Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lindawati Susanto
Abstrak :
ABSTRAK
Belum lama berselang, negara Prancis mengadakan serangkaian percobaan nuklir yang mengambiI lokasi di Mururoa, kepulauan Pasifik. Untuk mengantisipasi reaksi yang timbul dari masyarakat Prancis dan juga seluruh dunia, pemerintah Prancis mengadakan jumpa pers dan mengemukakan bahwa percobaan tersebut sama sekali tidak berbahaya. Di samping itu, pemerintah berjanji tak akan melakukan percobaan-percobaan semacam itu lagi setelah rangkaian percobaan nuklir tersebut. Tekad Prancis untuk mengadakan percobaan tersebut sangat kuat dan tak tergoyahkan. Hal ini terbukti ketika hampir semua negara di dunia termasuk negara adidaya Amerika Serikat dan Rusia memprotes kegiatan tersebut, Prancis tetap tak bergeming. Pro dan kontra, dengan jumlah pihak kontra jauh melampaui pihak pro.
1996
S14307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambaryatun
Abstrak :
Skripsi yang berjudul Pertentangan Ajaran Cabang Kiri dan Ajaran Cabang Kanan, Dalam Serat Paramayoga ini diajukan untuk melengkapi persyaraan mencapai gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Penelaahan sastra dengan memakai karya sastra lama yang berjudul Serat Paramayoga karangan R. Ng. Ranggawarsita, dengan memakai pendekatan intrinsik ini adalah bertujuan untuk mengungkapkan ajaran-ajaran yang terdapat dalam teks tersebut, lewat tokoh-tokohnya. Dalam mencapai tujuan tersebut, tentu saja tidak dilupakan mendeskripsikan niat penulis, sebeb bagaimanapun penulis selaku pencipta tidak boleh ditinggalkan begitu saja. Seperti yang telah disebutkan di atas pembahasan mengenai tokoh di sini hanya merupakan langkah awal untuk penelaahan ajaran-ajaran yang ada. Dari hasil klasifikasi mengenai tokoh bisa digolongkan menjadi dua yaitu tokoh cabang kiri dan tokoh cabang kanan. Begitupun ajaran yang dibawanya kemudian disebut ajaran cabang kiri dan ajaran cabang kanan. Ajaran cabang kiri dibawakan oleh para dewa, sedangkan ajaran cabang kanan dibawakan oleh para Nabi. Ajaran cabang kiri dan ajaran cabang kanan ini masing-masing masih bisa ditinjau dari dua tahap.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armand Eugene Richir
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk nenggambarkan secara jelas peristiwa Revolusi Kebudayaan (1965-1969), yang menitik beratkan pada pertentangan antara Mao Zedong dan Liu Shaogi. Revolusi Kebudayaan adalah suatu revolusi untuk mentransformasikan pera_daban bangsa dan untuk merubah sikap manusia agar tercipta seorang manusia kolektif yang sepenuhnya mencurahkan perhatian kepada perjuangan kelas, garismassa, dan pendekatan Maois menuju transformasi sosialis.Dalam perkembangan selanjutnya Revolusi Kebudayaan yang dilancarkan oleh - Mao lebih merupakan suatu kekuatan untuk menghancurkan bangunan atas atau penguasa Partai yang mengambi] jalan kapitalis..Periode tahun 1965 merupakan periode pengkonsolidasian kediktatoran proletar.'Periode tahun 1966-1969 merupakan periode persaingan atau perebutan ke_kuasaan (power struggle) antara elit politik dan penguasa di Cina. Pada perio_de ini Mao mencari dukungan di luar Partai seperti Pengatral Merah, yaitu para pemuda-pemudi yang diorganisir menjadi kelompok yang bersifat militer dan mili_tan. Selain itu, Mao juga mengandalkan kekuatan Tentara Pembebasan Rekyat/TPR yang ditandai dengan pembentukan Komite Revolusioner. Kekuatan-kekuatan Pengawal Merah dan TPR digunakan Mao untuk membangun kembali supremasi otoritasnya dan memastikan keabadian ideologi serta pemikiran Mao yang mulai memudar pada awal Revolusi Kebudayaan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Revolusi Kebudayaan sesungguhnya dirancang oleh Mao untuk memurnikan gagasan ideologi dan menciptakan masyarakat sosialis berdasarkan pikiran-pikiran Mao. Namun, jalan yang ditempuh untuk men_capai tujuan itu secara tak terelakkan harus melalui perebutan kekuasaan...
