Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuyun Rahmawati
"Penelitian ini berawal dari pentingnya fungsi perpustakaan Universitas Indonesia (selanjutnya disingkat UI) sebagai salah satu faktor penunjang berhasilnya proses belajar mengajar di Universitas Indonesia. Dalam menjalankan fungsinya, perpustakaan UI dihadapkan pada berbagai perubahan yang berasal dari dalam dan luar organisasi. Untuk menghadapi hal tersebut usaha perpustakaan UI melakukan aplikasi teknologi informasi. Meskipun teknologi informasi yang dikenal dengan sistem otomasi telah dimanfaatkan di perpustakaan UI, namun ia masih belum maksimal dalam memenuhi kebutuhan informasi pemakai. Permasalahan tersebut bersumber pada faktor manusia (staf perpustakaan) yang kompetensinya masih rendah. Oleh karena itu, usaha-usaha peningkatan kompetensi staf perpustakaan UI melalui proses pembelajaran, baik secara individu, tim dan organisasi secara terpadu panting dilakukan.
Hasil pembelajaran individu berupa kompetensi individu dapat bermanfaat bagi pengembangan sistem otomasi secara khusus maupun bagi kegiatan perpustakaan secara keseluruhan jika perpustakaan (organisasi) juga metakukan pembelajaran. Dengan demikian, perpustakaan UI harus menerapkan organisasi pembelajaran sebagai strategi organisasinya. Adapun organisasi pembelajaran adalah organisasi yang bertumpu pada peningkatan kompetensi individu dan organisasi untuk menghadapi perkembangan teknologi dan meningkatkan kemampuan organisasi untuk berkembang di masa yang akan datang.
Kompetensi individu tidak dapat menjadi kompetensi organisasi secara langsung melainkan melalui jalur transformasi pengetahuan. Jalur tersebut terdiri atas lima disiplin dalam organisasi pembelajaran Senge (1990), yaitu disiplin keunggulan pribadi, model mental, berbagi visi, berpikir sistem dan pembelajaran tim yang digunakan. Kelima jalur ini membentuk suatu simpul atau jaringan yang menggambarkan adanya hubungan di antara kelima disiplin organisasi pembelajaran tersebut. Berangkat dari teori tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pentingnya peranan kompetensi dan kualitas jalur transformasi pengetahuan di perpustakaan UI.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah staf perpustakaan UI. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui penyebaran angketlkuesioner yang diberikan kepada masing-masing responden. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dan regresi yang digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan serta pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan Pearson 's Correlation and Multiple Regression.
Penelitian ini menemukan bahwa kompetensi individu (sebagai indikator basil pembelajaran individu) berpengaruh dalam menentukan kualitas disiplin keunggulan pribadi yang merupakan proses awal dari penerapan lima disiplin organisasi pembelajaran. Disiplin keunggulan pribadi ini selanjutnya mempengaruhi kualitas keempat disiplin lainnya. Korelasi di antara lima disiplin belajar ini membentuk suatu jaringan atau simpul yang menggambarkan jalur transformasi pengetahuan yang menunjukkan kualitas belajar organisasi. Dengan demikian, kompetensi dan jalur transformasi pengetahuan memiliki peranan yang cukup penting dalam membangun organisasi pembelajaran. Dari penelitian ini juga menemukan bahwa perpustakaan UI belum memiliki staf yang berkompetensi tinggi di bidangnya. Kondisi tersebut mempengaruhi kualitas (nilai korelasi dan regresi) dari jalur transformasi pengetahuan yang belum maksimal.
