Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian tentang efeklifitas penggunaan sumber radiasi neutron Ra-ik pada perkecambahan biji jagung. Tujuan penelitian ini untuk mengelahui pengaruh radiasi neutron Radium- Berillium (Ra-Be) terhadap perkecambahan biji jagung (Zea maize) dengan variasi waktu radiasi dan media tanam yang berbeda. Benih-benih dari lanaman jagung yang digunakan dalam penciltian ini diperoleh dari benih-benih yang dijual di pasaran. Adapun media uji yang digunakan adalah media uji kertas merang, kapas, dan pasir. Biji-biji tersebut dimasukkan ke dalam tabung reactor Ra-lie untuk men dapatkan radiasi dengan perlakuan wakiu yang berbeda-beda. Penelitian ini menggunakan metode uji langsung. diniana pengamatan terhadap gejala pertumbuhan benih dilakukan unluk tiap-tiap benih pada seliap unit percobaan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penyinaran radiasi neulron terhadap biji jagung pada ketiga jenis media tanam dengan variasi waktu dapat mempengaruhi perkecambahan. Waktu penyinaran sclama 9 jam menunjukkan pertumbuhan batangnya rala-rala lebih tinggi. Pertumbuhan akar lebih panjang dengan serabut akarnya Iebih banyak, sedangkan penyinaran yang Iebih lama yailu 15 jam dan 24 jam. Pertumbuhan batangnya lebih rendah akar lebih pendek dengan serabut yang lebih sedikit.
2003
SAIN-8-1-2003-23
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Hanum Puspita
Abstrak :
Penelitian ini menguji fitotoksisitas nanopartikel perak (NP Ag) hasil biosintesis pada perkecambahan padi dan jagung. Terdapat 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol; NP Ag konsentrasi 5, 10, 15 mg/L; dan AgNO3 0,01 M. Paparan NP Ag dilakukan dengan merendam biji dalam larutan NP Ag selama 24 jam, lalu dikecambahkan selama 14 hari dalam kondisi gelap. Toksisitas NP Ag dianalisis dengan tiga parameter. Pertama, parameter perkecambahan terdiri dari daya kecambah (DK%), laju perkecambahan (LP), dan indeks kecepatan perkecambahan (IKP). Kedua, parameter biometrik dianalisis dengan mengukur panjang tunas dan akar; serta berat segar dan kering kecambah. Terakhir, parameter fisiologis yaitu kadar H2O2 daun. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan NP Ag cenderung memiliki pengaruh yang tidak berbeda signifikan dengan kontrol dalam parameter perkecambahan, biometrik, dan fisiologis padi dan jagung. Namun, biji padi dan jagung dengan NP Ag 15 mg/L cenderung mengalami penurunan pada DK%, IKP, dan panjang tunas. Padi dengan perlakuan NP Ag 15 mg/L mengalami penurunan IKP yang berbeda signifikan dengan kontrol. Selain itu, terjadi penurunan berat segar seiring peningkatan konsentrasi NP Ag di padi dan jagung. Di sisi lain, diketahui kandungan H2O2 dalam padi yang terpapar NP Ag secara bertahap cenderung meningkat seiring peningkatan konsentrasi NP Ag, serta pada jagung dengan perlakuan NP Ag 15 mg/L memiliki kadar H2O2 yang cenderung lebih tinggi dari kontrol. ......This study tested the phytotoxicity of biosynthetic silver nanoparticles (AgNPs) on rice and corn germination. There are 5 treatment groups, control; AgNPs concentration 5, 10, 15 mg/L; and 0,01 M AgNO3. Exposure to AgNPs was carried out by soaking the seeds in a solution of AgNPs for 24 hours, then germinated for 14 days in the dark. The toxicity of AgNPs was analyzed by three parameters. First, the germination parameters consisted of germination rate (DK%), germination rate (LP), and germination rate index (IKP). Second, biometric parameters were analyzed by measuring shoot and root length; and fresh and dry weight of sprouts. Last, the physiological parameter is the leaf H2O2 level. The results showed that the AgNPs treatment tended to have no significant effect with the control in germination, biometric, and physiological parameters of rice and corn. However, rice and corn seeds with AgNPs 15 mg/L tended to decrease in DK%, IKP, and shoot length. Rice treated with AgNPs 15 mg/L experienced a decrease in IKP which was significantly different from the control. In addition, there was a decrease in fresh weight as the concentration of AgNPs in rice and maize increased. On the other hand, it is known that the H2O2 content in rice exposed to AgNPs gradually tends to increase as the concentration of AgNPs increases, and corn with 15 mg/L AgNPs treatment has H2O2 levels which tend to be higher than the control.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tanaman "Lo" (Ficus racemosa L) termasuk suku Moraceae yang berpotensi sebagai tanaman buah dan obat. Beberapa bagian tanaman lo telah dimanfaatkan penduduk seperti buahnya dapat dimakan , daunnya berguna untuk pengobatan diare (Anonim 1995) ekstrak kulit kayu dilaporkan dapat untuk aglutinasi sel-sel darah putih pada penderita leukimia (Rojo et al, 1999)...
