Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mora Octavia
"ABSTRAK
Splin intrakorona sebagai terapi tambahan pada perawatan periodontal: laporan dua kasus. Berkurangnya panjang akar yang tertanam dalam jaringan periodontal dapat menyebabkan kegoyangan gigi. Melakukan splin gigi yang goyang ke gigi yang lebih stabil menggunakan prinsip stabilisasi beberapa akar gigi dapat dilakukan. Splin sementara dalam perawatan periodontal bertujuan untuk mencegah migrasi patologis, mengembalikan fungsi kunyah, menstabilkan gigi sebelum/sesudah operasi, dan mengevaluasi prognosis. Penggunaan splin intrakorona
masih kontroversial dan hanya ada sedikit literatur yang mendukung bahwa terapi ini berguna dalam mencapai jaringan periodontal yang sehat. Kami melaporkan dua kasus untuk mengevaluasi efek spin intrakorona dalam perawatan kasus periodontal. Splin intrakorona digunakan sebelum, selama dan sesudah terapi periodontal regeneratif yang menggunakan graf tulang. Penyebab kegoyangan gigi dihilangkan dan prinsip, syarat serta tatacara splin diikuti untuk mendapatkan hasil yang maksimal untuk perawatan periodontalnya. Kedua kasus dievaluasi secara radiograf 10 bulan setelah operasi dan memperlihatkan hasil yang baik. Splin merupakan terapi suportif sebelum selama dan sesudah operasi, namun bukan satu-satunya cara untuk mendapatkan stabilitas oklusi.

Reduction of the amount of tooth roots which are embedded in their periodontium could cause tooth mobility. Splinting a weaker tooth with a more stable one, and using the principle of the multiple-root stabilization is one way to overcome tooth mobility. Temporary splinting aims to prevent pathological migration, restore masticatory function, stabilize teeth before/after surgery, and evaluate the prognosis of periodontal treatment. The use of intracoronal splint is still controversial because there are only a few studies that have evaluated the effect of splinting on periodontal health. We report two cases to evaluate the effect of intracoronal splint on periodontal treatment. Two periodontal cases that use intracoronal splint before, during, and after periodontal regenerative therapy using bone graft. Causes of tooth mobility were removed and the splinting principles, terms and guidelines were mastered to get the maximum results of periodontal treatment. Both cases were evaluated radiographically 10 months after treatment. In these cases, intracoronal splint has supported the therapy before, during, or after surgery. Splinting is only for adjunctive therapy, and does not serve as the sole method in getting occlusal stability."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Suryo Anggoro K. Wibowo
"Kejadian kardiovaskular adalah penyebab kematian utama pada artritis reumatoid AR . Periodontitis diketahui berperan dalam patogenesis disfungsi endotel pada AR. E-selectin merupakan penanda disfungsi endotel yang spesifik dihasilkan oleh endotel. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek terapi periodontal terhadap kadar E-selectin pada pasien AR. Penelitian ini merupakan uji klinis randomisasi pada penderita AR yang berobat di Poliklinik Reumatologi RSCM periode Maret-Mei 2017. Pengambilan sampel dilakukan secara konsekutif. Randomisasi dilakukan dengan randomisasi blok. Subyek dibagi menjadi kelompok terapi periodontal dan kontrol. Dilakukan Uji t untuk melihat perbedaan selisih E-selectin awal dan akhir studi antara kelompok intervensi dengan kontrol. Periodontitis ditemukan pada 31 subyek 64,5 . Tidak didapatkan perbedaan selisih E-selectin awal dan akhir studi yang signifikan secara statistik antara kelompok intervensi dengan kontrol p=0,303 . Sebagai kesimpulan tidak didapatkan pengaruh terapi periodontal terhadap kadar E-selectin pada pasien AR.