Perpustakaan UI perlu meningkatkan kembali proses pembelajaran individu yang dapat meningkatkan kompetensi staf perpustakaan secara terus menerus. Peningkatan kompetensi staf sebaiknya tidak hanya terbatas pada dimensi intelektual, emosional dan sosial saja, namun lebih dari itu staf perpustakaan harus mampu mengharmonisasikan ketiga kompetensi tersebut menuju kompetensi spiritual (SQ). Peningkatan kompetensi tersebut dapat mempengaruhi terwujudnya disiplin keunggulan pribadi yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas jalur transformasi pengetahuan. Selain itu, perpustakaan UI perlu meningkatkan kualitas jalur transformasi pengetahuan berupa peningkatan kelima disiplin organisasi pembelajaran, yaitu keunggulan pribadi, berbagi misi, berpikir sistem, model mental dan pembelajaran tim sebagai suatu simpul yang terpadu. Peningkatan kedua hal ini (kompetensi dan jalur transformasi pengetahuan) dapat menjadikan perpustakaan UI menjadi organisasi pembelajaran. Dengan demikian, perpustakaan UI dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan dapat menjadi faktor pendukung Universitas Indonesia untuk dapat berkompetisi di masa yang akan datang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book covers a wide range of management issues, concerning planning, control and continuous improvement. It especially focuses on the management of the enterprise and production processes in the era of globalization, discussing the process of transferring production to developing countries, covering issues in technological culture, and reporting on quality control issues and on problems related to continuous process improvement. Modern strategies such as Six Sigma and lean manufacturing are also discussed. Another topic concerns the management of the education sphere, and how to develop the latter to prepare employees to the changes brought by the technical development. Based on papers presented at the 6th International Scientific-Technical Conference MANUFACTURING 2019, held in Poznan, Poland on May 19-22, 2019, this book bridges issues in quality engineering with concepts of ergonomics and sociology, thus offering a timely, practice-oriented guide to both the engineers and managers of the future."
Switzerland: Springer Nature, 2019
e20505965
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Mardjoeki
"Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur pemerintah, melalui pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku di dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan.
Tuntutan peningkatan profesionalisme di jajaran aparatur pemerintah itu menjadi sangat penting dan mutlak seiring dengan semakin meluasnya era globalisasi. Oleh karenanya sistem dan program pendidikan dan pelatihan khususnya pendidikan dan pelatihan jabatan Pegawai Negeri Sipil harus benar-benar secara efektif dapat memberikan kontribusi terhadap meningkatnya fungsi dan keprofesionalan birokrasi dalam melayanai masyarakat secara transparan, akuntabel dan bebas dari penyalahgunaan kekuasaan.
Adapun untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, maka harus dilakukan evaluasi sebagai salah satu tahapan penting dalam proses pendidikan dan pelatihan. Evaluasi efektivitas pelaksanaan pendidikan dan pelatihan menurut pendekatan model Kirkpatrick terdiri dari empat tingkatan yaitu, efektivitas reaksi, efektivitas pembelajaran yang merupakan evaluasi internal dan efektivitas perilaku serta efektivitas hasil (dampak) yang merupakan evaluasi eksternal.
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas, maka penelitian ini akan menguji efektivitas pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (Diklatpim Tingkat III di Departemen Kehakiman dan HAM tahun 2003) dengan evaluasi internal yaitu evaluasi efektivitas reaksi dan evaluasi efektivitas pembelajaran.
Evaluasi efektivitas reaksi merupakan pengukuran efektivitas pendidikan dan pelatihan berdasarkan persepsi peserta pendidikan dan pelatihan terhadap aspek kurikulum, widyaiswara, penyelenggara dan aspek sarana prasarana. Sedangkan evaluasi efektivitas pembelajaran merupakan efektivitas yang diukur berdasarkan prestasi belajar peserta yang berkaitan derigan penguasan berbagai konsep, fakta yang diajarkan dalam pendidikan dan pelatihan selama periode tertentu.
Untuk memperoleh data berdasarkan persepsi, tehnik pengumpuian data dilakukan dengan membuat kuesioner kepada peserta dengan tehnik purposive sampling yaitu menentukan sampel dari peserta Diklatpim Tingkat III di Jakarta sebanyak 48 responden. Sedangkan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar peserta dilakukan dengan menggunakan pre-test dan post-test terhadap peserta Diklatpim Tingkat III tahun 2003.
Berdasarkan hasil pengolahan data, dari tanggapan peserta terhadap aspek-aspek pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang diukur, maka pelaksanaan Diklatpim Tingkat III yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Pegawai Departemen Kehakiman dan HAM secara umum berjalan secara efektif.
