Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purwa Kurnia Sucahya
Abstrak :
Pada pertengahan Juni 2002, Tim Advokasi Gerakan Nasional Penanggulangan Masalah Merokok (TAGN-PMM), yang terdiri dari lima lembaga swadaya masyarakat (LSM) secara resmi mendaftarkan gugatan publik legal standing terhadap 9 pelaku usaha periklanan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Gugatan ini diajukan karena pelaku usaha yang bergerak di periklanan dianggap melanggar ketentuan di bidang iklan rokok. Dampak dari semua ini akan meningkatkan aktivitas promosi dengan menggunakan pendekatan below the line. Salah satu alternatif media yang dipakai adalah dengan menggunakan poster, billboard, atau media cetak. Secara garis besar, iklan-iklan rokok yang pernah dibuat dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu iklan yang didominasi teks, gambar, dan kombinasi yang seimbang antara teks dan gambar. Untuk itu, pertanyaan yang diajukan dalam penelitian adalah: Apakah ada perbedaan respon antara ketiga jenis iklan rokok tersebut (iklan gambar, iklan teks, atau iklan kombinasi)? Lalu, dari ketiga jenis konsep iklan tersebut, jenis iklan mana yang paling efektif? Bagaimana pengaruhnya terhadap personal involvement, emotional response, brand attitude, dan behavioral intention? Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis iklan yang sesuai atau efektif dalam mempengaruhi pembelian konsumen. Model dalam penelitian ini merupakan replikasi studi Winzar dan Anne (1997) yang meneliti perbandingan antara brosur dan web pada iklan wisata kunjungan ke Bali. Penelitian kali ini mencoba membandingkan pada iklan cetak pada tiga jenis iklan yang berbeda, yaitu iklan teks, gambar, dan kombinasi. Desain penelitian ini adalah potong lintang (cross sectional) dengan sasaran pelajar sekolah menengah umum (SMU). Jumlah sampel terpilih 228 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel sistematic random sampling. Uji coba instrumen dilakukan untuk memilih jenis iklan yang sesuai kriteria menurut responden dan menguji keakuratan kuesioner. Jumlah responden yang terlibat uji coba sebanyak 30 orang. Teknik analisa data yang digunakan adalah factor analysis untuk mereduksi variabel dan analisis regresi untuk mengetahui tingkat hubungan antar variabel utama. Hasil factor analysis pada ketiga iklan memperlihatkan adanya perluasan faktor pada variabel involvement (keterlibatan), emotional response dan brand attitude. Akibatnya, terjadi perluasan analisis karena faktor yang terbentuk tidak tunggal seperti yang diharapkan dalam model penelitian, kecuali pada behavioral intention. Keterlibatan digunakan sebagai dasar yang memberikan pengaruh kepada responden atas kehadiran pesanliklan. Untuk itu, hasil penelitian ini difokuskan kepada emotional response, brand attitude, dan behavioral intention. Variabel emotional response diukur melalui basil regresi dari keterlibatan. Pada iklan teks, keterlibatan rendah (negatif) memberikan pengaruh terhadap respon emosi positif. Sedangkan pada iklan gambar terjadi respon sebaliknya, yaitu keterlibatan tinggi (positif) memberikan pengaruh terhadap respon emosi negatif. Pada iklan kombinasi, baik keterlibatan rendah maupun tinggi memberikan pengaruh signifikan terhadap respon emosional positif. Variabel brand attitude diukur melalui regresi keterlibatan dan emotional response. Pada keterlibatan, iklan teks hanya ditemukan pada keterlibatan rendah (negatif 3), yang berpengaruh terhadap brand attitude (BA) 1, sedangkan pada BA 2 tidak demikian. Pada iklan gambar, terdapat dua faktor keterlibatan yang berpengaruh, yaitu keterlibatan rendah dan tinggi. Sedangkan pada iklan kombinasi hanya keterlibatan tinggi, dimana efek respon yang diberikan antara iklan gambar dan kombinasi terlihat sama besar. Pada emotional response, iklan teks hanya berpengaruh terhadap BA 2, sehingga terlihat pola terbalik dengan keterlibatan. Pada iklan gambar, walaupun respon yang terbentuk hanya emosional negatif, ternyata memberikan pengaruh yang signifikan pula. Hal ini mungkin telah terjadi proses adaptasi pada iklan gambar di kalangan responden. Sedangkan pada iklan kombinasi, terlihat respon emosional positif yang signifikan. Variabel behavioral intention diukur melalui regresi brand attitude dan emotional response. Pada brand attitude, ada dua jenis iklan yang signifikan, yaitu iklan gambar dan iklan kombinasi. Iklan teks tidak memberikan pengaruh secara signifikan kemungkinan karena variabel brand attitude yang terbentuk terpecah menjadi dua faktor sehingga pengaruhriya menjadi melemah. Pada emotional response, ternyata ada 2 jenis iklan yang signifikan yaitu iklan teks dan iklan kombinasi. Iklan gambar tidak signifikan karena respon emosional yang terbentuk hanya emosional negatif. Kemungkinan ini terjadi karena proses adaptasi. Dengan demikian, kesimpulan yang dapat ditarik adalah iklan teks memberikan pengaruh terbesar dalam mempengaruhi emotional response, sedangkan iklan gambar memberikan pengaruh yang kuat terhadap brand attitude. Iklan kombinasi merupakan jalan tengah bagi kedua jenis iklan tersebut dalam mempengaruhi emotional response dan brand attitude. Pada akhirnya, apapun jenis konsep iklan yang dipilih, baik iklan teks, gambar, maupun kombinasi, semuanya memberikan pengaruh terhadap behavioral intention.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20556
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husni Mubarak
