbagai
perubahan yang salah satunya adalah perubahan identitas budaya (Liebkind,
1996b). Seorang remaja yang tinggal di lingkungan budaya asalnya saja dapat
mengalami kebingungan identitas budaya (Phinney dalam Rice, 1996). Maka siswa
AFS yang tinggal di lingkungan budaya lain diasumsikan akan mengalami dinamika
identitas budaya yang lebih besar dan lebih kompleks karena semakin banyaknya
pilihan perilaku budaya dan keinginan untuk conform dengan perilaku tersebut.
Identitas budaya sendiri adalah imej individu terhadap nilai dan perilaku yang
menjadi karakteristik budayanya, perasaannya mengenai karakteristik budaya dan
pemahaman mengenai sejauh mana karakteristik budaya tersebut terefleksikan oleh
dirinya (Ferdman, 1995). Identitas budaya juga bisa dikaitkan dengan evaluasi
terhadap keanggotaannya dalam kelompok budaya tertentu. Karakterisitik budaya
disini akan dilihat pada empat kategori besar yakni keluarga, sekolah, pergaulan
sosial remaja dan kehidupan beragama.
Metode penelitian adalah metode kualitatif dengan menggunakan
wawancara dan observasi. Subyek adalah 4 orang siswa AFS yang sudah kembali
(retumee) dari Jepang dan Belgia dalam jangka waktu satu tahun, perempuan,
berada dalam tahap remaja akhir (18-22 tahun) dan tinggal di Jakarta.
Hasil analisis dan interpretasi menunjukkan bahwa berdasar bentuk budaya
Fiske (dalam Triandis, 1994), semua subyek mempersepsi budaya asalnya sebagai
budaya kolektivis. Sedangkan subyek yang ke Jepang mempersepsi budaya
Jepang di tempat tinggalnya sebagai budaya kolektivis cenderung individualis dan
subyek yang ke Belgia mempersepsi budaya Belgia ditempat tinggalnya sebagai
budaya individualis.
Perbedaan budaya tersebut membuat subyek semakin menyadari aspekaspek
budaya asal dan budaya baru selama di luar negeri. Perbedaan tersebut
membuat siswa mengevaluasi dan mengubah perilaku budayanya. Dalam hal ini,
terdapat tiga pola perubahan identitas budaya siswa selama di luar negeri, yakni
mempertahankan dan tidak mempertahankan identitas budaya asalnya serta
mempertahankan identitas budaya asalnya dengan mengadopsi perilaku budaya
barunya. Terjadinya pola perubahan ini bervariasi dari satu siswa ke siswa lain, tergantung dari latar belakang budaya siswa dan budaya baru yang ditemui siswa.
Namun terdapat kecenderungan bahwa perubahan yang dilakukan selama di luar
negeri adalah perubahan yang sejalan dengan budaya asal siswa. Selain itu
ditemukan pula bahwa semua siswa tidak mempertahankan identitas budaya
asalnya dalam hal kebiasaan hidup sehari-hari seperti kebiasaan mengucapkan
salam.
Secara keseluruhan, dinamika yang dialami subyek sangat besar mengingat
perbedaan budaya yang ada dan kecenderungan subyek untuk selalu mengubah
perasaan dan perilakunya setiap kali masuk ke dalam lingkungan budaya baru.
Walaupun perilaku mereka berubah, namun siswa justru lebih merasa sebagai
bagian dari budaya Indonesia dan bangga terhadap hal tersebut selama di luar
negeri. Ini terlihat dari usaha subyek untuk membela nama baik Indonesia jika
mereka mendengar berita-berita negatif mengenai Indonesia dan bangga
menampilkan atraksi budaya Indonesia.
Usia remaja ternyata adalah usia yang tepat untuk mengirimkan siswa ke
luar negeri dalam rangka program pertukaran pelajar karena remaja senang
mencoba hal-hal baru. Namun demikian, penyusunan program orientasi dan
reorientasi dengan materi karakteristik budaya baru yang lebih spesifik serta
pengaktifan peran konselor selama siswa di luar negeri disarankan untuk lebih
ditingkatkan."