Cardiovascular event is the main cause of mortality in rheumatoid arthritis RA . Periodontitis is known to be involved in the pathogenesis of endothelial dysfunction in RA. E selectin is a marker of endothelial dysfunction and was expressed specifically in endothelial cells. The objective of this study was to determine the effect of periodontal treatment on E selectin level in RA patients. This was a randomized clinical trial in RA patients visiting Rheumatology Clinic RSCM between March May 2017. Samples were collected using consecutive sampling method. Randomization was done using block randomization. Subjects was divided into nonsugical periodontal treatment group and control group. T test was used to measure the difference of delta E selectin before after study between periodontal treatment group and control. Periodontitis was found in 31 subjects 64,5 . There was no statistically significant difference of delta E selectin before after treatment between periodontal treatment group and control. As a conclusion, periodontal treatment has no effect on E selectin level in RA patients."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T55561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lorita Sendana
"Latar belakang: Kekhawatiran pasien dan dokter gigi terhadap penularan Covid-19 dan anjuran PDGI untuk menunda perawatan yang tidak mendesak menyebabkan berkurangnya pasien yang berkunjung ke dokter gigi selama pandemi Covid-19. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai evaluasi kunjungan pasien selama pandemi Covid-19 di Klinik Periodonsia RSKGM FKG UI.Tujuan: Mendapatkan data kunjungan pasien selama pandemi Covid-19. Metode: Menggunakan desain penelitian deskriptif dan observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Data diambil dari 167 rekam medis Klinik Periodonsia RSKGM FKG UI periode Juni 2020-Mei 2021. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan SPSS. Hasil: Jumlah pasien yang berkunjung mayoritas perempuan (53,9%) dan usia 26-44 tahun (42,4%). Mayoritas pasien yang berkunjung memiliki OHI-S sedang (45%). Keluhan utama paling banyak karena ingin membersihkan karang gigi (29,3%). Pasien banyak mengalami periodontitis (71,8%) dan mayoritas Periodontitis stage III grade C (26,7%). Rencana perawatan initial yang banyak direncanakan adalah Dental Health Education (29,2%) dan Scaling Root Planing (28,1%). Rencana perawatan bedah terbanyak adalah kuretase (30,1%) dan rencana perawatan rekonstruksi adalah rujukan ke Spesialis Prostodonsia (54,2%). Kesimpulan: Terdapat peningkatan jumlah kunjungan, perbedaan jumlah perawatan SRP dan perawatan periodontal lainnya pada periode Juni-September 2020, Oktober 2020-Januari 2021, dan Februari-Mei 2021 di klinik periodonsia RSKGM FKG UI.

Background: The concern of patients and dentists about the transmission of Covid-19 and the PDGI's recommendation to postpone non-urgent treatments have led to fewer patients visiting the dentist during the Covid-19 pandemic. This makes researchers interested in conducting research on evaluating patient visits during the Covid-19 pandemic at the Periodontal Clinic of RSKGM FKG UI. Objective: To obtain data on patient visits during the Covid-19 pandemic. Methods: Using a descriptive and observational analytic research design with a cross-sectional approach. Data were taken from 167 medical records of the Periodontal Clinic of RSKGM FKG UI for the period June 2020-May 2021. Data analysis was carried out by univariate and bivariate analysis using SPSS. Results: The majority of patients who visited were women (53.9%) and aged 26-44 years (42.4%). The majority of patients who visited had moderate OHI-S (45%). The main complaint was mostly because they wanted to clean tartar (29.3%). Most of the patients had periodontitis (71.8%) and the majority of them had stage III grade C periodontitis (26.7%). The initial treatment plans that were mostly planned were Dental Health Education (29.2%) and Scaling Root Planing (28.1%). Most of the surgical treatment plans were curettage (30.1%) and the reconstructive treatment plan was referral to a prosthodontic specialist (54.2%). Conclusion: There was an increase in the number of visits, differences in the number of SRP treatments and other periodontal treatments in the period June-September 2020, October 2020-January 2021, and February-May 2021 at the periodontics clinic of RSKGM FKG UI."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Melinda Rabekka
