Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ninis Indriani
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
610 JKI 18:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kusharisupeni Djokosujono
Abstrak :
Telah dilakukan suatu studi longitudinal tentang pertumbuhan fisik bayi dengan berat lahir sama atau lebih dari 2500 gram dan bayi berat lahir rendah (ku rang dari 2500 gram) sejak lahir hingga umur 12 bulan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sliyeg dan Gabus Wetaa kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sejak Mei 1995 hingga Juni 1996. Berat dan panjang badan diukur seliap bulan selama 6 bulan pertama dan kemudian selanjutnya setiap 3 bulan untuk mengetahui pola pertumbuhan bayi-bayi tsb sejak lahir hingga umur 12 bulan. Rata-rata berat badan bayi dengan berat lahir 2500 gram atau lebih berada pada 50% rujukan pertumbuhan WHO National Center for Health Statistic selama 6 bulan pertama, tetapi kemudian menyimpang kebawah dari rujukan tsb. Rata-rata panjang badan bayi-bayi tsb berada pada sekitar 50% rujukan yang sama selama 5 bulan perlama, dan sesudahnya juga menyimpang kebawah. Rata-rata panjang maupun berat badan bayi berat lahir rendah berkisar sekitar 10% rujukan yang sama selama tahun pertama kehidupan. Stunting dari keseluruhan bayi sampai dengan umur 1 tahun sebesar 9,9%.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Andina Widiastuti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pemakaian Brain Booster Sabuk Cerdas pada saat kehamilan terhadap perkembangan bayi usia 1-12 bulan di Kota Salatiga tahun 2019. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kohort retrospeksi. Sampel penelitian sebanyak 146 bayi usia 1-12 bulan yang lahir dari ibu yang memakai dan tidak Brain Booster Sabuk Cerdas saat kehamilan yang berada di 5 wilayah kerja puskesmas di Kota Salatiga. Hasil analisis multivariat menunjukkan besar hubungan antara pemakaian Brain Booster Sabuk Cerdas pada saat kehamilan terhadap perkembangan bayi usia 1-12 bulan dengan OR sebesar 6,053 (95% CI : 1,654-22,145). Hasil penelitian menyarankan agar program pemakaian Brain Booster Sabuk Cerdas pada saat kehamilan dimulai sejak awal kehamilan dan diberikan pada saat K1 pemeriksaan kehamilan. Brain Booster Sabuk Cerdas digunakan setiap hari minimal selama 60 menit pada malam hari. ......This thesis have purposes to know correlation between the smart belt brain booster in pregnancy stage on 1-12 months infant development in Salatiga City in 2019. This research used cohort restrospection studies. The sampel are 146 1-12 month infant who were born from mother used and not used smart belt brain booster in pregnancy stage in five primary health care in Kota Salatiga. Multivariat analysis shows that colleration between using the smart belt brain booster in pregnancy stage on 1-12 months infant development with OR 6,053 (95% CI : 1,654-22,145). The researcher suggests that the smart belt brain booster in pregnancy stage program should be started on the begining of pregancy stage and should be given on K1 monitoring. Smart belt brain booster should be used 60 minutes every day.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Oktaviani
Abstrak :
Abstrak
Mayoritas bayi prematur akan mengalami perawatan yang lama di ruang intensif, sehingga terpapar sejumlah prosedur menyakitkan berulang yang menimbulkan respon nyeri salah satunya pengambilan darah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh penerapan facilitated tucking terhadap respon nyeri berupa parameter fisiologis dan lama menangis selama dilakukan pengambilan darah. Desain penelitian adalah quasi experimental dengan nonequivalent control group pretest-posttest design. Empat puluh bayi pada sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok; kelompok intervensi (n= 20) dengan facilitated tucking dan kelompok kontrol (n= 20) tanpa facilitated tucking, diambil secara consecutive sampling. Analisis menggunakan uji General Linear Model+post hoc, Mann-Whitney, dan Independent T-Test. Ada perbedaan signifikan rerata frekuensi nadi, saturasi oksigen, dan lama menangis antara kedua kelompok selama pengambilan darah. Lama menangis pada kelompok intervensi menjadi lebih singkat. Facilitated tucking efektif mengurangi nyeri dan lama menangis selama pengambilan darah. Facilitated tucking dapat diterapkan sebagai bagian dari asuhan perkembangan untuk mendukung program pengendalian nyeri pada neonatus.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
610 JKI 21:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ninis Indriani
Abstrak :
