Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haris Fuadi
Abstrak :
Pengkatalogan merupakan salah satu aspek utama dalam kegiatan rutin perpustakaan, karena katalog merupakan sarana yang bisa dimanfaatkan pemakai untuk mengetahui koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan. Sayangnya, katalog kartu memiliki beberapa kekurangan, sehingga perpustakaan berpikir untuk mencarikan suatu sarana temu batik alternatif yang selain dapat rnenghasilkan katalog tercetak jugs dapat digunakan untuk menelusur. Sarana yang dapat digunakan untuk melakukan kedua fungsi tersebut ada]ah dengan pemanfaatan komputer atau melakukan otomasi. Menurut Swihart (1973), otomasi perpustakaan mengacu kepada suatu pemrosesan tugas-tugas rutin tertentu di dalam perpustakaan, dengan bantuan komputer maupun peralatan mekanis atau semi-otomatis lain. Tujuan otomasi diantaranya adalah untuk memperoleh pengawasan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi, serta memperoleh produktifitas yang lebih tinggi. Dengan kelebihan yang dimiliki komputer maka proses pengkatalogan bisa dilaksanakan lebih cepat, yang berarti tujuan otomasi bisa tercapai. Untuk melaksanakan pengkatalogan bahan pustaka dengan menggunakan komputer ada beberapa tahap yang harus ditempuh. Tahap-tahap tersebut adalah tahap-tahap yang biasa dilakukan oleh perpustakaan yang melaksanakan otomasi perpustakaan. Seperti dikatakan oleh Rowley (1990:vii), suatu keputusan untuk menerapkan sistem komputer sebaiknya dilakukan setelah mempertimbangkan secara menyeluruh semua tujuan skema yang akan dijalankan dan semua metode untuk mecapainya. Tahapan yang harus ditempuh dalam melaksanakan otomasi perpustakaan adalah,definisi tujuan, studi kelayakan, fase definisi, fase disain, fase implementasi, dan fase evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Perpustakaan CSIS yang memanfaatkan komputer untuk pengkatalogan ulang bahan pustaka koleksinya, mengikuti prosedur yang seharusnya ditempuh dalam melaksanakan otomasi (pemanfaatan komputer). Juga, untuk mengetahui secara garis besar apakah ada pengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan apabila suatu prosedur diikuti maupun tidak.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniar
Abstrak :
Perpustakaan pada umumnya terbagi ke dalam ruangan-ruangan, antara lain ruang koleksi, ruang pemakai dan ruang kerja. Sebagai mana biasa, perpustakaan yang baik akan mengalami perkembangan dalam koleksi yang dimilikinya, pemakainya, maupun staff yang mengelolanya. Dengan penambahan ini terkadang perpustakaan mengalami keterbatasan ruangan untuk satu atau semua ruangannya. Pemecahan yang ditawarkan antara lain dengan mengadakan penataan kembali dengan memanfaakan ruang yang telah ada, meminta gedung baru atau melaksanakan program penyiangan. Dalam bahasan yang diambil adalah dengan menata kembali ruang yang ada sehingga perpustakaan dapat memanfaatkan ruangan dengan lebih efektif dan tepat guna. Perpustakaan Centre for Strategic and International Studies mengalami keterbatasan untuk ruang pemakai. Karena kekhususannya ini yaitu tidak meminjamkan koleksinya, melainkan harus ditata ditempat sehingga membutuhkan tempat duduk yang lebih banyak untuk pemakaian yang agak lama. Pemecahan yang dilakukan oleh perpustakaan C.S.I.S. adalah dengan memanfaatkan gudang yang telah ada yang diubah fungsinya menjadi ruang kerja. Ruang kerja ini menjadi lebih eksklusif karena antar staf tercipta keleluasaan pribadi. Antara meja staf terdapat sekat pembatas, tidak seperti penataan ruang sebelumnya. Ruang pemakai yang lama di ubah fungsinya menjadi ruang pemakai. Untuk warna dipilih warna yang cerah namun dapat menyamarkan warna yang kotor. Demikian dengan pencahayaan. Selain cahaya yang diperoleh dari alam yaitu dari matahari melalui jendela kaca yang membatasi perpustakaan dengan taman, dan cahaya lampu neon. Keuntungan dengan penataan kembali ini adalah pemakai tidak terganggu dengan kegiatan yang dilakukan oleh staf perpustakaan.Balik dari peralatan yang digunakan maupun dengan suara-suara percakapan antar staf atau staf dengan pemakai. Ruang pemakai lebih banyak tempat duduk bagi pemakai yang memanfaatkan koleksinya. Kerugiannya staf tidak dapat mengetahui apa yang dicari oleh pemakai. Karena pemakai merasa asing dengan penataan yang baru, karena ruangan untuk staf jauh di dalam. Untuk mengatasinya dengan menempatkan meja informasidi depan lemari catalog agar pemakai dapat memperoleh informasi yang dibutuhkannya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library