Meskipun demikian, terhadap reaksi responden yang menyatakan berimbang diperlukan penyempurnaan dan penyesuaian terhadap setiap komponen kebutuhan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. Dari peringkat reaksi peserta yang berimbang tersebut, yaitu aspek widyaiswara, sarana dan prasarana, maka hendaklah menjadi prioritas penyempurnaan atau perbaikan.
Sedangkan, dari hasil pengolahan data terhadap hasil pembelajaran, kendatipun terdapat peningkatan pengetahuan dari peserta, namun belum mencerminkan keberhasilan yang memuaskan.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan evaluasi Diklatpim Tingkat III tahun 2003 sudah dilaksanakan, namun hasilnya belum sepenuhnya dijadikan sebagai bahan perbaikan. Sehubungan dengan hal tersebut, hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya dilakukan perbaikan dan penyempurnaan pada komponen-komponen di setiap aspek yang masih belum memadai ketersediaannya serta perlunya studi evaluasi secara lebih terfokus terhadap proses pembelajaran pendidikan dan pelatihan guna memperoleh hasil keluaran peserta pendidikan dan pelatihan yang benar-benar memiliki kemampuan, keterampilan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam pendidikan dan pelatihan yang bersangkutan.

The Evaluation Study For The Effectiveness of The Leadership Grade III Training in Department of Justice and Human RightThe effort of enhancing human resources quality among government apparatus by way of education and training is aimed to improve their knowledge, skill and attitude in executing their assignment in development field and public service.
The demand for enhancing their professionalism is absolutely important side aside by the widening Globalization Era. Therefore, system and programme of education and training especially Leadership Training for Government Employees must be extremely effective in obtaining transparently and accountably birocracy functions and professionalism in which it is also free from corrupt- in serving public matters.
To know how effectiveness of the training is, that evaluation should be done as it is one important level in training process. The evaluation of training execution as Kirkpatrick's Four Level Evaluation Model, these steps can be defined as follows : The Effectiveness of Reaction, The Effectiveness of Learning which is an Internal Evaluation, The Effectiveness of Behavior, and The Effectiveness of Result which is an External Evaluation.
Based on the paradigm, the experiment would examine the effectiveness of The Training and Education (Diklatpim Tingkat Ill) on Department of Justice and Human Right 2003 by a way of Internal Evaluation Measurements, there were the Evaluation of Reaction and the Evaluation of Learning.
The Evaluation in terms of Reaction is the same as measuring the feeling of conferees to Curriculum Aspect, Expert (Widyaiswara) Aspect, Organized Committee Aspect and Facilities Aspect. The Evaluation of Learning is defined as measurement effectivity based on learning appreciation of conferees related to their understandings in concepts and facts studied during the training on the certain period.
To obtain the objective data based on perception, data finding method was done by distributing questionnaires to the trainees in the form of Purposive Sample that was determining samples from the trainees of Leadership Grade Ill Training (Diklatpim Tingkat III) held in Jakarta as many as 48 respondents. Moreover, learning appreciation data from the participants was done by executing pre-test and post-test to them.
Based on the processing data result, from which the trainees responded to the measured aspects of the training as whole, finally the training which was held by The Education and Training Centre of Department of Justice and Human Right was generally running effectiveness.
To those respondents reaction who determined equal, even though, we needed to complete and adapt every component of the training needs. Here, Experts (Widyaiswara) aspect and facilities aspect should become a priority of reconstruction and completing factors. Although, it had not reflected a satisfied goal of the data processing result to the learning result, in fact the knowledge of the conferees as a whole were obviously enhanced.
From the result indicating that the evaluation of the Leadership Grade III Training 2003 had been well done, even though the result had entirely not become reconstruction matters. Relating to the subject, the result of this experiment recommended the need of reconstructions and completing to the insufficient components of every aspect and the need of evaluation study which is more focused to the learning process of the training to produce capable and skillful participants fitted by the aim and the objective of the training.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13369
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library