Bayi dengan asfiksia perinatal sangat rentan mengalami komplikasi baik jangka pendek seperti disfungsi multi organ maupun komplikasi jangka panjang dengan terjadinya gangguan perkembangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat asfiksia perinatal dengan perkembangan bayi usia 6 sampai 12 bulan. Desain penelitian ini menggunakan ?cross sectional?, yang melibatkan 56 bayi dengan riwayat asfiksia berat, sedang dan ringan di Kabupaten Banyuwangi. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara riwayat asfiksia perinatal dengan perkembangan bayi (p value=0,026, α=0,05). Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu dilakukan deteksi dini penyimpangan perkembangan khususnya bayi dengan risiko tinggi serta mengoptimalkan peran serta orang tua dalam proses perkembangan anak sehingga perkembangan anak tercapai dengan optimal. ...... Infant with perinatal asphyxia history is very susceptible to have both short-term complications such as multiple organ dysfunctions and long-term complications with development disorder. The purpose of this research is to know the relation of perinatal asphyxia history with infant?s development age 6 to 12 months old. The design of this study uses ?cross-sectional?, which involves 56 infants with severe, moderate and mild asphyxia histories in Banyuwangi Regency. The result of this research shows that there is significant relation between perinatal asphyxia history with infant?s development (p value=0.026, α=0.05). The recommendations of this research is that it is so necessary to be detected early about the development disorder especially for high-risk infants and to optimize the participation of parents in a child's development process that child?s development is achieved optimally.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triseu Setianingsih
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi (Usia 0-12 bulan) di Wilayah Cikarang Barat Kabupaten Bekasi Tahun 2009. Jenis rancangan penelitian Cross Sectional. Sampel penelitian adalah sebagian ibu yang memiliki balita usia 13-24 bulan sebanyak 250 ibu. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa terdapat 5 variabel yang berhubungan dengan perilaku ibu yaitu variabel umur, pekerjaan, sikap, dukungan petugas dan akses terhadap pelayanan kesehatan. Variabel yang paling dominan adalah variabel pekerjaan dengan p=0,000 dan OR = 11,537. Disarankan kepada masyarakat khususnya ibu yang tidak bekerja untuk meningkatkan kemampuan dalam memberikan rangsangan terhadap bayi apalagi kuantitas ibu dirumah lebih banyak dibanding ibu yang bekerja, karena frekuensi ibu di rumah ternyata tidak menjamin kualitas perilaku ibu dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anaknya. ......This thesis have propose to identified some factors that related with mother behavior on toddler's growth and development (age 0-12 months) at West Cikarang, Bekasi Regency in 2009. This research used Cross Sectional studies. The sample is 250 mothers who have toddler at age about 13-24 months. Data analysis encompassed univariate, bivariate and multivariate analysis. Multivariate analysis show that there is existing 5 variable which related with mother behavior as following age, occupation, attitude, support from related functionary and medical services access. Dominant variable is occupation variable with p=0,000 and OR= 11,537. It's recommended to the community, especially for mother without work, to increase their ability to give stimulus to their toddler. Even though they have more times rather than mother work but not guarantee that they have good behavior quality to support their toddler's growth and development.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T41257
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiana Purbasari
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar zat mangan dengan status perkembangan bayi. Studi cross-sectional dilakukan pada 84 bayi berusia 8-10 bulan di Jakarta Pusat tahun 2014. Metode pengukuran kadar zat mangan menggunakan LCMS/MS sedangkan status perkembangan dinilai dengan kuesioner Denver. Kemudian, dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan diperoleh distribusi kadar mangan tidak normal sehingga analisis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney nilai p signifikan.
ABSTRACT
Kadar mangan memiliki nilai tengah 1,9?g/L dan jumlah bayi suspek gangguan perkembangan sebanyak 6 orang. Dari uji Mann-Whitney diperoleh nilai p=0,439 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan bermakna antara kadar zat mangan dan status perkembangan bayi.
