Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Rizkana Aprieska
"Fokus penelitian ini adalah penerjemahan portmanteau di dalam karya sastra. Portmanteau adalah kata rekaan yang dibentuk dari penggabungan dua atau lebih kata lain untuk mengungkapkan konsep baru. Dengan menggunakan empat novel dari seri The Ravenels dalam bahasa Inggris dan terjemahannya di dalam bahasa Indonesia, penelitian ini memaparkan pengaruh teknik penerjemahan permainan kata yang digunakan penerjemah terhadap bentuk, efek, dan fungsi terjemahan portmanteau di TSa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan model komparatif. Ada tiga temuan dari penelitian ini. Pertama, teknik yang digunakan adalah teknik Por→Por, Por→Perangkat Retoris, Por→non-Por, dan gabungan teknik Por TSu=Por TSa dan Teknik Editorial. Kedua, setiap teknik memberikan pengaruh yang berbeda terhadap bentuk, efek, dan fungsi terjemahan portmanteau di TSa. Penggunaan teknik Por→Por paling mempertahankan fungsi portmanteau disusul penggunaan teknik Por→Perangkat Retoris, Por→non-Por, dan gabungan teknik Por TSu=Por TSa dan Teknik Editorial. Ketiga, dalam memilih teknik penerjemahan, penerjemah perlu mempertimbangkan tujuan kehadiran portmanteau di dalam TSu, efek yang ditimbulkan di TSu, dan keterbacaan teks bagi pembaca TSa.
The focus of this study is a portmanteau translation in literary works. A portmanteau word is a made-up word formed by combining two or more words to express a new concept. Using four novels from The Ravenels series in English and its translation into Indonesian, this study describes the effect of the wordplay translation techniques used by the translator on the portmanteaus’ form, effect, and function in the target text (TT). This research is a descriptive qualitative study using a comparative model. There are three findings from this study. First, four techniques are used to translate the portmanteaus in the ST, i.e., Por→Por, Por→Rhetorical Devices, Por→non-Por, and combination of Por ST=Por TT and Editorial Technique. Second, each technique has a different effect on the portmanteau’s form, effect, and function in the target text (TT). The Por→Por technique is the ideal one in retaining the portmanteaus’ function in ST to TT, followed by the Por→Rhetorical Devices, Por→non-Por, and combination of Por ST=Por TT technique and Editorial Technique. Third, in choosing the translation technique, the translator needs to consider the purpose of the portmanteau in ST, the effect it creates in ST, and the readability of the text for the TT readers. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Yolanda Septiana Darna
"
ABSTRAKEfek lucu pada humor diciptakan dengan penggunaan bentuk kreatif bahasa, salah satu contohnya adalah permainan kata. Penelitian kualitatif ini menganalisis permainan kata pada humor anak dalam laman moppentrommel situs resmi Donald Duck Netherlands. Jenis permainan kata yang diteliti adalah jenis permainan kata secara gramatikal (sintaktis dan morfologis), leksikal (polisemi dan homonimi), serta fonetis yang terbentuk dari kreativitas morfologis. Pada penelitian ini ditemukan bahwa permainan kata yang paling dominan digunakan adalah yang bermain dalam medan makna terutama dengan penggunaan polisemi karena dapat memicu adanya ketaksaan.
ABSTRACTThe creative forms of language such as wordplay create a funny effect on humor. This qualitative study analyzed wordplay on kids humor on the
moppentrommel page of Donald Duck Netherlands official site. The type of wordplay studied were grammatical (syntactic and morphological), lexical (polysemy and homonym), and phonetics formed from morphological creativity. This study found the most dominant wordplay used is in the meaning field, especially with the usage of polysemy because it could lead to ambiguity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library