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kategori service yang dibagi ke dalam tiga kategori berdasarkan level interaksi (high contact and customized service, moderate contact non personal, dan moderate contact standardize) mempengaruhi nilai personal involvement dan perceived relational benefits konsumen, hingga akhirnya berpengaruh pada relational response behavior. Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini, penulis membaginya menjadi empat analisa, (1) analisa perbedaan nilai personal involvement pada ketiga jenis kategori service, (2) analisa perbedaan nilai perceived relational benefits pada tiga kategori service, (3) analisa hubungan antara personal involvement dengan perceived relational benefits, (4) analisa hubungan antara perceived relational benefits dengan relational response behavior. Keempat analisa tersebut menggunakan analisis perbedaan (ANOVA dan MANOVA) serta analisa Structural Equation Modeling (SEM). Analisa ANOVA dan MANOVA diolah menggunakan SPSS 16.00, sedangkan analisa Structural Equation Modeling (SEM) diolah menggunakan smart PLS 2.0. Hipotesis pada penelitian ini seluruhnya terbukti dan memperkuat hasil temuan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Gwinner (1998) dan Kinard & Capella (2006), bahwa service provider dengan tingkat interaksi yang tinggi antara konsumen dengan penyedia jasa layanan, akan memiliki nilai personal involvement dan perceived relational benefits yang tinggi, dan akhirnya berpengaruh pada perilaku konsumen atau relational response behavior yang semakin loyal terhadap perusahaan. Sehingga untuk service provider yang termasuk ke dalam kategori moderate contact non personal dan moderate contact standardize sebaiknya mengetahui lebih dalam tentang kebutuhan, harapan, serta nilai yang diinginkan oleh konsumen, karena hal ini nantinya dapat memunculkan personal involvement pada diri konsumen terhadap perusahaan, hingga konsumen menginginkan terciptanya hubungan antara dirinya dengan service provider, hal ini tentunya menguntungkan perusahaan karena setelah konsumen tersebut menginginkan adanya hubungan yang baik, konsumen akan menjadi loyal terhadap jasa layanan perusahaan.
ABSTRACT
This study aims to determine whether the type of service providers that are divided into three categories of service (high contact and customized service, moderate non-personal contact, standardize and moderate contact) affect the value of personal involvement and perceived service benefits the consumer, finally the relational response behavior. The hypothesis in this study is divided into four analysis, (1) analysis of differences in the value of personal involvement in all three categories of service providers, (2) analysis of differences in the perceived value of relational benefits on three categories of service providers, (3) analysis of the relationship between personal involvement with the perceived relational benefits, (4) analysis of the relationship between perceived relational benefits with relational response behavior. The fourth analysis using difference analysis (ANOVA and MANOVA) and structural equation modeling (SEM). ANOVA and MANOVA running data using SPSS 16.0, and for the SEM analysis using Smart PLS 2.0. The hypothesis in this study proves and reinforces the findings of previous studies that the service provider with a high level of interaction between the consumer and the service provider will have the value of personal involvement and high perceived relational benefits , and ultimately affect the behavior of consumers or relational behaviors are more loyal response against the company . So as to service providers that fall into the category of moderate and moderate non-personal contact standardize contact should learn more about the needs, expectations, and values that consumers want from a service provider services, as this will be able to bring a personal involvement in the self-consumer of the company, consumers want to create a relationship between himself and the service provider, it is certainly beneficial for the company once the consumer wants a good relationship, consumers will tend to feel loyal.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38650
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fajri Ilham Rusdianda
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara event quality, personal involvement, destination image, tourist satisfaction, dan destination loyalty dalam penyelenggaraan event olahraga berskala besar pada kasus event MotoGP dan World Superbike (WSBK) yang dilaksanakan di Mandalika, Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan wisatawan nusantara (domestik) yang pernah menghadiri event olahraga MotoGP dan WSBK di Mandalika pada tahun 2022 atau 2023 lalu. Jumlah sampel yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebanyak 154 responden dengan metode purposive sampling. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan Partial Least Square - Structural Equation Method (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa personal involvement dan tourist satisfaction secara signifikan memiliki pengaruh positif terhadap destination loyalty. Di sisi lain, event quality dan personal involvement juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap destination image. Namun di sisi lain, event quality tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tourist satisfaction dan destination loyalty. Selain itu, personal involvement dan destination image juga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tourist satisfaction, yang juga tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam memediasi hubungan destination image terhadap destination loyalty. ......This study aims to determine the effect of event quality, personal involvement, destination image, tourist satisfaction, and destination loyalty in organizing large-scale sporting events in the case of the MotoGP and World Superbike (WSBK) events held in Mandalika, Indonesia. The sample used in this study are nusantara (domestic) tourists who have attended the MotoGP and WSBK sports events in Mandalika in 2022 or 2023. The number of samples obtained in this study were 154 respondents using purposive sampling method. The analytical method in this study uses Partial Least Square - Structural Equation Method (PLS-SEM). The results of this study indicate that personal involvement and tourist satisfaction have a significant positive effect on destination loyalty. On the other hand, event quality and personal involvement also have a significant influence on destination image. But on the other hand, event quality does not have a significant effect on tourist satisfaction and destination loyalty. In addition, personal involvement and destination image also do not have a significant effect on tourist satisfaction, which also does not have a significant effect in mediating the relationship between destination image and destination loyalty.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library