"Pendahuluan: Periodontitis merupakan penyakit inflamasi kronis pada jaringan periodontal yang disebabkan oleh disbiosis plak biofilm. Oral hygiene instruction (OHI) merupakan intervensi penting dalam perawatan periodontitis. Berbagai pendekatan OHI telah diesksplorasi, termasuk penggunaan aplikasi mobile. Tujuan: Mengevaluasi efektivitas aplikasi mobile “Perio UI Care” dalam manajemen periodontitis melalui evaluasi parameter klinis dan mikrobiota subgingiva. Metode: Total 44 pasien periodontitis dibagi secara acak ke dalam dua kelompok. Intervensi scaling dan root planing (SRP), OHI secara verbal, dan aplikasi “Perio UI Care” diberikan kepada kelompok pengguna aplikasi (n=22), sedangkan kelompok non-pengguna aplikasi (n=22) diberikan SRP dan OHI secara verbal. Evaluasi parameter klinis (probing pocket depth/PPD, bleeding on probing/BOP, dan full mouth plaque score/FMPS), serta pengambilan sampel plak subgingiva dilakukan pada kunjungan awal, satu, dan tiga bulan pascaperawatan. Analisis mikrobiota subgingiva menggunakan teknik next generation sequencing (NGS). Hasil: Terdapat penurunan PPD, BOP, dan FMPS yang signifikan pada re-evaluasi satu dan tiga bulan bila dibandingkan kunjungan awal (p<0,001), tanpa perbedaan antar kelompok (p>0,05). Analisis intra-grup antara kunjungan satu dan tiga bulan menunjukkan perbaikan yang lebih baik pada kelompok pengguna aplikasi, terlihat dari penurunan PPD (p<0,05) serta kestabilan nilai BOP dan FMPS. Analisis mikrobiota subgingiva menunjukkan dominasi bakteri orange dan red complex pada kunjungan awal. Tidak ada perbedaan keragaman dan komposisi mikrobiota subgingiva yang bermakna pascaperawatan, baik antar kelompok maupun ketiga waktu kunjungan (p>0,05). Namun, tren perubahan dapat diamati. Kesimpulan: Penggunaan aplikasi mobile sebagai tambahan dalam manajemen periodontitis cukup efektif, terlihat dari adanya perbaikan parameter klinis. Evaluasi lebih lanjut terutama pada fase terapi periodontal suportif tetap diperlukan.

Introduction: Periodontitis is a chronic inflammatory disease associated with dysbiotic plaque biofilms and characterized by destruction of the tooth-supporting apparatus. Oral hygiene instruction (OHI) is essential during periodontitis treatment. Various OHI approaches have been explored, including mobile application. Objective: To evaluate the mobile application’s effect (“Perio UI Care”) on periodontitis management by evaluating periodontal clinical parameters and subgingival microbiota. Methods: Fourty-four periodontitis patients were randomly assigned to two treatment groups. Scaling and root planing (SRP), verbal OHI, and the “Perio UI Care” app were given to the app group (n=22), while the non-app group (n=22) received only SRP and verbal OHI. Probing pocket depth/PPD, bleeding on probing/BOP, and full mouth plaque score/FMPS were assessed at baseline, one-, and three-month post-treatment. Samples of subgingival plaque were collected. Subgingival microbiota was analyzed using 16S rRNA next-generation sequencing (NGS). Results: Significant reduction in PPD, BOP, and FMPS at one- and three-month compared to baseline (p<0.001), with no significant differences across groups (p>0.05). Intra-group analysis showed better improvement in the app group, especially between the one- and three-month visits, with a decrease in PPD (p<0.05) and stable BOP and FMPS. At baseline, orange and red complex bacteria dominated the subgingival microbiota. Subgingival microbiota diversity and composition did not differ across groups or time points (p>0.05), yet the shifting between timepoints could be observed. Conclusions: Mobile application complements periodontitis patient management, as evidenced by the improvement of clinical parameters. Further evaluation is needed, especially in the periodontal maintenance phase."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library