Purpose of this study is to determine relation between manganese concentration and developmental status. Cross sectional study was done involving 84 infants aged 8 10 months old in Central Jakarta on 2014. Manganese concentration was measured by LCMS MS while developmental status was assessed by Denver questionnaire. Next, Kolmogorov Smirnov normality test was done and showed non normal data distribution hence followed by Mann Whitney test.
2016
S70387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Valeria
Abstrak :
ABSTRAK
Pemberian stimulasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan orang tua dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Pijat bayi telah umum diterapkan pada anak secara turun-temurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu mengenai pijat bayi dan hubungannya terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak usia 6-24 bulan. Studi ini menggunakan desain penelitian cross sectional pada subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Pengumpulan data dilakukan di Kelurahan Kampung Melayu yang meliputi pengambilan data kuesioner pijat bayi, pengukuran berat badan dan panjang badan, serta pengisian kuesioner pra skrining perkembangan KPSP . Pada data pertumbuhan, dilakukan plotting ke kurva WHO. Dari sembilan puluh lima subjek penelitian, tidak ditemukan hubungan signifikan secara statistik antara pengetahuan RP=0,852 [95 CI 0,097-7,487], p=1,000 , sikap p=0,590 , dan perilaku RP=0,160 [95 CI 0,019-1,314], p=0,089 ibu mengenai pijat bayi dengan kurva pertumbuhan panjang badan terhadap usia WHO. Selain itu, tidak ditemukan pula hubungan yang secara statistik bernilai signifikan antara pengetahuan RP=1,352 [95 CI 0,255-7,164], p=0,661 , sikap RP=1,600 [95 CI 0,294-8,708], p=0,631 , dan perilaku RP=0,371 [95 CI 0,097-1,418], p=0,230 terhadap kurva pertumbuhan panjang badan terhadap berat badan WHO. Demikian pula, tidak ditemukan hubungan yang bermakna secara statistik antara pengetahuan RP=0,738 [95 CI 0,143-3,807], p=1,000 , sikap RP=1,670 [95 CI 0,369-7,547], p=0,679 , dan perilaku RP=1,497 [95 CI 0,571-3,923], p=0,567 ibu mengenai pijat bayi dengan tingkat perkembangan yang dinilai berdasarkan KPSP. Jumlah subjek penelitian yang memiliki tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku yang tinggi adalah sebanyak 86 90,5 , 87 91,6 , dan 58 65,2 , dengan hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu mengenai pijat bayi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak usia 6-24 bulan yang tidak bermakna secara statistik.
ABSTRAK
Stimulation is given by parents to support their children rsquo s growth and development. Baby massage has been applied in common practice for generations. This research aims to discover mothers rsquo knowledge, attitude, and practice on baby massage and its rsquo association with the growth and development of 6 24 months old chlidren. This study adapted cross sectional study design on subjects that fulfilled the inclusion and exclusion criterias. Data collection, including filling in questionaires on baby massage, weight and height measurements, and KPSP, was done at Kelurahan Kampung Melayu. Growth measurment data were plotted on WHO growth charts. From ninety five subjects, there were no statistically significant association found between knowledge RP 0.852 95 CI 0.097 7.487 , p 1.000 , attitude p 0.590 , and practice RP 0.160 95 CI 0.019 1.314 , p 0.089 on baby massage with height for age WHO growth chart. There was also no statistically significant association found between knowledge RP 1.352 95 CI 0.255 7.164 , p 0.661 , attitude RP 1.600 95 CI 0.294 8.708 , p 0.631 , and practice RP 0.371 95 CI 0.097 1.418 , p 0.230 on baby massage with weight for height WHO growth chart. Lastly, we found no statistically significant association between knowledge RP 0.738 95 CI 0.143 3.807 , p 1.000 , attitude RP 1.670 95 CI 0.369 7.547 , p 0.679 , and practice RP 1.497 95 CI 0.571 3.923 , p 0.567 on baby massage with level of development, represented with KPSP data. Total subjects with high level of knowledge, attitude, and practice on baby massage are 86 90.5 , 87 91.6 , and 58 65.2 , with no statistically significant association between knowledge, attitude, and practice on baby massage with growth and development.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati
Abstrak :