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Fathoni
Abstrak :
Beberapa bidang terkait seperti bahan agrokimia telah teraplikasi oleh nanopartikel. Sebagai salah dari satu contoh cara yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan tumbuhan. Dalam penelitian ini, digunakan ekstrak daun Diospyros discolor Willd. untuk menyintesis nanopartikel CuO, Ag, dan CuO-Ag dengan masing-masing prekursornya, yaitu AgNO3 dan Cu(NO3)2.3H2O dengan konsentrasi yang sama, yaitu 50 mM. Nanopartikel CuO-Ag disintesis dengan perbandingan antarprekursornya yaitu 1:1 (v/v). Karakterisasi nanopartikel CuO, Ag, dan CuO-Ag dilakukan dengan spektrofotometer UV VIS, X-ray Difraction (XRD) dan juga Transmission electron microscope (TEM). Pada penelitian ini juga dilakukan uji toksisitas terhadap tanaman kacang panjang. Perbandingan dari setiap variasi konsentrasi yaitu, 0,01 mg/mL, 0,02 mg/mL, dan 0,03 mg/mL untuk tiap jenis nanopartikel terhadap tanaman kacang panjang dilakukan sebelum perendaman biji. Biji kacang panjang lalu di rendam selama 24 jam, lalu setelah itu diamati perkecambahan dan pertumbuhannya selama 14 hari. Hasil yang di peroleh menunjukkan nanopartikel CuO, Ag, dan CuO-Ag berhasil di sintesis melalui sintesis dengan menggunakan ekstrak daun Bisbul. Hasil sintesis menunjukkan bentuk nanopartikel CuO berupa lembaran dan Ag berupa bola. Sementara pengaruh nanopartikel terhadap kacang panjang menunjukkan efek stimulant pada nanopartikel CuO, Ag, dan CuO-Ag pada konsentrasi 0,03 mg/mL dan persentase perkecambahan paling baik pada nanopartikel CuO, kacang panjang pada parameter pertumbuhan meenunjukkan efek stimulant nanopartikel CuO, Ag, dan CuO-Ag pada konsentrasi 0,03 mg/mL dan pertumbuhan paling baik pada nanopartikel CuO-Ag, kenaikan konsentrasi NP CuO, Ag, dan CuO-Ag tidak mempengaruhi tingkat perkecambahan dan pertumbuhan. ......Several related fields such as agrochemical materials have been applied by nanoparticles. One example of a method that can be used is by utilizing plants. In this research, Diospyros discolor Willd leaf extract was used. to synthesize CuO, Ag, and CuO-Ag nanoparticles with their respective precursors, namely AgNO3 and Cu(NO3)2.3H2O with the same concentration, namely 50 mM. CuO-Ag nanoparticles were synthesized with a ratio between precursors of 1:1 (v/v). Characterization of CuO, Ag and CuO-Ag nanoparticles was carried out using a UV VIS spectrophotometer, X-ray Difraction (XRD) and also a Transmission electron microscope (TEM). In this research, toxicity tests were also carried out on long bean plants. Comparison of each concentration variation, namely, 0.01 mg/mL, 0.02 mg/mL, and 0.03 mg/mL for each type of nanoparticle for long bean plants, was carried out before soaking the seeds. The long bean seeds were then soaked for 24 hours, then observed for germination and growth for 14 days. The results obtained showed that CuO, Ag and CuO-Ag nanoparticles were successfully synthesized through synthesis using Bisbul leaf extract. The synthesis results show that CuO nanoparticles are in the form of sheets and Ag in the form of balls. While the effect of nanoparticles on long beans showed a stimulant effect on CuO, Ag, and CuO- Ag nanoparticles at a concentration of 0.03 mg/mL and the best germination percentage on CuO nanoparticles, long beans on growth parameters showed a stimulant effect on CuO, Ag, and nanoparticles. CuO-Ag at a concentration of 0.03 mg/mL and the best growth on CuO-Ag nanoparticles, increasing the concentration of CuO, Ag, and CuO-Ag NPs did not affect the germination and growth rates.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Satyanti
Abstrak :
Perubahan iklim, termasuk suhu yang semakin panas dan kekeringan merupakan kendala utama bagi regenerasi tumbuhan. Percobaan tentang pengaruh suhu terhadap regenerasi tumbuhan dilakukan pada dua jenis endemik
Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, LIPI, 2015
580 BKR 18:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library