Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asima Sibuea
Abstrak :
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk membahas peranan Inggris dalam perpecahan di Irlandia Utara tahun 1968-1972, dimana terlihat adanya keterlibatan Inggris dalam jadi Irlandia Utara dan Irlandia Pemisahan Irlandia ini menjadikan pemisahan Irlandia men Selatan pada tahun 1921. Irlandia Utara sejak tahun 1921-1972 didominasi oleh kelompok mayoritas Protestan yang tergabung dalam partai Unionis. Kemudian partai Unionis ini melakukan diskriminasi terhadap kelompok minoritas Katolik dalam perumahan, pekerjaan, politik dan persamaan hak. Dominasi kelompok mayoritas Protestan melalui partai Unionis ini terus berlangsung karena sejak itu Inggris tidak melibatkan diri dalam urusan domestik Irlandia Utara yang ketentuan-ketentuannya telah ditetapkan dalam Akta Pemerintahan Irlandia tahun 1920 (The Gorvernment of Ireland Act 1920). Di samping itu Inggris tidak melibatkan diri dalam urusan dalam negeri negeri Irlandia Utara tanpa di undang oleh parlemen Irlandia Utara di Stormont. masalah-masalah dalam negeri Irlandia Utara tidak akan Hal di atas sesuai dengan Dan didiskusikan di Westminster. konvensi yang telah disepakati bersama. Perlakuan diskriminasi terhadap kelompok minoritas Katolik ini akhirnya membangkitkan gerakan hak-hak sipil yang dilaksanakan oleh kelompok minoritas Katolik pada tahun 1968. Karena menghadapi perlakuan kejam dari pasukan keamanan rejim Protestan Stormont akhirnya kelompok minoritas Katolik meminta perlindungan dari pasukan para militernya Irish Republican Army (IRA). Selanjutnya situasi di Irlandia Utara didukung dan didalangai oleh kelompok para militer dari kedua belah pihak. Hal ini meningkatkan ketidalcamanan di Irlandia Utara. Menghadapi kekerasan dan kekacauan ini akhirnya dengan permintaan rejim Stromont Inggris mengirimkan pasukannya pada tahun 1969. Dengan terus berlanjutnya aksi-aksi kekerasan dan terorisme memaksa pemerintah Inggris akhirnya melaksanakan pemerintahan langsung/direct rule dari London. Dan menyatakan kedaulatannya sesuai dengan Section 75 of Government of . Ireland Act 1920
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Widiyarto
Abstrak :
Pakar politik ekonomi Amerika Serikat Profesor Geoffrey B Hainswort pernah mengatakan bahwa komunisme dan sosialisme sebagai paham dan ideologi tidak akan mati, mereka hanya tertidur lelap, Hal ini pula yang terjadi di Indonesia pasca hancurnya Partai Komunis Indonesia (PKI) tahun 1965 serta semua regulasi tentang larangan paham Marxisme dan Leninisme, kelompok kiri di Indonesia seolah-olah menghilang. Baru pada tahun 1990 an Indonesia mulai muncul ke permukaan yang direpresentasikan oleh Partai Rakyat Demokratik (PRD). Dalam perjalanannya, PRD memiliki dinamika organisasi dan konflik internal yang berujung pada perpecahan gerakan. Sehingga dalam tesis ini. penulis akan mengangkat pertanyaan penelitian: Bagaimana implikasi perpecahan PRD terhadap radikalisasi gerakan kiri di Indonesia? Disamping itu, untuk memperkaya ulasan masalah tersebut, penulis juga akan membahas bagaimana format radikalisasi kelornpok kiri di Indonesia pasca perpecahan internal PRD, serta seberapa besar ancaman strategis kelompok kiri di Indonesia pasca perpecahan PRD. Dalam tesis ini penulis menggunakan metode observasi langsung ke dalam organisasi PRD dengan menjadi aktivis PRD dari tahun 2008,.sehingga ban yak hal-hal yang ditemukan dengan cara informal tanpa harus meialui jalur formal. Selain itu, penggunaan jurnal, buku-buku, situs internet, sertu literatur lain juga dipakai untuk melengkapi data dan fakta tesis ini. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini selain terpetakannya format gerakan kiri.
The United States economic policy expert, Professor Geoffrey B Hainswort once said that communism and socialism as concept and ideology will not die, they just fell asleep. This also happens in Indonesia, after the collapse of the Communist Party of Indonesia (PKI) in 1965 and all regulations on the prohibition Marxism and Leninism, leftist groups in Indonesia seemed to disappear. In 1990s, the leftist group in Indonesia began appear as represented by the Peoples Democratic Party (PRD). In the process, PRD has an organizational change and internal conflicts that led to the disintegration of the movement So in this thesis. the author will raise the question: what is the implication of PRD disunity to the radicalization of the left movement in Indonesia? In addition, to enrich the issue, the author will also discuss a leftist radicalization format in Indonesia after the PRD internal divisions. as well as how much the strategic threat of leftist groups in Indonesia after the split of PRD. In this thesis, the writer use direct observation methods into PRD organization with becoming PRD activist from 2008, so many things that are found in an informal manner without having through formal channels. In addition, the use of journals, books, internet sites, and other literatures are also used to supplement the data and facts of this thesis. Results obtained from this study in addition to mapped format left movement in Indonesia after the split of PRD, in general we can also see the implications of the PRD movement towards various aspects of life in Indonesia (ideological, politicat economic, and socio-cultural), and in particular we can see?
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T33680
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Erlangga, 1999
364.13 IND
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Purwoko
Abstrak :
Kajian tentang perpecahan Partai Sarekat Islam Indo_nesia 1935-1940 belum banyak dianalisa oleh para sarjana. Oleh karena itu skripsi ini mencoba menganalisanya. Adapun penulisannya disusun secara deskriptif analisis dan masih merupakan suatu tahapan awal dari studi Sejarah. Meskipun demikian penulis mempergunakan ilmu bantu seja_rah yakni ilmu politik untuk menganalisa perpecahan itu. Mari hasil analisis yang dilakukan, penulis dapat mengungkapkan latar belakang terjadinya perpecahan yang disebabkan oleh perbedaan tokoh-tokoh partai (Abikusno Cokrosujoso, Agus Salim, Sukiman, Wiryosanjoyo dan Kartosuwirjo) dalam menganalisa dampak depresi ekonomi 1930'an terhadap kehidupan partai-politik yang radikal dan latar belakang sosialisasi mereka yang berbeda. Sebagai akibat dari perpecahan adalah munculnya beberapa partai baru yang melepaskan diri dari partai induknya (PSII Abikusno). Partai-partai yang melepaskan diri itu adalah PSII Kartosuwiryo, Partai Islam Indone-sia (PII Sukiman) dan Barisan Penyadar Agus Salim. Dari sini dapat disimpulkan bahwa perpecahan partai bukan dikategorikan ke dalam perpecahan ideologi mengingat ideologi mereka Islam tapi dapat dikategorikan ke dalam perpecahan pribadi dalam arti ketidaksukaan pribadi antar tokoh partai yang mendorong tindakan pe_cat memecat. Sari deskripsi skripsi ini penulis ingin memberi uraian perpecahan organisasi Islam pada masa lampau untuk dijadikan bahan bercermin diri bagi umat Islam dewasa ini.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library