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan bayi umumnya merupakan hasil dari rendahnya kualitas kehamilan ibu, termasuk dari asupan gizi, baik dari makanan maupun dari suplemen. Untuk itu, penelitian ini dilakukan guna mengetahui hubungan antara konsumsi suplemen zat gizi mikro ibu selama hamil dan menyusui serta faktor lainnya terhadap tingkat pertumbuhan dan perkembangan bayi (3-6 Bulan), terutama di wilayah Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Data konsumsi suplemen serta karakteristik ibu lainnya seperti pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan, ibu, pengetahuan gizi, jumlah kelahiran, dan kondisi BBLR diperoleh melalui wawancara. Di sisi lain, data asupan makanan ibu serta asupan makanan bayi (ASI eksklusif) saat ini diambil dengan metode food recall, sedangkan status gizi ibu sejak hamil serta pertumbuhan bayi diperoleh dengan pengukuran antropometri. Kriteria perkembangan bayi diperoleh melalui aspekaspek perkembangan penyesuaian dari kartu menuju sehat (KMS) dan buku kesehatan ibu dan anak (KIA). Hasil analisis menunjukkan bahwa konsumsi suplemen zat gizi mikro selama hamil berhubungan secara signifikan terhadap tumbuh kembang bayi (nilai p=0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa ibu yang tidak memperhatikan asupan makanannya, termasuk konsumsi suplemennya sejak hamil, memiliki risiko yang lebih besar mendapatkan bayi dengan pertumbuhan dan perkembangan yang tidak optimal. ...... Baby's growth and development retardation is one of the outcomes of less quality pregnancy, included due to less nutritional intake both from food and supplement. According to the concept, this research was conducted to find the association between the micronutrient supplement consumption during pregnancy and breastfeeding as well as other relating factors with baby's growth and development, specifically in Sub-district of Tanjung Priok, North Jakarta. Data for mother's supplement consumption and other characteristics such as education, occupation, wages, knowledge about nutrition, number of parity, low-birth weight case were collected through interview by questionnaire. On the other hand, data for recent mother's nutritional intake and exclusive breastfeeding were collected through food recall, while data for mother's nutritional status and baby's growth were measured through anthropometry measurement. The criteria of baby's development was scored through the milestones set by KMS (Kartu Menuju Sehat) and book of KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) widely used by community health centers in Jakarta. The results showed that maternal micronutrient supplement consumption was associated significantly to baby's growth and development (p value=0,05). In other words, this finding showed that if one mother didn't concern for her food, especially micronutrient supplement during pregnancy, she would have higher risk to give birth to baby with delayed physical growth and development.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41730
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anes Mella Pratama
Abstrak :
Keberhasilan perkembangan seorang bayi ditentukan oleh keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. Hal ini dipengaruhi oleh nutrisi terbaik dan ASI merupakan nutrisi terbaik untuk perkembangan otak bayi. Jika perkembangan otak bayi optimal, maka perkembangan motorik, bahasa,kemandirian sosial bayi akan optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perkembangan pada bayi yang diberikan ASI Eksklusif dan ASI tidak Eksklusif. Desain penelitian analitik komparatif dengan metode cross sectional. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner menggunakan convenience sampling dengan total 60 sampel. Bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif beresiko 9,5 kali mengalami penyimpangan perkembangan daripada bayi yang diberikan ASI eksklusif. ......The development of infants is determined by their brains’ growth and development. This depends on the quality of nutrition that the infants get, and breastmilk is known as the best nutrition for brain development. Optimal development of brain in infants fosters optimal development of their motor skills, language, and social independency. The objective of this research is to investigate the difference between infants that received exclusive breast eeding treatment and ones that received nonexclusive breastfeeding. Using analytical research design and cross-sectional method. Data were collected using questionnaire, and the samples were selected using convenience sampling method, with the total of 60 samples. The result shows that there is a significant correlation between the act of exclusive breastfeeding and infant's development. Infants that received nonexclusive breastfeeding are 9,5 times more likely to experience deviation development than infant that received exclusive breastfeeding.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>