Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yasmin Alija Haqi
"ABSTRAK
Saat ini peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi hal yang penting. Benda Hal ini terlihat dari berbagai upaya yang dilakukan masyarakat dan pemerintah meningkatkan kemampuannya melalui pendidikan atau pelatihan. Manusia Modal adalah kemampuan, bakat, dan kesehatan yang dimiliki oleh tenaga kerja dan dianggap sebagai aset atau sumber daya. Sayangnya, Indonesia masih memiliki mengalami skor Human Capital Index (HCI) rendah sebesar 0,53. Skor rendah Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor dan faktor yang diduga berpengaruh terhadap cukup kuat adalah stunting. Adanya stunting akan mengganggu pertumbuhan anak yang pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia dan pendapatan sebagai orang dewasa. Orang yang kerdil tidak bisa mencapai kondisi modal manusia maksimum dan ini akan mempengaruhi kemampuannya untuk menghasilkan pendapatan dan mempertahankan lima aspek maqashid syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari pengerdilan pada pendapatan masa depan anak-anak di Indonesia dengan menggunakan persamaan Mincer dan Ordinary Least Square (OLS) dan bagaimana pengaruhnya
dalam mencapai maqashid syariah dengan menggunakan Maqashid Syariah Composite Indeks (MSCI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa stunting mempengaruhi pendapatan negatif dan signifikan secara statistik di mana pengerdilan menyebabkan kerugian potensi pendapatan individu. Selain itu, stunting juga mempengaruhi individu dalam tercapainya aspek maqashid syariah dimana hal ini dapat dilihat dari nilai
Maqashid Sharia Composite Index (MSCI) individu stunting yang lebih kecil dibandingkan dengan individu yang tidak stunting.
ABSTRACT
Currently, improving the quality of human resources is important. Objects This can be seen from the various efforts made by the community and the government to improve their abilities through education or training. Human Capital is the ability, talent, and health possessed by the workforce and is considered an asset or resource. Unfortunately, Indonesia still has a low Human Capital Index (HCI) score of 0.53. Low score This is due to several factors and the factor that is thought to have a strong enough influence is stunting. The existence of stunting will interfere with the growth of children which will ultimately affect the quality of human resources and income as adults. Dwarf people cannot reach maximum human capital condition and this will affect their ability to generate income and maintain the five aspects of maqashid sharia. This study aims to determine the impact of stunting on the future income of children in Indonesia using the Mincer equation and Ordinary Least Square (OLS) and how it affects in achieving maqashid sharia by using the Maqashid Sharia Composite Index (MSCI). The results show that stunting affects income negatively and is statistically significant where stunting causes a loss of individual income potential. In addition, stunting also affects individuals in achieving the maqashid sharia aspect where this can be seen from the value of Maqashid Sharia Composite Index (MSCI) stunting individuals are smaller than individuals who are not stunted."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Faisal Martak
"Pendidikan merupakan salah satu cara bagi individu untuk dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Namun, tujuan tersebut tidak akan tercapai jika masih terdapat permasalahan pada Pendidikan itu sendiri. Saat ini, terdapat dua permasalahan Pendidikan secara umum yaitu aksesibilitas bagi Pendidikan dan imbal hasil dari Pendidikan bagi setiap individu. Pemerintah Indonesia sebagai salah satu penanggung jawab permasalahan tersebut telah membuat berbagai macam kebijakan, namun hal tersebut tidak akan bermanfaat secara maksimal jika pembentukan kebijakan tidak didasarkan pada hasil analisis yang menyasar kepada berbagai kelompok. Berfokus pada pendapatan sebagai imbal hasil Pendidikan, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kondisi pendapatan sebagai imbal hasil Pendidikan di Indonesia secara umum, antarjenjang, dan antarjenis wilayah. Menggunakan data Susenas 2019 dengan pendekatan analisis deskriptif dan ekonometrika persamaan mincer, didapatkan hasil bahwa: 1) Jenjang tertinggi yang ditamatkan oleh penduduk Indonesia yang telah bekerja adalah SD, diikuti oleh SMA, SMP, Pendidikan Tinggi, dan tidak bersekolah; 2) Rata-rata peningkatan pendapatan sebagai imbal hasil dari Pendidikan di Indonesia setiap tahun tambahan Pendidikan sebesar 5,02%; 3) Rata-rata peningkatan pendapatan sebagai imbal hasil Pendidikan paling tinggi berada di jenjang Pendidikan Tinggi, dan semakin rendah sesuai dengan urutan jenjangnya; 4) Rata-rata peningkatan pendapatan sebagai imbal hasil Pendidikan di wilayah Metropolitan dan Perkotaan lebih tinggi dibandingkan Non-metropolitan dan Perdesaan; 5) Disparitas imbal hasil Pendidikan untuk Metropolitan dan Perkotaan dibandingkan Non-metropolitan dan Perdesaan akan meningkat seiring dengan peningkatan jenjang yang ada. Rekomendasi yang tepat berdasarkan hasil analisis tersebut adalah peningkatan akses bagi seluruh individu untuk mengenyam Pendidikan tertinggi dan perbaikan kualitas Pendidikan bagi wilayah Non-metropolitan dan Perdesaan.

Education is one way for individuals to improve their welfare. However, this goal will not be achieved if there are still problems in education itself. Currently, there are two general education problems, namely accessibility for education and the imbalance of educational outcomes for each individual. The Indonesian government as one of the people in charge of these problems has made various policies, but these will not be of maximum benefit if these policies are not based on the results of the analysis of various groups. Focusing on income as a result of education, this study aims to see how the conditions of income as a return on education in Indonesia are generally, between levels, and between regions. Using the 2019 Susenas data with a descriptive approach and mincer equation econometrics, the results show that: 1) The highest level completed by working Indonesians is elementary school, followed by high school, junior high school, higher education, and not analysis; 2) The average increase in income as a result of education in Indonesia each year of additional education is 5.02%; 3) The average increase in income as a result of education is highest at the Higher Education level, and gets lower according to the sequence of levels; 4) The average increase in income as a result of education in metropolitan and urban areas is higher than in non-metropolitan and rural areas; 5) The disparity of educational returns for Metropolitan and Urban compared to Non-metropolitan and Rural will increase along with the increase in existing levels. The appropriate recommendations based on the results of the analysis are increasing access for all individuals to receive the highest education and improving the quality of education for non-metropolitan and rural areas."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library