2002
S3082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seruni Faradilah
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2010
S10510
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kuala Lumpur: University of Malaya, 2011
305.8 BRI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1984
S7306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Fajar Baskara
"ABSTRAK
Penelitian ini mengangkat permasalahan penghindaran pajak yang sering terjadi pada berbagai negara yang disebabkan oleh perusahaan multinasional yang melakukan praktik BEPS dan ketidakpatuhan wajib pajak dalam negeri yang menyimpan asetnya di negara yang memiliki tarif pajak rendah atau bahkan nihil. Pemilihan negara Singapura ditentukan berdasarkan posisinya sebagai negara Tax Haven menyebabkan banyak wajib pajak Indonesia yang menempatkan asetnya di Singapura sehingga menggerus basis data perpajakan Indonesia. Multilateral Competent Authority Agreement merupakan perjanjian yang sudah disepakati oleh Singapura untuk melaksanakan AEOI dengan Indonesia mulai September 2018, karenanya penting untuk melihat persiapan dari masing-masing negara dalam memenuhi persyaratan OECD. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui studi pustaka dan wawancara mendalam terhadap key informant. Hasil dari penelitian ini Indonesia telah memenuhi sebagian besar persyaratan terkait pelaksanaan AEOI berdasarkan standar OECD, namun terkait dengan sistem IT Indonesia masih dalam proses persiapan dan belum selesai. Sementara Singapura sudah memiliki sistem IT yang siap digunakan beserta dengan format pelaporan yang disyaratkan oleh OECD. Penelitian ini juga membahas mengenai faktor yang menyebabkan keterlambatan penerapan AEOI, seperti kesulitan dalam pengendalian mutu informasi keuangan, kesulitan dalam mendata koperasi yang berada di ekonomi informal, penentuan skala prioritas, jumlah sumber daya manusia yang terbatas. Hasil ketiga dari penelitian ini membahas mengenai cara agar persiapan dapat berjalan lebih cepat, yaitu meningkatkan pengetahuan SDM milik DJP, menyederhanakan persiapan sistem IT dan meningkatkan sosialisasi kepada lembaga keuangan.

ABSTRACT
This research raises the issue of tax evasion that often occurs in various countries caused by multinational companies that practice BEPS and non taxpayer compliance in the country that stores its assets in countries that have low tax rates or even nil. Singapore 39 s state election is determined by its position as a State Tax Haven causing many Indonesian taxpayers to place their assets in Singapore to undermine Indonesia 39 s taxation database. The Multilateral Competent Authority Agreement is an agreement agreed upon by Singapore to implement AEOI with Indonesia starting September 2018, therefore it is important to look at the preparation of each country in meeting OECD requirements. This research uses qualitative approach. Data were collected through literature studies and in depth interviews of key informants. The results of this study Indonesia has fulfilled most of the requirements related to the implementation of AEOI based on OECD standards, but related to IT systems Indonesia is still in the process of preparation and not yet completed. While Singapore already has a ready to use IT system along with the reporting format required by the OECD. This study also discusses the factors that cause delays in the implementation of AEOI, such as difficulties in financial information quality control, difficulty in registering cooperatives located in the informal economy, priority scale determination, limited number of human resources. The third result of this study discusses how to make preparations run faster, increasing the DGT 39 s HR knowledge, simplifying the preparation of IT systems and increasing socialization to financial institutions. "
2017
T49129
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Xemandros, Wolfgang Sigogo
"Iklan sebagai salah satu bentuk masivitas informasi, bekerja di dalam prinsip semiotik, yakni mengenai relasi tanda. Relasi tanda ini tidak lagi bersifat referensial, melainkan berupa manifestasi dari pertukaran simbolik. Kondisi ini adalah apa yang disebut sebagai hiperrealitas oleh Jean Baudrillard; suatu situasi di mana kita tidak lagi bisa membeda-bedakan status realitas. Iklan pada akhirnya bekerja di dalam prinsip hiperreal.

Advertising, as a massively form, run in the semiotics principle. This semiotics is not longer referential, but a form of symbolic exchange. This situation is what Jean Baudrillard call hyperreality; a situation which we are not able to classify the reality. Advertising, as Baudrillard thought, run in hyperreal principle."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S16024
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>