1986
S12831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Anggraini Sadjito
Abstrak :
Dalam bagian dari sejarah Cina, terdapat sekelompok manusia yang mendapat sebutan sebagai warlord. Apa dan siapakah warlord itu ? Warlord adalah militer Cina yang mempunyai karakteristik khusus karena kekhususan mereka inilah, Warlord merupakan sesuatu kelompok yang menarik untuk dipelajari. Warlord adalah istilah yang diberikan oleh bangsa barat kepada militer Cina yang berkuasa di suatu daerah, mempunyai tentara pribadi, dan sering saling berperang. Istilah ini mulai diberikan kepada mereka pada tahun 1916, ketika pemimpin mereka yaito Yuan Shikai meninggal dunia. Dalam makalah ini penulis menggunakan istilah warlord dengan pertimbangan bahwa tidak ada istilah yang dapat menggantikan istilah ini baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Cina. Menurut Lucian Pye dalam bukunya yang ber judul Warlord Politic Conflict And coalition in the modernization of Republican China. Yang disebut Warlord yang disebut sebagai warlord dalam bahasa Cina adalah para Tujun atau gubenur militer propinsi. Tetapi James E. Sheridan dalam bukunya yang berjudul Chinese Warlord the Carrier of Feng Yuh-siang berpendapat bahwa Tujun memang merupakan pelaku utam adari warlord itu sendiri. Namun tidak semua warlord itu merupakan gubernur militer. Ada diantara mereka yang menjabat sebagai perdana menteri, presiden. Sedangkan istilah bahasa Indonesia yang tepat untuk warlord tidak ada. Dalam kamus Bahasa Inggris-Indonesia karya Hassan Shadily, istilah Warlord diterjemahkan sebagai panglima perang. Apabila penulis menggunakan istilah ini pun rasanya tidak tepat, karena seperti telah disebutkan diatas, tidak semua warlord adalah panglima. Karena alasan-alasan itulah maka penulis tetap menggunakan istilah warlord. Warlord mempunyai ciri khas, yaitu seorang warlord dapat berkuasa karena mempunyai tentara pribadi. Seorang warlord sebagai komandan, mempunyai kekuasaan yang besar, dan karena umumnya para tentara yang dimiliki oleh para warlord setia kepada atasannya, maka tentara yang dimiliki oleh para warlord sering disebut tentara pribadi. Seorang warlord harus mempunyai kepribadian yang kuat, keberanian, dan juga bakat untuk memimpin. Memang harus di akui timbulnya warlord saat itu banyak dipengaruhi situasi Negara Cina yang kacau sesudah revolusi 1911. Hal yang sangat dianggap penting oleh para warlordadalah bagaimana mempertahankan dan memperluas kekuasaan. Karena itu, seoranq warlord harus mempunyai tentara yang jumlahnya cukup besar, untuk mencapai hal ini, seorang warlord biasanya merekrut calon-calon dari daerah mereka tinggal karena situasi yang buruk pada saat itu, maka tidak sedikit penduduk yang memilih hidup sebagai tentara. Selain itu, seorang warlord juga sering memasukkan musuh-musuhnya yang kalah perang ke dalam bala tentaranya sendiri. Hal lainnya yang dianggap penting ialah hak berkuasa atas suatu daerah. Hal ini disebabkan karena untuk dapat mendirikan suatu basis mi l i ter, maka warlord tersebut harus berkuasa di daerah tersebut. Seorang warlord yang berkuasa dapat menarik pajak di daerah yang di kuasainya. Hal ini di lakukannya selain untuk kekayaan pribadi, untuk dana membiayai tentara-tentaranya, dan juga untuk biaya amunisi. Jadi dapat disebut kekuasaan seoranq warlord bergantung dari dua hal yaitu tentara dan daerah. Atau dengan kata lain seorang warlord membutuhkan tentara untuk mempertahankan kekuasaannya sehingga ia dapat membiayai tentaranya. Seorang warlord umumnya berambisi, namun tidak semua warlord mementingkan ambisi pribadi, ada juga warlord yang memperhatikan kepentingan nasional. Tetapi ada juga warlord yang bertingkah seperti bandit, mereka merampok penduduk. Pernah pula disebutkan, seorang warlord adalah seorang kepala bandit yang telah memahami pengetahuan kemiliteran dan dapat berkuasa di suatu daerah. Penulis tertarik untuk membahas para warlord karena mereka merupakan kelompok yang mempunyai ciri-ciri khas yang menunjang kekuasaan mereka. Misalnya, dari kelompok militer Beiyang telah lahir beberapa pemimpin negara Republik Cina. Kelompok ini sering dianggap sebagai kelompok perusak persatuan negara dan sewenang-wenang terhadap rakyat. Namun apapun alasannya, kelompok ini mempunyai peran yang tidak sedikit pada awal berdirinya Republik Cina. Chi Hsi-seng dalam bukunya yang berjudul Warlord Politics in China 1916-1928 berpendapat: seorang militer terhormat, biasanya tidak juga di sebut warlord, karena istilah ini umumnya mengacu pada militeris yang bersifat buruk. Namun, dalam makalah ini penulis akan tetap memperlihatkan istilah warlord sesuai dengan periode yang di bahas, tanpa menunjuk apakah ia militer yang bersifat baik atau buruk. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan gambaran proses kebangkitan dan pembentukkan kelompok warlord Cina, bagaimana mereka membangun militerisme di Cina, sampai mereka dapat berkuasa. Hal ini merupakan hal penting karena periode warlord merupakan periode transisi dari jatuhnya monarkhi dinasti Qing sampai timbulnya golongan komunis.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S12868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yovanka Mildrid La`oh
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah apa padanan ungkapan pertentangan bahasa Perancis dalam bahasa Indonesia, pergeseran apa saja yang terjadi pada penerjemahan ungkapan pertentangan bahasa Perancis dalam bahasa Indonesia dan bagaimana probabilitas perpadanan ungkapan pertentangan bahasa Perancis ke dalam bahasa Indonesia.

Konsep-konsep yang digunakan dalam analisis bertumpu pada wawasan terjemahan yang mencakup konsep perpadanan, pergeseran dan probabilitas perpadanan. Wawasan sintaksis mencakup ungkapan pertentangan bahasa Perancis dan bahasa Indonesia.

Korpus yang berhasil dikumpulkan sebanyak 356 buah yang terdiri atas 277 buah kalimat yang mengguna_kan ungkapan pertentangan yang berkelas kata konjungsi, 54 buah kalimat yang menggunakan ungkapan pertentangan yang berkelas kata adverbial dan 25 buah kalimat yang menggunakan ungkapan pertentangan yang berkelas kata preposisi.

Setelah melakukan analisis berdasarkan korpus yang terkumpul, penulis berkesimpulan bahwa perbedaan yang terdapat dalam sistem ungkapan pertentangan bahasa Perancis dan bahasa Indonesia adalah perbedaan kelas kata; ungkapan pertentangan bahasa Perancis terdiri dari 3 kelas kata yaitu, konjungsi, adverbia dan preposisi sedangkan ungkapan pertentangan bahasa Indonesia hanya terdiri dari kelas kata konjungsi maka dalam penerjemahan terjadi pergeseran kelas kata.

Mayoritas padanan ungkapan pertentangan bahasa Perancis dalam bahasa Indonesia adalah ungkapan pertentangan tetapi. Ungkapan pertentangan bahasa Indo-nesia meskipun/walaupun merupakan padanan dari beberapa ungkapan pertentangan bahasa Perancis. Ungkapan pertentangan pourtant merupakan ungkapan pertentangan yang kaya akan makna karena dapat mempertentangkan bermacam-macam hal.
1990
S14400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richard Saptenno
Abstrak :
Di dalam percaturan Sastra Rusia, Fyodor Mikhailovich Dostoyevski dikenal sebagai pengarang yang sangat produk_tif, dan mempunyai orientasi pemikiran baru. Prestuoleniye Nakazaniye, sebuah novel psikologis merupakan salah satu bukti keunggulan Dostoyevski dalam merangkaikan pelbagai aspek kenyataan yang saling bertentangan di dalam diri ma_nusia. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis novel ini, dari segi tokoh dan penokohan; yaitu sejauh mana novel ini menampilkan pertentangan batin sambil mencoba untuk menja lankan refleksi tentang manusia, tentang diri kita sendi_ri. Dua tema pokok dipaparkan di dalam skripsi ini: latar belakang dan anali sis novel Prestuoleniye Nakazaniye. Novel Prestuoleniye Nakazaniye memang menarik untuk dibahas, karena sarat dengan persoalan manusia yang hanya dapat dipahami sebagai mahluk paradoksal, penuh ketegangan abadi dalam dirinya. Gambaran manusia sebagai sebuah misteri, sebuah masalah yang tidak pernah selesai dimengerti. Pendekatan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah analisis.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S15084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library